.

Minggu, 15 September 2019

Stoikiometri


Oleh :    Muhammad Arifin ( N14-Arifin)
                Satria Aji Surya ( N15-Satria)

ABSTRAK
Stoikiometri di dalam ilmu kimia, (kadang disebut stoikiometri reaksi agar membedakannya dari stoikiometri komposisi) ialah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia . Kata ini berasal dari bahasa Yunani stoikheion (elemen) dan metriā (ukuran).

I. PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui bahwa air adalah salah satu senyawa paling sederhana dan paling dijumpai serta paling penting. Bangsa Yunani kuno menganggap air adalah salath satu dari empat unsur penysun segala sesuatu (disamping, tanah, udara, dan api). Bagian terkecil daria air adalah molekul air. Molekul adalah partikel yang sangat kecil, sehingga jumlah molekul dalam segelas air melebihi jumlah halaman buku yang ada di bumi ini.
Stoikiometri behubungan dengan hubungan kuantitatif antar unsure dalam satu senyawa dan antar zat dalam suatu reaksi. Istilah itu berasal dari Yanani, yaitu dari kata stoicheion, yang berarti unsure dan mentron yang artinya mengukur. Dasar dari semua hitungan stoikiometri adalah pengetahuan tentang massa atom dan massa molekul. Oleh karena itu, stoikiometri akan dimulai dengan membahasa upaya para ahli dalam penentuan massa atom dan massa molekul.

Kata Kunci : Pengertian, Hukum Dasar Kimia

II. PERMASALAHAN

Apa itu Stoikiometri ?
Apa-apa sajakah yang merupakan hukum dasar kimia?

III. PEMBAHASAN

Pengertian Stoikiometri
Stoikiometri berasal dari dua suku kata bahasa Yunani yaitu Stoicheion yang berarti “unsur” dan Metron yang berarti “pengukuran”.
Stoikiometri adalah suatu pokok bahasan dalam kimia yang melibatkan keterkaitan reaktan dan produk dalam sebuah reaksi kimia untuk menentukan kuantitas dari setiap zat yang bereaksi.
 Hukum Dasar Kimia
·    
      Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Antoine Lavoisier (1743–1794) seorang pelopor yang percaya pentingnya membuat pengamatan kuantitatif dalam eksperimen, mencoba memanaskan 530 gram logam merkuri dalam wadah terhubung udara dalam silinder ukur pada sistem tertutup. Ternyata volume udara dalam silinder berkurang 1/5 bagian. Logam merkuri berubah menjadi merkuri oksida sebanyak 572,4 gram. Besarnya kenaikkan massa merkuri sebesar 42,4 gram adalah sama dengan 1/5 bagian udara yang hilang yaitu oksigen.
Logam merkuri + gas oksigen à merkuri oksida
                                530 gram          42,4 gram          572,4 gram

     Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Tahun 1799 Joseph Proust melakukan percobaan dengan mereaksikan hidrogen dan oksigen. Ternyata hidrogen dan oksigen selalu bereaksi membentuk air dengan perbandingan massa yang tetap yaitu 1 : 8.

    Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)
Dua unsur dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa. Misalnya unsur karbon dengan oksigen dapat membentuk karbon monoksida dan karbon dioksida. John Dalton (1766–1844) mengamati adanya suatu keteraturan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa.

·  Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)
Di awal tahun 1781 Joseph Priestley (1733–1804) menemukan hidrogen dapat bereaksi dengan oksigen membentuk air, kemudian Henry Cavendish (1731–1810) menemukan volume hidrogen dan oksigen yang bereaksi membentuk uap air mempunyai perbandingan 2 : 1. Dilanjutkan William Nicholson dan Anthony Carlise berhasil menguraikan air menjadi gas hidrogen dan oksigen melalui proses elektrolisis. Ternyata perbandingan volume hidrogen dan oksigen yang terbentuk 2 : 1. Pada tahun 1808 Joseph Louis Gay-Lussac (1778–1850) berhasil mengukur volume uap air yang terbentuk, sehingga diperoleh perbandingan volume hidrogen : oksigen : uap air = 2 : 1 : 2.
Gas Hidrogen + Gas Oksigen à  Uap Air
                                      2 H2 (g)      +       O2 (g)    à 2 H2O (g)

 IV. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas bahwa dapat di simpulkan, hukum-hukum dasar kimia yang meliputi stoikiometri yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier), hukum perbandingan tetap (Proust), hukum kelipatan perbandingan (Dalton), dan hukum perbandingan Volume (Gay-Lussac). Sedangkan dalam perhitungan kimia, dikenal adanya penentuan volume gas dan hasil reaksi, massa atom relatif dan massa molekul relatif, konsep mol dan tetapan Avogadro, rumus molekul serta kadar unsur dalam senyawa.

DAFTAR PUSTAKA
Murjana, A. 2019. Stoikiometri. https://rumusrumus.com/stoikiometri/. ( akses 14 september 2019)
Brady,E,J.1999.Kimia Universitas Jakarta : Binarupa Aksara
Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Permana, Irvan. 2009. Memahami Kimia 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.