Korosi Pada Logam
Oleh : Muhammad Eggy
Zulmi Nando (@ProyekK01,@K13-Eggy)
Abstrak
Korosi merupakan istilah kimia dari
yang ditujukan karena adanya kerusakan pada logam akibat proses elektro kimia.
Korosi adalah suatu reaksi redoks antara logam dengan berbagai zat
yang ada di lingkungannya sehingga menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki. Dalam kehidupan sehari-hari korosi kita kenal dengan sebutan
perkaratan. Korosi terkenal terjadi pada logam besi, namun logam seperti
aluminium juga dapat terjadi korosi.
Seperti yang sudah kita ketahui
sejak lama setiap logam memiliki sifat yang berbeda, hal ini terjadi karena
adanya unsur yang berbeda disetiap zat tersebut. Dalam kimia ada yang namanya
deret volta yaitu:
- Logam bagian kiri memiliki Elektron sel bertanda negatif.
- Logam bagian kanan memiliki Elektron sel bertanda positif.
- Semakin ke kiri kedudukan logam semakin reaktif ( semakin mudah melepaskan elektron).
- Semakin ke kiri kedudukan logam semakin mudah mengalami korosi dan merupakan reduktor yang semakin kuat.
- Semakin ke kanan kedudukan logam semakin kurang reaktif (sukar melepaskan elektron).
- Semakin ke kanan kedudukan logam semakin kuat mencegah dari korosi dan merupakan oksidator yang semakin kuat.
- Logam sebelah kiri dapat mengusir atau mendesak atau mereduksi logam sebelah kanan sehingga reaksidapat berlangsung (spontan).
- Logam sebelah kanan tidak dapat mengusir atau mendesak atau mengoksidasi logam sebelah kiri sehingga reaksi tidak dapat berlangsung (tidak spontan).
Jadi, semakin logam tersebut ke
arah kanan maka, logam tersebut semakin sulit untuk terjadi korosi atau yang
kita sebut dengan pengkaratan. Korosi / pengkaratan dapat terjadi pada semua
jenis logam bukan hanya besi, logam lain juga dapat contohnya yaitu, aluminium,
proses korosi pada aluminium dapat melindungi lapisan dibawahnya tidak seperti
besi yang rapuh.
Proses terjadinya korosi karena
adanya suatu reaksi oksidasi antara logam dengan oksigen dan air yang membuat
suatu benda tersebut mengalami pengkaratan.
Akibat dari korosi membuat logam
yang mengalami hal tersebut menjadi kropos dan seperti tidak memilliki inti
kekuatan di dalamnya, akibat baik dari korosi adalah membuat logam yang apabila
ingin dilepas menjadi lebih mudah dikerjakan daripada logam yang masih memiliki
struktur yang bagus.
Cara mencegah korosi yaitu dengan Proteksi
katodik adalah perlindungan terhadap suatu logam dari serangan korosi. Proteksi
katodik memanfaatkan konsep deret galvanis (mekanisme korosi galvanis) untuk
melindungi logam. Menurut Sidiq Proteksi anodik yaitu, adanya arus anodik akan
meningkatkan laju ketidaklarutan logam dan menurunkan laju pembentukan
hidrogen. Hal ini bisa terjadi untuk logam ‘’active-passive’’ seperti Ni, Fe,
Cr, Ti dan paduannya. Jika arus yang lewat logam dikontrol seksama (dengan
potentiostat) maka logam akan bersifat pasif dan pembentukan logam-logam tak
terlarut akan berkurang
Menurut Sidiq korosi yang terjadi
pada logam tidak dapat dihindari, tetapi hanya dapat dicegah dan dikendalikan
sehingga struktur atau komponen mempunyai masa pakai yang lebih lama. Setiap
komponen atau struktur mengalami tiga tahapan utama yaitu perancangan,
pembuatan dan pemakaian. Ketidakberhasilan salah satu aspek seperti korosi
menyebabkan komponen akan mengalami kegagalan.
Jadi kesimpulan dari materi ini
adalah logam harus dapat terlindung dari segala jenis korosi/pengkaratan supaya logam tersebut dapat digunakan sebagai bahan untuk konstruksi maupun industri kimia yang berbasis kebersihan lingkungan. Korosi atau pengkaratan
lebih dominan mempunyai dampak negatif bagi logam di kehidupan manusia. Cara
pencegahan supaya tidak berkarat lebih diutamakan dalam penyatuan logam yaitu,
seperti proteksi katodik dan proteksi anodik pada logam tersebut.
Daftar Pustaka
Sidiq, M. Fajar/Journal Foundry
/Vol. 3 No. 1 April 2013/ Analisa korosi dan pengendaliannya
Bursten, Brown Lemay. 2000.
Chemistry The Central Science. New Jersey : Prentice Hall Chang, Raymond. 2003.
Kimia Dasar Konsep Konsep Inti. (Ed.3 Jilid 2). Jakarta : Erlangga
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus@K21-Rohit mindmap kurang dan tata tulis rapih untuk daftar pustaka tepat. Penilaian 76
BalasHapus@K04-Bayu
BalasHapusJudulnya sangat menarik ya
Penulisan abstraknya sudah benar tetapi daftar pustaka masih harus perbaiki ya
Kontennya harus diperbaiki terutama jarak antar paragraf
Mindmap menarik warnanya kontras dan fontnya kelihatan tapi logo kampus terlalu gede
Nilai: 73
@K18-Fierdian
BalasHapusMenurut saya judul yg digunakan sdh spesifik terhadap suatu masalah. Terdapat kekurangan dalam Daftar Pustakanya karena tdk terdapat penulis, tdk ada kutipan penulis. Mind Mapnya kebesaran logonya dan bukan dikiri.
Nilai : 74
@24-Galang
BalasHapusJudulnya menarik
Logo mercubuananya terlalu besar yang ada dimandmap
(@K30-Puji)
BalasHapusJudul : menarik
Tata Tulis : rapih dan mudah di mengerti
Konten : kurang menarik
Mind map : logonya terlalu besar
Score : 75
@K06-Faisal
BalasHapusDalam artikel ini sudah bagus. Hanya saja
mungkin harus lebih menarik lg.
Nilai : 75
K16-Syaiful
BalasHapusArtikel bagus
Menarik
70
Komennya gan masih simpel tapi terimakasih sudah mampir ke lapak ane
Hapus@K28-Rofiqoh
BalasHapusmateri bagus, maind map bagus, perbaiki lagi daftar pustakanya
nilai: 79
Judul :jelas dan menarik
BalasHapusTata tulis : masih kurang penjelasan tentang pendahuluan nya
Konten : kutipan lebih di jelaskan lagi di akhir kalimat
Mind map : sudah terlihat spesifik tetapi logo mercu lebih di kecilkan lagi
Nilai :75