.

Senin, 09 November 2020

DAMPAK PENCEAMRAN UDARA BAGI KESEHATAN

 Oleh : Vanie Cahyani Rachmanindya (@R18-Vanie)

 

ABSTRAK

Pencemaran udara disebabkan oleh sumber bergerak dan sumber tidak bergerak yang meliputi sektor transportasi, industri, dan domestik. Pencemaran udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang serius di Indonesia saat ini, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan peningkatan ekonomi transportasi. Dan juga bertambahnya jumlah manusia menyebabkan terjadinya pertambahan buangan yang mencemari udara, sehingga akan meningkatkan zat pencemar dan akan berkorelasi dengan meningkatnya jumlah manusia yang mengalami gangguan dan penyakit akibat polusi udara.

Kualitas Udara Memburuk Akibatnya Berdampak Pada Kesehatan Makhluk Hidup Di Muka Bumi

 Oleh : Hafiz Zurrohmansyah (@R11-Hafiz)


Abstrak

Masalah pencemaran udara saat ini telah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Hal ini terjadi karena semakin banyaknya zat-zat polutan yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari, pabrik-pabrik industri, pembangkit listrik, dan kendaraan bermotor yang setiap harinya selalu menghasilkan polutan yang membuat kualitas udara menjadi buruk. Hal ini tentunya menjadi permasalahan pada kehidupan makhluk hidup di muka bumi ini. Udara yang telah tercemar oleh zat-zat polutan bukan hanya mempengaruhi kesehatan manusia tetapi seluruh makhluk hidup dan lingkungan juga akan terkena efek dari pencamaran udara tersebut. 

Kata Kunci : Pencemaran udara, Poluton, Kesehatan, Kualitas udara

Pengaruh Pencemaran Udara pada Lingkungan Sekitar.

Oleh : Muhamad Rizky HN ( R20-M.Rizky ) 


Abstrak

    Kemajuan peradaban telah menggeser perkembangan industri ke arah penggunaan mesin-mesin,dan alat-alat transportasi berat. Pemanfaatan teknologi untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin kompleks, ternyata menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Salah satu masalah yang di timbulkan adalah polusi udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor.

POLUSI UDARA MENJADI ANCAMAN GLOBAL


POLUSI UDARA MENJADI ANCAMAN GLOBAL

Oleh : Fhiladelvia (@S15-Fhiladelvia)

ABSTRAK

Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Udara merupakan komponen lingkungan yang terpenting dalam kehidupan. Di era modern ini, kualitas udara mengalami penurunan akibat dari perkembangan pembangunan di dunia. Polusi udara ini disebabkan oleh dua sumber yaitu alam dan juga manusia. Sumber alam yaitu letusan gunung berapi, dan kebakaran hutan. Sedangkan sumber dari kegiatan manusia yaitu asap kendaraan, industri, pembakaran dan pengelolaan sampah. Cara menanggulangi polusi udara yaitu tidak membakar sampah, tidak merokok sembarangan, dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.


KATA KUNCI

Udara, polusi, polutan


PENDAHULUAN

Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagimahluk hidup untuk hidup secara optimal. Namun di era modern saat ini, perkembangan pembangunan fisik kota dan pusat industri, serta berkembangnya transportasi telah menyebabkan kualitas udara mengalami perubahan. Pencemaran udara akan terus berlangsung sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan semakin berkembangnya kehidupan ekonomi, masyarakat akan semakin banyak menggunakan bahan-bahan berteknologi tinggi yang sebagian dapat menimbulkan pencemaran udara. Hal ini dapat menurunkan kualitas udara di bumi yang nantinya akan mengganggu kenyamanan dan kesehatan makhluk hidup bahkan bisa mengganggu iklim global.

 

PERMASALAHAN

A.   Apa yang dimaksud polusi udara?

      Apa sumber yang menyebabkan polusi udara?

C.     Apa dampak polusi udara bagi lingkungan?

D.    Bagaimana cara menanggulangi polusi udara?


PEMBAHASAN

A.    Definisi Polusi Udara

Pencemaran udara atau polusi udara merupakan salah satu jenis pencemaran lingkungan yang sering terjadi di sekitar kita. Polusi udara adalah suatu kondisi dimana kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, ayaupun biologi di atmosfer dalam jumlah yang membahayakan kenyamanan dan kesehatan makhluk hidup. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran.

Menurut Encyclopaedia Britannica, pencemaran udara adalah pelepasan berbagai gas, benda padat yang terbelah halus atau aerosol cair ke atmosfir yang tersebar dengan laju melebihi kapasitas alami lingkungan untuk membuang, melarutkan atau menyerapnya. Dilansir dari National Geographic, polusi udara adalah campuran partikel dan gas yang dapat mencapai konsentrasi berbahaya baik di luar maupun di dalam ruangan.


B.     Sumber-sumber Polusi Udara

Terdapat dua jenis sumber pencemaran udara yaitu pencemaran akibat sumber alamiah (natural sources) dan yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources).

            1.      Sumber Pencemaran Udara Alamiah

·         Letusan gunung berapi : Letusan gunung berapi dapat mengemisikan SO2, H2S, CH4, dan partikulat.

·         Kebakaran hutan : Kebakaran hutan dapat mengemisikan Hidrokarbon (HC), CO, dan partikulat berupa asap.

·         Rawa-rawa : Umumnya konsentrasi metana, ammonia, hidrogen sulfida, karbon monoksida, dan nitrooksida sangat tinggi di areal rawa-rawa (Gabriel, 2001)

·         Dekomposisi bahan organik oleh bakteri pengurai yang menghasilkan gas metana (CH4)

2.      Sumber Pencemaran Udara Anthropogenic

a)      Sumber Bergerak

·         Yang bergerak di jalan (on-road) : kendaraan bermotor, menghasilkan gas CO, NOx, hidrokarbon, SO2, dan tetraethyl lead, yang menjadi bahan logam timah yang ditambahkan ke dalam bensin berkualitas rendah untuk meningkatkan nilai oktan guna mencegah terjadinya letupan pada mesin. Parameter-parameter penting akibat aktivitas ini adalah CO, partikulat (debu), NOx, hidrokarbon, Pb, dan SOx

·         Yang bergerak bukan di jalan (non-road) : kereta api, kapal laut, pesawat, traktor, dan lain-lain

b)     Sumber Tidak Bergerak

·         Pembakaran (bahan bakar, pembakaran sampah, perapian, insinerasi, furnace)

·         Penyebaran pencemar dari proses industri (industri kimia, logam, minyak dan gas, tekstil, kayu, konstruksi, elektronik, dan lain-lain). Emisi pencemaran oleh industri sangat bergantung pada jenis industri dan prosesnya. Emisi pencemar dari industri selain akibat prosesnya juga diperhitungkan pencemaran udara dari peralatan yang digunakan (utilitas). Misalnya berbagai industri dan pusat pembangkit tenaga listrik menggunakan tenaga dan panas yang berasal dari pembakaran arang dan bensin, hasil sampingan dari pembakaran tersebut adalah SOx, asap (partikulat), dan bahan pencemar lainnya.

·         Penggunaan bahan pelarut

·         Pembangkit listrik : emisi bergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan (SO2 dan Partikulat (batu bara), NOx, CO dan HC (gas alam))

·         Pengelolaan persampahan : timbul sebagai akibat pembakaran dan dekomposisi dalam tanah (NOx, CO, CH4, Senyawa organik kompleks lain misalnya dioksin)

 

C.    Dampak Polusi Udara Bagi Lingkungan

1.      Hujan asam

Hujan asam adalah hujan yang mengandung asam nitrat dan asam sulfatyang berbahaya. Asam ini dibentuk terutama oleh nitrogen oksida dan sulfur oksida yang dilepaskan ke atmosfer ketika bahan bakar fosil dibakar. Asam jatuh ke bumi baik sebagai curah hujan basah (hujan, salju, atau kabut) atau curah hujan kering (gas dan partikulat). Beberapa dibawa oleh angin, kadang-kadang hingga ratusan mil. Di lingkungan, hujan asam merusak pohon dan menyebabkan tanah dan badan air menjadi asam, membuat air tidak cocok untuk beberapa ikan dan satwa liar lainnya. Hal ini juga mempercepat peluruhan bangunan dan patung.

2.      Haze

Disebabkan ketika sinar matahari bertemu partikulat kecil pencemar di udara. Haze mengaburkan kejelasan, warna, tekstur, dan bentuk apa yang kita lihat. Beberapa pencemar penyebab haze(sebagian besar partikel sangat kecil) secara langsung dipancarkan ke atmosfer oleh sumber seperti pembangkit listrik, fasilitas industri, truk dan mobil, dan kegiatan konstruksi. Selain itu terbentuk saat gas dipancarkan ke udara (seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida) membentuk partikulat.

3.      Penipisan ozon

Ozon adalah gas yang terjadi baik di dasar- dan di  bagian atas atmosfer  bumi, yang dikenal sebagai stratosfer. Pada tingkat dasar, ozon merupakan pencemar yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Di stratosfer, ozon membentuk lapisan yang melindungi kehidupan di bumi dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya . Namun ozon “baik” ini "baik" secara bertahap  dihancurkan oleh bahan kimia buatan manusia yang disebut sebagai perusak ozon, termasuk chlorofluorocarbon, hydrochlorofluorocarbons, dan halons. Zat-zat ini sebelumnya digunakan dan kadang-kadang masih digunakan dalam pendingin, agenfoaming, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, dan propelan aerosol. Penipisan lapisan ozon pelindung dapat menyebabkan peningkatan jumlah radiasi UV mencapai bumi, yang dapat menyebabkan lebih banyak kasus kanker kulit, katarak, dan sistem kekebalan tubuh terganggu. UV juga dapat merusak tanaman sensitif, seperti kacang kedelai, dan mengurangi hasil panen.

4.      Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan udara kita, sebenarnya zat-zat ini ada di lapisan udara menguntungkan, yaitu untuk menghalagi pemantulan panas dari bumi ke luar angkasa, karena panas terhalangi maka udara di bumi siangnya tidak terlalu panas dan malam nya tidak terlalu dingin, menguntungkan jika keberadaannya di udara dengan jumlah sedikit, tapi fakta nya hari ini jumlah CO2,CFC,N2O di udara sangat banyak dikarenakan gaya hidup manusia di dunia serba canggih daan serba menggunakan bahan bakar minyak, karena jumlahnya yang begitu banyak maka jumlah energi matahari yang masuk ke bumi hanya sedikit yang di pantulkan kembali ke luar angkasa akibatnya suhu bumi naik, kalu kita analogikan jumlah sinar matahari yang masuk 100 maka yang di pantulkan cuma 30, 70 nya lagi tetap berada di bumi. suhu bumi yang naik ini lah yang di sebut dengan fenomen global warming (pemanasan global) Dampak dari pemanasan global adalah:

·         Pencairan es di kutub

·         Naiknya permukaan air laut

·         Perubahan iklim regional dan global

·         Perubahan siklus hidup flora dan fauna

·         Tenggelamnya kota-kota di tepi laut

 

D.    Cara Menanggulangi Polusi Udara

Berikut ini cara menanggulangi terjadinya polusi udara di sekitar kita :

1.      Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

Asap yang timbul dari kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang polusi udara paling besar. Karena itu, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor bisa menjadi langkah yang signifikan untuk mengurangi pencemaran yang terjadi.

2.      Memelihara lebih banyak tanaman

Memelihara banyak tanaman dapat membantu menyaring udara.

3.      Menghentikan kebiasaan merokok

Asap rokok merupakan salah satu penyebab polusi udara di dalam ruangan yang paling umum. Sehingga, menghentikan kebiasaan merokok bisa menjadi salah satu cara mengatasi polusi udara yang ampuh.

Bahaya merokok pun tidak hanya dapat merusak kesehatan perokok aktif dan perokok pasif, tapi juga perokok ketiga. Perokok ketiga atau third hand smoke, tidak perlu berada di ruangan yang sama dengan perokok untuk merasakan dampak buruknya. Sebab, partikel berbahaya asap rokok bisa menempel di berbagai fasilitas umum yang pernah terpapar polusi ini.

4.      Tidak membakar sampah

Salah satu kebiasaan buruk yang masih sering ditemukan adalah membakar sampah. Padahal, asap dari pembakaran tersebut berbahaya dan bisa menyumbangkan pencemaran ke udara sekitar kita. Pisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat ditimbun sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang.


KESIMPULAN

Saat ini pencemaran udara di bumi semakin meningkat. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh alam dan kegiatan manusia. Pencemaran udara dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan semua makhluk hidup yang ada di bumi. Untuk itu, sebagai manusia yang memiliki akal pikiran, kita harus mengatasi, menanggulangi bahkan mencegah terjadinya pencemaran udara agar bumi kita tetap dalam keadaan yang bersih dan sehat.


DAFTAR PUSTAKA

Putri, A. S. (2020, Januari 17). Pencemaran Udara: Pengertian dan Jenis. Dipetik November  6, 2020, dari kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/17/070000969/pencemaran-udara--pengertian-dan-jenis?page=all

Putri, N. H. (2020, Februari 5). Mulai Dari Sendiri, Ikuti Cara Mengatasi Polusi Udara Ini. Dipetik November 2020, 2020, dari sehatq.com: https://www.sehatq.com/artikel/mulai-dari-sendiri-ikuti-cara-mengatasi-polusi-udara-ini

 https://pollutiononmyearth.weebly.com/pencemaran-udara.html

https://airformation.weebly.com/lingkungan-dan-ekosistem/dampak-pencemaran-udara-terhadap-lingkungan-ekosistem

 

DAMPAK PENCEMARAN UDARA

 

PENCEMARAN UDARA


Oleh : Indriyantto Sapto Nugroho  (R03 – Indriyanto)

 

ABSTRAK

Lingkungan hidup merupakan benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia serta perilakunya. Jika perilaku buruk maka lingkungan juga akan buruk.  Pencemaran udara berwujud gas dalam partikel-partikel. Pencemaran udara yang berwujud gas antara gas metana, gas belerang oksida, gas hidrogel sulfida, dan karbon dioksida, dari kendaraan bermotor, adapun pencemaran udara yang berwujud partikel anrata lain debu,asap, dan abu.

 

PENDAHULUAN

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisikkimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suarapanasradiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokalregional, maupun global. Pencemaran udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia sama buruknya dengan pencemaran udara di ruang terbuka. Polusi udara yang parah juga dapat membentuk hujan asam. Hujan asam terjadi ketika nitrogen oksida dan belerang terlarut dalam hujan. Akibat dari hujan asam cukup mengkhawatirkan, yaitu dapat mematikan kehidupan akuatik ketika kadar air menjadi asam.

Selain itu, asap kabut kerap terjadi di wilayah yang terjadi pencemaran udara. Asap kabut merupakan kombinasi dari berbagai partikel yang tersuspensi dengan uap air dan debu. Partikel tersuspensi adalah partikel karbon yang tidak terbakar (hidrokarbon) yang dihasilkan karena pembakaran bahan bakar fosil. Asap kabut ini tentu merugikan karena selain merusak lingkungan, dapat menghambat penglihatan dan menyebabkan gangguan pernapasan.Asap kabut merupakan masalah serius yang dihadapi oleh banyak negara karena membahayakan kesehatan manusia. Lapisan ozon, sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dan karbon monoksida berbahaya bagi warga, khususnya lanjut usia dan anak-anak. Gas tersebut sangat berbahaya bagi pengidap masalah jantung dan paru-paru, seperti emfisema, bronkitis, dan asma.

 

PEMBAHASAN

Dampak dari pemanasan global salah satunya ialah Gas Rumah Kaca (GRK/GHG). Gas rumah kaca memungkinkan radiasi sinar matahari masuk ke atmosfer bumi secara bebas. GRK memiliki kemampuan untuk menyerap serta meradiasikan kembali dalam bentuk heat. Efek rumah kaca disebabkan karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Meningkatnya konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melebihi kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.

Energi yang masuk ke Bumi:

25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer

25% diserap awan

45% diserap permukaan bumi

10% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi

Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda. Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.

 

Dampak Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana misalnya di dalam rumah, sekolah dan kantor. Pencemaran ini disebut pencemaran dalam ruangan . Sementara itu pencemaran di luar ruangan berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan dan proses alami oleh makhluk hidup. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. Diperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 triliun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 triliun rupiah pada tahun 2015.        

Udara dibedakan menjadi 2, yaitu Emisi dan Ambien.

Emisi   : Emisi dibedakan menjadi 2, yaitu :

-      Sumber Bergerak : zat atau energy yang diemisikan dari transportasi (kendaraan bermotor, pesawat, kapal, dll.)

-      Sumber Tidak Bergerak : Zat atau energi yang diemisikan dari setiap kegiatan yang mengeluarkan emisi

Ambien : Ambien dibedakan menjadi 2, yaitu :

-    Ruangan          : Udara dalam ruangan

-    Lingkungan : udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfer, yang dibutuhkan   dan dapat mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya.

Cara meningkatkan kualitas udara :

Sumber Tidak Bergerak : Penetapan Baku Mutu Emisi (BME), Bahan Bakar Bersih, Produksi Bersih, Efisiensi Energi ( contoh : mengganti lampu watt besar menjadi watt kecil

Sumber Bergerak               : Menurunkan emisi atau km kendaraan, Menurunkan panjang perjalanan.

 

KESIMPULAN

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisikkimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Dampak dari pemanasan global salah satunya ialah Gas Rumah Kaca (GRK/GHG). Gas rumah kaca memungkinkan radiasi sinar matahari masuk ke atmosfer bumi secara bebas. GRK memiliki kemampuan untuk menyerap serta meradiasikan kembali dalam bentuk heat.

 

DAFTAR PUSTAKA

Pencemaran udara. (2020). Retrieved 9 November 2020, from https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara#:~:text=Pencemaran%20udara%20adalah%20kehadiran%20satu,sumber%20alami%20maupun%20kegiatan%20manusia.

Pintar, K. (2020). Pengertian dan Dampak Pencemaran Udara - Kelas Pintar. Retrieved 9 November 2020, from https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/pengertian-dan-dampak-pencemaran-udara-3381/

Efek rumah kaca. (2020). Retrieved 9 November 2020, from https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca

 

 

 

 

 

 

 

PENCEMARAN UDARA SERTA DAMPAK YANG MENGHANTUINYA

 oleh    :@S12-Ellyza


ABSTRAK

            Makhluk hidup membutuhkan udara dalam segala aktivitas hidupnya. Kehadiran udara memang tidak dapat dilihat dengan kasat mata, namun dapat dirasakan. Udara yang bersih akan terasa segar ketika dihirup seperti contoh pada saat kita berada di pegunungan. Sebaliknya udara yang sudah terpapar polusi akan terasa tidak enak ketika dihirup. Hal ini karena udara yang sudah terpapar oleh polusi mengandung banyak partikel – partikel berbahaya yang tidak baik untuk kesehatan tubuh. selain berbahaya untuk kesehatan tubuh, polusi udara juga menyebabkan pemanasan global dan gas rumah kaca. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan upaya – upaya agar tidak bertambah parah.

Keyword         : Udara, Polusi, Pemanasan Global, Gas Rumah Kaca

 

PENDAHULUAN

Kehidupan manusia berada dalam jangkauan lingkungan hidup. Dalam proses kehidupannya, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan hidup. Pengertian dari lingkungan hidup sendiri ialah benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia serta perilakunya. Banyak yang tidak menyadari bahwa perilaku manusia merupakan cerminan dari kondisi lingkungannya. Jika perilaku manusia di sekitar lingkungan tersebut baik maka kondisi lingkungan di sekitarnya juga akan baik, begitupun sebaliknya.

Akhir - akhir ini lingkungan hidup sedang disibukkan dengan isu pemanasan global dan gas rumah kaca yang menghantui. Dua permasalahan ini seolah tidak ada akhirnya. Dampak dari pemanasan global salah satunya ialah Gas Rumah Kaca (GRK/GHG). Gas rumah kaca memungkinkan radiasi sinar matahari masuk ke atmosfer bumi secara bebas. GRK memiliki kemampuan untuk menyerap serta meradiasikan kembali dalam bentuk heat. Gas Rumah Kaca diantaranya adalah Karbon Dioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrogen Oksida (N2O), Sulfur Hexaflorida (SF6), Hydroflorocarbon (HFCs), Perflorokarbon (PFCs), dan Nitrogen Trifluorida (NF3). Dari isu pemanasan global tersebut, dunia telah merasakan dampaknya yang dinilai cukup serius. Suhu global telah mengalami peningkatan terus menerus sejak masa industrial (1910). Kenaikan suhunya mencapai 10C hingga tahun 2020. Karena pengaruh pemanasan global tersebut Pada tahun 2019 ketebalan es di laut Artik kehilangan massa 95 % dibanding tahun 1984 (selama 35 tahun ). Hal ini dikhawatirkan oleh penduduk yang berada di pulau – pulau kecil. Jika es di laut Artik terus mencair kemungkinan akan ada pulau atau negara yang hilang karena kenaikan permukaan air laut.

Membahas tentang gas rumah kaca, terdapat beberapa fakta yang kurang diperhatikan oleh manusia, diantaranya adalah, Aktivitas manusia memiliki kontribusi terhadap gas rumah kaca ke atmosfer, kemudian perubahan iklim merupakan isu global, Emisi 1 tCO2 di Indonesia = Emisi 1 tCO2 di USA, menaiknya tingkat Gas Rumah Kaca telah lebih dulu berdampak terhadap perubahan iklim, Prediksi dengan Climate Model bahwa temperature global akan meningkat sekitar 1,4 – 5,8 derajat pada 2100, serta perubahan iklim akan berdampak signifikan secara global terhadap lingkungan, ekonomi, sosial. Ada beberapa dampak yang sudah dirasakan dari perubahan iklim ini, diantaranya adalah kenaikan suhu, kenaikan permukaan laut serta intensitas hujan meningkat. Isu gas rumah kaca serta pemanasan global tidak jauh dari hubungannya dengan udara. Di kota – kota besar, penggunaan kendaraan bermotor serta kebakaran telah cukup berperan dalam terjadinya pencemaran udara. Hal ini dapat dilihat dari tingkat polusi udara di kota – kota besar. Udara di perkotaan terasa lebih kotor dibandingkan dengan di pedesaan yang udaranya masih bersih.

 

PERMASALAHAN

            Dari ulasan diatas, muncul beberapa rumusan masalah yang akan menjadi topic bahasan artikel kali ini. Diantaranya adalah :

1.      Apa pengertian udara dan bagaimana pengelompokkan udara dalam konteks gas rumah kaca ?

2.      Bagaimana upaya meningkatkan kualitas udara ?

3.      Apakah peraturan kementrian Lingkungan Hidup dalam hal pencemaran udara?

4.      Apa yang dimaksud dengan AQMS?

5.      Bagaimana kualitas udara di Indonesia ?

 

PEMBAHASAN

1.       Pengertian udara dan pengelompokkan udara dalam konteks gas rumah kaca

Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin yang menggerakan benda.

Udara dibedakan menjadi 2, yaitu Emisi dan Ambien.

Ø  Emisi   : Emisi dibedakan menjadi 2, yaitu :

-          Sumber Bergerak : zat atau energy yang diemisikan dari transportasi (kendaraan bermotor, pesawat, kapal, dll.)

-          Sumber Tidak Bergerak : Zat atau energi yang diemisikan dari setiap kegiatan yang mengeluarkan emisi

Ø  Ambien : Ambien dibedakan menjadi 2, yaitu :

-          Ruangan    : Udara dalam ruangan

-          Lingkungan : udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfer, yang dibutuhkan dan dapat mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya

 

2.      Upaya meningkatkan kualitas udara

Cara meningkatkan kualitas udara :

Ø  Sumber Tidak Bergerak : - Penetapan Baku Mutu Emisi (BME)

-   Bahan Bakar Bersih

-   Produksi Bersih

-   Efisiensi Energi ( contoh : mengganti lampu watt besar menjadi watt kecil

Ø  Sumber Bergerak            : - Menurunkan emisi atau km kendaraan

-          Menurunkan panjang perjalanan

 

3.      Peraturan Kementrian Lingkungan Hidup dalam hal pencemaran udara

PERMENLHK NO.20 TAHUN 2017

Ø  Parameter          : Aturan ambang batas emisi kendaraan bermotor yang mengandung gas karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), volatile hydro carbon (VHC), dan partikel lain yang berdampak negative pada manusia ataupun lingkungan bila melebihi ambang batas tertentu

Ø  Euro 4               : Pada Euro 4 sendiri kandungan nitrogen oksida (NOx) pada kendaraan berbahan bakar bensin tidak boleh lebih dari 80 mg/km, 250mg/km untuk mesin diesel, dan 25 mg/kg untuk diesel particular matter. Sedangkan untuk bensin kandungan maksimum sulfur 50 ppm

 

4.      Pengertian AQMS

Air Quality Monitoring System (AQMS) atau Sistem Pemantau Kualitas Udara adalah sistem untuk mengetahui tingkat pencemaran udara di suatu daerah. Automatic Air Quality Monitoring System (AQMS) Location tersebar di 26 titik di Indonesia. Meteorologi yang diukur dari AQMS ialah kecepatan & arah angina, Radiasi Sinar Matahari, Suhu, Tekanan Udara, Kelembaban, dan Curah Hujan. Sistematikanya adalah sebagai berikut

Ø  Stasiun AQMS→Main Center KLHK→Ruang Kendali KLHK →Publikasi Nasional

                                                              DLH Provinsi

                                                            → DLH Kabupaten / Kota →Publikasi Kota

 

5.      Kualitas udara di Indonesia

Berdasarkan Air Quality Rankings pada 18 November 2019, Jakarta menduduki peringkat 25 dengan kualitas udara yang buruk. Konsentrasi partikel udara yang memiliki diameter lebih kecil dari 2,5 mikrometer atau PM2.5, merupakan salah satu indikator pencemaran udara. Ambang nilai batasannya menurut BMKG adalah 65 mikrogram/m³. Beberapa kota di Indonesia memiliki jumlah hari dengan kategori kualitas udara “Sedang” dan “Tidak Sehat” disebabkan oleh parameter berikut :

Jambi                 : O3                                                 Bekasi             : O3, PM10 dan CO

Batam                : O3 dan SO2                                  Semarang        : O3 dan CO   

Depok               : PM10, CO dan O3                   Kupang           : SO2


KESIMPULAN

            Berdasarkan ulasan di atas, diketahui bahwa pencemaran udara sedang menjadi isu global yang serius. Pencemaran udara ini mengakibatkan adanya pemanasan global dan efek gas rumah kaca. Hal ini jika dibiarkan terus – menerus dapat berbahaya bagi lingkungan hidup. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara, diantaranya adalah dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, mengurangi penggunaan pendingin ruangan, memperbanyak lahan terbuka hijau di perkotaan agar sirkulasi udara membaik, dan masih banyak lagi. Upaya tersebut mungkin tidak dapat langsung memberi efek yang signifikan, tetapi jika upaya tersebut dilakukan oleh semua manusia maka bukan tidak mungkin bahwa isu global tersebut dapat diatasi dengan segera.


DAFTAR PUSTAKA    :

https://youtu.be/uJ-INJqndV8