.

Sabtu, 18 Agustus 2018

Masalah Dunia Yang Dapat Diperbaiki Green Chemistry

Muhammad Abdillah

Masalah Dunia Yang Dapat Diperbaiki Green Chemistry

 

       Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan bidang kimia yang berfokus pada pencegahan polusi. Pada awal 1990-an, green chemistry mulai dikenal secara global setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi. Green chemistry merupakan pendekatan untuk mengatasi masalah lingkungan baik itu dari segi bahan kimia yang dihasilkan, proses ataupun tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini menegaskan tentang suatu metode yang didasarkan pada pengurangan penggunaan dan pembuatan bahan kimia berbahaya baik itu dari sisi perancangan maupun proses. Bahaya bahan kimia yang dimaksudkan dalam konsep green chemistry ini meliputi berbagai ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim global, dan penipisan sumber daya alam.

Ada 12 Prinsip Kimia Hijau yang sudah sering kita dengar, antara lain:
 1. Mencegah Limbah
2. Memaksimalkan Atom Ekonomi
3. Desain sintesis kimia yang kurang berbahaya
4. Desain Produk kimia yang aman
5. Gunakan Pelarut / kondisi reaksi yang aman
6. Meningkatkan Efisiensi Energi
7. Gunakan bahan baku Terbarukan
8. Hindari penggunaan Kimia Derivatif
9. Gunakan Katalis
10. Desain produk yang terdegradasi
11. Analisis Real-Time untuk Mencegah Polusi
12. Minimalkan Potensi Kecelakaan

1)      Masalah Kekurangan Energi
Green chemistry dapat menjadi pendorong dalam pembuatan energi alternatif seperti photovoltaics, rekayasa bahan bakar hidrogen, bahan bakar nabati atau biologis dan yang lainnya. Selain itu gerakan Green Chemistry lain ialah meningkatkan pemakaian katalis yang tepat dan mampu mengefisienkan pemakaian energi. Sebab jika alur proses sintesis dapat dipotong otomatis pemakaian energi dapat dihemat.

2)      Masalah Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim, kenaikan suhu lautan , kimia stratosfir, dan pemanasan global adalah bidang kajian yang digarap oleh teknologi Green Chemistry.

3)      Masalah Sumberdaya alam yang kian menipis
Upaya-upaya yang dapat dilakukan melalui Green Chemistry ialah sintesis bahan bakar yang dapat diperbaharui secara berkesinambungan baik dari segi ekonomi dan teknologi seperti Teknologi biomassa, Teknologi nanosains, Biosolar, Efisiensi Karbondioksida , Zat chitin dan Pengolahan Limbah.

4)      Masalah Kekurangan pangan
Green chemistry secara sains dapat berperan dalam teknologi produksi makanan masa depan dengan cara: Pertama, mengembangkan sejenis pestisida yang hanya berpengaruh pada organisme yang menjadi target dan dapat secara mudah terdegradasi menjadi zat tak berbahaya.
Kedua, mendesain proses daur ulang sisa-sisa produk pertanian untuk dapat diolah kembali. Ketiga Menbuat sejenis fertilizer (anti pertumbuhan) yang digunakan dengan takaran sesedikit mungkin dengan tingkat keberhasilan tinggi.

5)      Masalah Alam Lingkungan yang semakin terpolusi
Penerapan Green Chemistry pada sendi-sendi penelitian dan proses produksi yang dilakukan secara konsisten dan tepat, dapat mengurangi bahkan menghilangkan senyawa beracun yang berdampak manusia, biosfir dan lingkungan sekitar.

Hasil Penerapan Konsep Green Chemistry
Penerapan Green Chemistry pada aktivitas dan proses produksi yang dilakukan secara konsisten dan tepat, dapat mengurangi bahkan menghilangkan senyawa beracun yang berdampak manusia, biosfir, dan lingkungan sekitar. Pentingnya gerakan ini didukung semua pihak terutama kalangan industri dan pemerintah. Green Chemistry memang tidak akan menyelesaikan semua masalah polusi , energi dan pangan. Tetapi peranannya mampu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kelestarian hidup jangka panjang (sustainable development)

DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/prosbio/article/view/3208/2248

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.