.

Tampilkan postingan dengan label Materi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 September 2023

DAFTAR LINK BUKU KIMIA

 

1.  Kimia Dasar (Dr. Yusnidar Yusuf, M.Si; Penerbit EduCenter Indonesia, 2018).

http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/1238/1/BUKU%20AJAR%20KIMIA%20DASAR%20FIX.pdf 

Penulisan Daftar Pustaka : 

Yusnidar, Yusuf. 2018. Kimia Dasar. Penerbit EduCenter Indonesia, Jakarta. 2018. Dalam : http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/1238/1/BUKU%20AJAR%20KIMIA%20DASAR%20FIX.pdf 

 

2. Kimia Dasar 1 (Dr. Sulastri, M.Si. dan Ratu Fazlia Inda Rahmayani, S.Pd., M.Sc; Penerbit Syiah Kuala University Press; 2017). 

 https://rp2u.usk.ac.id/uploads/Sulastri_buku.pdf

Penulisan Daftar Pustaka :

Sulastri dan RFI Rahmayani. 2017. Kimia Dasar 1. Penerbit Syah Kuala University Press. Banda Aceh.  Dalam :   https://rp2u.usk.ac.id/uploads/Sulastri_buku.pdf

 

3. Kimia Dasar (Heny Ekawati Haryono; Penerbit Deepublish; 2019).

http://repository.unisda.ac.id/564/2/BUKU%20AJAR%20KIMIA%20DASAR.pdf

Penulisan Daftar Pustaka :

Haryono, Heny Ekawati. 2019. Kimia Dasar. Penerbit Deepublish. Yogyakarta.  Dalam : http://repository.unisda.ac.id/564/2/BUKU%20AJAR%20KIMIA%20DASAR.pdf

 

 

 

Selasa, 19 November 2019

Materi 10: Kimia Hijau (Bagian Pertama) Kelas P

Menurut EPA (2015),  Kimia Hijau (Green Chemistry) adalah desain produk dan proses kimia  yang berupaya  mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat berbahaya. Kimia hijau berlaku untuk seluruh siklus hidup produk kimia, termasuk desain, manufaktur, penggunaan, dan pembuangan akhir. Kimia Hijau dikenal juga sebagai Kimia Berkelanjutan (Sustainable Chemistry). Dalam hal ini Kimia Hijau merupakan konsep dan pemikiran mengenai kimia untuk menyelamatkan   lingkungan dari pencemaran. Kimia Hijau bukanlah cabang ilmu kimia baru, namun merupakan cara pandang atau strategi dalam kaitannya dengan pemanfaatan kimia.


Berikan komentar, catatan, review terhadap bahan kuliah ini...

Materi 10: Kimia Hijau (Bagian Pertama)

Menurut EPA (2015),  Kimia Hijau (Green Chemistry) adalah desain produk dan proses kimia  yang berupaya  mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat berbahaya. Kimia hijau berlaku untuk seluruh siklus hidup produk kimia, termasuk desain, manufaktur, penggunaan, dan pembuangan akhir. Kimia Hijau dikenal juga sebagai Kimia Berkelanjutan (Sustainable Chemistry). Dalam hal ini Kimia Hijau merupakan konsep dan pemikiran mengenai kimia untuk menyelamatkan   lingkungan dari pencemaran. Kimia Hijau bukanlah cabang ilmu kimia baru, namun merupakan cara pandang atau strategi dalam kaitannya dengan pemanfaatan kimia.


Berikan komentar, catatan, review terhadap bahan kuliah ini...

Kamis, 14 November 2019

Materi 9 : Pencemaran Air (Bagian 2) Kelas N

Industri saat ini lebih terfokus pada upaya untuk melakukan efisiensi seiring makin melambungnya biaya produksi, belanja pegawai hingga ongkos energi. Sehingga mau tak mau akan menomorduakan persoalan pembuangan limbahnya. Apalagi pengolahan limbah memerlukan biaya tinggi. Padahal limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran. Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP 18/99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya (Ridhotulloh, 2008).


Berikan komentar, catatan, review terhadap bahan kuliah ini...

Selasa, 12 November 2019

Materi 9 : Pencemaran Air (Bagian 2) Kelas P

Industri saat ini lebih terfokus pada upaya untuk melakukan efisiensi seiring makin melambungnya biaya produksi, belanja pegawai hingga ongkos energi. Sehingga mau tak mau akan menomorduakan persoalan pembuangan limbahnya. Apalagi pengolahan limbah memerlukan biaya tinggi. Padahal limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran. Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP 18/99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya (Ridhotulloh, 2008).


Berikan komentar, catatan, review terhadap bahan kuliah ini...

Materi 8 : Pencemaran Air (Bagian 1) Kelas N

Air yang tersebar di permukaan seperti sungai dan danau, maupun air tanah, merupakan sumber air minum. Namun ternyata di sisi lainnya badan-badan air tersebut sekaligus menjadi tempat pembuangan limbah. Sehingga secara perlahan namun pasti akses untuk memperoleh air bersih semakin terbatas.


Sebagian penduduk bermukim di kawasan pesisir, seringkali berbagai aktivitasnya mencemari perairan. Penggunaan moda tranportasi perairan menimbulkan buangan minyak dan gas ke dalam air. Di sisi lainnya wisatawan yang berkumpul di pantai kerap meninggalkan sampah dan limbah. Begitu pula abrasi dan erosi pun terus menerpa kawasan pantai. Lebih jauh lagi hal tersebut dapat memusnahkan habitat untuk beragam flora dan fauna.

Berikan komentar, catatan, review terhadap bahan kuliah ini...

Selasa, 05 November 2019

Materi 8 : Pencemaran Air (Bagian 1) Kelas P

Air yang tersebar di permukaan seperti sungai dan danau, maupun air tanah, merupakan sumber air minum. Namun ternyata di sisi lainnya badan-badan air tersebut sekaligus menjadi tempat pembuangan limbah. Sehingga secara perlahan namun pasti akses untuk memperoleh air bersih semakin terbatas.


Sebagian penduduk bermukim di kawasan pesisir, seringkali berbagai aktivitasnya mencemari perairan. Penggunaan moda tranportasi perairan menimbulkan buangan minyak dan gas ke dalam air. Di sisi lainnya wisatawan yang berkumpul di pantai kerap meninggalkan sampah dan limbah. Begitu pula abrasi dan erosi pun terus menerpa kawasan pantai. Lebih jauh lagi hal tersebut dapat memusnahkan habitat untuk beragam flora dan fauna.

Berikan komentar, catatan, review terhadap bahan kuliah ini...

Materi 7 : Kimia Lingkungan (Bagian 2)

Terlebih dahulu dikemukakan mengenai pengertian pencemaran udara dan polutan. Menurut Woodford (2014), polusi udara gas ( atau cairan dan padatan yang tersebar melalui udara) yang dilepaskan dalam jumlah cukup banyak sehingga membahayakan kesehatan  manusia dan hewan, menghentikan atau menghambat pertumbuhan tanaman, serta merusak atau mengganggu beberapa aspek lain dari lingkungan (termasuk menimbulkan kerusakan bangunan, menimbulkan bau yang tidak menyenangkan, dan sebagainya).


Berikan komentar, catatan, review terhadap bahan kuliah ini...

Selasa, 08 Oktober 2019

Materi 6 : Kimia Lingkungan (Bagian 1) Kelas P

Kimia lingkungan merupakan bidang ilmu yang mempelajari proses kimia dalam lingkungan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia.  Dampak tersebut dapat dirasakan pada skala lokal, melalui kehadiran polutan udara di kawasan  perkotaan atau toksik yang timbul dari  limbah kimia yang dibuang kawasan industri, sedangkan  pada skala global, terjadinya  penipisan ozon di lapisan  stratosfir atau pemanasan global.



Berikan komentar, catatan, review terhadap bahan kuliah ini...

Materi 6 : Kimia Lingkungan (Bagian 1)

Kimia lingkungan merupakan bidang ilmu yang mempelajari proses kimia dalam lingkungan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia.  Dampak tersebut dapat dirasakan pada skala lokal, melalui kehadiran polutan udara di kawasan  perkotaan atau toksik yang timbul dari  limbah kimia yang dibuang kawasan industri, sedangkan  pada skala global, terjadinya  penipisan ozon di lapisan  stratosfir atau pemanasan global.


Berikan komentar, catatan, review terhadap bahan kuliah ini...

Selasa, 01 Oktober 2019

Materi 5 : Kimia Industri (Bagian 2) Kelas P

Pengelompokan industri kimia meliputi banyak versi, The Essential Chemical Industry dan The University of York, dalam situs web ECI (2013) menjelaskan, bahwa produk industri kimia meliputi empat kelompok, yaitu : Kimia Dasar,  Kimia Khusus,  Kimia Konsumen, dan Kimia yang Berkaitan dengan Ilmu Kehidupan (Biologi).


Berikan komentar, catatan, review terhadap bahan kuliah ini...

Materi 5 : Kimia Industri (Bagian 2)

Pengelompokan industri kimia meliputi banyak versi, The Essential Chemical Industry dan The University of York, dalam situs web ECI (2013) menjelaskan, bahwa produk industri kimia meliputi empat kelompok, yaitu : Kimia Dasar,  Kimia Khusus,  Kimia Konsumen, dan Kimia yang Berkaitan dengan Ilmu Kehidupan (Biologi).


Berikan komentar, catatan, review terhadap bahan kuliah ini...

Selasa, 24 September 2019

Materi 4 : Kimia Industri (Bagian 1) Kelas P

Kalau dibuat klasifikasi maka ada : Industri ekstraktif, yaitu jika bahan baku diperoleh melalui ekstraksi sumberdaya alam, seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan pertambangan; Industri non ekstraktif, yaitu jika bahan baku berbentuk setengah jadi untuk diproses lebih lanjut, seperti industri otomotif, mesin, elektronik dan kimia; dan Industri jasa dengan produk utama berupa jasa (bukan barang), seperti ekspedisi, transportasi, asuransi, perbankan, pendidikan dan rumah sakit.


Berikan komentar, catatan, review terhadap materi kuliah ini.

Materi 4 : Kimia Industri (Bagian 1)

Kalau dibuat klasifikasi maka ada : Industri ekstraktif, yaitu jika bahan baku diperoleh melalui ekstraksi sumberdaya alam, seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan pertambangan; Industri non ekstraktif, yaitu jika bahan baku berbentuk setengah jadi untuk diproses lebih lanjut, seperti industri otomotif, mesin, elektronik dan kimia; dan Industri jasa dengan produk utama berupa jasa (bukan barang), seperti ekspedisi, transportasi, asuransi, perbankan, pendidikan dan rumah sakit.


Berikan komentar, catatan, review terhadap materi kuliah ini.

Selasa, 17 September 2019

Materi 3: Kimia Kontekstual (Bagian Kedua) Kelas P

Polimer dan plastik mendapat perhatian yang serius dalam pembahasan Kimia Kontekstual. Belakangan ini terdapat enam jenis polimer yang paling banyak digunakan (meliputi sekitar 98 persen dari seluruh polimer dan plastik yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari), yaitu polyethylene, polypropylene, polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate, polystyrene, dan polycarbonate. Setiap jenis polimer  memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan kimia yang berlainan. 


Materi Kimia Kontekstual (Bagian Kedua)

Materi 3: Kimia Kontekstual (Bagian Kedua)

Polimer dan plastik mendapat perhatian yang serius dalam pembahasan Kimia Kontekstual. Belakangan ini terdapat enam jenis polimer yang paling banyak digunakan (meliputi sekitar 98 persen dari seluruh polimer dan plastik yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari), yaitu polyethylene, polypropylene, polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate, polystyrene, dan polycarbonate. Setiap jenis polimer  memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan kimia yang berlainan. 


Materi Kimia Kontekstual (Bagian Kedua)

Selasa, 10 September 2019

Materi 2 : Kimia Kontekstual (Bagian Pertama) Kelas P

Perkembangan ilmu dan teknologi kimia semakin pesat, belakangan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan. Istilah kimia tidak hanya berkonotasi dengan laboratorium, kelas perkuliahan atau industri, tetapi telah merambah hampir semua sisi kehidupan manusia, sebagai contoh dalam pergaulan sosial penggunaan kata “chemistry” sudah sangat lazim. Apakah si A dengan si B ada “chemistry” ? Maksudnya apakah si A dan si B bisa “bersenyawa” dalam pergaulannya.

Materi Kimia Kontekstual (Bagian Pertama)

Materi 2 : Kimia Kontekstual (Bagian Pertama)

Perkembangan ilmu dan teknologi kimia semakin pesat, belakangan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan. Istilah kimia tidak hanya berkonotasi dengan laboratorium, kelas perkuliahan atau industri, tetapi telah merambah hampir semua sisi kehidupan manusia, sebagai contoh dalam pergaulan sosial penggunaan kata “chemistry” sudah sangat lazim. Apakah si A dengan si B ada “chemistry” ? Maksudnya apakah si A dan si B bisa “bersenyawa” dalam pergaulannya.


Materi Kimia Kontekstual (Bagian Pertama)

Senin, 02 September 2019

Materi 1 : Kimia dan Perkembangannya

i
Perubahan kimia atau lebih popular dengan istilah rekasi kimia  memungkinkan terbentuknya zat-zat baru yang sebelumnya tidak dikenal. Hal ini memberikan peluang yang besar untuk berbagai kepentingan, mulai dari industri, pertanian, kedokteran, konstruksi, dan sebagainya.

Senin, 03 September 2018

Materi 1 : Kimia dan Perkembangannya

i
Perubahan kimia atau lebih popular dengan istilah rekasi kimia  memungkinkan terbentuknya zat-zat baru yang sebelumnya tidak dikenal. Hal ini memberikan peluang yang besar untuk berbagai kepentingan, mulai dari industri, pertanian, kedokteran, konstruksi, dan sebagainya.