.

Rabu, 31 Januari 2018

Keterkaitan Gas Buang Kendaraan Bermotor Dengan Pencemaran Udara Dan Hujan Asam

Oleh : Farichatus Sa'diyah (G13-Farichatus)

Abstrak :
Semakin padatnya jumlah penduduk di perkotaan tentu saja akan sebanding dengan meningkatnya penggunaan sumber energi seperti kebutuhan bakar untuk pembangkit tenaga listrik, untuk keperluan industri dan untuk transportasi. Menurut Maysaroh (2014) bahwa pembakaran bahan bakar inilah yang merupakan sumber dari pencemaran udara, dan asap kendaraan bermotor menduduki posisi pertama sebagai sumber pencemaran udara. Seperti yang kita lihat sehari-hari bahwa padatnya kendaraan umum seringkali menimbulkan kemacetan di jalan raya, kemacetan ini tentunya tidak hanya membuang jutaan uang bensin di jalanan tetapi juga mempertebal pencemaran udara akibat gas buang dari kendaraan bermotor tersebut terutama gas karbonmonoksida (CO), hidrokarbon (HC), Timbal (Pb) dan Sulfur Oksida (SOx).

Kata kunci : emisi, gas, pencemaran udara, bahan bakar, Timbal

CEGAH HUJAN "BERBAHAYA"



Oleh : CHANDRA EKA PRASETYA (@G04-CHANDRA)


Abstrak : 

Hujan asam sebagai salah satu jenis hujan yang mempunyai pengertian sebagai segala bentuk hujan yang memiliki tingkat keasaman atau pH dibawah normal, yakni dibawah 5,6. Secara umum, hujan yang turun di wilayah Indonesia memiliki pH normal sekitar 6. Dan hujan asam ini mempunyai kandungan pH di bawah kadar normal tersebut. Asamnya hujan ini dikarenakan adanya kandungan karbondioksida atau CO yang larut dengan air hujan tersebut dan memiliki bentuk sebagai asam lemah.

Formalin pada Kimia Pangan

Oleh : Fitriana Eka Setyaningrum (@G09-Fitriana)


Abstract :

Food chemistry is the study of all biological and non-biological components of foods by analyzing all of the aspects of foods including food ingredients. The actual goals of research & development in food chemistry are to learn the connection between the identification and functional characteristic of food substance and to improve the safety, nutritional and organoleptic aspects of food. From now and then, Formalin appears in the food industrial. Besides, formalin is a colourless strong-smelling chemical compounds usually used in industry of textiles, plastics, papers, paint, construction, and well known to preserve human corpse. It is derived from formaldehyde gas dissolved in water. And when it found in the food, this substance might be so carcinogenic or the worst, can precipitate cancer. A study showed formalin will cause kidney, liver, and lung problems.

Keyword : Food Industry, Formalin, Carcinogenic

Klasifikasi Obat Herbal




Oleh: Setiawan Eji Prayogi (@F24-Setiawan, @proyekD01)

Abstrak


    Menurut Hidayat dan Kholil (2017) bahwa, kimia analisis, berkaitan erat dengan analisis zat, mempelajari pemisahan dan identifikasi senyawa kimia, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam hal ini analisis kualitatif menunjukan adanya indikasi dari suatu identitas zat kimia pada sempel. Sedangkan analisis kuantitatif menunjukan jumlah dari senyawa yang diidentifikasi. Beberapa materi kimia analisis seperti asam basa, hidrolisis garam, larutan penyangga, kelarutan, pemisahan dan sebagainnya.

Kata kunci : Analisa Kualitatif dan Kuantitatif

     Menurut Sangi, Runtuwene, Simbala dan Makang (2008) bahwa, Pola  kehidupan  masyarakat  dunia  saat ini  cenderung  kembali  ke  alam  termasuk  di bidang  obat-obatan.  Orang  kini  cenderung beralih  ke  tumbuhan  obat  karena  tumbuhan obat  memiliki  beberapa  kelebihan  yaitu tidak  ada  efek  samping  bila  digunakan secara  benar,  efektif  untuk  penyakit  yang telah dilakukan analisis fitokimia tumbuhan  obat  di  Sulawesi  Utara, khususnya  di  Kabupaten  Minahasa  Utara mencakup kecamatan Airmadidi, Kecamatan  Kauditan  dan  Kecamatan Kema.  Penentuan  kandungan  kimia dilakukan  melalui  analisis  fitokimia  secara kualitatif. Analisis sulit  disembuhkan  dengan  obat  kimia, harganya  murah,  dan  penggunaannya  tidak perlu  bantuan  tenaga  medis  (Karyasari, 2002).

       Bangsa  Indonesia  telah  lama mengenal  tumbuhan  obat.  Begitu  banyak tumbuhan  obat  yang  tersedia  di  Indonesia termasuk  di  Sulawesi  Utara.  Tumbuhan obat  umumnya  merupakan  tumbuhan  hutan yang  sejak  jaman  nenek  moyang  telah menjadi  tumbuhan  pekarangan  dan  secara turun-temurun fitokimia secara kualitatif  ini  merupakan  suatu  metode analisis  awal  untuk  meneliti  kandungan senyawa-senyawa  kimia  yang  ada  pada tumbuhan  obat  yang  diharapkan  hasilnya dapat memberikan  informasi  dalam mencari  senyawa  dengan  efek  farmakologi tertentu  dan  dapat  memacu  penemuan  obat baru. Tujuan  penelitian  ini  adalah digunakan sebagai tumbuhan  obat. 

    Mereka  menggunakan tumbuhan  obat  tersebut  tanpa  mengetahui senyawa  kimia  aktif  di  dalamnya  tetapi mereka  mengetahui  khasiatnya,  oleh  sebab itu perlu  dilakukan  penelitian  untuk mengetahui  senyawa  kimia  tumbuhan  obat agar  kita  dapat  mengetahui  senyawa  aktif yang  berperan  dalam  penyembuhan  suatu penyakit.  Berdasarkan  hal  tersebut  maka mengetahui  senyawa  kimia  tumbuhan  obat yang  digunakan  oleh  masyarakat  di Kabupaten  Minahasa  Utara  melalui  analisis fitokimia  secara  kualitatif. 

    Menurut Wikipedia bahasa Indonesia (2017) bahwa, Di Indonesia pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang




Analisis Kualitatif

    Menurut bululengky (2016) bahwa, Analisis Kualitatif merupakan suatu tekhnik atau metode untuk menentukan kualitas atau keberadaan suatu senyawa dalam suatu contoh. Analisis Kualitatif sering juga disebut sebagai Analisis Jenis karena dalam proses ini ditentukan unsur utama apa saja yang berada dalam suatu sampel. 

    Apabila kandungan suatu unsur dalam contoh hanya sedikit tidak akan terlihat perubahannya. Oleh karena itu, Analisis Kualitatif dilakukan untuk menentukan unsur utama yang berada dalam sampel bukan trash (pengotor). Analisis Kualitatif ini diperlukan sebagai uji pendahuluan untuk menentukan metode apa yang sesuai untuk Analisis Kuantitatif apabila tidak diketahui keterangan dan asal usul contoh uji.


     Analisis Kualitatif disebut juga sebagai uji pendahuluan. Metode Analisis jenis ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode tradisional yaitu dengan metode pengendapan sulfida, pembentukan senyawa baru (warna yang khas atau mengendap) yang khas, uji nyala, mutiara boraks, dan mikroskopi. Namun, uji yang sering dilakukan adalah uji pengendapan sulfida karena lebih banyak unsure yang dapat di deteksi. Selain itu apabila menggunakan uji lain sampel harus murni (tidak mengandung banyak unsure logam). 

   Selanjutnya analisis kualitatif dapat dilakukan dengan metode yang lebih modern yaitu dengan menggunakan instrument diantaranya Spektrofotometri UV, Spektrofometri FTIR, HPLC, MS (Mass Spectroscopy), dan NMR. Spektrofotometer UV menentukan suatu senyawa berdasarkan penyerapan sinar UV oleh gugus kromofor yang ada dalam senyawa. Spektrofotometer FTIR menentukan suatu senyawa berdasarkan Gugus Fungsi yang dimiliki oleh suatu sampel. Spektroskopi Mass/MS menentukan suatu senyawa berdasarkan berat molekul dari senyawa yang kita analisis biasanya alat ini disatukan dengan HPLC atau GC untuk melakukan pemisahannya, karena senyawa yang masuk kedalam MS harus senyawa tunggal.



Analisis Kuantitatif

      Analisis kuantitatif merupakan suatu tekhnik atau metode untuk menentukan Kuantitas atau kadar suatu unsur/senyawa dalam suatu cuplikan. Analisis Kuantitatif dilakukan apabila kita telah mengetahui senyawa apa saja yang terkandung dalam suatu contoh. Sehingga dilakukan Analisis Kuantitatif ini untuk menentukan kadar dari suatu unsure yang terkandung.

     Perbedaan mendasar dari metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitian kualitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik dalam bentuk angka.

    Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya. Menurut Erlistina dan Burhanudin (2013) dalam Sugiyono (2012: 9) perbedaan antara metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitia kualitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang  aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian.



KESIMPULAN
      Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang sistematis, jelas, terencana sejak awal hingga akhir penelitian. Di mulai dari peneliti yang menemukan sebuah masalah dan mengembangkan masalahnya melalui membaca beberapa referensi  yang nantinya akan memunculkan hipotesis yang akan  di buktikan melalui kuesioner/angket yang diberikan kepada responden atau sampel dari beberapa populasi yang dipilih melalui random. Hasil penelitian dari metode kuantitatif secara umum akan berupa data-data/angka-angka. Pada metode ini analisis data akan dilakukan setelah semua data terkumpul.

      Sedangkan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian di lapangan, secara langsung peneliti melakukan penelitian  kepada sumber data/responden. Hasil yang diperoleh dalam metode penelitian kualitatif ini akan berupa dokumen-dokumen, baik dokumen pribadi peneliti, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dll. Analisis dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian.


Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil.2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Patona Media :  Jakarta

Tanaman Obat Keluarga.2017

Sangi, M., M. R. J. Runtuwene., H. E. I. Simbala dan V. M. A. Makang. 2008. Analisa fitokimia tumbuhan obat di kabupaten minahasa utara
bululengky (2016),  Kimia Analis
https://bisakimia.com/2016/05/14/kimia-analisis/   (diunduh 31 january 2018)

Erlistina, Luky dan Afid Burhanudin (2013) penelitian kuantitatif dan kualitatif https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/
(diunduh 31 january 2018)



@ProyekC04/@ProyekD04 : Artikel Kimia Lingkungan - Studi Pencemaran

http://cdn.publishyourarticles.net/
Cermati panduan proyek pekan ini :

1. Baca Buku "Kimia, Industri dan Teknologi Hijau"  sesuai dengan Bab yang sedang dibahas (Bab 4), secara  cermat dan pahami dengan baik.
2. Buat artikel dengan mengacu pada kata kunci pada buku tersebut (Poin 1).
3. Judul artikel singkat, aktual dan menarik.
4. Tulis artikel   dengan rsumber dari berbagai   text book,artikel ilmiah (jurnal),  artikel ilmiah populer dan sebagainya (minimal lima sumber).
5. Panjang artikel 300 - 500 kata.
6. Cantumkan daftar pustaka , sesuai dengan kaidah penulisan dan penyusunan yang benar.
7. Lengkapi dengan mind map.
8. Posting artikel di web-blog ini dengan label : Kode Peserta dan Kode Proyek (@ProyekC04/@ProyekD04).
9. Share artikel Anda melalui berbagai media sosial (minimal 1.000 viewer).





@ProyekC03/@ProyekD03 : Artikel Kimia Industri

Sumber : http://discover.jkuat.ac.ke/
Cermati panduan proyek pekan ini :

1. Baca Buku "Kimia, Industri dan Teknologi Hijau"  sesuai dengan Bab yang sedang dibahas (Bab 3), secara  cermat dan pahami dengan baik.
2. Buat artikel dengan mengacu pada kata kunci pada buku tersebut (poin 1).
3. Judul artikel singkat, aktual dan menarik.
4. Tulis artikel yang dengan sumber dari berbagai   text book,artikel ilmiah (jurnal),  artikel ilmiah populer dan sebagainya (minimal lima sumber).
5. Panjang artikel 300 - 500 kata.
6. Cantumkan daftar pustaka , sesuai dengan kaidah penulisan dan penyusunan yang benar.
7. Lengkapi dengan mind map.
8. Posting artikel di web-blog ini dengan label : Kode Peserta dan Kode Proyek (@ProyekC03/@ProyekD03).
9. Share artikel Anda melalui berbagai media sosial (minimal 1.000 viewer).




REVOLUSI KIMIA





Oleh : Dede Abdulah (F28-Komaludin)
Abstrak
Kimia adalah salah satu cabang sains yang terus mengalami perkembangan baik untuk kelompok kimia murni maupun kimia terapan, kimia pertama kali dikenal dengan alkimia di Mesir kemudian berkembang di Yunani, Romawi, India dan Tiongkok. Pada saat itu alkimia belum dapat digolongkan dengan sains melainkan protosains karena mulai dari proses pengumpulan informasi, tahap awal metode ilmia sampai hipotesis hanya berdasarkan spekulasi bukan berdasarkan dari eksperimen dan kesepakatan ilmuwan.
Kimia modern mulai berkembang di abad ke 18, yang mana temuan temuan pakar alkimia dikaji ulang memalui berbagai eksperimen dan metode ilmiah, dan mulai dipublikasikan dengan keterlibatan berbagai ilmuan.
Kimia moderen terbagi menjadi beberapa cabang yaitu kimia analisis, biokimia,bioteknologi, kimia anorganik dan kimia organik.
Kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari ilmu kimia, karena sesuatu yang digunakan untuk kebutuhan manusia sehari hari seperti pangan, sandang dan papan tidak bisa terlepas dari pengaruh dan kontribusi ilmu kimia didalamnya.
Kata kunci : kimia, kimia modern, sejarah kimia
Pembahasan
Definisi kimia menurut beberapa ahli antara lain diartikan sebagai ilmu alam yang secara khusus mempelajari tentang perubahan materi, yang meliputi perubahan secarasecara kimia dan fisika. Dalam hal ini perubahan materi dapat dipelajari melalui perubahan energi yang menyertai perubahan materi. Selain dari pada itu kimia juga diartikan sebagai ilmu yang mempelajari komposisi dan sifat materi serta berbagai perubahan yang dialaminya.
Perubahan kimia atau reaksi kimia memungkinkan terbentuknya zat- zat baru yang sebelumnya tidak dikenal, kimia memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, adapun aplikasi dari ilmu kimia yang sering kita jumpai mulai dari industry, pertanian, kedokteran, konstruksi dan sebagainya.
Adanya bidang keilmuan kimia diawali dengan kemunculan alkimia di mesir yang selanjutnya berkembang di yunani, romawi india dan tiongkok. Alkimia yang diwarisi dari peradaban sebelumnya oleh ilmuwan muslim pada abad keemasan peradaban Islam adalah embrio dari ilmu kimia modern yang dinikmati pada masa sekarang.
Kimia modern mulai berkembang di abad ke 18, yang mana temuan temuan pakar alkimia dikaji ulang memalui berbagai eksperimen dan metode ilmiah, dan mulai dipublikasikan dengan keterlibatan berbagai ilmuan. Kimia modern mulai dikembangkan oleh seorang ilmuwan perancis yang bernama antonie Laurent Lavoisier (1743-1794), Lavoisier merupakan penemu hukum kekekalan masa. Kemudian ilmuwan swedia yaitu Carl Wilhelm Scheele (1742-1786) berhasil menemukan oksigen. Kimia modern dirilis oleh seorang ilmuan yang kemidian dianggap sebagai kimiawan dan diberikan gelas sebagai “Bapak Kimia Modern” ialah Robert Boyle (1627-1691) dimana beliau melakukan riset yang berakar dari tradisi alkimia.
Kimia modern berhulu dari alkimia, metalurgi dan farmasi.berbagai penemuan penemuan pada bidang tersebut dalam perkembangannya dikaji melalui kimia modern yang kemudian disebut kimia murni dan kimia terapan. Metalurgi dan Farmasi merupakan ilmu yang cukup tua, yang keberadaannya selalu mendampingi peradaban manusia.
Kimia adalah cabang sains yang terus mengalami perkembangan sehingga dewasa ini kimia dapat terbagi menjadi beberapa cabang seperti kimia analisis, biokimia,bioteknologi, kimia anorganik dan kimia organik.
Kimia Analisis membahas tentang analisis zat, mempelajari pemisahan dan identifikasi senyawa kimia, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Adapun pembahasan kimia analisis meliputi Asam Basa, Hidrolisis Garam, Larutan Penyangga, Kelarutan , Pemisahan dan sebagainya.
Biokimia, mempelajari tentang peranan berbagai molekul dalam reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam bentuk mahluk hidup seperti pencernaan, metabolism, reproduksi, pernafasan dan sebagainya.
Bioteknologi, mempelajari pemanfaatan mahluk hidup seperti bakteri, fungi, virus dan sebagainya.bioteknologi merupakan terapan dari biologi dan biokimia yang melibatkan pembuatan dan modifikasi bahan genetika atau organisme untuk kepentingan tertentu.
Kimia Anorganik, mempelajari senyawa anorganik.kimia anorganik antara lain diterapkan dalam bidang katalis, sains material, surfaktan,pelapisan, bahan bakar, dan pertanian.
Kimia Organik merupakan cabang ilmu kimia yang lebih fokus pada kajian mengenai struktur, sifat, komposisi. reaksi dan sintetis senyawa organik.
Hubungan kimia dan industri sangat erat, karena perkembangan pada ilmu dan teknologi kimia secara langsung berpengaruh terhadap perkembangan teknologi di industry.adapun aplikasi ilmu kimia di bidang industry diantaranya, pengolahan minyak bumi, petrokimia, pengolahan logam,oleokimia, argokimia, makanan dan minuman, pewarna dan pencelup, bahan peledak, semen dan keramik, bubur kertas, karet dan sebagainya.
Kesimpulan
Perkembangan ilmu kimia dari masa - kemasa terus mengalami perkembangan sejalan dengan peradaban dari manusia. Kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari ilmu kimia, karena sesuatu yang digunakan untuk kebutuhan manusia sehari hari seperti pangan, sandang dan papan tidak bisa terlepas dari pengaruh dan kontribusi ilmu kimia didalamnya.
Tidak dapat dipungkiri, dikemudian hari akan bermunculan teknologi terbaru yang bersumber dari perkembangan ilmu kimia.

 Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil.2017.kimia,industry dan teknologi hijau. Jakarta : Pantona Media
Fajrianti, Imelda. 2010. Perkembangan ilmu kimia di Dunia Muslim. https://www.aifis-digilib.org/uploads/1/3/4/6/13465004/32_imelda.pdf
(Diunduh 27 Januari 2018)

Selasa, 30 Januari 2018

PENCEMARAN UDARA OLEH ASAP PABRIK






Oleh : Putri Mayang Sari (@F31-Putri, @proyekD02)

Abstrak

Keberadaan udara begitu penting bagi kelangsungan hidup manusia, hewan dan tumbuhan sehingga menjadi salah satu kajian dalam kimia konstektual. Udara itu sebenarnya, campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi sebagai habitat manusia dan beragam makhluk lainnya. Dengan kata lain udara merupakan atmosfer di sekeliling bumi.

Kata kunci : Pencemaran udara dan asap.

Pendahuluan

Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran. Rusaknya ata semakin sempitnya lahan hijau atau pepohonan di suatu daerah juga dapat memperburuk kualitas udara di tempat tersebut. Semakin banyak kendaraan bermotor dan alat-alat industri yang mengeluarkan gas yang mencemarkan lingkungan akan semakin parah pula pencemaran udara yang terjadi. Untuk itu diperlukan peran serta pemerintah, pengusaha dan masyarakat untuk dapat menyelesaikan permasalahan pencemaran udara yang terjadi.

Isi Pembahasan

Menurut WHO (2012), pencemaran udara merupakan pencemaran lingkungan indoor dan outdoor dengan bahan kimia,agen fisik atau biologis yang mengubah karakteristik atmosfer.

Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia.

Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen oksida).
Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari pembakaran tak sempurna dari suatu bahan bakar. Partikel asap terutama terdiri dari aerosol (atau kabut) partikel padat atau butiran cairan yang mendekati ukuran ideal untuk penyebaran Miecahaya tampak. Asap adalah salah satu polusi udara yang dapat berupa karbondioksida dan karbonmonoksida.

Dampak asap pabrik bagi masyarakat sekitar
  • Inflamasi.

Ozon maupun PM dapat menyebabkan inflamasi atau radang pada paru-paru. Jika terjadi radang, hal ini dapat menurunkan fungsi paru-paru pada tubuh manusia sehingga menimbulkan masalah kesehatan. 
  • Radikal Bebas.


Pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor maupun aktivitas manusia dapat menyebabkan stres oksidatif atau radikal bebas. Radikal bebas menyebabkan kulit menjadi keriput dan penuaan dini.
  • Gangguan Sistem Imun Tubuh.
Adanya pencemaran udara menyebabkan sistem kekebalan tubuh manusia menjadi berkurang. Jika sistem imun tubuh berkurang, tubuh menjadi lebih mudah terserang berbagai macam penyakit.

Gejala yang sering muncul akibat menghirup udara yang tercemar adalah batuk yang terus menerus, infeksi pada saluran pernapasan, dan sesak napas. Perubahan fisiologis juga akan terlihat pada tekanan darah dan fungsi organ paru-paru.

Dampak jangka panjang yang paling parah adalah meningkatnya resiko kematian. Bagi wanita yang sedang hamil, polusi dapat menghambat perkembangan dan pertumbuhan janin di dalam rahim.

Zat yang terkandung pada asap

Kandungan yang terdapat dalam asap diantaranya sejumlah senyawa yang sangat berbahaya, seperti Timbal (Pb), CO (karbon monoksida), Karbon monoksida ialah gas yang tidak berbau dan tidak berwarna serta lebih mudah bercantum dengan hemoglobin darah berbanding oksigen. 

Penyakit yang ditimbulkan oleh asap pabrik

Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh asap pabrik adalah : asma, iritasi ringan terhadap mata, gangguan pernafasan : penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), pernapasan akut penyakit termasuk pneumonia, prematur timbulnya dan penurunan dipercepat pada fungsi paru-paru, semua gejala utama pernapasan pada orang dewasa, termasuk batuk, berdahak, bersin dan dyspnoea.

Cara menghindari resiko dari asap pabrik

Masyarakat mungkin bisa memulai dari diri sendiri seperti memakai masker, menanam pohon supaya asap dapat diserap pohon dan diganti dengan oksigen, tidak terlalu sering berada di luar rumah yang sudah tercemari oleh asap pabrik tempatkan alat pengeluaran udara dekat dengan sumber pencemaran. Usahakan menggantikan udara yang keluar dari ruangan sehingga udara yang masuk ke-ruangan sesuai dengan kebutuhan. Filtrasi : Memasang filter dipergunakan dalam ruangan dimaksudkan untuk menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan. 

Upaya pelestarian dilingkungan kawasan industri

Kawasan industri sangatlah identik dengan limbah, baik polusi udara maupun limbah pabrik lainnya. Untuk melestarikan lingkungan disekitar pabrik, ada beberapa cara yang harus kita lakukan, antara lain :
  1. Melakukan penghijauan ditempat yang tidak terpakai (Tanah Lapang yang luas).
  2. Melakukan penanaman pohon disepanjang jalan menuju pabrik dan di lingkungan pabrik.
  3. Mengalihkan limbah cair ke tempat pembuangan limbah, bukan ke sungai.
  4. Mendaur ulang limbah yang masih bisa digunakan.
Kesimpulan 

Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia.
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen oksida).

Kawasan industri sangatlah identik dengan limbah, baik polusi udara maupun limbah pabrik lainnya. Untuk melestarikan lingkungan disekitar pabrik, ada beberapa cara yang harus kita lakukan, antara lain :
  1. Melakukan penghijauan ditempat yang tidak terpakai (Tanah Lapang yang luas).
  2. Melakukan penanaman pohon disepanjang jalan menuju pabrik dan di lingkungan pabrik.
  3. Mengalihkan limbah cair ke tempat pembuangan limbah, bukan ke sungai.
  4. Mendaur ulang limbah yang masih bisa digunakan.
Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan M.Kholil (2017) dalam buku Kimia industri dan teknologi hijau, pantona media, jakarta.