.

Sabtu, 04 Agustus 2018

PETROKIMIA DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN

PETROKIMIA DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN

ABSTRAK
Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk-produk yang dihasilkan dari minyak dan gas bumi. Indusrtri petrokimia adalah industri yang berkembang berdasarkan suatu pola yang mengkaitkan suatu produk-produk industri minyak bumi yang tersedia, dengan kebutuhan masarakat akan bahan kimia atau bahan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari.
KEYWORD : Petrokimia, manfaat petrokimia
PEMBAHASAN
Di Indonesia, perusahaan petrokimia lokal terbesar adalah Pertamina. Industri petrokimia Pertamina yang berbahan baku minyak dan gas bumi antara lain Kilang Metanol di Pulau Bunyu Kalimantan Timur, Kilang Purified Terephthalic Acid (PTA) dan Kilang Polypropylene (Polytam) di Plaju, Sumatra Selatan, Kilang Paraxylene dan Benzene di Cilacap, Jawa Tengah. Industri petrokimia dibagi menjadi dua bagian besar yaitu :
a. Industri petrokimia hulu
mengolah produk dasar (produk primer) menjadi produk setengah jadi (produk antara). Contoh : Methanol, Etilena, Propilena, Butadina, Benzena, Toluena, Xylena, Fuel Coproducts, Pyrolisis Gasolina, Pirolisis Fuel Oil.
b.  Industri  petrokimia hilir
mengolah produk setengah jadi menjadi produk yang siap pakai. Contohnya seperti plastik, pelarut (seperti solvent), zat peledak, karet sintetis, nilon
Untuk memperoleh produk petrokimia dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu:
1. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan  dasar petrokimia
2. mengubah bahan dasar menjadi produk setengah jadi
3. mengubah produk setengah jadi menjadi produk akhir

B.  Bahan Dasar Petrokimia
Bahan baku terbagi kedalam dua jenis, yaitu bahan baku yang berasal dari kilang minyak dan bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi. Bahan baku yang berasal dari kiliang minyak diantaranya adalah :
–        Fuel gas
–        Gas propane dan butane
–        Mogas
–        Nafta
–        Kerosin/ minyak tanah
–        Gas oil
–        Fuel Oil
–        Short residue/ waxy residue

Bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi diantara adalah:
–        Metana (CH4
–        Etana (C2H6)
–        Propana (C3H8)
–        Butana (n-C4H10)
–        Kondensat (C5H12 – C11H24)

Bahan baku yang berasal dari kilang minyak diperoleh dari Kilang Minyak Cilacap, Balongan, Dumai, Musi, Balikpapan dan lain sebagainya. Sedangkan bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi diperoleh dari Lapangan Gas Arun, Lapangan Gas Badak/ Bontang, dan Lapangan gas Natuna.
         
Tapi secara umum, ada tiga bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia yaitu:
1.   Oelofin
Oelofin adalah bahan dasar petrokimia yang paling utama. Produksi oelofin diseluruh dunia mencapai milayaran kg pertahun.. Olefin yang paling banyak diproduksi adalah:
·      Etilena
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar etilena adalah:
a.       Polietilena, merupakan plastic yang banyak dioproduksi yang banyak digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus (sampul). Dalam industri  plastik polietilena digunakan sebagai bahan dasar, tapi ditambahankan bahan tambahan lainnya seperti bahan pengisi, plasticer, dan pewarna.
b.      PVC atau polivinilklorida : plastik yang digunakan untuk pembuatan pipa paralon dan pelapis lantai
c.       Etanol (alkohol) : digunakan senagai bahan bakar atau bahan setengah jadi untuk pembuatan produk lain, misalnya pembuatan asam asetat
d.      Etilena glikol : digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil didaerah beriklim dingin
·      Propilena
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar propilena adalah:
a.       Polipropilena, digunakan sebagai tali dan karung plastik. Bahan ini lebih kuat dari polietilena.
b.      Gliserol, digunakan sebagai bahan kosmerik (pelembab), industri makanan, dan bahan untuk membuat peledak (nitrogliserin)
c.       Isopropyl alcohol, digunakan sebagai bahan-bahan produk petrokimia yang lain misalnya membuat aseton

·      Butadiena
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar butadiene adalah karet sintetis dan nilon
2.      Aromatik
Bahan aromatik memiliki rantai rangkap selang seling dalam ikatan senyawanya. Pada industri petrokimia bahan aromatik terpenting adalah:
·      Benzena
Adalah senyawa kimia organik yang berupa  cairan  tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis.
Benzena ditemukan pada tahun 1825 oleh seorang ilmuwan Inggris, Michael Faraday, yang mengisolasikannya dari gas minyak dan menamakannya bikarburet dari hidrogen.
·      Toulena
Toluena, dikenal juga sebagai metilbenzena ataupun fenilmetana, adalah cairan bening tak berwarna yang tak larut dalam air dengan aroma sepertipengencer cat dan berbau harum seperti benzena. Toluena adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok umpan industri dan juga sebagai pelarut. Seperti pelarut-pelarut lainnya, toluena juga digunakan sebagai obat inhalan  karena sifatnya yang memabukkan.
3. Syn-Gas (gas sintetis)
Gas sintetis merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen (H2). Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar gas sintetis adalah:
·      Amonia
Ammonia dibuat dari gas nitrogen dan hydrogen. Pada industri petrokimia gas nitrogen diperoleh dari udara, sedangkan gas hydrogen diperoleh dari gas sintetis.
·      Urea
Dibuat dari amonia dan gas karbon dioksida. Selain sebagai pupuk urea juga digunakan pada industri perekat, plastik, dan resin.
·      Methanol
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, Dibuat dari gas sintetis melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis. Digunakan untuk pembuatan formaldehida, untuk membuat serat dan campuran bahan bakar.
·      Formaldehida
Formaldehida merupakan aldehida yang berbentuknya gas. Dalam bentuk  cair dikenal sebagai formalin, dalam bentuk  padatan yang dikenal paraformaldehyde atau trioxane
Manfaat Petrokimia

1. Aspal
Salah satu produk petrokimia misalnya aspal. Kita semua pasti mengenal dan merasakan manfaatnya. Apa jadinya jika jalan tidak dilapis aspal? dimusim hujan becek, dimusim kemarau berdebu. Kegunaan lain aspal digunakan untuk pelapis tanggul, pelapis tahan air, sebagai bahan isolasi, pelapis anti korosi pada logam dan juga sebagai bahan campuran pada pembuatan briket batubara.
2. Lilin
Hampir disetiap rumah tangga mengenal adanya lilin, yang digunakan sebagai cadangan bila lampu dari PLN padam. Lilin jenis ini oleh pertamina diproduksi dengan nama Hard Semi White Wax dan Fully Refined White Wax. Tapi selain untuk penerangan, kedua jenis lilin tersebut juga dapat digunakan sebagai kertas lilin pembungkus, bahan baku semir serta pengkilap lantai dan mebel.
3. Polytam PP (Polipropilena Pertamina)
Kantong plastik, karung plastik, film, produk cetakan (moulding) dan tali rafia adalah produk yang sangat memasyarakat. Produk tersebut dibuat dengan menggunakan bahan polytam PP. Pertamina kini memasarkan dua macam polytam PP, yaitu Fill Grade -F600 dan Yarn Grade -F401.
4. Methanol
Methanol dapat digunakan sebagai lem untuk industri polywood (formaldehyde/adhesive) bahan baku untuk pembuatan dimetil-tereptalate, methylamines, methycloride, methylmetha orylate, bahan bakar kendaraan bermotor sebagai methytertiary buthylether, bahan bakar pesawat, bahan bakar jenis methyl fuel, bahan pelarut jenis nitro cellulose, dyes, resin, insektisida, dehidrator gas alam, dan sebagai bahan baku untuk industri protein sintesis dengan fermentasi berkesinambungan.
KESIMPULAN
Di Indonesia, industri petrokimia memegang peranan yang sangat penting. Namun, produk hilir yang dihasilkan dari industri petrokimia ini masih lebih sedikit dibandingkan dengan produk hulu yang dihasilkan. Kecilnya produksi menyebabkan impor produk hilir melonjak sehingga pasar di Indonesia justru dikuasai oleh produk-produk impor. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia sedang berusaha untuk mengoptimalkan produk dari industri petrokimia ini agar jumlah barang impor dapat dikurangi. Masalah lain yang sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini adalah mengenai pengadaan bahan baku untuk industri hulu petrokimia. Hingga kini, ketergantungan terhadap bahan baku naphta untuk olefin center dan kondensat center cukup tinggi. Minimnya ketersediaan bahan baku naphta di Indonesia mengharuskan industri petrokimia untuk mengimpor naphta dari luar. Sampai saat ini belum ada pengembangan lebih lanjut mengenai produksi naphta untuk mengatasi masalah ini. Ketersediaan gas alam di Indonesia untuk industri amoniak dan urea pun masih terbatas karena sebagian gas alam dari dalam negeri diekspor untuk memenuhi kontrak penjualan  jangka panjang. Akibatnya, produksi pupuk urea di Indonesia terhambat. Ketiga masalah di atas merupakan tantangan bagi para kimiawan untuk dapat mengembangkan suatu metode untuk dapat memecahkan masalah-masalah tersebu
Daftar pustaka : http://ririkhakha.blogspot.com/2013/01/industri-petrokimia_9070.html?m=1
                           https://www.google.co.id/amp/s/rieko.wordpress.com/2009/11/26/industri-petrokimia-part-1/amp/
                           http://iswahyudi8962.blogspot.com/2011/12/petrokimia.html?m=1
                          Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil (2017). Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Penerbit Pantona Media. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.