Pembakaran tak sempurna dihasilkan bila tidak ada oksigen yang cukup untuk membakar bahan bakar sepenuhnya menjadi karbon dioksida dan air.
Pada banyak bahan bakar, seperti minyak diesel, batu
bara, dan kayu, pirolisis muncul sebelum pembakaran. Pada
pembakaran tak sempurna, produk pirolisis tidak terbakar dan mengkontaminasi
asap dengan partikulat berbahaya, misalnya oksidasi sebagian etanol menghasilkan
asetaldehida
yang berbahaya, begitu juga dengan oksidasi sebagian karbon yang menghasilkan karbon monoksida
yang beracun.
Kualitas pembakaran dapat ditingkatkan dengan desain
alat pembakaran, seperti pembakar minyak
dan mesin pembakaran dalam. Perbaikan lebih
lanjut mencakup alat katalitik
pasca pembakaran (seperti konverter katalitik).
Beberapa alat-alat ini biasanya dibutuhkan oleh banyak mobil/kendaraan di
berbagai negara untuk memenuhi aturan lingkungan negaranya mengenai stadar emisi.
Derajat pembakaran dapat diukur dan dianalisis dengan
peralatan uji. Kontraktor HVAC
dan insinyur
menggunakan analiser pembakaran untuk menguji efisiensi
pembakar selama proses pembakaran.
Pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO dan uap air.
2 C8H18 (l) +
17 O2 (g) à 16 CO
(g) + 18 H2O (g)
∆H = - 2.924,4 kJ
Pembakaran tidak sempurna menghasilkan kalor lebih
sedikit daripada pembakaran yang berlangsung secara sempurna. Jadi pembakaran
yang tidak sempurna mengurangi efisiensi bahan bakar. Kerugian lain adalah
dihasilkannya gas CO yang beracun. Oleh karena itu, pembakaran tidak sempurna
akan mencemari udara.
Semakin panjang rantai karbon, pembakaran bahan bakar
akan semakin sempurna. Maka lebih baik jika digunakan bahan bakar fosil yang
berantai karbon pendek supaya mengurangi pencemaran.
Dampak Pembakaran tak Sempurna:
Pembakaran tak sempurna menghasilkan lebih sedikit
kalor. Jadi, pembakaran tak sempurna mengurangi efisiensi bahan bakar. kerugian
lain dari pembakaran tak sempurna adalah dihasilkannya gas karbon monoksida
(CO), yang bersifat racun. Oleh karena itu, pembakaran tak sempurna akan
mencemari udara.
A. Dampak Terhadap Udara dan Iklim
Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi
fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain
karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang
menyebabkan pencemaran udara. Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas
NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan
manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan
transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan
mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx tersebut
berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan
asam.
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan
uap air di awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang
merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut
bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”),
yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan
(danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya
tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan
asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan
asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh
tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh
kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk
dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon
dioksida (CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di
atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan
global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang
dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat
mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara
yang berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama
dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca
yang menyebabkan pemasanan global.
Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang
paling tinggi, juga menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi.
Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk
mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh
minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton
B. Dampak
Terhadap Perairan
Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan
dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker
minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut,
sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya
pencemaran tersebut.
Daftar Pustaka:
Thaha,TatiSuryati. 2011.Dampak
Pembakaran Tidak Sempurna. http://ceritabersama-tati.blogspot.nl/2015/08/dampak-pembakaran-tidak-semputna.html
Wikipedia.2016.Pembakaran. https://id.wikipedia.org/wiki/Pembakaran
Anonim.2011.Pembakaran Sempurna dan Tidak Sempurna. http://cemistry-family.blogspot.nl/2011/11/pembakaran-sempurna-dan-tidak-sempurna.html
@A10-LUKMAN
BalasHapusPoin 3
Apakah pembakaran yang tidak sempurna dapat diperbaiki?
@A05-RAMADHON
BalasHapusPOIN 3
Artikel sudah bagus tetapi mindmap masih kurang jelas
@18-FAKHRIZAL
BalasHapusPOIN 3
Mainmapnya kurang jelas
@A09-RIZKY
BalasHapuspoin 3
kenapa background mindmapnya warna biru?
Takdir gan
Hapus@A38-farida
BalasHapusPoin : 3
Apakah pembakaran tidak sempurna ada yang menghasilkan keuntungan bagi kehidupan?
@A07-RONA
BalasHapusPoin 3
Penjelasan mind map dan artikel cukup luas. namun sudah cukup jelas dengan disertai reaksi kimia yang terjadi
@A16-SITI
BalasHapusPoin 3
spasi antar paragraf harus di perbaiki
Makasih sist masukannya
Hapus@A06-ANUGGRAH
BalasHapusPOIN 3
fungsi hidrogen itu sendiri apa?
@A28-ZAKI
BalasHapusPOIN 3
terjadi pada pembakaran kendaraan bermotor ya gan
@A32-VARATRI
BalasHapusPoin 3
artikelnya singkat jelas dan padat
@A02-RAHMAT
BalasHapusPOIN : 3
Lumayan menambah ilmu pengetahuan saya
@A31-ALAM
BalasHapusPOIN 3
KOMENTAR : MANTAP JIWAAAA 😘
@A25-PUTRI
BalasHapusPOIN 3
persamaan reaksinya kurang jelass
@A29-Fauzi
BalasHapuspoint 3
mantap jiwaa
@A08 -Aini
BalasHapusPoin 3
Bagaimana cara agar pembakarannya sempurna?
@A24-TANIA
BalasHapusPoin 3
artikel dan mind mapnya sangat bagus
@A37-ANDIKA
BalasHapusPoint ; 3
( sangat memuaskan )
@A12-ZARICA
BalasHapusPoin 3
Kenapa kalau sudah ada cara pembakaran yg sempurna, pembakaran tidak sempurna masih tetap terjadi??
@A03-KHARISMA
BalasHapusPoin 3
sangat bermanfaat
@A34-KHOIRUL
BalasHapusPOIN 2
ntaps gan artikelnya
@A21-SYAFIQ
BalasHapusPOIN 3
Perhatikan font penulisan nya
A30-YOSEPH
BalasHapusPOIN 3
SINGKAT PADAT JELAS
@A17-DHICO
BalasHapusPoin 3
Artikel dan mind mapnya bagus
@A15-RANIYAH
BalasHapusPOIN 3
apa dampaknya selain mengurangi efesiensi bahan bakar?
@A01-Rika
BalasHapusPoint 3
Ok mudah2an bermanfaat
@A19-Hariadi
BalasHapusPoin 3
Membantu sekali dalam pembelajaran saya