.

Minggu, 15 September 2019

Minyak Bumi
Disusun oleh: @N13-Wildan
Abstrak
Minyak bumi dalam bahasa inggris ‘petroleum’, dari bahasa Latin petrus–karang dan oleum–minyak), atau disebut juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar yang berada di lapisan atas dari beberapa area kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar meruapakan deret senyawa alkana, bervariasi dalam komposisi dan kemurniannya.
Kata kunci: Proses penyulingan Fraksional

I. Pendahuluan
Minyak bumi erat kaitannya dengan produk-produk petrokimia. Hal ini disebabkan dalam minyak bumi terkandung bahan-bahan selain karbon, yaitu hidrogen sulfur, nitrogen, oksigen, dan lain-lain. Pada awalnya, minyak bumi banyak dimanfaatkan sebagai minyak tanah, namun seiring dengan perkembangan teknologi maka minyak bumi diolah menjadi bahan lain yang sangat berguna bagi manusia seperti bahan bakar (bensin, solar, kerosin, minyak diesel, dll.) yang lebih dikenal dengan sebutan BBM (bahan bakar minyak). Minyak bumi bersumber dari cadangan alam yang tidak dapat diperbaharui, sehingga makin hari cadangannya makin menipis sejalan dengan tuntutan kebutuhan energi dunia yang semakin meningkat.

II. Permasalahan
Dalam hal ini proses penyulingan fraksional (destilasi bertingkat) minyak bumi menghasilkan produk dengan kualitas yang belum memadai, untuk itu diterapkan pengolahan lebih lanjut melalui proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.

 III. Pembahasan

III.I Fraksional (Destilasi bertingkat).
Destilasi adalah suatu teknik pemurnian dan pemisahan suatu zat cair berasarkan tingkat volatilitass dan titik didih dari komponen-komponennya. Pada pengolahan minyak bumi, destilasi yang digunakan adalah destilasi bertingkat atau fraksionisasi ini prinsipnya didasarkan pemisahan fraksi-fraksi dengan perrbedaan titik didihnya.
III.II Cracking
Cracking atau yang disebut merengkah merupakan proses pembelahan atau penguraian partikel-partikel hidrokabon yang berukuran besar menjadi partikel-partikel hidrokarbon kecil dalam fraksi minyak bumi.
III.III Reforming
Reforming merupakan perubahan struktur molekul dari karbon yang rantainya lurus menjadi karbon yang rantainyabercabang dengan adanya bantuan katalis dan pemanasan. Reforming biasanya terjadi pada perubahan mutu bensin dari yang kurang baik menjadi lebih baik walaupun strukturnya berbeda dalam molekul yang sama.
III.IV Polimerisasi
polimerisasi merupakan proses dimana partikel-partikel kecil bergabung menjadi partikel-partikel yang besar sehingga menghasilkan produk yang bagus.
III.V Treating
Treating merupakan proses setelah eliminasi dari pengotor-pengotornya yang kemudian dilakukan pemurnian terhadap fraksi minyak bumi. Pengotorpengotor yang dieliminasi tersebut biasanya berbau tidak sedap dengan beberapa proses.
III.VI Blending
Blending merupakan proses akhir dari pengolahan minyak bumi pada proses ini ditambah zat aditif untuk meningkatkan kualitas akhir dari minyak bumi, contohnya Tetra Ethyl Lead atau TEL yang merupakan zat aditif penambah bilangan oktan bensin.Jadi, blending adalah salah satu teknik atau proses material dimana cara kerjanya dengan menggabungkan atau mencampurkan bahan material dengan jumlah yang telah ditentukan.

IV. Kesimpulan
Proses penyulingan fraksional antara lain sebagai upaya untuk memisahkan minyak bumi (pemurnian) dengan usur-unsur seperti Sulful dan Nitrogen. Perbandingan unsur-unsur yang terdapa dalam minyak bumi sangat bervariasi. Berdasarkan hasil analisa menunjukan komosisi seperti berikut: Karbon 83,0-87,0 persen; Hidrogen `10,0-14,0 persen; Nitrogen 0,1-2,0 persen; Oksigen 0,05-1,5 persen; dan Sulfur 0,05-6,0 persen.

Dafar Pustaka:
 Hidayat. A,A,Kholil,M.018. Kimia Industri dan Pengetahuan Lingkungan Industri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.