.

Kamis, 28 September 2023

DAFTAR LINK BUKU KIMIA

 

1.  Kimia Dasar (Dr. Yusnidar Yusuf, M.Si; Penerbit EduCenter Indonesia, 2018).

http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/1238/1/BUKU%20AJAR%20KIMIA%20DASAR%20FIX.pdf 

Penulisan Daftar Pustaka : 

Yusnidar, Yusuf. 2018. Kimia Dasar. Penerbit EduCenter Indonesia, Jakarta. 2018. Dalam : http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/1238/1/BUKU%20AJAR%20KIMIA%20DASAR%20FIX.pdf 

 

2. Kimia Dasar 1 (Dr. Sulastri, M.Si. dan Ratu Fazlia Inda Rahmayani, S.Pd., M.Sc; Penerbit Syiah Kuala University Press; 2017). 

 https://rp2u.usk.ac.id/uploads/Sulastri_buku.pdf

Penulisan Daftar Pustaka :

Sulastri dan RFI Rahmayani. 2017. Kimia Dasar 1. Penerbit Syah Kuala University Press. Banda Aceh.  Dalam :   https://rp2u.usk.ac.id/uploads/Sulastri_buku.pdf

 

3. Kimia Dasar (Heny Ekawati Haryono; Penerbit Deepublish; 2019).

http://repository.unisda.ac.id/564/2/BUKU%20AJAR%20KIMIA%20DASAR.pdf

Penulisan Daftar Pustaka :

Haryono, Heny Ekawati. 2019. Kimia Dasar. Penerbit Deepublish. Yogyakarta.  Dalam : http://repository.unisda.ac.id/564/2/BUKU%20AJAR%20KIMIA%20DASAR.pdf

 

 

 

TUGAS PEKAN 4

Panduan Tugas Pekan 4 :

1. Tulis artikel mengenai Konsep Mol dengan topik pilihan : 

a. Definisi Mol (Z01; Z09)

b. Massa Molekuler dan Massa Atomik (Z02; Z10)

c. Perhitungan Mol (Z03; Z11; Z19)

d. Hubungan antara Massa, Jumlah Mol, dan Jumlah Partikel (Z04; Z12; Z20)

e. Penerapan Konsep Mol dalam Stoikiometri (Z05; Z13; Z21)

PRESENTASI KIMIA 3 (M4, 26 SEPTEMBER 2023) - 2

KONSEP KONFIGURASI ELEKTRON DAN IKATAN KIMIA

PRESENTASI KIMIA 3 (M4, 26 SEPTEMBER 2023)

KONSEP KONFIGURASI ELEKTRON DAN IKATAN KIMIA

PRESENTASI KIMIA 2 (M3, 19 SEPTEMBER 2023) - 2

PENGERTIAN MODEL 

DAN STRUKTUR ATOM

PRESENTASI KIMIA 2 (M3, 19 SEPTEMBER 2023)

PENGERTIAN MODEL 

DAN STRUKTUR ATOM

Selasa, 26 September 2023

Sifat Perioditas Unsur : Afinitas Elektron

 AFINITAS ELEKTRON

                                            oleh:RIzkyApriliaSudrajat
                                                 41623010030 (@Z-16 RIZKY) 

                                                    




Abstrak

    Afinitas Elektron (electron affinity) yaitu negatif dari perubahan energi yang terjadi ketika satu elektron diterima oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas. Afinitas elektron juga dinyatakan dalam kJ mol–1. Unsur yang memiliki afinitas elektron bertanda positif, berarti mempunyai kecenderungan lebih besar dalam menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda negatif. Makin positif nilai afinitas elektron, maka makin besar kecenderungan unsur tersebut dalam menyerap elektron (kecenderungan membentuk ion negatif).

    Elektron dapat masuk karena ditarik oleh inti yang bermuatan positif. Disekitar inti terdapat elektron yang menolak elektron lain yang akan masuk. Jika daya tarik inti lebih besar dari daya tolak elektron, maka dikeluarkan energi saat elektron masuk, tetapi bila daya tarik inti lebih lebih kecil maka diperlukan energi untuk memasukkan elektron. Jika energi keluar, afinitas elektron bertanda positif (eksotermik) dan bila energi diserap maka bertanda negatif (endotermik).

Pendahuluan

    Bersebrangan dengan energi ionisasi, afinitas elektron bisa dinyatakan sebagai sejumlah energi yang diloloskan oleh sebuah atom waktu atom tersebut menambahkan sebuah elektronnya dihasilkan bentuk sebagai sebuah anionnya. Terjadi pula penhgecualian pada unsur orbital s yang terisi penuh dan p setengah penuh seperti pada unsur Be dan Mg, serta N dan P.
pada orbital unsur yang mengalami pengecualian memliliki daya tarik tambahan pada elektronnya sehingga muatan efektif pada elektron yang masuk bertambah kecil. hal ini berakibat kepada menanmbahkan satu elektron memerlukan energi dari luar.


Rumusan Masalah

1, apa itu Afinitas Elektron?

2. apa saja hal-hal yang mempengaruhi afinitas elektron?

Tujuan

1. mengenal afinitas elektron

2.mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi afinitas elektron

Pembahasan

1. Afinitas elektron

    Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah elektron. Afinitas elektron dapat digunakan sebagai ukuran mudah tidaknya suatu atom menangkap elektron. 

Semakin besar energi yang dilepas (afinitas elektron) menunjukkan bahwa atom tersebut cenderung menarik elektron dan menjadi ion negative. 

Berikut merupakan gambar dan grafik afinitas elektron beberapa unsur:



 Berdasarkan tabel dan grafik diatas, terlihat bahwa:

• Dalam satu golongan, muatan inti bertambah positif, jari-jari atom makin besar, dan gaya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap makin lemah, akibatnya afinitas elektron berkurang.

• Dalam satu periode, muatan inti bertambah positif sedangkan jumlah kulit tetap menyebabkan gaya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap makin kuat, akibatnya afinitas elektron cenderung bertambah. 

2. Hal-hal yang mempengaruhi Afinitas elektron

  •  Jari-jari atom
    jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang stabil dalam suatu atom dalam keadaan setimbang. Biasanya jarak tersebut diukur dalam satuan pikometer atau angstrom. Dikarenakan elektron-elektron senantiasa bergerak, maka untuk mengukur jarak dari inti atom kepadanya amatlah sulit.


Jenis-jenis jari-jari atom

    Terdapat beberapa jenis jari-jari atom yang digunakan untuk menyatakan jarak dari inti atom ke lintasan stabil terluar dari elektronnya, di antaranya adalah jari-jari kovalen , jari-jari logam dan jari-jari van der Waals. Ketiganya dipilih disebabkan oleh perbedaan dari sifat-sifat elemen yang akan diukur.

Jari-jari kovalen

    Jari-jari atom diukur menggunakan jari-jari kovalen untuk elemen-elemen yang memiliki jenis ikatan kovalen. Umumnya elemen-elemen ini merupakan elemen-elemen non-logam. Secara teknis jarak yang diukur adalah setengah dari jarak internuklir antara dua atom bertetangga terdekat dalam kisi-kisi kristal.

    Jari-jari kovalen untuk elemen-elemen yang tidak dapat berikatan dapat diperkirakan dengan melakukan kombinasi jari-jari dari elemen-elemen yang dapat berikatan dalam molekul untuk atom-atom yang berbeda.

Jari-jari logam

    Jari-jari atom diukur menggunakan jari-jari logam untuk elemen-elemen yang termasuk dalam elemen-elemen logam. Jari-jari logam adalah setengah jarak dari jarak internuklir terdekat dari atom-atom dalam kristal logam.

Jari-jari van der Waals

    Jari-jari atom diukur menggunakan jari-jari van der Waals untuk elemen yang atom-atomnya tidak dapat saling berikatan. Contoh dari kelompok ini adalah gas mulia, dimana dikatakan bahwa atom-atom dari elemen ini tak termampatkan atau terpadatkan (unsquashed).

  • Kelopak elektron

    Kelopak elektron atau kulit elektron yaitu orbut yang diikuti elektron di sekitar inti atom. Karena tiap-tiap kelopak hanya bisa memuat sebanyak terbatas elektron, karenanya tiap-tiap kelopak itu selaras dengan suatu rentang tertentu energi elektron pula, dan dengan demikian tiap-tiap kelopak haruslah mengandung penuh sebelum elektron-elektron bisa ditambahkan ke kelopak yang lebih luar. Elektron-elektron di kelopak terluar menentukan sifat-sifat kimiawi.

  

Kesimpulan

    Afinitas elektron adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron dari ion atom atau molekul yang bermuatan negatif.Hal ini ditunjukkan dengan menggunakan simbol Ea dan biasanya dinyatakan dalam satuan kJ/mol.Afinitas elektron mengikuti tren pada tabel periodik. Ini meningkatkan pergerakan ke bawah kolom atau kelompok dan juga meningkatkan pergerakan dari kiri ke kanan melintasi baris atau periode (kecuali untuk gas mulia).Nilainya bisa positif atau negatif. Afinitas elektron negatif berarti energi harus dimasukkan untuk mengikat elektron ke ion. Di sini, penangkapan elektron adalah proses endotermik. Jika afinitas elektron positif, maka prosesnya eksotermik dan terjadi secara spontan. Afinitas elektron dapat dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya adalah jari-jari atom dan kelopak elektron itu sendiri.

Daftar Pustaka

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Afinitas_elektron_&_Jari-jari_atom

https://www.thoughtco.com/definition-of-electron-affinity

https://id.wikipedia.org/wiki/Kelopak_elektron

Clementi, E.; Raimond, D. L.; Reinhardt, W. P. (1967). "Atomic Screening Constants from SCF Functions. II. Atoms with 37 to 86 Electrons". Journal of Chemical Physics. 47 (4): 1300–1307. Bibcode:1967JChPh..47.1300Cdoi:10.1063/1.1712084

Contoh Soal

1. Kenapa afinitas elektron dari kiri kekanan semakin besar?

2. Bagaimana urutan afinitas elektron?

Jawaban

1. Dalam suatu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar, dikarenakan daya tarik inti          terhadap elektron yang ditangkap sehungga afinitas bertambah.

2. Jadi, urutan unsur berdasarkan afinitas elektron dari yang terkecil sampai terbesar adalah
    K-Ca-Mg-Al,




















Pemahaman Konsep Dasar Kation

Oleh : Terrano Putra Utama (@Z06-TERRANO)



A. Abstrak

        Artikel ini membahas konsep dasar mengenai kation, sifat-sifatnya, serta peranannya dalam kimia. Artikel ini juga akan menjelaskan metode identifikasi kation, struktur kation, dan beberapa contoh penting dari kation dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang kation sangat relevan dalam berbagai bidang ilmu kimia.


B. Pendahuluan

        Kation adalah salah satu jenis ion yang terbentuk dalam kimia saat atom mendonasikan satu atau lebih elektronnya. Kation memiliki muatan positif dan memainkan peran penting dalam berbagai reaksi kimia dan proses biologis.


C. Rumusan Masalah

1. Apa saja sifat-sifat kation yang memengaruhi perilaku kimia mereka?
2. Apa peran kation dalam reaksi kimia dan aplikasi praktisnya?
3. Bagaimana metode identifikasi kation yang umum digunakan?


D. Tujuan

1. Menjelaskan metode identifikasi kation yang umum digunakan dalam kimia analitik
2. Mengilustrasikan peran penting kation dalam berbagai aspek kimia
3. Memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep kation dalam konteks kimia 


E. Pembahasan

Sifat Kation

        Kation memiliki sifat-sifat khas yang memengaruhi reaktivitas dan peranannya dalam kimia:

  1. Muatan Positif: Kation memiliki muatan positif karena kehilangan satu atau lebih elektron.
  2. Ukuran Lebih Kecil: Kation umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil daripada atom asalnya. Ini disebabkan oleh kehilangan elektron dari kulit elektron terluar atom.
  3. Stabilitas: Kation dapat menjadi stabil dengan berinteraksi dengan anion (ion negatif) untuk membentuk senyawa ionik. Kation juga dapat membentuk ligan dengan molekul lain untuk mencapai stabilitas.
  4. Reaktivitas: Kation biasanya sangat reaktif karena kecenderungannya untuk mencari elektron sehingga dapat mengikat dengan kuat dengan anion atau molekul yang memiliki pasangan elektron bebas.


Struktur Kation

        Struktur kation didasarkan pada jumlah proton di inti atom dan jumlah elektron yang hilang. Kation yang paling sederhana adalah proton tunggal yang disebut kation hidrogen (H+), yang tidak memiliki elektron terluar.


Metode Identifikasi Kation

       Metode identifikasi kation adalah serangkaian prosedur atau teknik yang digunakan dalam kimia analitik untuk mengidentifikasi keberadaan dan jenis kation dalam suatu sampel atau larutan. Identifikasi kation penting dalam analisis kimia karena kation memiliki sifat-sifat unik yang memengaruhi reaktivitas dan perilaku kimia mereka. Berikut adalah beberapa metode umum yang digunakan untuk mengidentifikasi kation:

  1. Uji Pereaksi Kation (Qualitative Analysis): Metode ini melibatkan penggunaan reagen kimia khusus yang bereaksi dengan kation tertentu, menghasilkan perubahan warna atau presipitasi yang dapat diidentifikasi.
  2. Spektroskopi: Spektroskopi digunakan untuk mengidentifikasi kation berdasarkan spektrum cahaya yang dipancarkan atau diserap oleh kation dalam bentuk gas atau larutan.
  3. Kromatografi Ion: Kromatografi ion adalah metode yang memisahkan dan mengidentifikasi kation berdasarkan perbedaan mobilitas mereka dalam suatu media tertentu. Ini sering digunakan dalam analisis air dan sampel biologis untuk mengidentifikasi ion
  4. Elektroanalisis: Metode ini melibatkan penggunaan elektroda untuk mengidentifikasi kation berdasarkan sifat-sifat elektrokimianya.
  5. Analisis Massa (Mass Spectrometry): Analisis massa adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi kation berdasarkan massa molekulnya. Ini sering digunakan dalam identifikasi kation organik kompleks.
  6. Metode Kimia Instrumen: Beberapa metode kimia instrumen, seperti spektroskopi emisi atom dan spektroskopi emisi plasma terkemukan (ICP-OES), digunakan untuk mengidentifikasi kation dengan deteksi yang sangat sensitif.


Peran Kation dalam Kimia

        Kation memiliki peran penting dalam berbagai reaksi kimia dan proses biologis. Beberapa contoh peranannya adalah:

  • Senyawa Ionik: Kation berperan dalam membentuk senyawa ionik bersama dengan anion. Senyawa ini memiliki berbagai aplikasi dalam industri dan ilmu pengetahuan.
  • Katalisator: Beberapa kation dapat berperan sebagai katalisator dalam reaksi kimia, meningkatkan kecepatan reaksi tanpa ikut terlibat dalam reaksi itu sendiri.
  • Transportasi Ion: Kation seperti ion natrium (Na+) dan kalium (K+) memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ion dalam sel-sel biologis dan berperan dalam proses kontraksi otot dan impuls saraf.
  • Analisis Kimia: Identifikasi dan analisis kation adalah bagian penting dari kimia analitik untuk menguji komposisi kimia larutan dan sampel.


F. Kesimpulan

        Kation adalah ion positif yang memiliki sifat-sifat unik yang memengaruhi reaktivitasnya dan peranannya dalam berbagai reaksi kimia dan proses biologis. Pemahaman tentang kation penting dalam ilmu kimia, dan sifat-sifatnya memainkan peran utama dalam berbagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dan ilmu pengetahuan.


Daftar Pustaka
Soegija, P. (2019). Kimia Modern: Konsep dan Aplikasi. Pustaka Cipta. Jakarta.
Pramudya, B. (2020). Identifikasi Kation dalam Laboratorium Kimia. Jurnal Kimia Indonesia, 25(3), 112-128.
Sutomo, R. A. (2018). Spektroskopi sebagai Alat Identifikasi Kation. Jurnal Ilmu Kimia, 12(2), 45-57.
Widjaja, A. B. (2017). Kation dalam Proses Biokimia. Jurnal Biokimia, 30(4), 255-267.
Malik, A. (2019). Penerapan Kation dalam Industri: Studi Kasus Senyawa Ionik. Jurnal Industri Kimia, 15(1), 34-48.

Ikatan Ionik: Daya Tarik Coulomb

 Ikatan Ionik: Daya Tarik Coulomb



Nama: Rizki Juni Feraro

NIM   : 41623010046

Code  : @Z22-JUNI


A. Abstrak
Apa itu gaya coulomb? Gaya coulomb dapat di artikan sebagai gaya tarik menarik antara dua partikel yang bermuatan listrik berlawanan arah. Hukum coulomb ini ditemukan oleh ilmuwan asal Prancis yang bernama Charles Augustin de Coulomb pada tahun 1785. Dalam hukum coulomb terdapat prinsip coulomb serta rumusnya.
Hukum coulomb sangat erat kaitannya dengan ikatan ionik. Hal ini di karenakan proses yang terjadi pada coulomb menyebabkan terbentuknya ikatan ionik. Proses ini bisa terjadi Ketika dua atom mendekat dan daya tarik coulomb memiliki perbedaan yang besar (karena jarak keduanya dalam tabel periodik), atom dengan nilai coulomb yang lebih besar akan mencuri elektron atom yang nilai coulombnya lebih kecil. Atom dengan nilai coulomb yang lebih besar akan menjadi muatan negatif karena kelebihan elektron. Atom dengan nilai coulomb yang lebih kecil akan menjadi muatan positif karena kekurangan elektron. Ketika satu atom bermuatan positif dan atom lainnya bermuatan negatif, maka timbul gaya tarik-menarik coulomb antara atom-atom bermuatan dan mereka tertarik satu sama lain. Beginilah cara mereka membentuk ikatan ionik.

Kata kunci: coulomb, Ikatan Ionik.

B. Pendahuluan
Beranjak dari perkembangan teknologi yang sangat pesat tak bisa dipungkiri bahwa peran ilmu kimia juga sangat besar. Kontribusi yang diberikan ilmu kimia sangat berguna baik dalam perkembangan teknologi maupun bidang keilmuan. Oleh karena itu, bagi seorang pelajar ataupun mahasiswa penting untuk ikut andil dalam mengembangkan ilmu kimia sehingga nantinya kimia akan semakin berkembang lagi. Kimia memeiliki cangkupan yang luas salah satunya yaitu ikatan ionik lebih tepatnya coulomb. Untuk memahami apa itu gaya coulomb kita harus mengeksplore lebih banyak mengenai gaya coulomb tersebut. Oleh sebab itu, pada pembahasan kali ini akan di bahas mengenai apa itu daya tarik coulomb beserta penjabarannya.

C. Rumusan Masalah
a) Apa itu gaya coulomb?
b) Bagaimana daya tarik Coulomb?

D. Tujuan
Untuk memahami gaya coulomb serta mengetahui daya tarik coulomb. Dapat menjelaskan mengenai daya tarik coulomb.

E. Pembahasan
a) Apa itu gaya Coulomb?
Menurut Encyclopedia Britannica, gaya Coulomb adalah gaya dasar listrik yang ditemukan oleh seorang fisikawan asal Perancis bernama Charles Augustin de Coulomb pada tahun 1785. Pada saat itu Coulomb melakukan percobaan untuk menyelidiki tentang muatan listrik. Seperti yang kita ketahui, muatan listrik ada yang bersifat positif dan juga negatif. Berdasarkan dari percobaannya Coulomb menemukan bahwa:

-Benda dengan muatan yang berbeda akan mengakibatkan gaya tarik-menarik.

-Benda dengan muatan yang sama akan mengakibatkan gaya tolak-menolak.

-Muatan listrik yang lebih besar akan mengakibatkan gaya yang lebih besar.

-Makin dekat kedua muatan, maka makin besar gaya yang dihasilkan. 


Prinsip hukum Coulomb
 Jika dua benda yang bermuatan berlawanan, yaitu muatan positif dan muatan negatif, berada pada jarak tertentu satu sama lain, maka akan saling tarik-menarik. Gaya tarik-menarik meningkat jika muatan suatu benda dinaikkan sementara muatan lainnya tidak berubah.

Demikian pula, meningkatkan muatan benda baru sambil membiarkan benda pertama tidak berubah akan meningkatkan gaya tarik menarik di antara keduanya. Akibatnya, tekanan antara kedua benda yang dibebani sama dengan salah satu atau kedua muatannya.

 Sekarang, jika mempertahankan muatan-muatan mereka konstan pada Q1 dan Q2, mendekatkan keduanya akan meningkatkan gaya di antara keduanya.

 Jika jarak antara dua benda bermuatan sama dengan d, maka gaya yang bekerja pada benda tersebut berbanding terbalik dengan d2.

 Di semua media, pembangkitan gaya antara dua zat bermuatan identik tidaklah sama. Seperti yang kita lihat pada formulasi sebelumnya, r bervariasi tergantung pada mediumnya. Akibatnya, produksi gaya bervariasi bergantung pada medianya.



Rumus gaya Coulomb
Berdasarkan The Physics Classroom, hukum Coulomb menyatakan bahwa gaya listrik antara dua benda bermuatan berbanding lurus dengan hasil kali jumlah muatan dan berbanding terbalik dengan jarak kuadrat kedua benda tersebut. Sehingga, rumus gaya Coulomb dinyatakan dengan persamaan:

F= k. q1.q2 /r²


F         = gaya listrik

k         = konstanta coulomb

q1, q2= Besar muatan

r²       = Jarak muatan


b) Daya tarik coulomb
Ketika dua atom mendekat dan tarikan coulomb memiliki perbedaan yang besar (karena jarak keduanya dalam tabel periodik), atom dengan nilai coulomb yang lebih besar akan mencuri elektron atom yang nilai coulombnya lebih kecil. Atom dengan nilai coulomb yang lebih besar akan menjadi muatan negatif karena kelebihan elektron. Atom dengan nilai coulomb yang lebih kecil menghasilkan muatan positif karena kekurangan elektron. Ketika satu atom bermuatan positif dan atom lainnya bermuatan negatif, maka timbul gaya tarik menarik coulomb antara atom-atom bermuatan dan atom-atom tersebut tertarik satu sama lain. Dengan cara itulah ikatan ionik terbentuk.


F. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa gaya coulomb yang ditemukan oleh Charles Augustin de Coulomb dapat diartikan sebagai gaya tarik-menarik antara benda yang bermuatan listrik. Selain itu, berdasarakan penjelasan di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa daya tarik coulomb pada atom dengan nilai coulomb tinggi akan mengambil/mencuri elektron atom yang nilai coulombnya lebih kecil.


G. Pertanyaan
1. Apa keuntungan atau kelebihan hukum coulomb?
2. Apa keterbatasan hukum coulomb?

H. Jawaban
1. Coulomb dapat membantu dalam pengukuran jarak dua benda bermuatan listrik, rumusan matematis hukum Coulomb juga dapat digunakan untuk mempengaruhi arah dua potensial listrik, dan metode ini juga dapat digunakan untuk menghitung bidang vektor.


2. Jika jumlah rata-rata pelarut antara kedua ion bermuatan penting tersebut besar, maka hukum Coulomb berlaku.

Jika salah satu muatan titik berada dalam kesetimbangan, berlaku hukum Coulomb.

Kapan pun ion berada dalam bentuk tidak beraturan, menerapkan hukum Coulomb merupakan suatu tantangan. Akibatnya, setiap kali muatan tampak dalam bentuk yang tidak dapat diprediksi, sehingga tidak dapat dihitung nilai rentang 'd' di antara muatan tersebut.


I. Daftar Pustaka

Utami, Silmi Nurul. Gaya Coulomb pengertian dan rumusnya. Kompas. 2022. Di akses pada 25 September 2023. https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/19/140000369/gaya-coulomb-pengertian-dan-rumusnya 


Faradila, Firda. Apa itu Ikatan Ion? - Pengertian, Proses Pembentukan, dan Contohnya. Aku pintar.2022. Diakses pada 25 september 2023. https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/apa-itu-ikatan-ion-pengertian-proses-pembentukan-dan-contohnya-#:~:text=Ikatan%20ion%20adalah%20ikatan%20yang,yang%20dihasilkan%20disebut%20senyawa%20ion.



Unacademy. Hukum coulomb. Unacademy. Diakses pada 24 september 2023. https://unacademy-com.translate.goog/content/nda/study-material/physics/coulombs-law/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc


Alevel Chemistry. Daya tarik Coulomb. Di akses pada 25 september 2023. https://alevelchemistry-co-uk.translate.goog/definition/coulombic-attraction/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc


Geeks for geeks. Hukum coulomb. Diakses pada 24 september 2023. https://www-geeksforgeeks-org.translate.goog/coulombs-law/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc










 


Sistem Periodik Unsur: Pemahaman Tentang Properti Dan Tren Periodik

Nama: Muhammad Reza Gunawan                                                                                                                 Nim: 41623010022




  
Abstrak                                                                                                                                       

      Sistem Periodik Unsur yaitu dasar penting dalam kimia modern yang membantu kita memahami properti dan tren unsur-unsur dalam tabel periodik. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang sistem ini. Kami akan mulai dengan pendahuluan yang menjelaskan sejarah dan struktur tabel periodik, Kemudian, kami akan menjelaskan properti dan tren periodik yang penting, seperti ukuran atom, energi ionisasi, afinitas elektron,dan reaktivitas. Rumusan masalah dalam artikel ini adalah "Bagaimana sistem periodik unsur membantu kita memahami properti dan tren periodik unsur-unsur?" kami akan menjawab pertanyaan ini dengan memberikan penjelasan yang mendalam tentang konsep-konsep ini. Akhirnya, artikel ini akan menyimpulkan pentingnya sistem periodik unsur dalam kimia modern dan bagaimana pemahaman terhadap properti dan tren periodik dapat memperkaya pengetauhan kita tentang unsur-unsur kimia.    

Pendahuluan

        Sistem Periodik Unsur adalah tabel yang mengorganisasi unsur-unusr kimia berdasarkan properti mereka dan tata letak elektron dalam atom ini adalah konsep paling fundamental dalam kimia modern yang memungkinkan kita untuk menyusun, mengklafikasikan, dan memprediksi dalam unsur-unsur , sistem ini pertama kali di usulkan oleh Dmitri Mendelev pada tahun 1869, yang mengatur unsur-unsur berdasarkan massa atomnya, Saat ini, tabel periodik disusun berdasarkan jumlah proton (nomor atom) dan tata letak elektron dalam atom. 

Rumusan Masalah

  1. Jelaskan secara rinci tentang tabel periodik?
  2. Apa tujuan pembuatan tabel periodik?
Pembahasan

1. Cara Membaca Tabel Periodik Unsur 

        Cara membaca tabel periodik unsur adalah membacanya dari kiri atas ke kanan bawah, memahami golongan unsur, memahami periode unsur, dan membedakan anatara logam, semi logam, dan non logam. dimana unsur disusun dari nomor atom terkecil yang ditempatkan di kiri atas bawah. Seiring dengan bertambahnya nomor atom, unsur akan disusun berpindah kolom dari atas kebawah kiri atas kebawah.

Memahami Golongan Unsur

        Cara membaca tabel periodik unsur salah satunya adalah dengan memahami golongan unsur. Unsur-unsur dalam kolam yang sama (atas ke bawah) merupakan satu golongan. Dilansir dari American Museum of Natural History, unsur-unsur dalam golongan yang sama breaksi dengan elemen lain dalam cara yang hampir sama pula.

Membedakan antara logam, semi logam dan non logam


              Dalam membaca  tabel  periodik, kita harus membedakan antara unsur yang merupakan logam, semi logam, atau metaloid, dan non logam. Pada umumnya, unsur logam berada disebelah kiri tabel periodik (kecuali hidrogen yang merupakan unsur non logam). Sedangkan, unsur non logam berada disebelah kanan tabel periodik. Keduanya, dipisahkan oleh unsur-unsur metaloid. Adapun, yang termasuk kedalam unsur metaloid adalah boron, slikon, germanium, arsenic, antimony, tellurium, dan astatine.

2. 4 Tujuan tabel periodik

        Tabel periodik merupakan tampilan yang berisikan informasi mengenai unsur kimia yang disajikan dalam bentuk tabel. Unsur kimia tersebut sudah muncul dan banyak diteliti sejak jaman kuno. Melalui tabel periodik, klarifikasi dan identifikasi atom dirasa lebih mudah dengan melihat nomor atom. Selain itu, ada beberapa tujuan dari pembuatan tabel periodik unsur yang harus anda tahu. Apa saja tujuan dan kegunaannya?

Tabel Periodik Unsur Dapat Mengetauhi Jumlah Unsur Atom

        Salah satu tujuan dari tabel periodik unsur adalah dapat mengetauhi jumlah unsur atom. Melalui tabel tersebut, Kalian bisa menemukan nomor atom dengan unsur apa saja. Nomor yang tertera dalam tabel merupakan jumlah proton. Jumlah tersebut sama dengan jumlah elektron yang ada disekitarnya.

Mengenai Tabel Periodik Unsur Nama dan Simbol 

          Tabel periodik unsur mempunyai tujuan untuk mengenal nama unsur dari partikel kimia. Anda bisa melacak nama dari unsur tersebut yang sebenarnya hanya dengan melihat nama singkatnya saja. Reaksi kmia tersebut ditulis menggunakan unsur nama yang disingkat dan adanya tabel tersebut dapat mengidentifikasikan unsur yang sesungguhnya. Selain bisa melacak nama sebenarnya dari unsur tersebut, Anda juga bisa melacak atau mencari tahu tentang simbol membantu Anda untuk mengidentifikasi partikel sebenarnya.

Mengetauhi Berat Unsur Atom

            Tabel periodik bertujuan untuk mengetauhi berapa unsur dalam sebuah atom. Caranya pun sangat mudah, yakni dengan menemukan di kotak persegi dalam tabel yang dialokasikan pada setiap unsur. Nilai dalam sebuah atom sangat diperlukan untuk perhitungan kimia analitik sebagai besarnya.

Mengetauhi Konfigurasi Unsur Secara Elektron

            Tujuan yang terakhir adalah yang bisa anda temukan dari tabel periodik unsur adalah mengetauhi konfigurasi unusr secara elektron. Anda bisa menyimpulkan konfigurasi tersebut dengan mengehtauhi nomor atom pada tabel periodik. Melalui tabel tersebut, Anda juga bisa menyimpulkan unsur dari atom tersebut masuk kemana.

KESIMPULAN

        Dalam artikel ini, kita telah menjelaskan cara membaca tabel periodik unsur dengan memahami urutan penyusunan unsur, golongan, periode, dan perbedaan antara logam, semi logam, dan non logam. Tabel periodik adalah alat penting dalam kimia yang mengorganisir informasi tentang unsur-unsur kimia dan memfasilitasi pemahaman sifat dan perilaku mereka.Selain itu, kita juga telah membahas empat tujuan penting dari tabel periodik unsur:

1, Mengetahui Jumlah Unsur Atom: Tabel periodik membantu kita mengetahui jumlah proton dalam inti atom, yang sama dengan nomor atom. Hal ini penting dalam memahami struktur unsur kimia.

2. Mengenali Nama dan Simbol Unsur: Tabel periodik membantu kita mengenali nama unsur kimia dan simbol mereka. Simbol-simbol ini digunakan dalam penulisan reaksi kimia dan identifikasi unsur.

3. Mengetahui Berat Unsur Atom: Tabel periodik memberikan informasi tentang berat atom relatif (massa atom) dari unsur-unsur. Ini berguna dalam perhitungan kimia analitik dan penelitian ilmiah.

4. Mengetahui Konfigurasi Elektron: Tabel periodik juga membantu kita mengetahui konfigurasi elektron unsur kimia. Hal ini penting dalam pemahaman perilaku kimia unsur dan ikatan kimia.

Dengan memahami dan menggunakan tabel periodik unsur dengan baik, kita dapat menjelajahi dunia kimia dengan lebih baik dan menggali pemahaman yang lebih dalam tentang unsur-unsur dan sifat-sifat mereka.

SOAL!

  1. Apa pentingnya tabel periodik?
  2. Apa yang dimaksud dengan table periodik dan apa pentingnya dalam ilmu kimia?

JAWAB:

  1.  Tujuan dibuatnya tabel periodik unsur adalah untuk mengenal nama unsur dari partikel kimia secara mudah melalui pengelompokkan.
  2. Tabel periodik adalah tabel susunan unsur kimia berdasarkan nomor atomnya.

DAFTAR PUSTAKA:

Utami, Silmi Nurul. tabel, periodik, pengertian, dan cara membacanya//https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/07/143000769/tabel-periodik--pengertian-dan-cara-membacanya

studymarker, prediction, element, properties, based, periodic and trends//https://www-studysmarter-co-uk.translate.goog/explanations/chemistry/physical-chemistry/prediction-of-element-properties-based-on-periodic-trends


Utami, Silmi Nurul. tabel, periodik, pengertian, dan cara membacanya//https://amp.kompas.com/skola/read/2023/07/25/160000769/pengertian-tabel-periodik-unsur-klasifikasi-dan-cara-membacanya


Senin, 25 September 2023

Sifat Periodisitas Unsur : Sifat Kimia dan Sifat Fisik

 



NAMA : Rifqi Mahdi Saputra

NIM:41623010038

PRODI: Teknik Industri

MATKUL : Kimia

DOSEN: Atep Afia Hidayat, Ir.MP



Sifat Periodisitas Unsur : Sifat Kimia dan Sifat Fisik

 

ABSTRAK

            Artikel ini membahas sifat periodisitas unsur dalam kimia, yang mencakup sifat fisik dan sifat kimia unsur-unsur dalam tabel periodik. Sifat periodisitas ini membantu kita memahami pola dan tren dalam perilaku unsur-unsur, yang sangat penting dalam aplikasi kimia modern. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan konsep sifat fisik dan kimia, menganalisis pola sifat periodis dalam tabel periodik, dan menggambarkan pentingnya pemahaman ini dalam kimia kontemporer.


PENDAHULUAN

            Sistem periodik unsur adalah salah satu pencapaian terpenting dalam kimia modern. Dmitri Mendeleev, seorang ilmuwan Rusia pada abad ke-19, pertama kali mengembangkan sistem ini berdasarkan massa atom unsur. Sistem ini kemudian ditingkatkan dengan menempatkan unsur-unsur berdasarkan jumlah proton (nomor atom) mereka dalam tabel periodik. Dalam sistem periodik unsur, unsur-unsur diatur dalam urutan yang berulang berdasarkan sifat-sifat mereka. Ada dua jenis sifat periodis yang sangat penting dalam kimia: sifat fisik dan sifat kimia.

            Sifat fisik mengacu pada karakteristik fisik dari unsur-unsur, seperti massa atom, radius atom, titik lebur, dan titik didih. Di sisi lain, sifat kimia berkaitan dengan cara unsur-unsur berinteraksi dengan unsur-unsur lain dalam reaksi kimia, seperti kemampuan unsur-unsur untuk membentuk ikatan kimia atau reaksi dengan zat lain.


RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana sifat fisik berubah dalam table periodik ?

2.      Apa pengaruh sifat kimia terhadap sifat periodik ?


TUJUAN

1.   Menganalisis sifat fisik unsur – unsur : Menganalisis perubahan sifat fisik seperti radius atom, massa atom, titik lebur, dan titik didih dalam tabel periodik.

2.   Mengidentifikasi Tren dalam Sifat Kimia: Mengidentifikasi pola sifat kimia seperti reaktivitas, kemampuan membentuk ikatan kimia, dan sifat-sifat kimia lainnya dalam tabel periodik.

3.   Menyelidiki Hubungan Antara Sifat Fisik dan Kimia: Menyelidiki bagaimana sifat fisik dan kimia unsur-unsur berinteraksi dan memengaruhi sifat periodik mereka.

 

SIFAT FISIK PERIODIK UNSUR

1.      Radius Atom: Radius atom cenderung meningkat saat ia bergerak dari kanan ke kiri dalam periode dan dari atas ke bawah dalam golongan. Ini disebabkan oleh perubahan jumlah proton dalam inti atom dan penambahan lapisan elektron valensi saat ia bergerak melintasi tabel periodik.

2.      Massa Atom: Massa atom cenderung meningkat seiring kita bergerak dari kanan ke kiri dalam periode dan dari atas ke bawah dalam golongan. Hal ini juga disebabkan oleh peningkatan jumlah proton dalam inti atom.

3.      Titik Lebur dan Titik Didih: Titik lebur dan titik didih unsur-unsur juga mengikuti pola periodis. Secara umum, unsur-unsur di ujung kanan tabel periodik (golongan 18, gas mulia) memiliki titik lebur dan titik didih yang sangat rendah, sementara logam transisi di tengah-tengah tabel periodik memiliki titik lebur dan titik didih yang lebih tinggi.


SIFAT KIMIA PERIODIK UNSUR

1.      Reaktivitas: Unsur-unsur di sebelah kiri tabel periodik, seperti logam alkali, sangat reaktif karena mudah kehilangan elektron valensi mereka untuk membentuk ion positif. Sebaliknya, unsur-unsur di sebelah kanan tabel periodik, seperti gas mulia, sangat tidak reaktif karena konfigurasi elektron valensi mereka yang stabil.

2.      Kemampuan Membentuk Ikatan Kimia: Unsur-unsur dalam golongan yang sama cenderung memiliki kemampuan serupa dalam membentuk ikatan kimia. Contohnya, unsur-unsur dalam golongan 17 (halogen) cenderung membentuk ikatan kovalen dengan unsur-unsur dalam golongan 1 (logam alkali) untuk membentuk senyawa ionik.

3.      Kemampuan Oksidasi: Kemampuan unsur untuk beraksi dengan oksigen atau senyawa oksigen juga mengikuti pola periodis. Beberapa unsur, seperti logam alkali, mudah terbakar saat terpapar udara karena reaksi dengan oksigen.


HUBUNGAN ANTARA SIFAT KIMIA DAN SIFAT FISIK

            Ada hubungan yang kuat antara sifat fisik dan kimia unsur-unsur dalam tabel periodik. Misalnya, unsur-unsur dengan elektron valensi yang lebih mudah dihilangkan cenderung menjadi logam alkali yang sangat reaktif, sedangkan unsur-unsur dengan elektron valensi yang lebih sukar dihilangkan cenderung menjadi gas mulia yang tidak reaktif. Selain itu, ada perbedaan yang terlihat dalam hubungan antara radius atom dan reaktivitas. Unsur-unsur dengan radius atom yang lebih besar cenderung lebih reaktif karena elektron valensi mereka lebih mudah dihapus.

 

KESIMPULAN

            Sifat periodis unsur-unsur dalam tabel periodik adalah konsep fundamental dalam kimia. Sifat fisik dan kimia ini membantu kita memahami pola dan tren dalam perilaku unsur-unsur, yang sangat penting dalam aplikasi kimia modern, seperti sintesis senyawa kimia, pemahaman sifat material, dan rekayasa kimia. Dengan memahami sifat periodis unsur-unsur, kita dapat merancang eksperimen, mengembangkan teknologi baru, dan memprediksi perilaku unsur-unsur yang belum diketahui.

            Pengetahuan ini juga memainkan peran kunci dalam mengembangkan pemahaman kita tentang alam semesta dan dasar-dasar kimia yang mendasarinya. Seiring dengan perkembangan kimia modern, pemahaman tentang sifat periodis unsur akan terus berkembang dan memberikan kontribusi penting dalam pemecahan masalah kimia yang semakin kompleks di masa depan.


SOAL

1.      1. Mengapa radius atom cenderung meningkat saat kita bergerak dari atas ke bawah dalam tabel periodik? Berikan penjelasan singkat.

2.            2.  Mengapa unsur-unsur dalam golongan 1 (logam alkali) sangat reaktif?

 

JAWABAN

1.      1Radius atom cenderung meningkat saat kita bergerak dari atas ke bawah dalam tabel periodik karena penambahan lapisan elektron valensi. Setiap lapisan elektron baru menambah jarak antara inti atom dan elektron valensi, sehingga atom menjadi lebih besar.

2.     2. Unsur-unsur dalam golongan 1 (logam alkali) sangat reaktif karena mereka memiliki satu elektron valensi yang mudah dilepaskan. Ketika elektron ini dilepaskan, atom logam alkali membentuk ion positif dengan mudah, yang dapat berikatan dengan ion negatif atau molekul lain, menghasilkan reaksi kimia yang kuat.


DAFTAR PUSTAKA

Detik Edu, Rika Pangesti ( Diakses Pada Jumat, 24 Desember 2021 10:00 )  : Perbedaan Sifat Fisik dan Sifat Kimia Lengkap dengan Contohnya (detik.com)

Kompas, Serafica Gischa ( Diakses Pada Kamis, 16 Desember 2021 20:15 ) : Perubahan Fisik dan Kimia: Ciri-ciri dan Contoh, dan Manfaatnya (kompas.com)

Kompas, Silmi Nurul Utami ( Diakses pada Selasa, 9 Agustus 2022 12:00 ) : Sifat Fisik dan Kimia Tembaga (kompas.com)

Zenius, Chintya Kusuma Dewi ( Diakses pada 21 July 2022 ) : https://www.zenius.net/blog/materi-kimia-sifat-periodik-unsur


ANALISIS KUALITATIF ANION

 Analisis Kualitatif Anion










Disususn oleh:

Ghefira Nanda Utami (Z07-GHEFIRA)

Abstrak

Analisis kualitatif anion secara sistematis telah berkembang cukup lama. Berkat yang dilakukan oleh Karl Remegius Fresenius sejak tahun 1840. Analisis kualitatif anion lebih sederhana dibanding degan analisis kation, tetapi analisis anion memerlukan ketelitian dalam melakukan observasi dari gejala-gejala yang timbul. Anion adalah ion negatif yang bertambahnya satu elektron valensi yang bermuatan negatif, membuat atom yang awalnya bermuatan netral menjadi ikut bermuatan negatif. Anion ditandai dengan adanya tanda negatif (-) di bagian samping nama atom, adapun angka di sebelah tanda negatif melambangkan jumlah elektron yang diterima yang terbentuk ketika atom non logam memperoleh satu atau lebih elektron. ketika logam kehilangan elektron, ada energi yang diperlukan untuk menghilangkan elektron itu. Anion juga terletak  pada golongan utama dan tergantung pada kelarutan garam-garamnya.

Kata kunci: Anion, Analisis, Kualitatif

Pendahuluan

Anion adalah yang memiliki muatan negatif. Reaksi dalam anion digunakan untuk memudahkan reaksi asam-asam organik. Anion dikelompokkan menjadi beberapa termasuk lebih dari satu sub golongan dan tak mempunyai dasar teoritis. Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion- ionnya dalam larutan. Metode analisis kualitatif digunakan beberapa pereasi untuk mengetahui jenis anion ke suatu larutan. Analisis kualitatif ditujukan untuk mendapatkan gambaran umum, ke arah manakah perhatian harus diberikan dalam analisis kualitatif. Pengamatan warna pada larutan senyawa- senyawa mampu menunjukkan jenis warna khas baik dalam bentuk padatan maupun larutan. logam-logam tembaga, nikel, mangan, kromium, kobalt dan besi menghasilkan garam-garam berwarna. Pengamatan warna ini akan membantu menentukan jenis ion yang ada dalam sampel.

Rumusan Masalah

1.    Apa yang dimaksud dengan Anion?

2.    Apa yang dimaksud analisis Anion?

3.    Bagaimana cara melakukan analisis Anion dan Pengelompokkan Anion

Tujuan Masalah

1.    Untuk mengetahui tentang Anion

2.    Untuk mengetahui tentang Analisis Anion

3.    Untuk mengetahui cara analisis Anion dan untuk mengetahui tentang pengelompokkan Anion

 

Pembahasan

A.  Pengertian Anion

Anion merupakan ion bermuatan negatif. Identifikasi anion tidak jauh berbeda dengan kation, hanya saja sampai saat ini belum ada metode analisis standar yang sistematis untuk menganalisis anion seperti halnya analisis kation. Anion dapat berfungsi sebagai logam apabila memiliki minimal satu pasang ion pusat yang disebut dengan bilangan koordinasi. Pada anion, istilah yang perlu dipakai adalah gugus lain yang terikat pada ion logam, yang dikelompokkan sebagai berikut :

1.    Anion sederhana seperti: o2-, F-, CN-, I, CI, Br

2.    Anion okso diskret seperti: NO3-, SO42-, CO3, NO2

3.    Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosfat terkondensasi

4.    Anion kompleks halida seperti TaF6 dan komplek anion yang berbasis banyak seperti oksalat.

Reaksi dalam anion ini akan lebih dipelajari secara sistematis untuk memudahkan reaksi dari asam – asam organik yang dikelompokkan secara bersama – sama. Hal ini meliputi asetat, formiat, oksalat, sitrat, salisilat, dan benzoate.

Anion adalah ion negative yang terbentuk ketika atom nonlogam                 memperoleh satu atau lebih elektron. Anion dinamakan demikian karena anion tertarik ke anoda (bidan gpositif) dalam medan listrik. Atom biasanya akan mendapatkan elektron sehingga mereka akan memiliki konfigurasi seperti gas mulia. Penamaan anion sedikit berbeda dari penamaan kation. Akhir dari nama unsur tersebut dihilangkan dan diganti denganakhiran-ida. Misalnya, F-adalah ionflourida, sedangkan O2- adalah ion oksida.

B.  Pengertian Analisis Anion

Analisa anion atau uji anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel. Jadi, analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui adanya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel. Terdapat adanya analisa anion yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan, dan pencucian endapan. Dalam analisa anion juga ada uji anion saling mengganggu, misal CO32- danSO32- , NO3- dan NO2- , dll. Analisa kualitatif juga merupakan suatu proses dalam mendeteksi suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion- ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif digunakan beberapa pereasi untuk mengetahui jenis anion/kation suatu larutan.

Analisis kualitatif Sebagian besar didasarkan pada kesetimbangan untuk memisahkan dan mengidentifikasikan ion yang sejenis, seperti kesetimbangan asam basa, kesetimbangan heterogen, kesetimbangan redoks, dan kesetimbangan ion kompleks merupakan jenis jenis kesetimbangan yang sering digunakan dalam analisis kualitatif anion.

Analisis anion ini terdapat adanya sifat – sifat, yaitu:

1.    Sifat asam – basa

Yaitu suatu garam – garam yang mengalami kelarutan dalam air yang mengandung kation basa kuat apa bila berkombinasi dengan anion dari asam lemah yang menghasilkan larutan bersifat basa.

2.    Sifar redoks

Yaitu suatu kelompok anion yang Sebagian bersifat sebagian  oksidator, sebagian reduktot, sebagian lain sifat oksidator, reduktornya tergantung dalam suasana larutannya. NO3- dan CrO42- merupakan reduktor dalam suasana asam.

3.    Kesetimbangan larutan

Yaitu suatu reaksi pengendapan mengandung nilai yang sangat berarti bagi analisis anion, terdapat adanya beberapa reaksi anion dengan ion barium, Ba2+ yang digunakan sebagai uji spesifik dari anion tertentu yang berdasarkan pada nilai kelarutannya. Berdasarkan nilai Ksp terdapat berbagai garam yang hanya barium sulfat yang dapat diendapkan dari larutan yang dibuat asam dengan asam kuat encer. Pengendapan senyawa ion dari larutan mulai terjadi apa bila hasil kali ion – ionnya yang dihasilkan lebih besar dari nilai Ksp, adanya keberadaan yang hanya sedikit asam konjungsi, konsentrasi anion yang tidak cukup besar untuk terjadi endapan.

 

C.  Pelaksanaan Analisis Anion dan Pengelompokkan Anion

Cara identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah satu cara penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam perak, garam-garam kalsium, barium dan seng. Selain itu ada cara penggolongan anion menurut Bunsen, Gilreath dan Vogel.

Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam bariumnya, warna, kelarutan garam alkali, dan kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan garam kalsium, barium, cadmium, dan garam peraknya. Sedangkan vogel menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang digunaknnya, yaitu pemeriksaan anion yang dapat menguap bila diolah dengan asam. Dan pemeriksaan anion berdasarkan reaksinya dalam larutan.

identifikasi anion meliputi analisis pendahuluan, analisis anion dari zat asal dan analisis anion dengan menggunakan larutan ekstra soda. Dari hasil analisis sebelumnya (data kelarutan) dan pengetahuan tentang kation yang ada, dapat   memberikan petunjuk tentang anion yang mungkin ada atau tak ada dalam larutan sampel. Sebagai contoh, zat asal larut dalam air panas, kation yang ditemukan Pb2+, anion yang mungkin ada adalah klorida karena PbCl2 larut dalam air panas. Tidak mungkin nitrat karena timbal nitrat mudah larut dalam air dingin.

 

Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah.Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan, untuk Reaksi Kering pemeriksaan Anion dalam sampel yang masih berbentuk zat biasanya dilakukan dengan menggunakan larutan Ekstrak Soda (ES).Larutan ekstrak soda dibuat dengan memasak cuplikan dalam larutan jenuh natrium karbonat selama 10 menit, lalu disaring. Filtrat yang diperoleh disebut ekstrak soda(ES). Karena ES suasana basa maka larutan ES ini tidak dipergunakan tanpa pengaturan suasana yang tepat. Biasanya sebelum digunakan ditambahkan dulu asam. Fungsi larutan ekstrak soda adalah untuk mengendapkan kation logam berat danuntuk mempertinggi kelarutan anion. Padapemanasan dengan penambahan Na2 CO3

ion-ion logam diendapkan dalam bentuk oksida, hidroksida, karbonat dan karbonatbasa. Bila Na2 CO3

yang ditambahkan banyak maka Cr042- yang dapat larut makin banyak.

Umumnya anion dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:

a. golongan sulfat: SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, CO32-, C2O42-, AsO43-

b. golongan halida: Cl-, Br-, I-, S2-

c. golongan nitrat: NO3-, NO2-, C2H3O2-

Garam BaSO4, BaSO3, Ba3(PO4)2, BaCr2O4, Ba(BO2)2, BaCO3, BaC2O4, Ba3(AsO4)2 tidak larut dalam air kondisi basa, sedangkan garam barium anion lainnya mudah larut. Berdasarkan sifat tersebut maka pemisahan dan identifikasi untuk golongan sulfat dapat dilakukan dengan penambahan pereaksi BaCl2, kecuali barium kromat yang berwarna kuning, garam barium lainnya berwarna putih. Jika larutan sampel diasamkan dengan asam nitrat dan ditambahkan perak nitrat maka hanya golongan anion halida yang akan mengendap sebagai garam perak, yaitu: AgCl (putih), AgBr (kuning), AgI (kuning muda), Ag2S (hitam).

Anion yang tidak menunjukkan uji yang positif untuk kedua golongan di atas kemungkinan mengandung anion golongan nitrat. Jika sampel mengandung beberapa kation maka uji pendahuluan diatas tidak cukuk untuk menentukan ada atau tidaknya suatu anion. Karena itu setelah pengujian pendahuluan dilakukan maka perlu juga dilakukan uji spesifik untuk tiap anion.

Berikut ini contoh uji spesifik beberapa anion:

1.    Sulfat

Ambil 1 ml sampel, tambahkan asam dan BaCl2. Jika terbentuk endapan putihmaka anion sulfatada.

2.    Kromat

Perhatikan filltrat pada uji 1, jika berwarna kuning maka anion kromat ada. Tambahkan pada filtrat Pbnitrat, jika terbentuk endapan kuning maka kromatada.

3.    Nitrat

Ambil 1 ml sampel, tambahkan 2 ml asam sulfat pekat. Miringkan tabung ujisehingga membentuk sudut 30oC, kemudian tambahkan beberapa tetes ferosulfat melalui dinding tabung perlahan-lahan. Jika terbentuk cincin coklat maka nitrat ada.

4.    Asetat

Ambil beberapa tetes sampel, tambahkan etanol, perhatikan bau yang terbentuk, jika tercium baubuah maka asetat ada.

5.    Cl-

Setelah dilakukan uji golongan, maka penambahan NH4OH akan melarutkan anion Cl- dan Br-, sedangkan I- tidak larut. Penambahan asam lebih lanjut dapat membentuk endapan putih jika Cl- ada.

 

Kesimpulan

 

Jadi kesimpulan yang saya ambil yaitu, Anion adalah ion negatif yang terbentuk ketika atom non logam memperoleh satu atau lebih elektron. Anion dinamakan demikian karena anion tertarik ke anoda (bidang positif) dalam medan listrik.Analisa anion atau uji anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel. Jadi, analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui adanya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel.Anion merupakan ion bermuatan negatif. Analisa anion dikenal adanya Analisa pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan, dan pencucian endapan. Dalam analisa anion juga ada uji anion saling mengganggu, misal CO32- dan SO32-, NO3- dan NO2-, dan lainnya.

 

Daftar Pustaka

 

Fatur rohim 2020. Analisis Kualitatif Anion, Universitas Lampung. https://www.academia.edu/44771270/MAKALAH_ANALISIS_KUALITATIF_AN

Bulqis Syalduha 2015. Analisis Anion, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. https://www.academia.edu/20350410/ANALISIS_ANION_LENGKAP

 

Muhammad Aldin Nur Eza 2021. Jurnal Analisis Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. https://www.coursehero.com/file/82413938/Muhammad-Aldin-Nur-Zen-Jurnal-analisis-aniondocx/