.

Sabtu, 17 Februari 2018

Zat Pewarna Pada Makanan

ZAT PEWARNA PADA MAKANAN

Oleh: Yan Yan Apriyana (@G25-Yan)
Mahasiswa Teknik Industri, Universitas Mercubuana Jakarta
ABSTRAK

          Menurut Retno, Bahan pewarna atau zat pewarna pada makanan adalah bahan tambahan pada makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan. Penambahan zat pewarna pada umumnya bertujuan untuk memperoleh warna makanan yang lebih menarik.

Kata Kunci: Zat Pewarna, Pewarna Makanan


















Macam-macam Bahan Pewarna pada Makanan


Terdapat banyak jenis bahan pewarna, tetapi tidak semua pewarna itu dapat digunakan pada makanan. Ada dua jenis pewarna makanan, yaitu pewarna alami dan pewarna buatan.

1. Bahan Pewarna alami (natural colour)
                Pewarna alami merupakan bahan pewarna yang diambil dari tumbuhtumbuhan atau batu-batuan secara langsung.
a. zat warna klorofil dari daun suji dan daun pandan yang menghasilkan warna hijau untuk mewarnai kue, seperti kue lapis dan kue pisang;
b. zat warna kurkumin yang berasal dari kunyit yang menghasilkan warna kuning untuk memberi warna pada tahu, minuman ringan, dan nasi kuning;
c. zat warna kapxantin yang dikandung oleh cabai merah untuk memerahkan rendang dan sayur ikan;
d. zat warna antosianin yang dikandung bit menghasilkan warna abu-abu violet pada keadaan basa dan warna merah pada keadaan asam;
e. zat warna coklat pada karamel dihasilkan dari reaksi karamelisasi sukrosa pada pemanasan sekitar 170o C;
f. zat warna kuning pada wortel disebut beta-karoten untuk memberi warna kuning pada makanan;
g. beberapa zat warna alami lainnya, seperti sari jeruk yang menghasilkan warna kuning, riboflavin, paprika, dan ekstrak kulit anggur.


2. Bahan Pewarna buatan (sintetis atau synthetic colour)
                Pewarna buatan adalah bahan pewarna yang dibuat secara kimia oleh pabrik industri kimia. Pewarna ini biasanya dijual di pasaran dengan tanda khusus pada label atau kemasannya.
                Tanda itu dapat berbentuk tulisan FD&C (food, drugs, and cosmetics), tetapi yang baku berbentuk M. Beberapa contoh pewarna sintetis, misalnya biru berlian, yellow nomor 5 dengan ambang 7,5 bpj per hari.

Zat Pewarna Sintetis
  1. Biru Berlian
  2. Coklat HT
  3. Eritrosin
  4. Hijau FCF
  5. Hijau S
  6. Indigotin
  7. Karmoisin
  8. Kuning FCF
  9. Kuning Kuinolin
  10. Merah Alura
  11. Ponceau 4 R

               
Ada beberapa zat pewarna yang dilarang untuk mewarnai makanan, misalnya magenta untuk tekstil dan butter yellow.

                 Penggunaan zat pewarna yang dilarang ini dapat menyebabkan penyakit kanker, kerusakan ginjal, kerusakan hati, dan gangguan pencernaan. Hal ini disebabkan zat pewarna tersebut mengandung bahan kimia yang tidak dapat dicerna tubuh sehingga mengendap di dalam tubuh. Selain bpj, ambang batas pemakaian menggunakan satuan mg/kg.



DAFTAR PUSTAKA
Retno Lestari A. 2012. Bahan Kimia Berbahaya Pada Makanan 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.