.

Rabu, 12 September 2018

HUJAN ASAM

 Oleh : 
Farah Dita Salsabila
(@J04-Farah, @ProyekJ01)

Abstrak
Hujan secara alami bersifat asam dengan pH < 6, tetapi hujan dengan pH < 5,6 didefinisikan sebagai hujan asam. Hujan asam terjadi sebagai dampak pertemuan antara polutan SO₂, NO₂, dan HNO₃ dengan butir-butir air. Semua unsur polutan ini merupakan hasil sampingan dari proses pembakaran bensin maupun solar baik dari kendaraan ataupun pabrik. Hujan asam juga akan memberikan pengaruh pada daerah yang terkena, baik pada biotik maupun abiotik seperti pada tanah berupa peningkatan keasaman tanah, pada perairan dapat berupa mengganggu ekosistem di dalam perairan, pabrik atau mesin industri serta bahan-bahan material dan dapat pula mengganggu kesehatan manusia.

Kata Kunci: Hujan asam, belerang, deposisi asam

Pengertian Hujan Asam 
     Seperti yang kita ketahui, hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang menjadi masalah bagi manusia dan sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Istilah hujan asam pertama kali digunakan oleh Robert A. Smith (1872) dalam Kupchella (1989) yang menguraikan tentang keadaan di Manchester, sebuah daerah industri di bagian utara Inggris. 
     Hujan asam ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asam di udara larut dalam butir-butir air di awan. Jika hujan turun dari awan itu, air hujan bersifat asam. Asam itu terhujankan atau rain-out. Hujan asam dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut ke dalam air hujan dan turun ke bumi. Asam itu tercuci atau wash-out. Masalah hujan asam terjadi di lapisan atmosfer rendah, yaitu di troposfer. Asam yang terkandung dalam hujan asam ialah asam sulfat (H₂SO₄) dan asam nitrat (HNO₃). Asam sulfat berasal dari gas SO₂ dan asam nitrat dari gas NOx.
    
Penyebab Hujan Asam 
     Hujan asam dapat disebabkan secara alamiah, misalnya oleh emisi gas gunung api dan dari proses biologis tanah, rawa dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur)  yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida (S0₂) dan nitrogen oksida (NO). Menurut Agustiarni (2008), penggunaan cerobong asap yang tinggi juga  berkontribusi dalam terjadinya hujan asam, karena emisi gas yang dikeluarkan akan masuk ke sirkulasi udara yang memiliki jangkauan lebih luas.

Proses Terjadinya Hujan Asam 
     Pada proses terbentuknya hujan asam, evaporasi dan transpirasi berlangsung seperti pada siklus air yang biasanya. Uap air hasil evaporasi dan transpirasi ini juga akan naik ke atmosfer. Namun karena adanya pencemaran udara oleh gas NO dan SO₂, uap air kemudian bereaksi dengan gas NOx dan SO₂ membentuk asam nitrat (HNO₃) dan asam sulfat (H₂SO₄). Asam-asam ini kemudian bergabung dengan uap air membentuk awan. Awan yang mengandung asam ini akan berkumpul awan-awan lain hingga terjadi presipitasi. Presipitasi yang terjadi inilah yang disebut dengan hujan asam. Menurut Lakitan (2002), presipitasi adalah proses jatuhnya butiran air atau kristal es ke permukaan bumi. Sedangkan menurut Tjasyono (2004), presipitasi didefinisikan sebagai bentuk air cair dan padat (es) yang jatuh ke permukaan bumi. Secara sederhana pembentukan zat asam tersebut melalui proses kimia, dengan reaksi seperti berikut:



Dampak Hujan Asam

a. Kesehatan
Hujan asam mempengaruhi kesehatan melalui 3 cara, yaitu:
  • Efek jangka pendek karena menghirup udara yang tercemar berat
  • Efek jangka panjang karena menghirup udara yang tercemar sedang atau ringan
  • Efek tidak langsung karena ter-exposed pada logam berat seperti alumunium dan logam berat lain yang terbebaskan dari tanah pada pH yang rendah

 b. Hutan 
Kerusakan hutan oleh hujan asam gejalanya berbeda dengan gejala kerusakan oleh kekeringan dan serangan hama atau penyakit. Kerusakan dan kematian hutan disebut Forest Dieback atau Waldsterben yang mengakibatkan naiknya resiko terjadinya tanah longsor yang pastinya sangat berbahaya bagi penduduk.
 
c. Pertanian
Hasil padi dapat turun sampai 30% karena hujan asam. Karena besarnya laju pertumbuhan industri, ada kemungkinan telah terjadi kenaikan kadar SO₂ sampai pada kadar yang menyebabkan keracunan kronik dan penurunan hasil pertanian secara tidak kasat mata.

d. Ekosistem Akuatik 
Hujan asam berkepanjangan akan mempengaruhi pH air ekosistem akuatik (Kupchella, 1989). Karena kehidupan organisme hidup akuatik sangat dipengaruhi oleh pH air tempat hidupnya, hujan asam mempunyai pengaruh yang besar terhadap biologi ekosistem akuatik. Hujan asam menurunkan populasi ikan, tumbuhan akuatik dan jasad renik. Hujan asam juga memperkaya danau dengan unsur hara, khususnya nitrogen. Sebagai akibatnya dapat terjadi eutrofikasi, yaitu penyuburan perairan yang juga dapat mengakibatkan pertumbuhan plankton yang berlebihan sehingga plankton itu saling meneduhi dari sinar matahari dan terjadilah kematian massal plankton (Odum, 1996).

e. Material 
Hujan asam mempunyai dampak penting terhadap berbagai jenis material. Sebagian kerusakan ini disebabkan oleh deposisi kering asam sulfat yang berasal dari industri.

Solusi
1. Menggunakan bahan bakar dengan kandungan belerang dan nitrogen yang rendah
2. Menghindari adanya zat belerang pada waktu pembakaran
3. Menangkap zat pencemar dari gas buangan 
4. Penghematan energi seperti pengembangan transport massal umum dengan bus dan kereta api serta berpergian dengan sepeda dan jalan kaki untuk jarak dekat.

Daftar Pusaka
- Matahelumual, Bethy C. 2010. Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 1 No. 2 Agustus 2010: 59 - 70. http://www.bgl.esdm.go.id/publication/kcfinder/files/article/jlbg20100201.pdf 
- Cahyono, W. Eko. 2010. Pengaruh Hujan Asam pada Biotik dan Abiotik. http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/viewFile/718/636
- Yatim, Erni M. 2007. Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, II (1). Dampak dan Pengendalian Hujan Asam di Indonesia. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=261632&val=7056&title=DAMPAK%20DAN%20PENGENDALIAN%20HUJAN%20ASAM%20DI%20INDONESIA
- Matahelumual, Bethy C. 2010. Potensi Terjadinya Hujan Asam di Kota Bandung. http://www.bgl.esdm.go.id/publication/kcfinder/files/article/jlbg20100201.pdf 
- Hidayat, Siska. 2014. Makalah Hujan Asam. https://edoc.site/makalah-hujan-asam-pdf-free.html

7 komentar:

  1. @J16-Tri teimakasih atas informasinya, sangat membantu. Saya menjadi lebih paham lagi tentang dampak yang di akibatkan oleh hujan asam. Saran saya sebaiknya anda menulis sumber menggunakan "menurut" atau dengan tada "kutip". Nilai 78

    BalasHapus
  2. @J06-Razan
    Terimakasih atas infonya. Artikelnya sangat rapih namun untuk penulisannya harap diberi sumber siapa yang menulis. Poin : 79

    BalasHapus
  3. @J15-Shasa Terimakasih atas informasinya. Artikelnya sangat bagus informasi yang diberikan juga cukup lengkap ditambah mindmappingnya juga bagus dan cukup kreatif. 79

    BalasHapus
  4. @J13-Silvia
    Terimakasih.Karena artikel anda sangat bermanfaat untuk di baca.Dan saya jadi lebih memahami tentang hujan asam.Saran saya daftar pustaka nya lebih di rapihkan

    Poin:78

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.