.

Minggu, 30 September 2018

OLEOKIMIA



Oleh : Sinta Anggraeni (@J12-Sinta)

Abstrak : Apa sih oleokimia itu? Pasti sebagian dari kalian merasa asing dengan oleokimia ini. Oleokimia adalah bahan kimia yang diperoleh dari lemak dan minyak. Oleokimia banyak digunakan pada rumah dan industri rumah tangga dan perawatan tubuh, Oleokimia juga dapat digunakan sebagai bahan baku atau sebagai perantara farmasi, karet, plastik, cat dan pelumas industri. 


Kata kunci : Oleokimia, produk-produk oleokimia

Menurut wikipedia, Oleokimia adalah bahan kimia apapun yang berasal dari lemak. Contoh hasil olahan oleokimia ialah mentega, sabun, dan minyak goreng. Oleokimia dapat diperbaharui dan merupakan salah satu alternatif sumber energi masa depan.
                          
Oleokimia merupakan senyawa turunan minyak yang dihasilkan melalui proses kimia. Minyak atau lemak secara umum merupakan trigliserida yang mengandung gliserol dan asam lemak baik jenuh maupun tidak jenuh. Dalam industri oleokimia, dengan proses kimia struktur minyak tersebut dipecahmenjadi struktur lain seperti asam lemak, gliserol, ester lemak, dan juga alkohol lemak.

Bahan dasar oleokimia dapat berupa minyak/lemak nabati dan hewani. Sumber minyak nabati yang dapat digunakan adalah yang tergolong tropical oil, seperti minyak sawit (palm oil), minyak inti sawit (palm kernel oil) dan minyak kelapa (coconut oil) dan yang tergolong soft oil, seperti minyak kedelai (soya oil), minyak bunga matahari (sunflower oil). Sumber minyak/lemak hewani yang dapat digunakan adalah lemak sapi (tallow),lemak babi (lard) dan unggas (poultry). (Yernisa, 2015)

Produk-produk Oleokimia
Fatty acid (asam lemak): Asam lemak merupakan oleokimia yang paling banyak diperlukan. Secara umum, produksi asam lemak di dunia lebih besar dibandingkan konsumsinya. Asam lemak yang berasal dari Amerika dan Eropa pada umumnya disintesis dari tallow, minyak kelapa, minyak kedelai, minyak rapeseed dan lain-lain.
Asam lemak dapat dibuat degan cara splitting CPO atau PKO pada suhu dan tekanan tinggi. Selanjutnya asam lemak tersebut didistilasi atau difraksionasi untuk memperoleh asam lemak dengan kemurnian tinggi. Sementara itu produk sampingnya yang berupa gliserin setelah dimurnikan akan menghasilkan gliserin yang sesuai dengan standar farmasi.
Produk-produk turunan dari asam lemak sepeti fatty ester, fatty alcohol, dan fatty amina lainnya digunakan untuk menggantikan produk-produk petrokimia.

Fatty ester: Fatty ester sebagian besar (± 80%) diubah menjadi fatty alcohol, yang kemudian diproses lebih lanjut menjadi produk hilir terutama suftaktan. Disamping itu fatty ester juga digunakan sebagai bahan bakar pengganti minyak diesel. Metil ester dapat dibuat dengan cara transesterifikasi CPO atau PKO dengan methanol pada suhu 60oC dan tekanan satu atmosfir. Selanjutnya dilakukan distilasi dan fraksionasi untuk memperoleh metal ester dengan kemurnian tinggi. Produk samping yang dihasilkan pada proses ini adalah gliserin yang dapat digunakan sebagai bahan baku industry farmasi dan kosmetik.

Fatty alkohol: Fatty alkohol merupakan oleokimia dasar yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku surfaktan seperti fatty alkohol sulfat (FAS), fatty alkohol etoksilat (FAE) dan fatty alokohol etoksi sulfat (FAES). Sekitar 70% fatty alcohol digunakan untuk membuat surfaktan nonionic dan anionic. Fatty alkohol dapat dibuat dari asam lemak maupun metal ester dengan cara hidrogenasi pada suhu dan tekanan tinggi menggunakan katalis kimia. Selanjutnya dilakukan distilasi untuk menghasilkan fatty alkohol dengan kemurnian tinggi.

Fatty amina: Fatty amina merupakan turunan nitrogen dan paling banyak digunakan untuk membuat senyawa ammonium quartener seperti senyawa distearyl-dimethylammonium yang digunakan sebagai pelembut pakaian dan hair conditioners. 

Gliserin: Gliserin dapat dibuat dari minyak atau lemak alami sebagai hasil samping dari asam lemak, ester atau sabun, Meskipun merupakan produk samping, gliserin umumnya mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Mulai tahun 1980-2010, produksi gliserin sintetik (dari minyak bumi) mulai menurun, sementra produksi gliserin alami semakin meningkat. 

Bioemollent dari asam lemak sawit: Industri kosmetik merupakan konsumen minyak nabati dan asam lemak yang sangat potensial Salah satu bahan baku kosmetik yang banyak digunakan dalam hampir seluruh formulasi produk kosmetik adalah emollient. Fungsi emollient adalah sebagai pelembut dan pelembab kulit pada produk kosmetik yang berbentuk krim, lotion, lipstick dan sabun . Produk emollient yang dibuat dari minyak sawit disebut bioemollient, mempunyai keunggulan yang tidak dijumpai pada produk sintetis dari minyak bumi. Emollient disintesis dengan cara esterifikasi antara asam lemak dengan alkohol. 

Biodiesel sawit: Biodiesel sawit dapat dibuat dari hampir semua fraksi sawit seperti CPO, palm kernel oil (PKO), refined bleached and deodorized palm oil (RBDPO) dan olein. Pada prinsipnya biodiesel atau metal ester diproduksi melalui reaksi transesterifikasi antara trigliserida pada minyak sawit dengan methanol menjadi metil ester dan gliserol dengan bantuan katalis basa. Gliserol akan terpisah di bagian bawah reaktor sehingga dengan mudah dapat dipisahkan. Ester yang terbentuk selanjutnya dicuci dengan air untuk menghilangkan sisa kalatis dan methanol. Proses dapat dilakukan secara curah (bach) atau disambung (continuous) pada suhu 50-70o C.

Kesimpulan : Oleokimia merupakan bahan kimia yang berasal dari minyak/lemak alami, baik tumbuhan maupun hewani. Oleokimia ternyata sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita, seperti digunakan pada rumah dan industri rumah tangga dan perawatan tubuh.

Daftar pustaka :
Wikipedia. 2017. Oleokimia. Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Oleokimia (Diakses 30 September 2018)
Kusuma, Benny. Industri oleokimia. Dalam https://www.scribd.com/doc/74900962/INDUSTRI-OLEOKIMIA (Diunduh 30 September 2018)
Yernisa. 2015. Oleokimia Dasar. Dalam http://yernisa.blogspot.com/2015/06/oleokimia-dasar.html (Diakses 30 September 2018)
Ihsan. 2018. Produk-produk oleokimia kelapa sawit. Dalam https://www.petanihebat.com/produk-produk-oleokimia-kelapa-sawit/ (Diakses 30 September 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.