.

Minggu, 15 September 2019

Stoikiometri


Stoikiometri




 Dibuat Oleh:
Ø  OKY MAULANA (@N07-OKY)
Ø  ARDY TRIANANDA (@N08-ARDY)
Ø  SAHLEVI ARIPUTRA (@N09-SAHLEVI)

Abstrak/pendahuluan
Salah satu pokok bahasan ilmu kimia adalah perhitungan kimia ( stoikiometri ). Materi perhitungan kimia tidak hanya berisi konsep teoritis namun juga berisi hitungan kimia. Meliputi : menghitung jumlah mol zat, mengkonversikan jumlah mol menjadi jumlah partikel, massa, dan volume, menentukan rumus empiris dan rumus molekul, menentukan rumus senyawa hidrat (air kristal), menentukan komposisi atom, menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi dari perhitungan kimia sederhana (perhitungan kimia tepat habis), dan menentukan pereaksi pembatas dan penggunaan konsep mol dan koefisien reaksi untuk menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi. materi perhitungan kimia (stoikiometri) lebih banyak ditekankan pada penyelesaian soal matematika (algoritmik). ilmu kimia juga mengkaji tentang hitungan kimia (Sukarna, 2000:85).

Kata kunci : stoikiometri, dasar-dasar ilmu kima.

Pengertian
Dalam ilmu kimia, stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dari reaksi kimia (persamaan kimia). Kata ini berasal dari Bahasa Yunani stoikheion (elemen) dan metria (ukuran). Stoikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa dalam pembentukan senyawanya. Pada perhitungan kimia secara stoikiometri, diperlukan hukum-hukum dasar ilmu kimia.

Hukum Dasar Stoikiometri Kimia
1.      Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier)
Hukum Lavoisier dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu Antonie Laurent Lavoisier.hukum Lavoisier dikenal sebagai hukum kekekalan massa. Dapat di simpulkan, “Massa total zat sebelum reaksi sama dengan massa total zat setelah reaksi”.
2.      Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Seorang ilmuwan asal Prancis, Joseph Louis Proust membuktikan bahwa setiap senyawa tersusun atas unsur-unsur dengan komposisi tertentu dan tetap.Dapat di simpulkan, “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap”
3.      Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
Jika suatu unsur bereaksi dengan unsur lainnya, maka pada perbandingan berat unsur tersebut merupakan suatu bilangan bulat dan juga sederhana.
4.      Hukum Perbandingan Timbal Balik ( Jeremias Benjamin Richter )
Jika dua unsur A dan B ini masing-masing bereaksi dengan suatu unsur C yang massanya sama membentuk AC dan BC, maka pada perbandingan massa A dan massa B dalam membentuk AB yakni sama dengan pada perbandingan massa A dan massa B ketika itu juga dapat membentuk AC dan BC atau kelipatan dari perbandingan ini.
5.      Hukum Perbandingan Setara
Hukum ini lahir dari perpaduan Hukum Perbandingan Berganda dan Hukum Perbandingan Timbal-balik. Dari kedua hukum tersebut juga lahir sebuah istilah atau pengertian dari massa ekivalen. Bila suatu unsur yang bergabung dengan unsur lain, maka pada perbandingan keduanya unsur tersebut ialah sebagai sebuah perbandingan massa ekivalennya atau juga suatu kelipatan sederhana dari padanya.
6.      Hukum Penyatuan Volume ( Joseph Louis Gay-Lussac )
Pada suatu kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan pada volume gas-gas pereaksi dan gas-gas produk-reaksi merupakan sebuah bilangan yang bulat dan mudah.
7.      Hukum Avogadro ( Amedeo Avogadro )
Pada suatu temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama dari semua gas dapat mengandung jumlah molekul yang sama.

Jenis stoikiometri :
Ø  Stoikiometri Reaksi: Stoikiometri sering sekali digunakan untuk menyeimbangkan persamaan kimia yang dapat ditemukan pada stoikiometri reaksi. hal Ini menggambarkan hubungan kuantitatif antara zat karena berpartisipasi dalam reaksi kimia. Di dalam contoh di atas, nitrogen dan hidrogen bereaksi untuk membentuk amonia, reaksi stoikiometri menggambarkan rasio molekul nitrogen, hidrogen dan amonia 1: 3: 2.
Ø  Stoikiometri Komposisi :hal ini menjelaskan kuantitatif (massa) hubungan antara unsur-unsur dalam senyawa. contohnya, stoikiometri komposisi menggambarkan (massa) nitrogen dengan hidrogen yang bergabung menjadi amonia kompleks. yaitu 1 (satu) mol nitrogen dan 3 (tiga) mol hidrogen dalam setiap 2 mol amonia. Mol ialah satuan yang dipakai dalam kimia untuk jumlah zat.
Ø  Stoikiometri Gas: ialah Jenis stoikiometri yang berkaitan dengan reaksi yang melibatkan gas, di mana gas berada pada suhu, tekanan dan volume yang di kenal dan dianggap gas ideal. Untuk gas, perbandingan volume idealnya sama dengan hukum gas ideal,akan tetapi rasio massa reaksi tunggal harus dihitung dari massa molekul reaktan dan produk, di mana massa molekul ialah massa 1 (satu) molekul zat.
Ø  Gas ideal merupakan gas teoretis yang terdiri dari satu set partikel dan bergerak acak, tanpa-berinteraksi mematuhi hukum gas ideal. Hukum gas ideal adalah persamaan keadaan gas ideal. Persamaan hukum gas ideal adalah
PV= nRT , di mana P adalah tekanan,dan V adalah volume dan T adalah temperatur absolut,sedangkan n adalah mol gas dan R adalah konstanta gas universal.

Daftar pustaka
Alfian, Zul. 2009. Kimia Dasar. Medan : USU Press
Yoshito, Takeuchi. 2006. Pengantar Kimia. Tokyo : Penerbit Iwanami Publishing Co.
Yanti, F D., Dermawan Afandy., Muhammad Su’aidy. 2012. Dentifikasi Pemahaman Materi Perhitungan Kimia (STOIKIOMETRI) Pada Siswa Kelas X SMAN 10 Malang Semester II Tahun Ajar 2012/2013. Jurnal Online UM.
Murjana, Angga. 2019. Stoikiometri.
Sumber : https://rumusrumus.com/stoikiometri/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.