.

Tampilkan postingan dengan label @Z15-AJIE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @Z15-AJIE. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Desember 2023

Reaksi Organik (Substitusi, Adisi, Eliminasi, Oksidasi-Reduksi)

 

ABSTRAK

Reaksi kimia organik mencakup perubahan struktural pada senyawa organik yang dapat menghasilkan senyawa baru dengan sifat yang berbeda. Proses ini terjadi pada tingkat atom dan dipicu oleh faktor-faktor eksternal seperti suhu, keasaman, katalis, dan radikal.

Senin, 11 Desember 2023

ANALISIS ELEKTROKIMIA

 


Analisis Elektrokimia

ABSTRAK

Analisis Elektrokimia merupakan suatu pendekatan ilmiah yang memanfaatkan metode-metode elektrokimia untuk memahami interaksi antara sifat-sifat listrik dan reaksi kimia. Elektrokimia mencakup berbagai aspek, termasuk perubahan energi kimia menjadi energi listrik, reaksi oksidasi-reduksi, dan perpindahan elektron dalam larutan elektrolit. Dua aspek yang menjadi fokus utama adalah metode potensiometri dan elektroda membran padat.

PENDAHULUAN  

Analisis Elektrokimia adalah analisis yang menggunakan metode-metode elektrokimia untuk mempelajari aksi antara sifat-sifat listrik dengan reaksi kimia. Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aksi antara sifat-sifat listrik dengan reaksi kimia, seperti perubahan energi kimia menjadi energi listrik pada elemen elektrokimia, reaksi oksidasi-reduksi secara spontan pada elemen yang dijadikan sumber arus listrik, dan perpindahan elektron dalam larutan elektrolit. Analisis elektrokimia berguna untuk pemilihan material selama fase desain atau prediksi mekanisme.

RUMUSAN MASALAH

Jelaskan analisa dengan metode potensiometri?

Apa yang dimaksud elektroda membran Padat ?

Sebutkan aplikasi analisis elektrokimia?

TUJUAN

Pemahaman Analisa metode potensiometri

Mengetahui elektroda membran padat

Pemahaman aplikasi elektrokimia

Pembahasan

Potensiometri

Potensiometri:

 metode analisa yang didasarkan pada pengukuran potensial selpada kondisi dimana arus listrik tidak mengalir. Perlu diingat bahwa pada metode ini, potensial sel diukur pada kondisi dimanaarus listrik tidak mengalir. Artinya, meskipun reaksi redoks dalam selelektrokimia itu dapat berlangsung, nilai hambatan listrik potensiometer dibuatbesar sedemikian rupa, sehingga mencegah terjadinya reaksi tersebut. Keuntungannya: hal ini memungkinkan kita untuk menganalisa larutan sampel.

Contoh aplikasi dengan metode potensiometri:

pH Meter                                   

                                      Kedua alat ini mengukur kosentrasi analitinya (H+ dan F- )

Elektroda Fluorida

 

 

 

 

 

Elektroda Membran Padat

Material selain gelas juga dapat digunakan untuk membuat elektroda selektif ion.


 Misalnya: Elektroda Membran Padat yang terbuat dari material kristalin ataupelet yang bersifat homogen. Desain umumnya dapat dilihat di bawah ini.


 Secara umum , syarat material yang cepat dapat digunakan untuk elektroda selektif ion adalah    Mempunyai interaksi yang bersifat selektif terhadap ion yang diinginkan
   Dapat mengalirkan sedikit arus listrik,sehingga pengukuran potensial dapat dilakukan

 

 

Aplikasi analisis elektrokimia

Analisis elektrokimia dapat digunakan untuk banyak bidang. Beberapa aplikasi dari analisis elektrokimia yaitu sebagai berikut:

·       Analisis perangkat medis jadi untuk kerentanan korosi pitting dan celah

·       Perbandingan bahan baku (screening) untuk karakteristik korosi

·       Mengevaluasi efek pasivasi atau modifikasi permukaan pada perilaku korosif

·       Evaluasi atau membandingkan efek pemrosesan pada sifat korosi

·       Evaluasi kombinasi bimetal untuk perilaku korosi galvanic.

Kesimpulan

Analisis elektrokimia, melalui metode potensiometri dan penggunaan elektroda membran padat, membantu memahami interaksi antara sifat-sifat listrik dan reaksi kimia. Dengan aplikasi yang luas, analisis elektrokimia memiliki peran penting dalam pemilihan material, pemahaman mekanisme reaksi, dan solusi analitis dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan industri.

Daftar Pustaka

Syaf Unica Indonesia

https://syaf.co.id/analisis-elektrokimia-dan-rekomendasi-alatnya/?amp=1

ANAYWAYNE , 2016. Analisa Elektrokimia

https://www.scribd.com/document/333151658/Bab-7-Analisa-Elektrokimia

Wiwiek tamsyani,2013.Konsep Analisa elektrokimia

https://www.academia.edu/5176244/ANALISIS_KONSEP_ELEKTROKIMIA

 


Senin, 27 November 2023

ELEKTROKIMIA

 

ELEKTROKIMIA

Abstrak

Elektrokimia merupakan cabang ilmu yang memperoleh daya penting dalam memahami hubungan antara reaksi kimia dan aliran listrik. Studi ini fokus pada pemisahan muatan dalam media cair, seperti larutan, dengan menerapkan prinsip reaksi oksidasi dan reduksi. Proses elektrokimia melibatkan dua elektroda, yaitu anoda dan katoda, di mana reaksi oksidasi terjadi di anoda dan reduksi di katoda. Pengaplikasian prinsip ini sangat luas dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam teknologi baterai yang memberikan daya pada perangkat elektronik, seperti smartphone. Konsep reaksi redoks, di mana elektron mengalir dari spesies ter-oksidasi ke spesies ter-reduksi, menjadi dasar untuk menghasilkan energi listrik dalam sel elektrokimia. Oleh karena itu, pemahaman elektrokimia memiliki dampak signifikan dalam pengembangan teknologi dan aplikasi energi listrik.

Pendahuluan

Sel elektrokimia dapat didefinisikan sebagai suatu system yang terdiri dari dua eletroda yang terpisah minimal oleh satu macam fasa elektrokimia tersebut. Umumnya diantara kedua elektroda dalam sel elekrtokimia tersebut terdapat perbedaan potensial yang terukur. Contoh sel elektrokimia misalnya sel Galvani, sel Daniel baterei.

Rumusan Masalah

       1.            Sebutkan jenis – jenis sel elektrokimia?

       2.            Jelaskan hukum Faraday dalam elektrokimia ?

Tujuan

       1.            Dapat mengetahui sel elektrokimia

       2.            Menjelaskan hukum Faraday dalam elektrokimia

Pembahasan

Jenis Sel Elektrokimia

Terdapat dua jenis sel elektrokimia yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Berikut ini merupakan penjelasan kedua jenis sel elektrokimia secara lengkap;

·       Sel Volta

Sel volta atau dikenal sebagai sel galvanik merupakan sel elektrokimia yang pertama kali ditemukan pada tahun 1800-an oleh Alessandro Volta dan Luigi Galvani. Hingga saat ini, sel volta ini telah berkembang menjadi komponen baterai seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Dalam pengertiannya, sel volta adalah sel elektrokimia yang didalamnya terjadi reaksi kimia yang menghasilkan energi listrik proporsional. Sel volta memiliki prinsip kerja yaitu ketika dua plat logam yang berbeda sebagai elektroda secara bersamaan direndam dalam larutan elektrolit yang memiliki reaktivitas lebih tinggi dengan plat tersebut, maka hal ini akan menyebabkan ion logam didalamnya larut sebagai ion bermuatan positif dan meninggalkan elektron bebas pada plat, oleh karena itu plat logam menjadi bermuatan negatif. Besar arus listrik yang dihasilkan akan sebanding dengan jumlah muatan positif dan negatif yang ada pada masing-masing plat logam.

 

 

·       Sel Elektrolisis

Sel elektrolisis adalah jenis lain dari sel elektrokimia dimana sel elektrolisis ini bekerja dengan prinsip yang berlawanan dengan sel volta. Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang mendorong terjadinya reaksi kimia dengan adanya aliran listrik di dalamnya. Sel elektrolisis bekerja dengan digunakan juga dua elektroda yang direndam dalam larutan elektrolit dimana kedua elektroda yang digunakan memiliki perbedaan potensial dengan adanya sumber listrik sehingga menyebabkan salah satu elektroda bermuatan positif sedangkan satu yang lainnya bermuatan negatif. Adanya listrik menyebabkan usur elektrolit cair dipecah menjadi ion positif dan ion negatif dimana ion negatif akan tertarik ke dalam elektroda positif sedangkan ion positif akan diendapkan menjadi padatan yang menempel pada elektroda yang bermuatan negatif. Dengan prinsip demikian, sel elektrolisis dapat digunakan dalam pemisahan suatu zat dari senyawa tertentu.

Perbedaan Sel Volta dan Sel Elektrolisis

Adapun untuk memperjelas, berikut ini adalah perbedaan yang ada dalam sel volta dan elektrolisisnya. Antara lain;

1.       Sel Volta

Yaitu;

  1. Reaksi kimia menghasilkan energi listrik
  2. Digunakan 2 elektroda logam berbeda
  3. Anoda bermuatan negatif, katoda bermuatan positif
  4. Reaksi spontan

 

2.       Sel Elektrolisis

Yakni;

  1. Energi listrik menghasilkan reaksi kimia
  2. Digunakan 2 elektroda inert yang sama
  3. Anoda bermuatan positif, katoda bermuatan negatif
  4. Reaksi tidak spontan

 

·       Hukum Faraday dalam Elektrokimia

Hubungan antara jumlah muatan listrik yang melewati suatu larutan elektrolit dan jumlah zat yang terdapat dalam elektroda dinyatakan oleh Faraday pada tahun 1834 dalam suatu hokum elektrolisis. Hukum Faraday pertama menyatakan bahwa massa suatu zat yang diendapkan atau dibebaskan di setiap elektroda berbanding lurus dengan jumlah muatan yang terlibat. Dalam hukum kedua Faraday menyatakan bahwa massa suatu zat yang diendapkan atau dibebaskan pada elektroda berbanding lurus dengan muatan yang melaluinya. Secara persamaan matematis, hukum Faraday dapat diperoleh persamaan berikut:

w = (e I t) / F

Dimana w adalah massa zat yang diendapkan dalam gram, e adalah massa ekuivalen (Mr/valensi), I adalah kuat arus dalam ampere, t adalah waktu dalam second, sedangkan F adalah tetapan Faraday (96.500 coloumb).

 

Kesimpulan

Dalam kajian elektrokimia, terdapat dua jenis sel utama, yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Sel volta, atau sel galvanik, merupakan jenis sel elektrokimia yang menghasilkan energi listrik melalui reaksi kimia yang proporsional. Alessandro Volta dan Luigi Galvani adalah tokoh yang memimpin penemuan ini pada abad ke-19. Prinsip dasar sel volta melibatkan dua elektroda logam yang berbeda, yang direndam dalam larutan elektrolit, dan menghasilkan arus listrik saat reaksi oksidasi terjadi di anoda dan reduksi di katoda. Di sisi lain, sel elektrolisis beroperasi dengan prinsip yang berlawanan. Reaksi kimia diinduksi oleh aliran listrik melalui larutan elektrolit, memisahkan senyawa menjadi ion-ion positif dan negatif. Dalam hal ini, dua elektroda memiliki muatan yang berlawanan, menyebabkan ion-ion tersebut berpindah dan membentuk endapan pada elektroda yang sesuai. Kedua jenis sel elektrokimia ini memiliki aplikasi praktis yang signifikan. Sel volta menjadi dasar bagi teknologi baterai modern, sedangkan sel elektrolisis dapat digunakan dalam pemisahan dan produksi zat dari senyawa tertentu. Hukum Faraday memainkan peran penting dalam elektrokimia dengan menyatakan bahwa jumlah massa zat yang diendapkan atau dibebaskan pada elektroda sebanding dengan jumlah muatan yang terlibat. Persamaan matematis hukum Faraday memberikan kerangka untuk mengukur jumlah massa yang terlibat dalam reaksi elektrokimia. Melalui pemahaman elektrokimia, kita dapat mengaplikasikan konsep-konsep ini dalam pengembangan teknologi dan aplikasi energi listrik. Dengan terus memperdalam pengetahuan kita tentang elektrokimia, kita dapat berkontribusi pada inovasi dan solusi untuk tantangan global terkait energi dan teknologi.

Daftar Pustaka

Irfan Nashikhul Amri.2021. ELEKTROKIMIA

https://anyflip.com/jurda/ygkg/basic

Ilmu Kimia .2016. Pengertian Elektrokimia, 2 Jenis, Hukum, Contoh Soal dan Jawabannya

https://www.pakarkimia.com/pengertian-elektrokimia/

Endang Widjajanti 2).Elektrokimia

https://staffnew.uny.ac.id/upload/131569340/pengabdian/elektrokimia.pdf

Minggu, 19 November 2023

Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Asam dan Basa :Stablitas Anion Konjugat

 




Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Asam dan Basa :Stablitas Anion Konjugat




Abstrak

Stabilitas anion konjugat merupakan konsep penting dalam kimia asam-basa yang mencerminkan kestabilan ion anion yang terbentuk sebagai hasil kehilangan proton oleh suatu asam. Faktor-faktor yang memengaruhi stabilitas anion konjugat melibatkan sifat-sifat kimia dari asam dan basa yang terlibat dalam reaksi tersebut. Kekuatan awal asam, stabilitas ion konjugat, efek induktif, efek resonansi, ukuran atom, dan keterkaitan dengan pelarut adalah beberapa faktor kunci yang memainkan peran dalam menentukan stabilitas anion konjugat. Pemahaman terhadap faktor-faktor ini membantu menjelaskan perbedaan kekuatan asam dan basa serta mengapa beberapa anion konjugat lebih stabil daripada yang lain. Dalam konteks ini, konsep stabilitas anion konjugat memberikan landasan untuk memahami sifat-sifat reaktif asam-basa dalam kimia.

Pendahuluan

Istilah ‘terkonjugasi’ yang berlaku untuk kimia pertama kali digunakan oleh ahli kimia Jerman Johannes Thiele pada tahun 1899. Thiele menyelidiki struktur-sistem tak jenuh yang memiliki ikatan tunggal dan ganda bergantian dalam rantai atom. Valensi parsial atom meniadakan satu sama lain, hanya menyisakan ujung molekul yang reaktif. Model orbital elektron atom didasarkan pada mekanika kuantum, yang belum dikembangkan ketika Thiele menerbitkan makalahnya pada tahun 1899.

Definisi modern dari sistem terkonjugasi didasarkan pada konsep orbital yang tumpang tindih. Jenis sistem ini terdiri dari orbital p yang terhubung dengan elektron yang terdelokalisasi. Sebuah orbital p tumpang tindih dengan orbital lain yang berdekatan melintasi ikatan sigma (σ) yang berdekatan. Ikatan sigma dianggap yang terkuat dari semua ikatan kovalen.

Rumusan Masalah

  1.            Apa arti konjungasi dalam kimia?

  2.            Jelaskan teori asam basa Brosterd- Lowry dan Lewis ?

Pembahasan

Konjungasi dalam kimia

Konjugasi dalam kimia organik merujuk pada fenomena di mana ikatan pi (ikatan rangkap) dalam suatu molekul dihubungkan secara bersamaan. Umumnya, kondisi konjugasi muncul ketika terdapat rangkap dan ikatan tunggal yang berselang-seling dalam suatu rantai atom. Setiap atom dalam rantai tersebut menyediakan orbital p, yang secara geometris berorientasi tegak lurus terhadap bidang molekul.

Sebagai contoh, pertimbangkan senyawa furan (C4H4O). Struktur furan adalah cincin beranggota lima dengan dua ikatan rangkap yang berselang-seling. Atom oksigen dalam molekul ini memiliki dua pasang elektron bebas, di mana salah satu pasangan elektron bebas ini mengisi orbital p yang berorientasi tegak lurus terhadap bidang cincin. Keberadaan orbital p yang terorientasi ini memungkinkan konjugasi dalam cincin, dengan terjadi tumpang tindih pada atom karbon yang berdekatan, sebagaimana tergambar dalam diagram.

Sejalan dengan konsep konjugasi, pasangan elektron bebas lainnya pada oksigen tidak berpartisipasi dalam proses konjugasi ini. Konjugasi memiliki peran penting dalam menentukan sifat-sifat reaktif dan struktural senyawa organik, dan pemahaman terhadap fenomena ini menjadi kunci dalam memahami perilaku molekul kompleks dalam kimia organik.

Teori asam basa

·        Asam-basa Bronsted-Lowry.

Yang dimaksud asam menurut Bronsted-Lowry, spesi yang dapat menyumbangkan/melepaskan proton (H+) kepada spesi lain, sedangkan basa adalah spesi yang dapat menerima proton dari spesi lain.

                                     

HCl

+

NH3

NH4+

+

Cl

asam

basa

asam konjugat
dari NH3

basa konjugat
dari HCl

    

·        Asam-basa Lewis

Yang dimaksud basa menurut Lewis, spesi yang dapat menyumbangkan/melepaskan pasangan elektron bebas (PEB) yang ia memiliki kepada spesi lain, sedangkan asam adalah spesi yang dapat menerima PEB dari spesi lain.

AlCl3

+

NH3

AlCl3NH3

asam Lewis

basa Lewis

 

 

 

 

 

 

Syarat sebagai basa Lewis harus memiliki PEB, syarat sebagai asam Lewis harus mempunyai orbital kosong yang akan digunakan untuk menampung PEB dari pendonor. Syarat-syarat ini sayangnya tidak selalu nampak dalam rumus kimia suatu spesi. Oleh karena itu kuncinya adalah memahami struktur Lewis setiap spesi itu. Misalnya (CH3)3C+, (CH3)2NCH2CH3, (CH3)3B, (CH3)3P, Br–. Manakah yang berpotensi untuk berperan sebagai asam Lewis dan manakah yang dapat berperan sebagai basa Lewis? Dengan tahu struktur Lewis maka menjadi lebih mudah untuk ditentukan.

Kesimpulan

Dalam konteks kimia asam-basa, stabilitas anion konjugat memegang peranan krusial dalam menentukan sifat-sifat reaktif suatu molekul. Faktor-faktor seperti kekuatan awal asam, stabilitas ion konjugat, efek induktif, efek resonansi, ukuran atom, dan interaksi dengan pelarut menjadi penentu utama stabilitas anion konjugat. Pemahaman mendalam terhadap konsep ini memberikan landasan yang kuat untuk menjelaskan perbedaan kekuatan asam dan basa serta mengapa beberapa anion konjugat lebih stabil dibandingkan yang lain. Konjugasi dalam kimia organik, terutama terkait dengan ikatan pi dalam molekul, memainkan peran penting dalam menentukan sifat-sifat reaktif senyawa. Contohnya, furan sebagai senyawa dengan cincin beranggota lima dan konjugasi ikatan rangkapnya menunjukkan betapa konsep konjugasi dapat mengubah sifat-sifat molekuler.

 

 

Soal dan jawaban

           1.            Apa yang dimaksud dengan stabilitas anion konjugat dalam kimia asam-basa? Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi stabilitas anion konjugat.

Jawaban.

·         Stabilitas anion konjugat mengacu pada kestabilan ion anion yang terbentuk setelah suatu asam kehilangan proton.

·         Faktor-faktor yang memengaruhi stabilitas anion konjugat melibatkan kekuatan awal asam, stabilitas ion konjugat, efek induktif, efek resonansi, ukuran atom, dan keterkaitan dengan pelarut.

 

           2.            Jelaskan teori asam-basa Lewis. Bagaimana syarat-syarat asam dan basa ditentukan dalam teori ini?

 

Jawaban.

·      Menurut teori asam-basa Lewis, asam adalah spesi yang dapat menerima pasangan elektron bebas (PEB), sedangkan basa adalah spesi yang dapat menyumbangkan PEB.

·  Syarat-syarat asam Lewis adalah memiliki orbital kosong untuk menampung PEB, sementara syarat-syarat basa Lewis adalah memiliki PEB. Contoh reaksi antara aluminum chloride (AlCl3) dan amonia (NH3) memperlihatkan interaksi antara asam dan basa Lewis.

 

 

 

Daftar pustka

Sains Kimia. Pengertian Konjugasi Dalam Ilmu Kimia

https://sainskimia.com/pengertian-konjugasi-dalam-ilmu-kimia/

Urip.info. Peran Sentral Konsep Asam-Basa dalam Reaksi Kimia Organik

https://www.urip.info/2019/01/peran-sentral-konsep-asam-basa-dalam.html

Sridianti.com. Asam Konjugat dan Basa Konjugasi dalam IPA, pengertian, perbedaan

https://www.sridianti.com/ipa/asam-konjugat-dan-basa-konjugasi.html

 

 


Senin, 06 November 2023

KELARUTAN ZAT PADAT

 

Abstrak

Salah satu sifat fisika yang dapat kita amati setiap saat adalah peristiwalarutnya suatu zat padat dalam pelarut air. Konsentrasi zat terlarut dalamlarutan jenuh pada temperatur tertentu disebut sebagai kelarutan.Agar suatu obat diabsorpsi, maka obat tersebut mula-mula harus larutdalam media cairan tempat absorpsi. Sebagai contoh, suatu obat yang diberikan secara oral dalam bentuk tablet atau kapsul tidak dapat diabsorpsi sampai partikel-partikel obat larut dalam cairan pada suatu tempat dalam saluran lambung usus.Larutan merupakan suatu campuran homogen antara 2 zat dari molekul,atom ion dimana zat yang dimaksud disini adalah zat padat, minyak ataupunlarut dalam air. Secara kuantitatif, kelarutan suatu zat dinyatakan sebagaikonsentrasi zat terlarut di dalam larutan jenuhnya pada suhu dan tekanantertentu.Kelarutan suatu senyawa dalam zat pelarut tergantung sifat fisik dankimia dari zat terlarut tersebut.

 

Pendahuluan

Kelarutan zat padat dalam pelarut adalah salah satu fenomena yang telah mendapatkan perhatian luas dalam dunia kimia, farmasi, dan berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Sifat fisika ini menjadi dasar utama dalam pemahaman bagaimana zat padat berinteraksi dengan pelarutnya, membentuk larutan, dan memainkan peran kunci dalam berbagai proses kimia, termasuk dalam ilmu farmasi. Dalam konteks farmasi, kelarutan adalah aspek penting yang mempengaruhi efektivitas pengiriman obat, formulasi, dan penyerapan obat oleh tubuh.

Rumusan masalah

1.       Apa saja faktor -faktor yang mempengaruhi zat kelarutan ?

2.       Bagaimana kelarutan zat padat dalam pelarut berdampak pada industri farmasi dan pengembangan formulasi obat?

Tujuan masalah

1.       Untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi kelarutan zat padat dalam pelarut.

2.       Untuk mengevaluasi dampak kelarutan zat padat dalam pelarut terhadap industri farmasi dan pengembangan formulasi obat.

Pembahasan

faktor yang memengaruhi kelarutan zat dalam pelarut. Kelarutan adalah konsep penting dalam kimia yang memiliki dampak signifikan dalam berbagai aspek ilmu kimia dan aplikasinya dalam industri farmasi. Mari kita tinjau faktor-faktor tersebut lebih lanjut:

Ø  1.Suhu: Suhu memengaruhi kelarutan zat dalam pelarut. Penjelasan mengenai perubahan suhu dan pengaruhnya pada kelarutan sangat tepat. Kenaikan suhu cenderung meningkatkan kelarutan padatan dalam pelarut karena energi termal tambahan mengurangi daya tarik antara partikel-partikel zat padat.

 

Ø  2.Jenis Pelarut: Poin yang Anda sampaikan mengenai tingkat kepolaran yang serupa antara zat terlarut dan pelarut adalah benar. Kesamaan polaritas antara zat terlarut dan pelarut memungkinkan interaksi yang lebih baik, yang kemudian memengaruhi kelarutan. Ini berarti senyawa polar akan lebih larut dalam pelarut polar, dan sebaliknya.

 

Ø 3. pH: Anda telah memberikan contoh yang baik mengenai pengaruh pH pada kelarutan garam-garam yang berasal dari asam lemah. Pengaruh pH terhadap kelarutan sering terjadi dalam reaksi kimia dan sangat penting untuk pemahaman kimia larutan.

 

Ø  4.Adanya Ion Senama (Ion Sejenis): Pengertian mengenai elektrolit yang terdiri dari ion logam yang sama dan memiliki "ion senama" sangat relevan. Pengetahuan ini berguna dalam pemahaman reaksi pengendapan dan kesetimbangan larutan, terutama dalam kimia analitik.

 

Kelarutan zat padat dalam pelarut memiliki dampak yang signifikan dalam industri farmasi dan pengembangan formulasi obat. Berikut adalah beberapa cara kelarutan memengaruhi industri farmasi:

Ø 1. Pembuatan Formulasi Obat: Kelarutan obat dalam pelarut tertentu memengaruhi formulasi obat. Farmasis perlu memilih pelarut yang sesuai untuk melarutkan obat agar obat tersebut dapat diberikan dalam bentuk yang efektif, seperti tablet, kapsul, atau larutan. Pemilihan pelarut yang salah dapat menghambat kemampuan obat untuk larut dan diserap oleh tubuh.

 

Ø 2.Bioavailabilitas: Kelarutan obat dalam cairan pencernaan (seperti lambung atau usus) memengaruhi tingkat penyerapan obat oleh tubuh. Obat yang kurang larut mungkin memiliki bioavailabilitas yang rendah, yang berarti hanya sebagian kecil obat yang diambil oleh tubuh setelah administrasi. Dalam pengembangan obat, meningkatkan kelarutan adalah tujuan penting untuk meningkatkan efektivitas terapeutik.

 

Ø  3.Pengiriman Obat: Teknik pengiriman obat, seperti formulasi mikropartikel atau nanoteknologi, sering digunakan untuk meningkatkan kelarutan obat yang kurang larut dalam pelarut. Ini memungkinkan obat diubah menjadi bentuk yang lebih mudah larut dan diserap oleh tubuh.

 

Ø 4. Penyimpanan dan Stabilitas: Kelarutan obat juga dapat memengaruhi stabilitas formulasi obat. Jika obat tidak larut dengan baik, itu dapat mengarah pada pembentukan endapan atau kristal yang dapat mengurangi umur simpan formulasi obat.

 

Ø  5.Pengembangan Obat: Dalam tahap pengembangan obat, para peneliti memantau kelarutan obat dalam berbagai pelarut untuk menentukan pilihan formulasi yang optimal. Pemahaman yang baik tentang kelarutan zat padat dalam pelarut membantu dalam pengembangan obat yang lebih efektif dan aman.

 

Ø  6.Pengoptimalan Dosis: Kelarutan obat memengaruhi dosis yang diperlukan untuk mencapai efek terapeutik yang diinginkan. Obat yang lebih larut dapat menghasilkan formulasi dengan dosis yang lebih rendah, yang dapat mengurangi risiko efek samping dan meningkatkan kepatuhan pasien.

 

Kesimpulan

Dalam dunia kimia, kelarutan zat padat dalam pelarut adalah konsep penting yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor kunci. Artikel ini telah membahas faktor-faktor tersebut, termasuk suhu, jenis pelarut, pH, dan adanya ion senama, serta menjelaskan dampak kelarutan dalam industri farmasi dan pengembangan formulasi obat. Berikut adalah kesimpulan dari informasi yang telah disampaikan.

Soal dan jawaban

1.    1.    Apa yang memengaruhi kelarutan zat padat dalam pelarut?

Jawaban: Kelarutan zat padat dalam pelarut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu, jenis pelarut, polaritas zat terlarut dan pelarut, pH larutan, dan adanya ion senama dalam larutan.

2.     2.  Apa pengaruh kelarutan zat padat dalam pelarut dalam industri farmasi?

Jawaban: Kelarutan zat padat dalam pelarut berpengaruh pada industri farmasi dalam pembuatan formulasi obat, bioavailabilitas obat, pengiriman obat, stabilitas formulasi, pengembangan obat, dan pengoptimalan dosis obat. Ini memengaruhi cara obat diproduksi, diabsorpsi oleh tubuh, dan digunakan untuk perawatan kesehatan.

 

Daftar Pustaka

Fivien Nur Savitri, ST, MT “2018”. Peran Farmasi Fisika dan Biofarmasi dalam Pembuatan Sediaan Farmasi yang Aman dan Berkhasiat

https://www.itb.ac.id/news/read/56540/home/prof-jessie-peran-farmasi-fisika-dan-biofarmasi-dalam-pembuatan-sediaan-farmasi-yang-aman-dan-berkhasiat

Kelas Pintar. Kelarutan dan Faktor yang Memengaruhinya.

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelarutan-dan-faktor-yang-memengaruhinya-11640

S.T., M.T. Faruq Ratuhaji “2017”. PENETAPAN KELARUTAN DAN KALOR PELARUTAN ZAT PADAT DENGAN TEKNIK VOLUMETRI.

http://eprints.unm.ac.id/2504/

Seputar pengetahuan. Sifat Larutan : Pengertian dan Jenis Larutan.

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/sifat-larutan.html

 

Senin, 23 Oktober 2023

Titik Beku dan Titik Didih Zat Cair

Abstrak

Dalam dunia ilmu fisika dan kimia, konsep titik beku dan titik didih memegang peranan penting. Titik beku adalah suhu kritis di mana zat cair berubah menjadi zat padat saat didinginkan, sedangkan titik didih adalah suhu di mana zat cair berubah menjadi gas saat dipanaskan. Berbagai faktor, termasuk sifat kimia zat, tekanan, dan kemurnian, mempengaruhi nilai titik beku dan titik didih suatu zat.Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemui aplikasi dari konsep ini. Contohnya adalah pembekuan air menjadi es, pembuatan es batu, dan pengaruh titik didih pada proses memasak. Pemahaman tentang titik beku dan titik didih membantu kita dalam memahami, mengendalikan, dan mengoptimalkan berbagai proses yang berkaitan dengan perubahan fase materi, baik dalam ilmu alam, teknologi, maupun dalam berbagai aplikasi sehari-hari. Oleh karena itu, konsep titik beku dan titik didih memiliki relevansi yang signifikan dalam pemahaman dunia fisika dan kimia serta dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar kita.

Pendahuluan

Dalam dunia kimia dan fisika, salah satu konsep penting yang telah lama menjadi fokus penelitian dan aplikasi praktis adalah titik beku dan titik didih. Titik beku adalah suhu kritis di mana sebuah zat cair mengalami perubahan wujud menjadi zat padat saat didinginkan. Sebaliknya, titik didih adalah suhu di mana zat cair berubah menjadi gas saat dipanaskan. Konsep-konsep ini membantu kita memahami perilaku dan sifat fisik dari berbagai zat, serta memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi, mulai dari proses industri hingga pemahaman dasar tentang kondisi alam kita sehari-hari.Setiap zat memiliki karakteristik titik beku dan titik didih yang unik, yang tergantung pada sifat-sifat kimia dan fisiknya. Sebagai contoh, air, yang merupakan salah satu zat paling penting dalam kehidupan kita, memiliki titik beku pada 0 derajat Celsius (°C) atau 32 derajat Fahrenheit (°F) dan titik didih pada 100 derajat Celsius (°C) atau 212 derajat Fahrenheit (°F). Sementara itu, zat lain seperti nitrogen memiliki titik didih yang sangat rendah, yaitu sekitar -196 derajat Celsius (°C) atau -321 derajat Fahrenheit (°F).Pemahaman tentang titik beku dan titik didih ini membantu kita dalam berbagai aspek, mulai dari pengawetan makanan dengan mendinginkan hingga pemahaman dasar tentang proses pembentukan salju dan es di alam. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang konsep-konsep ini, serta bagaimana pengaruhnya dalam berbagai konteks dalam kehidupan sehari-hari dan ilmu pengetahuan.

 

Rumusan masalah

Ø  Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi titik didih dan titik beku?

Ø  Sebutkan dan jelaskan contoh dalam kehidupan sehari-hari?

 

Tujuan

Ø  Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi titik didih dan titik beku suatu zat.

Ø  Untuk mengidentifikasi dan menjelaskan contoh-contoh dari kehidupan sehari-hari yang mengilustrasikan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap titik didih dan titik beku.

 

Pembahasan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Titik Beku:

Ø  Sifat Kimia Zat: Struktur kimia dan ikatan antarmolekul dalam zat dapat memengaruhi titik beku. Zat dengan ikatan yang kuat cenderung memiliki titik beku yang lebih tinggi karena partikel-partikel dalam cairan harus melewati gaya tarik-menarik yang kuat untuk membentuk susunan kristal pada suhu yang lebih rendah.

 

Ø  Tekanan: Perubahan tekanan juga dapat memengaruhi titik beku. Peningkatan tekanan biasanya akan meningkatkan titik beku suatu zat, sementara penurunan tekanan dapat menurunkan titik beku. Ini terutama berlaku untuk zat-zat yang mengalami perubahan fase saat tekanan berubah, seperti air.

Ø  Kemurnian: Kemurnian zat memainkan peran penting dalam menentukan titik beku. Zat yang lebih murni cenderung memiliki titik beku yang lebih tajam dan tetap. Sebaliknya, zat dengan kandungan impuritas yang tinggi cenderung memiliki titik beku yang lebih rendah dan mungkin mengalami perubahan suhu saat mengkristal.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Titik Didih:

Ø  Sifat Kimia Zat: Sama seperti pada titik beku, struktur kimia dan ikatan antarmolekul dalam zat memengaruhi titik didihnya. Zat dengan ikatan yang kuat antarmolekul cenderung memiliki titik didih yang lebih tinggi karena memerlukan lebih banyak energi panas untuk mengatasi gaya tarik-menarik antarmolekul.

Ø  Tekanan: Perubahan tekanan juga memengaruhi titik didih zat. Peningkatan tekanan biasanya akan meningkatkan titik didih suatu zat, sedangkan penurunan tekanan akan menurunkan titik didihnya. Hal ini terkait dengan hukum yang dikenal sebagai Hukum Antoine.

Ø  Kemurnian: Kemurnian zat juga berperan dalam menentukan titik didih. Zat yang lebih murni memiliki titik didih yang lebih tetap dan tajam. Adanya kotoran atau impuritas dalam zat dapat menurunkan dan mengubah titik didihnya.

Ø  Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat memprediksi, mengendalikan, dan memahami sifat-sifat termal dari berbagai zat, yang memiliki beragam aplikasi dalam kimia, industri, dan ilmu material.

contoh dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan titik didih, sebagai berikut:

Ø  Memasak Telur Rebus: Ketika Anda merebus telur dalam air mendidih, air mencapai suhu 100 derajat Celsius (°C) dan kemudian mengubah telur menjadi matang. Dalam hal ini, titik didih air memainkan peran penting dalam mematangkan telur.

Ø  Mengolah Gula: Dalam pembuatan permen atau karamel, gula cair dipanaskan hingga mencapai suhu di atas titik didih air, di mana gula cair mengalami karamelisasi dan menghasilkan berbagai rasa dan warna.

Ø  Merebus Sayuran: Saat merebus sayuran, Anda menggunakan air mendidih untuk memasaknya. Suhu air mendidih membantu melembutkan sayuran dan membuatnya lebih mudah dikonsumsi.

Ø  Merebus Telur Pada Ketinggian Tinggi: Di daerah yang berada pada ketinggian tertentu, seperti pegunungan, tekanan udara lebih rendah, yang dapat memengaruhi titik didih air. Ini berarti air akan mendidih pada suhu yang lebih rendah daripada di daerah dengan tekanan udara yang lebih tinggi.

Ø  Perebusan Bahan Kimia dalam Laboratorium: Di laboratorium kimia, titik didih suatu zat digunakan dalam berbagai percobaan dan proses pemurnian, di mana pemanasan pada suhu tertentu dapat memisahkan komponen-komponen yang berbeda berdasarkan perbedaan titik didih mereka.

Dengan memahami konsep titik didih dan bagaimana mereka berperan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, kita dapat menghargai kompleksitas sifat-sifat materi dan proses yang terjadi di sekitar kita.

Contoh-contoh  titik beku memengaruhi situasi sehari-hari:

Ø  Pembekuan Air Menjadi Es: Ketika suhu turun di bawah titik beku air (0°C), air berubah menjadi es. Ini adalah proses yang terjadi secara alami di musim dingin ketika air di sungai, danau, dan kolam membeku. Pembekuan air menjadi es juga merupakan dasar dari berbagai aktivitas rekreasi musim dingin seperti bermain ski dan seluncur es.

Ø  Membuat Es Batu: Dalam lemari es atau freezer, air dicairkan dan kemudian didinginkan di bawah titik beku air untuk membentuk es batu. Es batu ini digunakan dalam minuman untuk menjaga minuman tetap dingin tanpa melarutkan es, dan juga dalam penyimpanan makanan beku.

Ø  Pembekuan Makanan: Ketika makanan cair seperti jus atau sup didinginkan hingga mencapai titik beku, cairan ini akan membentuk kristal es. Ini merupakan cara umum dalam mengawetkan makanan dan minuman, terutama dalam makanan beku yang dapat disimpan untuk jangka waktu yang lebih lama.

Semua contoh ini menggambarkan pentingnya pemahaman tentang titik beku dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai proses alami maupun dalam konteks pengawetan dan penyajian makanan. Titik beku adalah salah satu konsep dasar dalam ilmu fisika dan kimia yang berdampak besar pada aktivitas sehari-hari kita.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, titik beku dan titik didih adalah konsep penting dalam ilmu fisika dan kimia yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Titik beku adalah suhu di mana zat cair berubah menjadi zat padat, sementara titik didih adalah suhu di mana zat cair berubah menjadi gas. Beberapa faktor yang memengaruhi titik beku dan titik didih termasuk sifat kimia zat, tekanan, dan kemurnian.Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melihat banyak contoh pengaruh titik beku dan titik didih. Misalnya, pembekuan air menjadi es, pembuatan es batu, pembekuan makanan untuk pengawetan, dan berbagai aplikasi dalam memasak dan pemurnian zat kimia. Pemahaman konsep ini membantu kita memahami dan mengendalikan berbagai proses yang berkaitan dengan perubahan fase materi, yang pada gilirannya memengaruhi cara kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.Dengan demikian, pengetahuan tentang titik beku dan titik didih adalah penting dalam ilmu alam, teknologi, dan aplikasi sehari-hari, membantu kita memahami fenomena alam dan mengoptimalkan berbagai proses dalam kehidupan kita.

 

Soal & jawaban

1.Bagaimana tekanan mempengaruhi titik didih suatu zat?

    Jawaban? Tekanan mempengaruhi titik didih suatu zat dengan cara berikut: Peningkatan tekanan akan meningkatkan titik didih, sementara penurunan tekanan akan menurunkan titik didihnya. Ini berlaku terutama untuk zat-zat yang mengalami perubahan fase saat tekanan berubah, seperti air.

2. Mengapa penting untuk memahami titik didih dalam proses memasak?

    Jawaban; Pemahaman tentang titik didih penting dalam memasak karena titik didih air (100°C pada tekanan atmosfer standar) memainkan peran kunci dalam memasak berbagai bahan makanan. Ini membantu kita memahami kapan makanan mencapai kematangan, sehingga memungkinkan kita untuk memasak dengan tepat dan aman.

 

Daftar Pustaka

Hadijah salsabia” 2019”. Identifikasi Miskonsepsi Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih

file:///C:/Users/Wahyu/Downloads/21680-Article%20Text-91044-1-10-20230125.pdf

Pengertian Titik Leleh, Titik Didih, Titik Lebur, Titik Beku

https://www.inspeksi.co.id/pengertian-titik-leleh-titik-didih-titik-lebur-titik-beku/

Angga Sopyan “2023”. Kimia

https://hisham.id/kimia/pengertian-titik-didih-titik-leleh-dan-titik-beku.html

Bitar “2020”. Titik didih

https://seputarilmu.com/2020/01/titik-didih.html