.

Kamis, 05 Maret 2020

Bahan Bakar Fosil

Abstrak
Kebutuhan akan energi tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia baik dari zaman pra sejarah sampai pada masyrakat modern saat ini. Peningkatan jumlah penduduk dari tahun-ketahun turut memicu peningkatan kebutuhan energi. Sedangakan sekarang ini kebutuhan sebagian besar energi di cukupi dari konversi sumber energi fosil misalnya energi untuk pembangkit listrik, kebutuhan rumah tangga, industri dan alat-alat transportasi.

Rabu, 04 Maret 2020

Prinsip 4-6 kimia hijau

Prinsip-Prinsip Kimia Hijau

Kimia hijau atau green chemistry adalah sebuah paradigma baru yang menggiatkan rancangan proses dan produk yang bisa memperkecil bahkan menghilangkan penggunaan maupun pembentukan bahan kimia beracun dan berbahaya. Sedikit berbeda dengan cakupan bahasan kimia lingkungan yang mengurusi aspek-aspek kimia dalam lingkungan, maka kimia hijau lebih mengarahkan pandangannya pada persoalan mencari metode proses kimia yang lebih ramah lingkungan, mengurangi, dan mencegah polusi serta sumber polusinya.

Pencemaran Tanah

Abstrak
Tanah merupakan salah satu komponen alam yang paling penting untuk kelangsungan hidup.
Pentingnya manfaat tanah dalam kehidupan makhluk bumi, dalam artikel ini akan membahas mengenai pencemaran tanah.

TEKNOLOGI HIJAU

Abstrak

Pesatnya perkembangan sektor industri di Indonesia dapat berdampak pada lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup merupakan pokok permasalahan yang tiada habisnya menjadi perbincangan. Teknologi merupakan faktor pendukung industri untuk membuat pekerjaan manusia semakin lancar. Semakin berkembangnya teknologi untuk solusi terhadap dampak lingkungan, maka terciptanya teknologi hijau yang merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan kehidupan manusia.
Kata kunci : Teknologi Hijau.

INDUSTRI HIJAU

Abstrak

Indonesia merupakan negara khatulistiwa, dari sabang sampai merauke di selimuti dengan warna hijau, hutan-hutan ada dimana-mana sehingga menciptakan udara yang segar dan suasana yang sangat nyaman. Namun keindahan alam Indonesia dari hari ke hari semakin punah. Hal ini bisa dibuktikan melalui pemberitaan media baik cetak maupun elektronik bahkan dapat dirasakan dengan semakin panasnya suhu bumi. 

Pencegahan Dan Penanggulangan Pencemaran Air


DISUSUN OLEH : GALIH MAWARDI

ABSTRAK

Pencemaran air dapat memberikan dampak yang sangat merugikan terhadap manusia, hewan maupun lingkungan serta ekosistem disekitarnya. Pencemaran air dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, kerusakan lingkungan serta terganggunya keseimbangan ekosistem.

12 prinsip prinsip kimia hijau





Disusun oleh : galih mawardi


ABSTRAK

Green chemistry atau kimia hijau adalah berbagai teknik dan metodolgi kimia yang berusaha mengurangi atau menghilangkan penggunaan atau produksi bahan mentah, produk, produk samping, pelarut, reagensia,dan sebagainya yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungannya (Anastas, 1998) dimana mulai mendapatkan perhatian besar dari berbagai pihak, dimulai dari bahan dan proses kimia yang dirancang untuk mengurangi atau menghilangkan dampak negatif bagi lingkungan.  Green chemistry merupakan pendekatan yang sangat efektif  dengan solusi ilmiah inovatif untuk situasi dunia nyata untuk pencegahan polusi atau pencemaran pada lingkungan. Konsep kimia hijau mulai dikenal global pada awal tahun 1990 setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi.
PENJELASAN
12 Prinsip-Prinsip dalam Green Chemistry menurut Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep “The Twelve Principles of Green Chemistry” yaitu:

Mencegah timbul limbah

Lebih baik mencegah daripada menanggulangi limbah

Desain produk bahan kimia aman

Mampu mendesain bahan kimia yang aman dengan target utama mencari nilai optimum agar produk bahan kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga aman (toksisitas rendah). Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau dengan cara menurunkan nilai bioavailability.

Desain proses sintesis aman

Metode sintesis didesain untuk menggunakan dan menghasilkan zat dengan toksisitas rendah atau tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dengan meminimalkan paparan atau bahaya penggunaan bahan kimia tersebut.

Bahan baku terbarukan

Bahan mentah atau bahan baku harus bersifat terbarukan bukan bahan habis pakai yang akan terus menipis dan mahal secara ekonomis

Katalis

katalis berperan pada peningkatan selektifitas, mampu mengurangi penggunaan reagen, dan mampu meminimalkan penggunaan energi dalam suatu reaksi.

Mengurangi proses derivitasi

Derivatisasi yang tidak diperlu (gugus pelindung, proteksi/deproteksi, dan modifikasi sementara) pada proses fisika ataupun kimia harus diminimalkan atau sebisa mungkin dihindari karena pada setiap tahapan derivatisasi memerlukan tambahan reagen yang nantinya memperbanyak limbah.

Efisiensi atom

Metode sintesis harus didesain untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang digunakan dalam proses untuk menjadi produk akhir

Pelarut dan zat tambahan aman

Penggunaan zat zat tambahan (pelarut, agen pemisah dan sebagainya) dibuat sedapat mungkin tidak berbahaya bila digunakan

Efisiensi Energi

Energi untuk proses kimia harus aman dan dampak lingkungan dengan ekonomisnya diminimalkan

Desain untuk mudah degradasi

Bahan kimia harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sehingga  bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan (sintesis biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta bahan kimia lainya).

Analisis langsung untuk mengurangi pencemaran

Metode analisis yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk samping yang tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan metode dan teknologi analisis yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dalam prosesnya.

Meminimalisasi potensi kecelakaan

Bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga potensi kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan, ledakan dan api dapat dihindari.

DAFTAR PUSTAKA
https://nurudinmz.blog.uns.ac.id/2017/03/14/12-prinsip-prinsip-green-chemistry-untuk-mencegah-pencemaran-lingkungan/

Anastas, P.T. dan Warner, J.C.. 1998. Green Chemistry: Theory and Practice. New York: Oxford University Press

Anastas, P.T. 1999. Crit. Rev. Analytical Chemistry: 29, 167.


Pencemaran lingkungan



Disusun oleh : galih mawardi

ABSTRAK

Pencemaran lingkungan 
sebagai perubahan faktor abiotik akibat kegiatan yang melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik (Damono, 2001). Misalnya saja penggunaan kendaraan bermotor ataupun alat pengolah bahan baku yang terkadang tidak sesuai dengan standarisasi lingkungan.
Pencemaran lingkungan didasarkan pada perubahan kondisi lingkungan akibat adanya perkembangan secara ekonomi dan teknologi. Perubahan kondisi tersebut tentunya melebihi batas ambang dari toleransi ekosistem sehingga meningkatkan jumlah polutan di lingkungan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan antara lain peningkatan jumlah penduduk dan kegiatan eksploitasi alam yang tidak terkendali, serta adanya industrialisasi yang tidak dikelola dengan baik. Selain itu, pencemaran lingkungan pada kenyataannya juga dapat disebabkan oleh proses alam itu sendiri. 

PENJELASAN permasalahan.

Degradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan kembali atau dapat diturunkan sifat bahayanya ke tingkat yang dapat diterima oleh proses alam. Contohnya adalah kotoran manusia atau hewan dan limbah tumbuhan.

Non-Degradable, yaitu polutan yang tidak dapa diuraikan oleh kemampuan proses alam itu sendiri. Contohnya merkuri, timah hitam, arsenik, dan lain-lain.
Adapun faktor penyebab pencemaran lingkungan secara rinci adalah sebagai berikut.

Hasil kegiatan manusia
Limbah rumah tangga

Limbah hasil produksi pertanian -> penggunaan pestisida

Penggunaan zat radioaktif sebagai irradiator -> kepentingan rumah sakit untuk bidang radiografi

Penggunaan kendaraan bermotor

Produksi pertambangan

Produksi industri

Proses perubahan alamiah, pada umumnya terjadi akibat dari bencana alam seperti aktivitas vulkanisme dan tektonisme, serta unsur-unsur langit

Macam-macam Pencemaran Lingkungan

1. Pencemaran udara


Oksida karbon: karbon monoksida (CO) dan (CO2)

Oksida belerang: SO dan (SO3)

Oksigen nitrogen: NO, (NO2), N2O

Komponen organik volatile: metan (CH4), benzene (C6h6), Klorofluoro karbon (CFC), dan kelompok bromin

Suspensi partikel: debu tanah, dioksin, logam, asam sulfat, dan lain-lain

Substansi radioaktif: radon-222, iodin-131. strontium-90, plutonium-239, dan lain-lain

Suara: kendaraan bermotor, mesin industri, pesawat, dan lain-lain

Dampak:


Hujan asam

Perubahan cuaca yang ekstrim

Penipisan ozon

Peningkatan kasus kerusakan mata

Kanker kulit

2. Pencemaran Air


Bahan anorganik: timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), merkuri (Hg), kromium (Cr), nikel (Ni), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan kobalt (Co)

Bahan kimia: deterjen, pewarna tekstil, pestisida, dan lain – lain

Bahan organik: berbentuk limbah yang dapat diuraikan oleh mikroba yang akan memicu meningkatkan populasi mikroorganisme di dalam air

Cairan berminyak

Dampak:

Media penyebaran penyakit

Peningkatan alga dan eceng gondok

Menurunkan kadar oksigen dalam air -> mengganggu organisme di perairan

Mengganggu pernapasan -> bau yang menyengat

3. Pencemaran Tanah


Bahan logam: mangan (Mn), besi (Fe), aluminium (Al), timbal (Pb), merkuri (Hg), seng (Zn). asenik (As), dan lain – lain

Bahan kimia organik: pestisida (insektisida, herbisida, dan fungisida), deterjen, dan sabun

Bahan pupuk anorganik: urea, TSP, ammonium sulfat, dan KCL

Zat radioaktif

Dampak:

Pertanian, seperti peningkatan salinitas tanah dan penurunan kesuburan tanah

Bencana alam, seperti tanah longsor dan erosi

Penyumbatan saluran air

4. Pencemaran Suara (Kebisingan)


Percakapan pelan (20 – 30 dB)

Radio (50 – 6- dB)

Mesin pemotong rumput (60 – 80 dB)

Lalu lintas (60 – 90 dB)

Truk (90 – 100 dB)

Kendaraan bermotor (105 dB)

Pesawat terbang (90 – 120 dB)

Musik / beat music: 120 dB

Mesin jet: 140 dB

Roket (140 – 179 dB)

Dampak:

Gangguan tidur

Kesehatan mental seperti emosional

Mempengaruhi efisiensi dan kinerja individu
Dampak:

Gangguan tidur

Kesehatan mental seperti emosional

Mempengaruhi efisiensi dan kinerja individu
PENANGGULANGAN
Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup, diketahui bahwa upaya penanganan terhadap permasalahan pencemaran lingkungan adalah sebagai berikut.

Mengatur sistem pembuangan limbah industri

Penempatan kawasan industri terpisah dan berjauhan dari kawasan permukiman penduduk

Pengawasan akan penggunakan bahan kimia, misalnya pestisida dan insektisida

Melakukan penghijauan

Pemberian sanksi secara tegas kepada pelaku pencemaran lingkungan

Penyuluhan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencemaran lingkungan

DAFTAR PUSTAKA
https://www.studiobelajar.com/pencemaran-lingkungan/


12 prinsip kimia hijau

oleh: Agustina Retno W @Q10-Agustina
41618110083

Abstrak :
Kimia hijau sangat efektif karena mengaplikasikan solusi saintifik yang inovatif bagi situasi lingkungan dunia. Karena saat ini tuntutan sebagian besar umat manusia ialah untuk menjalani kehidupan yang lebih sejahtera yang makin memacu pengembangan teknologi dan industri yang mumpuni.

Pendahuluan :
Ilmu kimia dapat memainkan peran penting untuk mencapai peradaban yang berkelanjutan di Palnet Bumi (Collins 2001). Kemudian kimia hijau berlaku untuk seluruh siklus hidup produk kimia, termasuk desain, manufaktur, penggunaan, dan pembuangan akhir. Kimia Hijau dikenal juga sebagai Kimia Berkelanjutan. Dengan berupaya membuat langkah – langkah kreatif dan inovatif beragam proses kimia baik menggeser, menambah, mengurangi, dan memperbaharui proses kimia tradisional maupun konvensional menjadi ramah lingkungan dengan tetap mengedepankan prinsip optimasi dalam proses produksi.

12 Prinsip Kimia Hijau
12 Prinsip-Prinsip dalam Green Chemistry menurut Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep “The Twelve Principles of Green Chemistry” yaitu:
1.                   Mencegah timbul limbah
Lebih baik mencegah daripada menanggulangi limbah
2.                   Desain produk bahan kimia aman
Mampu mendesain bahan kimia yang aman dengan target utama mencari nilai optimum agar produk bahan kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga aman (toksisitas rendah). Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau dengan cara menurunkan nilai bioavailability.
3.                   Desain proses sintesis aman
Metode sintesis didesain untuk menggunakan dan menghasilkan zat dengan toksisitas rendah atau tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dengan meminimalkan paparan atau bahaya penggunaan bahan kimia tersebut.
4.                   Bahan baku terbarukan
Bahan mentah atau bahan baku harus bersifat terbarukan bukan bahan habis pakai yang akan terus menipis dan mahal secara ekonomis
5.                   Katalis
katalis berperan pada peningkatan selektifitas, mampu mengurangi penggunaan reagen, dan mampu meminimalkan penggunaan energi dalam suatu reaksi.
6.                   Mengurangi proses derivitasi
Derivatisasi yang tidak diperlu (gugus pelindung, proteksi/deproteksi, dan modifikasi sementara) pada proses fisika ataupun kimia harus diminimalkan atau sebisa mungkin dihindari karena pada setiap tahapan derivatisasi memerlukan tambahan reagen yang nantinya memperbanyak limbah.
7.                   Efisiensi atom
Metode sintesis harus didesain untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang digunakan dalam proses untuk menjadi produk akhir
8.                  Pelarut dan zat tambahan aman
Penggunaan zat zat tambahan (pelarut, agen pemisah dan sebagainya) dibuat sedapat mungkin tidak berbahaya bila digunakan
9.                   Efisiensi Energi
Energi untuk proses kimia harus aman dan dampak lingkungan dengan ekonomisnya diminimalkan
10.               Desain untuk mudah degradasi
Bahan kimia harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sehingga  bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan (sintesis biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta bahan kimia lainya).
11.                Analisis langsung untuk mengurangi pencemaran
Metode analisis yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk samping yang tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan metode dan teknologi analisis yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dalam prosesnya.
12.                Meminimalisasi potensi kecelakaan
Bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga potensi kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan, ledakan dan api dapat dihindari.
Setelah mengetahui beberapa prinsip dasar kimia hiaju, selanjutnya dapat diterapkan dalam dunia industri yang berkonsep green industry. Berbagai program terus dikembangkan untuk mendukung terwujudnya industri hijau, diantaranya :
1.    Menyusun rencana induk pengembangan industri hijau. 
2.    Konservasi energi dan pengurangan emisi CO2 di sektor industri.
3.    Penggunaan mesin ramah lingkungan.
4.    Menyiapkan standar industri hijau.
5.    Menyiapkan lembaga sertifikasi industri hijau.
6.    Menyiapkan insentif bagi industri hijau.
7.    Penerapan produksi bersih.  
8.    Penyusunan katalog material input ramah lingkungan

Kesimpulan
Pendekatan kimia hijau adalah usaha penerapan prinsip penghilangan dan pengurangan senyawa berbahaya melalui usaha perancangan, produksi, dan penerapan produk kimia. Pendekatan kimia hijau berusaha meminimalisir zat berbahaya, pemanfaatan katalis yang aman untuk reaksi dan proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi pada tingkat atom, dan penggunaan pelarut yang ramah lingkungan.
Usaha untuk menerapkan kimia hijau untuk menghasilkan produk industri untuk bangunan dan penggantian zat kimia berbahaya yang digunakan pada berbagai industri dan kesehatan telah dilakukan. Namun masih dibutuhkan pengawasan yang ketat untuk penerapan kimia hijau ini.
Daftar pustaka
Hidayat, A A; Kholil, Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Ingkungan Industri - Penerbit Wahana Revolusi. Yogyakarta.


prinsip 1-3 kimia hijau



oleh : Agustina Retno W @Q10-Agustina

Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan bidang kimia yang berfokus pada pencegahan polusi. Pada awal 1990-an, green chemistry mulai dikenal secara global setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi. Green chemistry merupakan pendekatan untuk mengatasi masalah lingkungan baik itu dari segi bahan kimia yang dihasilkan, proses ataupun tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini menegaskan tentang suatu metode yang didasarkan pada pengurangan penggunaan dan pembuatan bahan kimia berbahaya baik itu dari sisi perancangan maupun proses. Bahaya bahan kimia yang dimaksudkan dalam konsep green chemistry ini meliputi berbagai ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim global, dan penipisan sumber daya alam.

·                      Pencegahan limbah : Lebih baik untuk mencegah sedini mungkin terjadinya limbah daripada menanggulangi dan mengelola limbah yang sudah terlanjur terbentuk. Bagaimanapun pengelolaan limbah yang muncul sebagai bagian dari proses produksi akan menimbulkan biaya ekonomi tinggi. Berbagai teknologi pengelolaan limbah sudah diterapkan, mulai dari sanitary landfillincinerator dan land treatment (land farming). Namun ketiga jenis teknologi tersebut tetap saja dianggap sangat mahal, sulit diterapkan, memerlukan standar operasi yang tinggi dan efektivitasnya diragukan. Jadi sekali lagi lebih baik mencegah limbah daripada mengelolanya. Hal itu sejalan dengan pendapat Wang dkk (2006).
Teknologi pemusnahan sampah dengan metode Sanitary Landfill ialah dengan cara  membuang dan menumpuk limbah (sampah) ke suatu titik lokasi yang cekung, kemudian dipadatkan dan  menutupnya dengan tanah.  Sedangkan incinerator (insinerator) ialah teknologi pengelolaan limbah (sampah) dengan proses pembakaran.
Adapun teknologi land treatment ialah dengan cara menebar limbah (termasuk limbah bahan beracun berbahaya) ke permukaan tanah, dengan maksud supaya mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme tanah. Di sisi lainnya partikel tanah dapat menahan laju mobilisasi berbagai komponen berbahaya dari limbah. Sekali lagi jika dicermati secara seksama, ketiga teknologi pengelolaan limbah tersebut selain mahal juga tidak ada yang ramah lingkungan. Oleh sebab itu prinsip pertama dari Kimia Hijau ialah mencegah terjadinya limbah (sampah) sedini mungkin.
Menurut Bogner dkk (2007), tantangan utama bagi setiap pemerintah kota ialah untuk mengumpulkan, mendaur ulang, sekaligus mengurangi  kuantitas limbah padat dan limbah cair. Dalam hal ini konsep pembangunan berkelanjutan perlu mencakup upaya pengelolaan limbah yang rasional, terjangkau, efektif dan benar-benar berkelanjutan. Kesehatan dan keselamatan  masyarakat serta kelestarian lingkungan secara langsung dipengaruhi oleh praktek pengelolaan limbah yang efektif. Pencegahan dan pengendalian limbah lebih jauh lagi akan menimbulkan dampak langsung terhadap berkurangnya emisi gas kaca; mencegah kontaminasi air, tanah dan udara; memberikan manfaat energi terbarukan; melestarikan sumberdaya alam; sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

·                      Memaksimalkan ekonomi atom : Konsep ekonomi atom  dikembangkan oleh Barry Trost dari Stanford University (AS), merupakan penerima Presidential Green Chemistry Challenge Award  tahun 1998. Konsep ekonomi atom merupakan metode yang mengungkapkan seberapa efisien reaksi tertentu yang menggunakan atom reaktan. Ekonomi atom merupakan nisbah antara masa atom produk yang diinginkan dengan masa atom dalam reaktan dikalikan 100 persen (GI, 2015).
Menurut Santosa (2008), idealnya reaksi kimia berjalan dengan reaktan terubah menjadi produk yang sesuai dengan persamaan stoikiometrinya. Faktanya kebanyakan reaksi menghasilkan produk dengan kuantitas di bawah yang diperhitungkan dari persamaan stoikiometrinya. Semula dikenal adanya konsep Efisiensi Hasil (EH), yang merupakan hasil perbandingan antara massa produk yang dihasilkan dengan massa produk teoritis yang diperhitungkan dari persamaan stoikiometri. Namun produk reaksi kimia yang dihasilkan oleh suatu reaksi kimia sering berjumlah lebih dari satu jenis, dan tidak semuanya merupakan produk reaksi yang diinginkan. Oleh karena itu EH tidak mencerminkan seberapa besar efisiensi reaktan terubah menjadi produk yang diinginkan, sebagai langkah perbaikan maka muncul konsep Ekonomi Atom (EA). 



·                     Perancangan sintesis dengan bahan kimia yang tidak berbahaya :
Sintesis kimia ialah penyusunan atau pembentukan senyawa tertentu, biasanya senyawa organik, dari bahan kimia komersial mudah tersedia atau murah, tergantung kepentingannya. Senyawa disusun atau disintesis dengan melakukan berbagai reaksi kimia dengan  mengubah struktur molekul, oleh reaksi tertemtu dengan bahan kimia lainnya. Sintesis kimia terbaik adalah  yang menggunakan bahan awal yang murah, hanya memerlukan beberapa langkah, dan memiliki output yang baik berupa  produk yang sesuai dengan perancangan sintesis,
Bahan awal untuk sintesis organik dapat berupa senyawa sederhana yang bersumber dari  minyak dan gas alam, bisa juga dari bahan kimia yang lebih kompleks yang diisolasi dalam jumlah besar dari  tanaman dan hewan. Tujuan dari sintesis kimia untuk membuat produk tertentu yang dapat digunakan secara komersial; misalnya sebagai obat, wewangian, lapisan polimer, makanan, pewarna kain, pestisida, atau untuk tujuan industri dan komersial lainnya. Selain itu senyawa juga disintesis untuk menguji teori kimia, membuat bahan kimia baru, membuat bahan yang lebih baik, atau untuk mengkonfirmasi struktur bahan yang diisolasi dari sumber alami (McMurry, 1999). Dengan demikian jika mengedepankan prinsip Kimia Hijau maka setiap kegiatan sintesis bahan kimia perlu senantiasa memperhatikan aspek perancangan yang mengutamakan bahan tidak berbahaya dan tidak beracun.

­­­
Daftar pustaka
Mahreni, Akhmad, and Wasir Nuri. "Bahan Kimia Hijau." (2019).
   Afia Hidayat, Atep dan Muhammad Kholil .2018. Kimia dan Pengatahuan Lingkungan Industri, Yogyakarta:Wahana Resolusi

Selasa, 03 Maret 2020

Pencemaran Laut







Pencemaran laut saat ini sangat memprihatinkan dengan data 75 persen tercemar ,20 persen tercemar sedang ,dan sisanya sebesar 5 persen termasuk tercemar ringan.Hal ini menunjukan bahwa masyarakat masih banyak sekali belum menyadari betapa pentingnya menjaga biota laut yang berpengaruh terhadap ekosistem air laut ,terumbu karang dan ikan –ikan hias yang kelestarianya harus dijaga jangan sampai punah.

-Pencemaran laut bersumber dari berbagai polutan seperti;sampah plastik,minyak,pestisida dan lain-lain,ini merupakan salah satu pencemaran lingkungan yang sangat serius sehingga perlu sosialisasi agar lebih banyak orang mengetahuinya tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Pencemaran laut kebanyakan berasal dari limbah sampah plastik yang berasal dari sampah rumah tangga di pesisir pantai.sampai ini terbawa oleh arus sungai,kemudian ke laut.Banyak ikan dan biota laut lainya

-Selain itu pencemaran laut disebabkan oleh kegiatan perminyakan,seperti bocornya pipa minyak atau kilang minyak.kebocoran pipa minyak ini akan berdampak buruk pada ekosistem air laut yang berakibat banyak ikan mati.
-Selanjutnya pencemaran laut akibat penggunaan pestisida yang berasal dari sektor pertanian atau perkebunan.pestisida ini mengandung senyawa DDT yang akan terbawa ke laut yang akan mempengaruhi sistem  saraf makhluk hidup yang ada di laut serta keracunan yang akan mengganggu pertumbuhan perkembang biakan ikan sehingga jumlahnya semakin sedikit.

                                       Kesimpulan

Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem laut ,akibat dari pencemaran air laut maka pertumbuhan ikan yang ada di laut akan terhambat sehingga para nelayan akan kesulitan mendapatkan ikan.penggunaan  bahan –bahan yang berbahaya akan merusak biota laut ,seperti bahan kimia yang terkandung dalam pestisida harus dihindari demi menjaga biota laut yang kaya akan sumber penghidupan bagi manusia.

Daftar Pustaka





Produk Industri Kimia





 Perkembangan di dunia industri bervariasi dengan bahan kimia dasar yang dibuat dalam jumlah besar dan beberapa bahan kimia khusus yang dibuat dalam jumlah kecil. Pemilihan reaktor biasanya  oleh jumlah bahan kimia yang akan dibuat.
 Ada beberapa kategorisasi untuk jenis produk dari industri kimia. Sesederhana itu dapat dibagi menjadi tiga kategori:

1.Bahan kimia dasar
2.Bahan kimia khusus

3.Bahan kimia konsumen

Bahan kimia dasar

Bahan kimia dasar dibagi menjadi bahan kimia yang berasal dari minyak, disebut sebagai petrokimia, polimer dan dasar anorganik.
Sebagian besar bahan kimia dasar digunakan dalam industri itu sendiri dan juga dijual ke industri yang berbeda sebelum berubah menjadi produk akhir oleh produsen. Seperti asam asetat dijual kepada produsen cat dan Banyak perusahaan menggunakan sejumlah produk kimianya sebagai intermedia dalam proses produksi mereka sendiri. Biasanya ada kelompok proses yang menggunakan output dari suatu proses sebagai masukan ke yang lain.

Petrokimia dan polimer

Sejumlah besar bahan kimia telah dihasilkan dari minyak bumi dengan perubahan teknologi meningkat. Penggunaan utama untuk petrokimia adalah dalam pembuatan dari berbagai polimer. Hidrokarbon dalam minyak mentah dan gas dipisahkan dengan menggunakan destilasi berdasarkan perbedaan mereka dalam titik 
didih. Hidrokarbon ini kemudian dikonversi ke produk yang lebih berguna dalam industri kimia.

Inorganik dasar
Ini adalah biaya relatif rendah bahan kimia yang digunakan dalam pertanian. Ini diproduksi dalam jumlah yang sangat besar seperti lebih dari juta ton per tahun yang mencakup pupuk yang mengandung klorin, natrium hidroksida, asam sulfat dan nitrat.

Bahan kimia khusus
 Kategori ini terdiri dari berbagai macam bahan kimia yang digunakan untuk perlindungan tanaman, cat dan tinta, pewarna.  Ini termasuk berbagai macam bahan kimia yang digunakan dalam industri seperti tekstil, kertas dan rekayasa.  Kelas ini adalah yang rute keuntungan utama dari setiap industri kimia.

Bahan kimia konsumen
Kelas ini bahan kimia yang termasuk dalam bahan kimia konsumen adalah satu langsung ke pengguna akhir-publik.  Mereka termasuk deterjen, sabun dan perlengkapan mandi lainnya. Banyak penelitian dan temuan yang terjadi dalam produksi yang paling user ramah dan efektif dan lingkungan produk yang aman.

                                      Kesimpulan

Ada banyak berbahan dasar kimia yang bermanfaat bagi kehidupan 
terutama di dunia industri,ini merupakan kemajuan teknologi dimana segala sesuatu bisa dibuat sesuai kebutuhan.Produk industri kimia salah satunya yang sampai saat ini banyak sekali dari produk tersebut telah digunakan oleh manusia sehingga manfaatnya sangat dirasakan sekali sampai saat ini.

Daftar pustaka




Cara mengatasi polusi udara

Disusun oleh : galih mawardi

ABSTRAK

Hampir semua kota besar di dunia memiliki masalah yang sama, yaitu kemacetan dan polusi udara. Tentu, Anda sudah gerah melihat langit yang berwarna abu-abu setiap hari. Karena itu, Anda bisa mulai dengan melakukan cara mengatasi polusi udara yang bisa dilakukan secara sederhana oleh diri sendiri.
Polusi udara yang dibiarkan terus bertambah parah, tidak hanya mengganggu pernapasan, tapi juga akan berpengaruh pada kondisi kesehatan secara umum. Bahkan, ibu hamil yang banyak menghirup udara kotor akan berisiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat badan rendah

PENJELASAN
Mengatasi permasalahan polusi udara memang tidak bisa dilakukan sekali atau dua kali. Butuh rencana jangka panjang dan perubahan besar dari sisi regulasi maupun perubahan gaya hidup banyak orang.
Namun, langkah besar tersebut pasti selalu dimulai dengan langkah kecil yang bisa dilakukan sendiri. Jadi, jangan tunda lagi untuk mulai menerapkan cara mengatasi polusi udara di bawah ini.
Kurangi penggunaan kendaraan bermotor bisa buat udara jadi lebih bersih

1. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
Asap yang timbul dari kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang polusi udara paling besar. Karena itu, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor bisa menjadi langkah yang signifikan untuk mengurangi pencemaran yang terjadi.
Untuk memulainya, Anda dapat membatasi penggunaannya dalam jarak tertentu. Misalnya, Anda hanya akan membawa kendaraan sendiri apabila tujuan yang dituju tidak memiliki akses kendaraan umum.

2. Jika harus menggunakan kendaraan bermotor, lakukan ini
Apabila Anda terpaksa membawa kendaraan bermotor, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk sedikit mengurangi polusi udara, yaitu:
Tidak menyalakan mesin saat sedang berhenti dalam waktu yang cukup lama.

Mengendarai motor atau mobil dengan baik. Misalnya dengan mengurangi rem mendadak untuk menghemat bahan bakar. Sehingga, polusi udara pun bisa berkurang.

Jika memungkinkan, cobalah beralih ke kendaraan listrik.

3. Memelihara lebih banyak tanaman
Anda tidak perlu punya lahan yang luas untuk bisa menambah jumlah tanaman di rumah. Cukup dengan memelihara tanaman hias seperti lidah mertua di pot, bisa memmbantu menyaring udara di dalam ruangan.
4. Menghentikan kebiasaan merokok
Asap rokok merupakan salah satu penyebab polusi udara di dalam ruangan yang paling umum. Sehingga, menghentikan kebiasaan merokok bisa menjadi salah satu cara mengatasi polusi udara yang ampuh.
Bahaya merokok pun tidak hanya dapat merusak kesehatan perokok aktif dan perokok pasif, tapi juga perokok ketiga. Perokok ketiga atau third hand smoke, tidak perlu berada di ruangan yang sama dengan perokok untuk merasakan dampak buruknya. Sebab, partikel berbahaya asap rokok bisa menempel di berbagai fasilitas umum yang pernah terpapar polusi ini.
Membakar sampah bisa jadi sumber polusi udara
5. Tidak membakar sampah
Salah satu kebiasaan buruk yang masih sering ditemukan adalah membakar sampah. Padahal, asap dari pembakaran tersebut berbahaya dan bisa menyumbangkan pencemaran ke udara sekitar kita.
6. Membatasi penggunaan listrik
Membatasi penggunaan listrik di rumah juga bisa jadi salah satu cara mengatasi polusi udara yang paling efektif. Mulai sekarang, cobalah untuk selalu mematikan alat elektronik yang sedang tidak terpakai.
7. Menjaga rumah tetap bersih
Udara kotor bisa masuk ke dalam rumah dari berbagai sisi. Hal ini menyebabkan rumah menjadi berdebu. Agar debu tersebut tidak semakin menyebar ke sela-sela benda di rumah, daripada menyapu, lebih baik gunakan vacuum cleaner dengan fitur penyaringan udara.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.sehatq.com/artikel/mulai-dari-sendiri-ikuti-cara-mengatasi-polusi-udara-ini