.

Senin, 31 Desember 2018

Industri Hijau


Industri Hijau

Dalam definisinya, Industri hijau atau industri ramah lingkungan merupakan industri yang dalam proses produksinya mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

Industri hijau merupakan salah satu jawaban terwujudnya bumi yang sehat, karena industri hijau merupakan suatu gerakan industri yang berwawasan lingkungan, menselaraskan pembangunan dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup, serta mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.

              Pengembangan industri hijau dapat dilakukan melalui beberapa penerapan seperti produksi bersih (cleaner production), konservasi energi (energy efficiency), efisiensi sumberdaya (resource efficiency eco-design), proses daur ulang, dan low-carbon technology. Melalui penerapan industri hijau akan terjadi efisiensi pemakaian bahan baku, energi dan air, sehingga limbah maupun emisi yang dihasilkan menjadi minimal dan proses produksi akan menjadi lebih efisien yang dapat meningkatkan daya saing produk industri nasional.
Pengembangan industri yang sudah ada menuju industri hijau, dilakukan melalui berbagai upaya antara lain:
(1) Rencana penerapan 5 standar industri hijau yaitu industri tekstil, ubin keramik, semen, baja, serta pulp dan kertas;
(2) Katalog bahan baku ramah lingkungan untuk industri tekstil, ubin keramik, dan makanan;
(3) Pedoman umum dan teknis konservasi energi dan pengurangan emisi gas CO2;
(4) Panduan teknis untuk studi kelayakan untuk implementasi Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2;
(5) Panduan pengolahan limbah cair, bahan berbahaya dan beracun (B3);
Selanjutnya,
(6) Panduan produksi bersih;
(7) Program restukturasi mesin untuk industri gula, industri tekstil dan produk tekstil serta industri kulit dan alas kaki yang telah dilakukan sejak tahun 2007; serta
(8) Pemberian penghargaan Industri Hijau sejak tahun 2010 dan pada tahun 2014 telah diberikan penghargaan kepada 256 perusahaan.

Sedangkan, untuk pembangunan industri baru akan diterapkan prinsip-prinsip Industri Hijau dalam proses produksinya seperti penggunaan bahan baku, energi, dan air yang efisien. "Insentif yang bisa diberikan untuk industri yang telah menerapkan industri hijau berupa peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) perusahaan industri, dukungan promosi, serta penyediaan tenaga ahli audit energi, air dan bahan baku.

Dengan penerapan industri hijau melalui penggunaan teknologi rendah karbon, tentunya akan memberikan dampak penghematan energi, air dan bahan baku. Selain itu juga akan meningkatkan produktivitas dan menghasilkan limbah yang lebih sedikit.

Konsep industri hijau
Konsep Industri Hijau menekankan kepada efisiensi serta efektifitas penggunaan bahan baku, jangan sampai terlalu banyak bahan baku yag terbuang percuma. efisien dan efektifitas merupakan salah satukunci utama di konsep hijau. bayangkan betapa banyaknya bahan yang bisa digunakan kalau ternyata bahan tersebut tidak terpakai karena penggunaan bahan baku yang tidak efisien.Input masuk sama dengan output adalah hal minimal yang harus dicapai oleh setiap perusahaan bayangkan betapa sayangnya bahan terbuang, dan dampaknya sangat terasa bagi alam. bahan mentahdiproduksi dengan energi yang berasal dari minyak bumi atau fosil, karena di Indonesia masihdidominasi energi fosil sebesar 37% berdasarkan data dari WWF. berapa banyak karbon yang keluar dan terbuang sia-sia jika kita membuang bahan baku.

Daftar pustaka:
-         - Anonim. 2016. Kemenperin Dorong Pengembangan Industri Hijau. Indonesia: Kemenperin.
http://www.kemenperin.go.id/artikel/6227/Kemenperin-Dorong-Pengembangan-Industri-Hijau
-          - Anonim. 2016. Industri Hijau. Indonesia: DocSlide.
-          - Anonim. 2016. Menperin Terbitkan Pedoman Standar Industri Hijau. Indonesia: Kemenperin.
http://kemenperin.go.id/artikel/12667/Menperin-Terbitkan-Pedoman-Standar-Industri-Hijau

Minggu, 30 Desember 2018

GREEN TECH

Oleh : @K21-Rohit, @ProyekK10





Kata Kunci : Penerapan, Ramah Lingkungan
Menurut Erdiono (2009), bahwa isu pemanasan global harus ditanggapi. Krisis global tersebut harus sanggup menggugah kesadaran kita dengan tindakan tindakan nyata yang dapat dilakukan setelah mengetahui pokok-pokok permasalahannya. Beberapa konsep pembangunan hemat energi dan ramah lingkungan mengacu pada bangunan yang murah, mudah dan berdampak luas, seperti pengembangan kota hijau (green city), properti hijau (green property), bangunan hijau (green building), kantor/sekolah hijau (green school/office), hingga produk hijau (green product) terus dilakukan untuk mengurangi pemanasan global dan krisis ekonomi global. Perilaku manusia saat ini harus tanggap dan peduli dengan dampak pemanasan global yang terjadi akibat efek rumah kaca. Perubahan perilaku manusia. harus segera dilakukan adalah penghematan enerji, pemanfaatan energi alternatif terkait dengan upaya-upaya penggunaan material bangunan dan upaya-upaya penghematan lainnya.

Rabu, 26 Desember 2018

Teknologi Hijau (GreenTech)


OLEH: Triyatno (@J01-Triyatno)

Teknologi hijau (Greentech)yang juga dikenal dengan teknologi lingkungan(envirotech) dan teknologi bersih(cleantech) adalah integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan untuk lebih melestarikan lingkungan global dan sumber daya alam serta untuk mengurangi dampak negative dari aktifitas manusia di planet bumi.

Senin, 24 Desember 2018

Wujud Gas

Oleh: @K01-Irvin, @K02-Erlangga, @K03-Syaiful, @Kel-K01


Apa itu zat gas? Zat gas adalah Zat gas ialah suatu zat atau benda yang mempunyai volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan tempat (wadahnya). Contohnya; balon, ban sepeda dan ban motor, gelas kosong, botol kosong, dan lain sebagainya. Dan juga Zat gas memiliki bentuk dan volume yang berubah-ubah, karena molekul-molekul gas dapat bergerak bebas.

Teknologi Hijau


Abstract:
Kesadaran masyarakat saat ini tentang Teknologi hijau sangatlah rendah, banyak masyarakat tidak mempedulikan apa yang telah mereka lakukan dapat merusak hal-hal disekitar kita seperti Warga Indonesia banyak menggunakan kendaraan bermotor pribadi. Padahal hal tersebut selain dapat menyebabkan kemacetan, tetapi juga dapat membuat kadar udara menjadi dapat membahayakan bagi pernafasan manusia. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tentang Teknologi Hijau.

Kata Kunci: Teknologi Hijau

Teknologi hijau merupakan pembangunan dan

Pengembangan Industri Hijau



Negara kita Indonesia masih memerlukan pengembangan di sektor industri dalam upaya pengelolaan lingkungan hijau. Pelaku industri dituntut secara aktif dan bijak menggunakan sumber daya dan teknologi ramah lingkungan sehingga menciptakan efektivitas dan efisiensi bagi keberlanjutan usaha.

Menurut Kebijakan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mengenai Pengembangan Industri Hijau tahun 2012, tantangan

Pentingnya Kimia Hijau


Pengertian Kimia Hijau adalah suatu perencanaan untuk mengurangi atau menghilangkan sama sekali penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya mulai dari persiapan produksi, proses produksi sampai ke produk yang dihasilkan agar dapat bermanfaat tanpa merusak lingkungan.

Untuk dapat tercapainya konsep kimia hijau ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

Wujud Gas


Oleh: 
Alif Rayhan Daryansyah (@J05-Alif)
Adythia Batubara (@J07-Adythia)

Abstract:
Seperti yang kita ketahui, wujud zat terdapat pada benda yang ada di sekitar kita dalam berbagai bentuk, baik berbentuk padat, gas, maupun cair. Karena pada artikel ini kita akan membahas tentang Wujud Gas, maka mari kita membahas tentang wujud gas tersebut

Kata Kunci: Wujud Gas

Gas adalah wujud materi yang mudah berubah bentuk dan volumenya. Seperti zat cair, gas digambarkan sebagai zalir. Partikel-partikel di dalam gas dengan cepat menyebar mengisi semua ruang yang tersedia. Karena terdapat jarak

Minggu, 23 Desember 2018

Valensi Dan Molekul

Oleh Alif rayhan ( J05)
         Adythia Batubara (J07)

TEORI IKATAN VALENSI
Teori ikatan valensi atau teori ikatan valens menjelaskan sifat ikatan kimia dalam suatu molekul dari sudut valensi 
atom. Teori ini menyimpulkan suatu aturan bahwa atom pusat dalam suatu molekul cenderung untuk membentuk ikatan elektron ganda sesuai dengan batasan geometris seperti kurang lebih ditentukan oleh aturan oktet.
SEJARAH TEORI IKATAN VALENSI
Berdasarkan teori Bohr, diketahui bahwa teori Lewis-Langmuir tentang ikatan kovalen gagal menjawab pertanyaan mendasar mengenai alasan mengapa atom membentuk ikatan, atau mengapa molekul lebih stabil jika ada minimal dua atom yang membentuknya.
Dengan menggunakan mekanika kuantum, dua fisikawan Jerman Walter Heitler dan Fritz London (1927) akhirnya berhasil menjelaskan pembentukan molekul hidrogen dengan penyelesaian persamaan gelombang sistem yang terdiri atas dua atom hidrogen melalui pendekatan valensi atom.
Sistem yang digunakan yaitu proton dan elektron dari setiap atom yang berikatan. Mereka kemudian menghitung energi sistem sebagai fungsi jarak antar atom dengan asumsi bahwa dua sistem harus menyumbang sama besar pada pembentukan ikatan. Dari percobaan ini, mereka berhasil menjelaskan dengan kuantitatif terjadinya ikatan kovalen. Sehingga metode ini memiliki potensi untuk menjelaskan ikatan kimia secara umum. Berikut gambar hasil percobaan Heitler-London.
Teori ikatan valensi merupakan teori mekanika kuantum pertama yang muncul pada masa awal penelitian ikatan kimia yang didasarkan pada percobaan W. Heitler dan F. London pada tahun 1927 mengenai pembentukkan ikatan pada molekul hidrogen. Selanjutnya, teori ini kembali diteliti dan dikembangkan oleh Linus Pauling pada tahun 1931 sehingga dipublikasikan dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul “On the Nature of the Chemical Bond”. Dalam jurnal ini dikupas hasil kerja Lewis dan teori ikatan valensi oleh Heitler dan London sehingga menghasilkan teori ikatan valensi yang lebih sempurna dengan beberapa postulat dasarnya, sebagai berikut:
1.                   Ikatan valensi terjadi karena adanya gaya tarik pada elektron-elektron yang tidak berpasangan pada atom-atom.
2.                  Elektron – elektron yang berpasangan memiliki arah spin yang berlawanan.
3.                  Elektron-elektron yang telah berpasangan tidak dapat membentuk ikatan lagi dengan elektron-elektron yang lain.
4.                  Kombinasi elektron dalam ikatan hanya dapat diwakili oleh satu persamaan gelombang untuk setiap atomnya.
5.                  Elektron-elektron yang berada pada tingkat energi paling rendah akan membuat pasangan ikatan-ikatan yang paling kuat.
6.                  Pada dua orbital dari sebuah atom, orbital dengan kemampuan bertumpang tindih paling banyaklah yang akan membentuk ikatan paling kuat dan cenderung berada pada orbital yang terkonsentrasi itu.

BENTUK MOLEKUL  
Bentuk molekul senyawa kovalen ditentukan oleh susunan ruang pasangan elektron di sekitar atom pusat. Untuk bisa menentukan domain elektron maka dipergunakan Struktur Lewis. Karena dengan struktur Lewis dapat diketahui PEI dan PEB. Berdasarkan teori domain elektron ada 5 macam bentuk dasar molekul kovalen, yaitu :
1. Linear
Bentuk melekul ini disusun oleh tiga atom yang berikatan dalam satu garis lurus dan sebuah atom yang menjadi atom pusatnya. Terdapat 2 domain dengan sudut ikatan 180
2. Segitiga Datar
Bentuk melekul ini segitiga sama sisi yang disusun oleh 4 buah atom. 1 buah atom pusat yang berikatan dengna 3 atom lainnya dengan sudut ikatan 120o
3. Tetrahedral
Bentuk melekul ini seperti piramida yang tersusun oleh 5 atom dengan 1 buah atom bertindak sebagai atom pusat yang berikatan dengan 4 elektron ikatan dengan sudut ikatan 109,5o
4. Trigonal Bipiramidal
Bentuk melekul ini seperti dua piramida yang bergabung menjadi satu dimana atom pusat dikelilingi oleh 5 atom lainnya dengan sudut 90o dan 120o
5. Oktahedral
Bentuk melekul ini terdiri atas delapan bidang yang merupakan segitiga sama sisi dimana atom pusat akan dikelilingi oleh 6 atom lainnya dengan dusut ikatan 90o

GEOMETRI MOLEKUL
Molekul memiliki bentuk spesifik:
·                     Ditentukan oleh jumlah pasangan elektron di sekitar atompusat
·                     Semua pasangan elektron ikatan dan pasangan elektronbebas dihitung
·                     Ikatan rangkap diperlakukan sama dengan ikatan tunggaluntuk bentuk geometri.

Geometri molekul mempengaruhi kepolaran dankelarutan dalam pelarut tertentu.
Bentuk geometri lainnya:
·                     Lima ikatan atau pasangan elektron bebas:
·                     Trigonal bipiramida
·                     Seesaw 
·                     Bentuk-TLinier

Enam ikatan atau pasangan elektron bebas:
·                     Oktahedral
·                     Segiempat piramida
·                     Segiempat planar



Daftar Pustaka

Cafi, Zabyan. Bentuk Molekul. 2010.
http://kimiatik.blogspot.com/2010/11/hubungan-konfigurasi-elektron-dengan.html

Ramdani. Ikatan Kimia dan Struktur Molekul. 2018.
https://www.academia.edu/6107446/Ikatan_Kimia_dan_Struktur_Molekul

Wahab, Sustiawati. 2018. Dengan artikel “TEORI IKATAN VALENSI” https://www.academia.edu/17115386/TEORI_IKATAN_VALENSI 

TEKNOHIJAU

Oleh : @J07-Adythia


 Green Technology yang ada, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar pengertian dari Greentech adalah integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan yang diaplikasikan untuk melestarikan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merubah lingkungan dan sumber daya alam.
Teknologi hijau bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan cara-cara untuk menyediakan kebutuhan bagi manusia tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan atau pengurangan sumber daya alam yang cepat di planet bumi. Salah satu contoh alternatif teknologi konvensional yang diterapkan guna mengaplikasikan konsep teknologi hijau  adalah proses pendaur-ulangan sampah, upaya ini dapat memberikan pengurangan yang signifikan terhadap efek negatif pada lingkungan yaitu mengurangi jumlah limbah dan polusi yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia.
Konsep penerapan teknologi hijau secara umum memiliki beberapa tujuan utama  yang memilki prioritas untuk dapat diterapkan dalam kehidupan manusia, yaitu :

Keberlangsungan – Upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara terus menerus di masa depan tanpa merusak atau menghabiskan sumber daya alam

Pendaur-ulangan sampah – Upaya untuk mengakhiri siklus barang sekali pakai, dengan menciptakan produk yang sepenuhnya dapat diperoleh kembali atau digunakan kembali

Pengurangan Sumber Sampah – Upaya untuk mengurangi sumber limbah dan polusi dengan mengubah pola produksi dan pola konsumsi.

Inovasi – Upaya untuk mengembangkan alternatif teknologi yang ramah lingkungan guna memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak lingkungan.

Viabilitas – upaya untuk menciptakan suatu pusat kegiatan ekonomi di seluruh bidang teknologi dan produk yang memberikan keuntungan bagi lingkungan dan menciptakan peluang usaha baru yang benar-benar melindungi planet bumi dari kerusakan.

Edukasi – Upaya untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya penerapan teknologi hijau guna mendukung terciptanya daya dukung lingkungan yang berkelanjutan.

Penerapan

    Ragam atau tipe dalam penerapan konsep Green Technology di dunia didasarkan pada prinsip-prisip utama pada Greentech . Konsep Greentech diterapkan untuk membantu manusia dari teknologi yang paling sederhana hingga teknologi yang paling mutakhir untuk mencapai kehidupan yang nyaman, ekonomis dan ramah lingkungan. Pada dasarnya konsep Greentech  yang diterapkan  dalam menciptakan produk adalah untuk meminimalkan bahan baku, mengefisiensikan proses, dan memaksimalkan output produk tetapi menghasilkan sampah yang minimal. Hal ini selaras dengan prinsip yang ada di konsep Greentech.

Penggolongan Greentech dalam berbagai tipe disesuaikan dengan penerapannya antara lain :

  1. Energi

Menekan angka pencemaran karbon ke udara dengan mengurangi pengunaan bahan bakar energi yang berasal dari fosil. Kita ketahui bersama sumber energi fosil memiliki potensi yang terbatas dan menghasilkan dampak yang tidak baik bagi lingkungan yaitu menghasilkan pencemaran karbon, hal ini akan berdampak buruk bagi bumi apabila tidak diambil tindakan. Penerapan konsep Greentech adalah untuk mengefisienkan tingkat penggunaan energi, mulai dari sistem eksplorasi sumber energi, proses pengkonversian sumber tersebut menjadi energi hingga terbentuknya energi yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Dengan adanya efisiensi energi diharapkan pencemaran karbon dapat ditekan.

Solusi lain dari konsep Greentech adalah dengan mengganti sumber energi dari fosil energi menjadi renewable energy atau energi terbarukan yang lebih potensial, ramah lingkungan dan dapat diperbaharui kembali. Renewable energy merupakan konsep utama dalam penerapan Greentech di bidang energi, beberapa contoh Renewable energy antara lain :

–          Waste to Energy

–          Biomass Enegy

–          Hydro Energy

–          Wind Energy

–          Solar Energy

–          Geothermal Energy

Contoh Penerapan di Indonesia :

a.  Penggunaan tenaga air (Hydro power) sebagai sumber energi listrik

b.  Penggunaan tenaga surya (Solar cell power) sebagai sumber listrik

c. Pemanfaatan biomassa menjadi biofuel untuk bahan bakar (limbah tanaman jarak, tebu, ketela, jagung)

2. Bangunan

Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan didorong menjadi tren dunia bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah lingkungan ini punya kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro. Poin terbesar dalam konsep ini adalah penghematan air dan energi serta penggunaan energi terbarukan.

Hal-hal yang menyangkut bangunan ramah lingkungan adalah membangun hanya yang diperlukan dan tidak menggunakan lebih dari yang diperlukan, menganut prinsip keterkaitan, serta memandang profesi arsitek sebagai “pengurus bumi” (steward of the earth). Untuk strategi yang dapat diterapkan antara lain pemanfaatan material berkelanjutan, efisiensi lahan, keterkaitan dengan ekologi lokal, keterkaitan antara transit dan tempat tinggal, rekreasi dan bekerja, serta efisiensi penggunaan air, penanganan limbah, dan mengedepankan kondisi lokal baik secara fisik maupun secara sosial.

Contoh penerapan konsep design Green Building :

a.  Meminimalkan penggunaan lampu dengan memanfaatkan cahaya alami

b. Meminimalkan penggunaan mesin pendingin ruangan dan air dengan mengefektifkan design bangunan

3. Chemistry

Green Chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari sebuah produk ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminir penggunaan dan penghasilan zat-zat (substansi) berbahaya. Green Chemistry lebih berfokus pada usaha untuk meminimalisir penghasilan zat-zat berbahaya dan memaksimalkan efisiensi dari penggunaan zat-zat (substansi) kimia. Sedangkan, Environmental Chemistry lebih menekankan pada fenomena lingkungan yang telah tercemar oleh substansi-substansi kimia.

Green Chemistry itu sendiri memiliki 12 asas, antara lain

1. Menghindari penghasilan sampah

2. Desain bahan kimia dan produk yang aman

3. Desain sintesis kimia yang tak berbahaya

4. Penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable)

5. Penggunaan katalis

6. Menghindari bahan kimia yang sifatnya derivatif (chemical derivatives)

7. Desain sintesis dengan hasil akhir (produk) yang mengandung proporsi maksimum  bahan mentah

8.  Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang aman

9.  Peningkatan efisiensi energi

10. Desain bahan kimia dan produk yang dapat terurai

11. Pencegahan polusi

12. Peminimalan potensi kecelakaan kerja

Contoh penerapan konsep Green Chemistry :

a.      Vitamin C (asam askorbat) untuk proses pembuatan polimer

b.      Gula dan minyak sayur sebagai bahan baku cat

c.       Gula pati dan selulosa sebagai bahan bakar

4.Nanotechnology

Green Nanotechnology merupakan pengembangan dari clean technology yang merupakan suatu upaya untuk meminimalisasi potensi resiko kerusakan lingkungan dan manusia yang terkait dengan pembuatan dan penggunaan produk nanoteknologi serta untuk mendorong penggantian produk yang ada dengan produk nano baru yang lebih ramah lingkungan.


Daftar Pustaka

Admin.2010.Teknologi Hijau:Generasiku
http://generasiku-2010.blogspot.com/2010/08/10-1.html

Geny,Anggita.2011.Teknologi Hijau:D3IPII
http://d3ipii-d3ipii.blogspot.com/2011/01/teknologi-hijau-green-technology.html

Solikhin,Yussup.2013.Teknologi Hijau:WordPress
https://yussupsolikhin.wordpress.com/2013/01/23/green-technology/