.

Rabu, 31 Januari 2018

Formalin pada Kimia Pangan

Oleh : Fitriana Eka Setyaningrum (@G09-Fitriana)


Abstract :

Food chemistry is the study of all biological and non-biological components of foods by analyzing all of the aspects of foods including food ingredients. The actual goals of research & development in food chemistry are to learn the connection between the identification and functional characteristic of food substance and to improve the safety, nutritional and organoleptic aspects of food. From now and then, Formalin appears in the food industrial. Besides, formalin is a colourless strong-smelling chemical compounds usually used in industry of textiles, plastics, papers, paint, construction, and well known to preserve human corpse. It is derived from formaldehyde gas dissolved in water. And when it found in the food, this substance might be so carcinogenic or the worst, can precipitate cancer. A study showed formalin will cause kidney, liver, and lung problems.

Keyword : Food Industry, Formalin, Carcinogenic



Content :

( Sumber : http://www.softschools.com/ )
Menurut Hidayat dan Kholil (2017) bahwa Ilmu Pangan berkaitan dengan produksi, pengelolaan, distribusi, persiapan, evaluasi, dan pemanfaatan pangan. Dalam hal ini ahli kimia pangan bekerja dengan tanaman yang telah dipanen untuk makanan, dan hewan yang telah disembelih untuk makanan. Ahli kimia pangan mengkaji bagaimana produk makanan ini diproses, disiapkan, dan didistribusikan. Oleh karenanya, perlu diperhatikan seluruh aspek yang terkandung dalam makanan yang akan dikonsumsi oleh para konsumen. 

Karena maraknya bahan pengawet yang beredar pada lingkup kimia pangan, maka perlu ditelusur secara detail mengenai bahan yang digunakan dalam makanan, perlu juga diperhatikan kadar yang sesuai bagi konsumen secara aman. Menurut Desrosier (2008) bahwa Pada umumnya, bahan makanan berasal dari komoditas pertanian, perikanan dan perkebunan yang rentan mengalami kerusakan dan pembusukan. Kerusakan yang terjadi sering disertai dengan pembentukan senyawa beracun, disamping hilangnya nilai zat gizi bahan pangan. Maka dari itu setiap bahan makanan tersebut harus langsung diolah.

Pengawetan dan memasak merupakan dua macam pengolahan bahan makanan yang sering dilakukan oleh konsumen. Menurut Supardi dan Sukamto (1999) bahwa Pengawetan pada hakikatnya adalah merupakan salah satu usaha untuk menekan, mengurangi atau menghalangi mikroba yang tergolong pathogen dan penghasil racun pada bahan makanan. Sedangkan, menurut Apriyantono (2002) bahwa Memasak merupakan cara pengolahan agar bahan makanan dapat diterima secara sensori, baik dari penampilan (aroma dan rasa) maupun teksturnya (kekerasan, kelembutan, konsistensi, kekenyalan, kerenyahan).

Formalin adalah salah satu contoh pengawet yang dapat ditemukan pada industri pangan. Menurut Singgih (2013) bahwa Formalin banyak disalah gunakan sebagai pengawet bahan makanan seperti ikan asin, ikan basah, tahu, bakso dsb. Apabila makanan tersebut terkonsumsi dapat mengakibatkan gangguan pada organ dan sistem metabolisme tubuh manusia. Untuk mengantisipasi bahaya tersebut maka perlu dilakukan beberapa cara karena menurut bahwa Purawisastra dan Sahara (2011) Penyerapan formalin oleh bahan makanan, kadarnya berbeda tergantung dari reaktivitas protein untuk bereaksi dengan formalin. Perendaman bahan makanan berformalin dalam air panas dapat mengurangi kandungannya.

Berdasarkan pengujian tersebut maka solusi yang dapat dikembangkan yakni, dilakukan perendaman bahan makanan dengan merendam bahan makanan tersebut dalam air panas untuk mengurangi kadar formalin dalam bahan makanan.


Daftar Pustaka :

Desrosier, Norman W. 2008. Teknologi Pengawetan Pangan. Ed. Ke-3. Penerjemah: Muchji Miljohardjo. Jakarta: UI-Press

Purawisastra, Suryana dan Emma Sahara. 2011. Penyerapan Formalin oleh Beberapa Jenis Bahan Makanan serta Penghilangannya Melalui Peredaman Dalam Air Panas Vol 34, No 1 (2011) (Diunduh pada tanggal 31 Januari 2018)

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Manajemen Lingkungan Dengan Berpikir "Hijau". Jakarta: Penerbit WR 

Singgih, Hariyadi. 2013. Uji Kandungan Formalin Pada Ikan Asin Menggunakan Sensor Warna Dengan Bantuan FMR (Formalin Main Reagent) Vol 11 No 1 (2013) (Diunduh pada tanggal 31 Januari 2018)

Supardi, I. dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. Bandung: Alumni.

Apriyantono, Anton. 2002. Pengaruh Pengolahan terhadap Nilai Gizi dan Keamanan Pangan. Makalah disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-2. 16-22 Desember 2002. (http://www.pdf-search-engine.com. Diakses 31 Januari 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.