.

Minggu, 30 September 2018

POTENSI INDUSTRI PETROKIMIA DI INDONESIA




Oleh : Natalia Esteriani Kambey (@K17-Natalia)

Abstrak :
Industri petrokimia yang ada di Indonesia banyak dimanfaatkan di berbagai bidang. Selain itu, bahan baku yang digunakan dalam proses produksi banyak terdapat di Indonesia, sehingga Indonesia sebenarnya sangat berpontensi untuk mengembangkan industri petrokimia. Namun masih banyak kendala yang ditemukan sehingga dibutuhkan solusi untuk menanganinya.

Industri Minyak Kelapa Sawit



Oleh: M. Eggy Z. Nando (@K13-Eggy, @ProyekK03)
Abstrak
            Minyak sawit adalah minyak yang paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di dunia. Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri yang menghasilkan minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).

INDUSTRI ARGOKIMIA: Pestisida

Oleh: Rofiqoh Awaliyah ( @K28-Rofiqoh) 

Abstrak Peningkatan kegiatan agroindustri selain meningkatkan produksi pertanian juga menghasilkan limbah dari kegiatan tersebut, salah satunya adalah Pestisida. Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan perkembangan atau pertumbuhan dari hama, penyakit dan gulma. Tanpa menggunakan pestisida akan terjadi penurunan hasil pertanian. 

Produk Industri Kimia

oleh : Musela Carentia
(@K11-Musela)


Abstrack : Industri kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam produksi zat kimia.Industri adalah suatu kelompok usaha yang menghasilkan produk yang serupa atau sejenis. Sedangkan produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan oleh suatu usaha

KIMIA INDUSTRI (INDUSTRI EKSTRAKTIF)


Oleh : @K30-Puji, @ProyekK03

ABSTRAK : Pengelolaan sumber daya industri ekstraktif memiliki peran yang signifikan terhadap pendapatan negara. Industri sendiri merupakan suatu usaha atau kegiatan yang mengelolah barang mentah atau barang setangah jadi menjadi barang yang siap dipakai dan memiliki nilai tambah bagi masyarakat yang dapat menguntungkan. Sedangkan industri ekstraktif (menurut Hidayat 2008) Industri ekstraktif, yaitu industri yang mengolah sumber daya alam yang tidak terbarukan (irenewable), seperti pertambangan, mineral, logam, non logam, batu bara, minyak bumi, dan gas.

Industri Kimia yang Memenuhi Hidup


Oleh : @K21-Rohit, @ProyekK03




Industri kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, serta metode-metode lain. Industri kimia terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang diperoleh melalui penambangan, pertanian, dan sumber-sumber lain,
menjadi material, zat kimia, serta senyawa kimia yang dapat berupa produk akhir atau produk antara yang akan digunakan di industri lain.

Hukum Termodinamika 1

Dibuat Oleh : @Kel-K09, Nofiyanto(41618010023) , Galang dwi saputra(41618010024), Muhammad fikri adzkiya(41618010026)


Abstrak : Sebelum membahas hukum–hukum Termodinamika terlebih dahulu kita harus tahu apa itu termodinamika. Termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara usaha dan kalor. Di dalam termodinamika kita mengenal adanya sistem dan lingkungan. Dalam termodinamika sistem diarttikan sebagai kumpulan dari benda – benda atau objek yang diteliti atau menjadi pusat perhatian kita sedangkan lingkungan diartikan sebagai benda atau objek yang berada di luar sistem. Batas ialah perantara antara siitem dan lingkungan. Daerah tempat Sistem dan lingkungan berada disebut semesta.

HUKUM I TERMODINAMIKA

Abstrak

Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan energi. Pernyataan paling umum dari hukum pertama termodinamika ini berbunyi:
"Kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya." (James Prescott Joule 1850)
Kata Kunci: kekekalan energi, hukum pertama termodinamika

INDUSTRI PROTOKIMIA


OLEH :
@J13-Silvia


Abstrak :

Pasti kalian belum mengetahui apa itu petrokimi,petrokimia itu merupakan bahan atau produk yang di hasilkan dari minyak dan gas bumi. Ini termasuk bahan bakar fosil yang telah dipurifikasi seperti metanapropanabutanabensinminyak tanahbahan bakar dieselbahan bakar pesawat, dan juga termasuk berbagai bahan kimia untuk pertanian seperti pestisidaherbisida, dan pupuk, serta bahan-bahan seperti plastiklilin,aspal,polytam pp

Kata Kunci : petrokimia

DEFINISI
Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk-produk yang dihasilkan dari minyak dan gas bumi. Industri petrokimia adalah industri yang berkembang berdasarkan suatu pola yang mengaitkan suatu produk-produk industri minyak bumi yang tersedia, dengan kebutuhan masyarakat akan bahaya kimia atau bahan konsumsi dalam Kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia, perusahaan petrokimia lokal terbesar adalah Pertamina. Industri petrokimia Pertamina yang berbahan baku minyak dan gas bumi antara lain Kilang Metanol di Pulau Bunyu Kalimantan Timur, Kilang Purified Terephthalic Acid (PTA) dan Kilang Polypropylene (Polytam) di Plaju, Sumatra Selatan, Kilang Paraxylene dan Benzene di Cilacap, Jawa Tengah.

Pada dasarnya, industri petrokimia terbagi dalam tiga bagian besar, yaitu:
1.      Produk petrokimia hulu.
Bagian hulu bertindak sebagai proses pengolahan produk dasar (premier) dan akan menghasilkan produk setengah jadi (produk antara) maupun langsung dapat diolah enjadi produk jadi pada bagaian industri hilir. Contoh produk hulu yang diolah menjadi produk setengah jadi anatara lain: propilena, benzena, toluena, etilena, methanol dan sebagainya
  1. Produk antara.
    Produk antara merupakan hasil dari proses pengolahan petrokimia hulu dan selanjutnya akan diolaha menjadi produk siap pakai (jadi) maupun produk yang masih bisa diolah pada proses selanjutnya, contoh dari produk anatara ialah polietilena, ammonia, butena, dikloroetilen-vinil klorida dan sebagainya.
  2. Produk petrokimia hilir.
    Bagian ini bergerak sebagai pengolah produk antara menjadi produk jadi sehingga dapat digunakan oleh masyarakat. Berbagai macam jenis produk jadi dengan fungsinya masing-masing seperti pupuk, serat pakaian, alat kosmetik, bahan pelarut, cat, lilin, karet nilon, bahan peledak dan berbagai jenis produk lain.

BAHAN BAKU :
Olefin
Senyawa ini merupakan bahan baku utama dalam industri petrokimia sehingga diproduksi dalam jumlah besar, jenis olefin yang paling banyak digunakan ialah:
1.      Etilena, jenis ini dapat menghasilkan berbagai macam jenis produk seperi polietilena (plastik), PVC (untuk membuat pipa paralon), etilena glikol (untuk bahan anti beku pada radiator mobil).
2.      Propilena, jenis ini dapat menghasilkan beberapa produk petrokimia seperti  butadina (menghasilkan karet sintetis), gliserol (dapat digunakan pada pembuatan bahan pelembab dan peledak), polipropilena (digunakan untuk pembuatan tali dan karung plastik) dan isopropyl ( dapat digunakan untuk pembuatan bahan lain seperti aseton).


Aromatik
Senyawa ini memiliki ikatan rantai rangkap dalam betuk selang-seling. Berikut bahan aromatik yang digunakan pada industri petrokimia:
1.      Benzena yang dapat menghasilkan sikloheksana (untuk membuat nilon), kumena (untuk membuat fenol) dan stirena (untuk pembuatan karet sintetis).
2.      Toulena dapat digunakan sebagai bahan pembuatan produk farmasi.
3.      Xilena dapat menghasilkan asam tereftalat untuk bahan dasar pada pembuatan serat.
Syn-Gas (gas sintesis)
Bahan ini merupakan campuran dari karbon  monoksida (CO) dan hydrogen (H2), dalam industri petrokimia bahan ini duganakan untuk menghasilkan berbagai macam produk seperti:
1.      Amonia (pestisida)
2.      Urea, selain sebagai pupuk dapat juga diolah pada industi perekat dan plastik.
3.      Methanol (alkohol dan spiritus)
4.      Formaldehida (dapat dioalah menjadi formalin atau pengawet)
MACAM-MACAM PRODUK PETROKIMIA
Produk Dasar : gas CO dan H2 sintetik,etilena,propilena,butadiene,benzene,toluene,xilena dan n-parafin
Produk Antara : ammonia,methanol,carbon black,urea,etanol,etil klorida,cumene,propilen oksida,butyl alcohol,iso butelin,nitro benzene,nitrotoluena,PTA,TAP,DMT,kaprolaktam,LAB.
Produk Akhir : urea,carbon black,formaldehida,asetilena,polietelina,polypropilena,poli vinil,klorida,polistirena,TNT,polyester,nilon,poliuretan,LAB sulfonate,dan sebagainya.
Produk Jadi : barang-barang yang banyak dipakai sehari-hari di rumah tangga.
Manfaat Petrokimia
  1. 1Aspal

Salah satu produk petrokimia misalnya aspal. Kita semua pasti mengenal dan merasakan manfaatnya. Apa jadinya jika jalan tidak dilapis aspal? dimusim hujan becek, dimusim kemarau berdebu. Kegunaan lain aspal digunakan untuk pelapis tanggul, pelapis tahan air, sebagai bahan isolasi, pelapis anti korosi pada logam dan juga sebagai bahan campuran pada pembuatan briket batubara.
2.      Lilin
Hampir disetiap rumah tangga mengenal adanya lilin, yang digunakan sebagai cadangan bila lampu dari PLN padam. Lilin jenis ini oleh pertamina diproduksi dengan nama Hard Semi White Wax dan Fully Refined White Wax. Tapi selain untuk penerangan, kedua jenis lilin tersebut juga dapat digunakan sebagai kertas lilin pembungkus, bahan baku semir serta pengkilap lantai dan mebel.
3.      Polytam PP (Polipropilena Pertamina)
Kantong plastik, karung plastik, film, produk cetakan (moulding) dan tali rafia adalah produk yang sangat memasyarakat. Produk tersebut dibuat dengan menggunakan bahan polytam PP. Pertamina kini memasarkan dua macam polytam PP, yaitu Fill Grade -F600 dan Yarn Grade -F401.
4.      Methanol
Methanol dapat digunakan sebagai lem untuk industri polywood (formaldehyde/adhesive) bahan baku untuk pembuatan dimetil-tereptalate, methylamines, methycloride, methylmetha orylate, bahan bakar kendaraan bermotor sebagai methytertiary buthylether, bahan bakar pesawat, bahan bakar jenis methyl fuel, bahan pelarut jenis nitro cellulose, dyes, resin, insektisida, dehidrator gas alam, dan sebagai bahan baku untuk industri protein sintesis dengan fermentasi berkesinambungan.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta: Pantona media
Khakha,Rikha ( 2013).INDUSTRI PETROKIMIA.Dalam
Anonym (2017).PENGERTIAN DASAR INDUSTRI PETROKIMIA.Dalam

INDUSTRI AGROKIMIA


DIKETIK : SYAHIDA NUR AFINI 
@PROYEKK03,@K25-SYAHIDA

INDUSTRI AGROKIMIA
Agrokimia adalah nama umum yang diberikan untuk bahan kimia yang digunakan di pertanian, yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan keamanan tanaman dan hasil panen. Agrokimia diproduksi untuk melindungi tanaman pertanian dari hama dan untuk meningkatkan hasil panen. agrokimia merupakan seseuatu yang berharga untuk pertanian.

KATA KUNCI : AGROKIMIA, PESTISIDA
PESTISIDA
Pestisida adalah Pestisida adalah semua bahan racun yang digunakan untuk membunuh organisme hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang dibudidayakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya.
TUJUAN PESTISIDA
1.      Membarantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman atau hasil hasil pertanian
2.      Memberantas rerumputan
3.      Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan
4.      Memberantas hama hama air
DAMPAK BAGI KESELAMATAN PENGGUNA
1.      Menimbulkan sakit kepala
2.      Menimbulkan kejang kejang
3.      Menimbulkan penyakit kanker
4.      Menimbulkan gejala mual
MACAM MACAM PESTISIDA
1.      Insektisida :mengendalikan hama berupa serangga
2.      Moluskisida : untuk mengendalikan hama dari siput atau keong.
3.      Nematisida : mengendalikan nemetoda
4.      Bakterisida : mengendalikan tanaman dari bakteri.

KESIMPULAN
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.


DAFTAR PUSTAKA 
Anonim.2015.pengertian agrokimia. https://kliksma.com/2015/03/pengertian-agrokimia-dalam-pertanian.html (diunduh 30 september 2018)
Anonim.2015. pestisida. https://mitalom.com/pengertian-pestisida/ (diunduh 30 september 2018)
Anonim.2017.dampak pestisida. https://dosenbiologi.com/lingkungan/dampak-penggunaan-pestisida (diunduh 30 september 2018)

INDUSTRI PETROKIMIA





Abstrak          :
Apa itu Petrokimia? Petrokimia adalah bahan kimia apapun yang diperoleh dari bahan bakar fosil. Ini termasuk bahan bakar fosil yang telah dipurifikasi seperti metanapropanabutanabensinminyak tanahbahan bakar dieselbahan bakar pesawat, dan juga termasuk berbagai bahan kimia untuk pertanian seperti pestisidaherbisida, dan pupuk, serta bahan-bahan seperti plastikaspal, dan serat buatan

Kata kunci     : petrokimia, industri, plastik

Plastik merupakan barang yang tidak asing bagi kehidupan manusia, karena hampir semua peralatan baik rumah tangga, industri kecil hingga industri besar menggunakan plastik. Plastik adalah polimer rantai-panjang dari atom yang mengikat satu sama lain. Bahan dasar plastik yang utama adalah dari minyak mentah atau minyak bumi (crude oil) dan gas bumi atau gas alam yang telah mengalami proses lebih lanjut sehingga menjadi produk petrokimia. Secara umum minyak bumi diproses melalui proses pemurnian bersama dengan gas bumi sehingga menjadi produk petrokimia, selanjutnya produk petrokima tersebut diproses lebih lanjut sehingga menjadi pelet atau bijih plastik, akhirnya dari bijih plastik tersebut dapat dibuat aneka jenis produk plastik sesuai dengan peruntukannya.
Produk-produk petrokimia merupakan produk strategis karena merupakan bahan baku bagi industri hilirnya seperti industri plastik dan industri yang lain seperti industri tekstil, karet sintetik, kosmetik, pestisida, bahan pembersih, bahan farmasi, bahan peledak, kulit imitasi dan lain-lain. Pada umumnya produk plastik dari petrokimia berupa barang-barang atau bahan-bahan yang dalam kehidupan sehari-hari banyak dipakai di rumah tangga seperti sisir, botol plastik, kantong plastik, sampul plastik, ember plastik, gigi palsu, pipa paralon, produk elektronik, komputer, peralatan telekomunikasi, hingga plastik untuk industri sepeda, motor, mobil, kereta api hingga pesawat terbang

Industri petrokimia secara umum dibagi menjadi dua bagian besar yaitu :
1. Industri petrokimia hulu, yaitu mengolah produk dasar (produk primer) menjadi produk setengah jadi (produk antara). Contohnya seperti methanol, ethylene, prophylene, benzene, toluene, xylene, fuel coproducts, pyrolisis gasoline, pyrolisis fuel oil.
2. Industri petrokimia hilir, yaitu mengolah produk setengah jadi menjadi produk jadi yang siap pakai. Contohnya seperti plastik dan aneka jenis produk plastik, pelarut (solvent), zat peledak, karet sintetis, nilon dll.

Sedangkan secara umum untuk memperoleh produk petrokimia dilakukan dengan 3 (tiga) tahapan proses, yaitu:
a. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia;
b. Mengubah bahan dasar petrokimia menjadi produk setengah jadi;
c. Mengubah produk setengah jadi menjadi produk akhir

Secara umum ada 3 (tiga) bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia yaitu:
1. Olefin
2. Aromatik
3. Syn-Gas (Gas Sintetis)

Penggunaan dan Pemanfaatan Petrokimia Menurut Sektor Industri :
a.    Penggunaan Dalam Industri Pupuk Dan Pestisida
1). Produk amoniak/ urea dalam negeri sebagian besar digunakan sebagai pupuk pertanian, dan adhesive urea formaldehida.
2). Dalam industri pestisida, sebagaian bahan aktif pestisida, pelarut dan aditifnya merupakan produk akhir petrokimia seperti senyawa carbamate, thiocarbamate, surfaktan organik, organoklorida, alkohol, dsb.
b. Penggunaan dalam Industri Serat Sintetik.Produk petrokimia yang digunakan untuk serat sintetik adalah TPA (terepthalic acid), DMT (dimethyl terepthalate), PTA (purified terepthalic acid), dan kaprolaktam.s
c. Penggunaan dalam Industri Bahan PlastikPE (polietilena), PP (polipropilena), PVC (poli vinil klorida), dan PS (polistirena).
d.  Penggunaan Dalam Industri Adhesive ResinUrea formaldehida, melamin formaldehida dan fenol formaldehida.
e. Penggunaan dalam Industri Deterjen.Alkil benzena, alkil benzene sulfonat (ABS), dan selulosa karboksi metil (CMC)\


DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.2017. Petrokimia. https://id.wikipedia.org/wiki/Petrokimia (diakses pada 30 September 2018)
Sulystyono. PENGGUNAAN PRODUK PLASTIK DARI PETROKIMIA DENGAN BAHAN DASAR MINYAK DAN GAS BUMI MANFAAT DAN BAHAYANYA BAGI KESEHATAN DAN LINGKUNGAN. http://pusdiklatmigas.esdm.go.id/file/T7_Penggunaan_Plastik___Sulistyono.pdf (diakses pada 30 September 2018)


Hukum I Termodinamika




Oleh: M.Eggy Z.Nando (@K13-Eggy), M. Rivaldi (@K15-Rivaldi), Syaiful Hidayat (@K16-Syaiful), (@Kel-K05)


Abstrak
Sebagai ulasan termodinamika merupakan salah satu ilmu fisika yang membahas tentang suhu, kalor, dan besaran lain yang berkaitan. dan pengertian dari termodinamika pertama adalah energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan hanya bisa diubah bentuknya saja. Dalam hukum termodinamika, jika sesuatu diberikan kalor, maka kalor tersebut akan berguna untuk usaha luar dan mengubah energi dalam.

INDUSTRI PARFUM



Sudah tak asing bagi kita apabila mendengar kata “parfum”. Sebagian orang sangat menggemari parfum karena parfum dapat menunjukkan ekspresi kita dan ciri khas kita. Selain itu parfum juga berguna untuk mengurangi bau di badan. Tahukah kalian bahwa parfum dari masa ke masa memiliki perbedaan ? bagaimana sejarah dan industri kimia dibidang parfum saat ini?

OLEOKIMIA



Oleh : Sinta Anggraeni (@J12-Sinta)

Abstrak : Apa sih oleokimia itu? Pasti sebagian dari kalian merasa asing dengan oleokimia ini. Oleokimia adalah bahan kimia yang diperoleh dari lemak dan minyak. Oleokimia banyak digunakan pada rumah dan industri rumah tangga dan perawatan tubuh, Oleokimia juga dapat digunakan sebagai bahan baku atau sebagai perantara farmasi, karet, plastik, cat dan pelumas industri. 


Kata kunci : Oleokimia, produk-produk oleokimia

Menurut wikipedia, Oleokimia adalah bahan kimia apapun yang berasal dari lemak. Contoh hasil olahan oleokimia ialah mentega, sabun, dan minyak goreng. Oleokimia dapat diperbaharui dan merupakan salah satu alternatif sumber energi masa depan.
                          
Oleokimia merupakan senyawa turunan minyak yang dihasilkan melalui proses kimia. Minyak atau lemak secara umum merupakan trigliserida yang mengandung gliserol dan asam lemak baik jenuh maupun tidak jenuh. Dalam industri oleokimia, dengan proses kimia struktur minyak tersebut dipecahmenjadi struktur lain seperti asam lemak, gliserol, ester lemak, dan juga alkohol lemak.

Bahan dasar oleokimia dapat berupa minyak/lemak nabati dan hewani. Sumber minyak nabati yang dapat digunakan adalah yang tergolong tropical oil, seperti minyak sawit (palm oil), minyak inti sawit (palm kernel oil) dan minyak kelapa (coconut oil) dan yang tergolong soft oil, seperti minyak kedelai (soya oil), minyak bunga matahari (sunflower oil). Sumber minyak/lemak hewani yang dapat digunakan adalah lemak sapi (tallow),lemak babi (lard) dan unggas (poultry). (Yernisa, 2015)

Produk-produk Oleokimia
Fatty acid (asam lemak): Asam lemak merupakan oleokimia yang paling banyak diperlukan. Secara umum, produksi asam lemak di dunia lebih besar dibandingkan konsumsinya. Asam lemak yang berasal dari Amerika dan Eropa pada umumnya disintesis dari tallow, minyak kelapa, minyak kedelai, minyak rapeseed dan lain-lain.
Asam lemak dapat dibuat degan cara splitting CPO atau PKO pada suhu dan tekanan tinggi. Selanjutnya asam lemak tersebut didistilasi atau difraksionasi untuk memperoleh asam lemak dengan kemurnian tinggi. Sementara itu produk sampingnya yang berupa gliserin setelah dimurnikan akan menghasilkan gliserin yang sesuai dengan standar farmasi.
Produk-produk turunan dari asam lemak sepeti fatty ester, fatty alcohol, dan fatty amina lainnya digunakan untuk menggantikan produk-produk petrokimia.

Fatty ester: Fatty ester sebagian besar (± 80%) diubah menjadi fatty alcohol, yang kemudian diproses lebih lanjut menjadi produk hilir terutama suftaktan. Disamping itu fatty ester juga digunakan sebagai bahan bakar pengganti minyak diesel. Metil ester dapat dibuat dengan cara transesterifikasi CPO atau PKO dengan methanol pada suhu 60oC dan tekanan satu atmosfir. Selanjutnya dilakukan distilasi dan fraksionasi untuk memperoleh metal ester dengan kemurnian tinggi. Produk samping yang dihasilkan pada proses ini adalah gliserin yang dapat digunakan sebagai bahan baku industry farmasi dan kosmetik.

Fatty alkohol: Fatty alkohol merupakan oleokimia dasar yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku surfaktan seperti fatty alkohol sulfat (FAS), fatty alkohol etoksilat (FAE) dan fatty alokohol etoksi sulfat (FAES). Sekitar 70% fatty alcohol digunakan untuk membuat surfaktan nonionic dan anionic. Fatty alkohol dapat dibuat dari asam lemak maupun metal ester dengan cara hidrogenasi pada suhu dan tekanan tinggi menggunakan katalis kimia. Selanjutnya dilakukan distilasi untuk menghasilkan fatty alkohol dengan kemurnian tinggi.

Fatty amina: Fatty amina merupakan turunan nitrogen dan paling banyak digunakan untuk membuat senyawa ammonium quartener seperti senyawa distearyl-dimethylammonium yang digunakan sebagai pelembut pakaian dan hair conditioners. 

Gliserin: Gliserin dapat dibuat dari minyak atau lemak alami sebagai hasil samping dari asam lemak, ester atau sabun, Meskipun merupakan produk samping, gliserin umumnya mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Mulai tahun 1980-2010, produksi gliserin sintetik (dari minyak bumi) mulai menurun, sementra produksi gliserin alami semakin meningkat. 

Bioemollent dari asam lemak sawit: Industri kosmetik merupakan konsumen minyak nabati dan asam lemak yang sangat potensial Salah satu bahan baku kosmetik yang banyak digunakan dalam hampir seluruh formulasi produk kosmetik adalah emollient. Fungsi emollient adalah sebagai pelembut dan pelembab kulit pada produk kosmetik yang berbentuk krim, lotion, lipstick dan sabun . Produk emollient yang dibuat dari minyak sawit disebut bioemollient, mempunyai keunggulan yang tidak dijumpai pada produk sintetis dari minyak bumi. Emollient disintesis dengan cara esterifikasi antara asam lemak dengan alkohol. 

Biodiesel sawit: Biodiesel sawit dapat dibuat dari hampir semua fraksi sawit seperti CPO, palm kernel oil (PKO), refined bleached and deodorized palm oil (RBDPO) dan olein. Pada prinsipnya biodiesel atau metal ester diproduksi melalui reaksi transesterifikasi antara trigliserida pada minyak sawit dengan methanol menjadi metil ester dan gliserol dengan bantuan katalis basa. Gliserol akan terpisah di bagian bawah reaktor sehingga dengan mudah dapat dipisahkan. Ester yang terbentuk selanjutnya dicuci dengan air untuk menghilangkan sisa kalatis dan methanol. Proses dapat dilakukan secara curah (bach) atau disambung (continuous) pada suhu 50-70o C.

Kesimpulan : Oleokimia merupakan bahan kimia yang berasal dari minyak/lemak alami, baik tumbuhan maupun hewani. Oleokimia ternyata sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita, seperti digunakan pada rumah dan industri rumah tangga dan perawatan tubuh.

Daftar pustaka :
Wikipedia. 2017. Oleokimia. Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Oleokimia (Diakses 30 September 2018)
Kusuma, Benny. Industri oleokimia. Dalam https://www.scribd.com/doc/74900962/INDUSTRI-OLEOKIMIA (Diunduh 30 September 2018)
Yernisa. 2015. Oleokimia Dasar. Dalam http://yernisa.blogspot.com/2015/06/oleokimia-dasar.html (Diakses 30 September 2018)
Ihsan. 2018. Produk-produk oleokimia kelapa sawit. Dalam https://www.petanihebat.com/produk-produk-oleokimia-kelapa-sawit/ (Diakses 30 September 2018)