.

Minggu, 15 September 2019

STOIKIOMETRI

 Disusun oleh: N10-Fathan, @N11-Adetha, @N13-Wildan

ABSTRAK
Bab ini akan membahas pengukuran masa zat dalam reaksi sehingga ditemukan hukum-hukum dasar kimia. Hukum ini dijadikan titik tolak oleh Dalton untuk melahirkan teori kimia pertama, yang disebut teori atom Dalton. Kemudian dilanjutkan dengan hukum kimia mengenai gas yang menjadi dasar konsep massa atom dan molekul relatif, serta cara penentuan keduanya. Rumus senyawa diperlukan dalam menuliskan reaksi, sedangkan konsep mol berguna dalam perhitungan kimia.
Kata kunci: Hukum Dasar Kimia
PENDAHULUAN
Ilmu kimia mempelajari tentang peristiwa yang ditandai dengan berubahnya satu zat menjadi zat lain, Contohnya pembakaran etanol.  Setelah diselidiki etanol dan oksigen berubah menjadi karbon dioksda dan uap air. Zat mula-mula disebut pereaksi dan zat yang terbentuk disebut hasil reaksi. Hukum-hukum dasar kimia yang menunjukkan hubungan kuantitatif adalah hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap dan hukum perbandingan berganda. 
                Hukum Kekekalan massa
Pada tahun 1774, Lavoiser memanaskan timah degan oksigen dalam wadah tertutup. Dengan menimbang secara teliti, ia berhasil membuktikan bahwa reaksi itu tidak terjadi perubahan massa. Ia mengemukakan pernyataan yang disebu hukum kekekalan massa, yang berbunyi: “Pada reksi kimia, massa zat pereaksi sama dengan massa zat hasil reaksi” Dengan kata lain dapat dinyatakan: “Materi tidak dapat diciptakan atau dimusnakan”
                Hukum Perbandingan Tetap
Hukum perbandingan tetap atau hukum Poust adalah hukum yang menyatakan bahawa suatu senyawa kimia terdiri dari unsur-unsu dengan perbandinganmassa yang selalu sama. Dalam percobaannya Proust menyimpulkan bahwa hukum perbandingan tetap: “Pada suattu reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah zat tertentu selalu tetap atau Suatu senyawa selalu terdiri atas unsur-unsur yang sama dengan perbandingan massa yang tetap”.
                Hukum Perbandingan Berganda
John Dalton tertarik mempelajari dua unsur yang dapat membentuk lebih dari satu senyawa, seperi tembaga dengan oksigen, karbon dengan oksigen, belerang dengan oksigen, dan fosfor dengan klor. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh dalton, ia menarik kesimpulan yang disebut Hukum Perbandingan Berganda: “Bila dua unsur dapatmembentuk lebih dari satu senyawa  , maka perbandingan dua unsur yang satu, yang bersenyawa dengan unsur lain yang tertenu massanya, merupakan bilangan bulat dan sederhana”.
Daftar Pustaka:
 S, Syukri. 1999. Kimia Dassar 1. Bandung: Penerbit ITB. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.