.

Sabtu, 04 Agustus 2018

Ruang lingkup kimia pangan

                                                                                                                              Alfin yumaela lestari
                                                                                                                               @G07-Alfin 
                                                                                                                               @proyek G02

          Sifat kimia dari komponen penyusun bahan makanan, baik komponen makro seperti air, karbohidrat, protein dan lemak, maupun komponen mikro, seperti vitamin, mineral dan bahan tambahan pangan. Fenomena komponen kimia makanan selama pengolahan dalam sistem pangan, dibahas dalam buku ini. Buku Kimia Pangan ini disusun secara khusus untuk mahasiswa program studi Gizi, namun secara luas dapat digunakan sebagai materi diskusi bagi mahasiswa dari program studi lain yang mempelajari kimia pangan maupun kimia organik. Buku ini juga dapat dijadikan acuan bagi staf pengajar untuk memperkaya materi kuliah. Peneliti dan praktisi pangan dapat memanfaatkan buku ini sebagai acuan dalam riset dan pengembangan produk.

            Kimia pangan banyak kaitannya dengan proses penanganan dan pengolahan pangan, insutri pangan, dan konsumsi pangan. Karena mutu bahan yang di konsumsi sangat penting. Oleh karena itu, dalam buku ini dikaitkan dengan gizi dan akibat-akinat yang ditimbulkan. Hal itu merupakan alasan buku ini dinamakan Kimia Pangan dan Gizi. Beberapa komponen penting bahan pangan serta cara menganalisisnya dijelaskan dalam buku ini. Serta dikaitkannya dengan permasalahan yang ada di Indonesia.Bahan yang terkandung dalam bahan pangan dibahas satu persatu, yaitu air, karbohidrat, protein, lemak dan minyak, vitamin, dan mineral. Dibahas pula bahan kimia apa saja yang dapat ditambahkan, yaitu zat aditif makanan sert senyawa beracun dalam bahan pangan. Serta disajikan dan dibahas mengenai warna bahan makanan dan cita rasa. Pada bagian akhirjuga dipaparkan mengenai residu dan pencemaran yang terjadi. Disertai pula ilustrasi di dalam bukunya.

            Semua dibahas mulai dari dasar bahkan sampai kompleks. Seperti air yang merupakan bahan yang sangat penting bagi umat manusia. Didalamnya dibahas manfaat, akibat kekurangan air, ikatan kimia yang terjadi antar molekul air. Larutan dalam air, dan penentuan kadar air dalam bahan makanan.

            Pengolahan pangan diusahakan tidak merusak nilai gizi bahan yang dikandungnya. Selama pengolahan dapat terjadi berbagai jenis kehilangan atau susut yang dapat dikelompokkan ke dalam:
1.      kehilangan yang disengaja, misalnya dalam pengolahan serealia di mana biji-bijian digiling  untuk menghilangkan lapisan bran yang tidak diingini (misalnya penyosohan beras)
2.       kehilangan yang tidak dapat dihindarkan, misalnya bagi makanan yang dimasak, dikalengkan, diblansir, dikeringkan atau disterilisasikan
3.       kehilangan yang semestinya dapat dihindarkan, namun karena kurangnya pengawasan terjadi kehilangan.
4.      Tujuan utama pengolahan pangan yang bersifat mengawetkan adalah untuk menghancurkan faktor-faktor perusak mutu pangan yang akan menurunkan nilai gizinya.
 Faktor-faktor perusak mutu pangan yang akan menurunkan nilai gizinya,faktor-faktor perusak ini terutama adalah:
·          adanya aktivitas mikroorganisme, seperti bakteri, ragi, dan kapang
·         adanya enzim
·          kelembaban udara, sinar, dan oksigen
·         adanya serangan oleh serangga, parasit atau tikus

            Keinginan manusia untuk mendapatkan makanan yang berkualitas rupanya tak pernah terpuaskan. Dibatasi oleh kesulitan untuk senantiasa menyiapkan dan menyantap makanan segar, manusia mengembangkan berbagai produk pangan awetan. Berbagai teknologi pengolahan pangan yang baru terus bermunculan. Trend terakhir menunjukkan adanya kebutuhan akan makanan awetan yang memiliki kualitas tak kalah dari makanan segar.
            Yang menjadi persoalan adalah bagaimana menyiapkan makanan berkualitas tinggi dengan tingkat pengolahan, penggunaan bahan pengawet dan waktu persiapan seminimal mungkin. Kebutuhan ini merupakan tantangan bagi para ahli teknologi pangan untuk dapat melahirkan suatu bentuk teknologi baru. Dengan meningkatnya kemajuan teknologi, maka perkembangan diberbagai bidang juga mengalami kemajuan yang pesat, seperti bidang industri antara lain : industri pengolahan bahan makanan. 



Daftar pustaka: 

  1. https://googleweblight.com/iu=https://www.researchgate.net/publication/3129.55074_KIMIA_PANGAN&hl=id-ID
  2. http://chintyaayuj.blogs.uny.ac.id/2017/09/14/kimia-pangan/
  3. http://googleweblight.com/i?u=http://webduniakimia.blogspot.com/2011/03/masalah-pengolahan-pangan-dan-gizi-di.html?m%3D1&hl=id-ID
  4. https://googleweblight.com/i?u=https://buyungchem.wordpress.com/kimia-pangan/&hl=id-ID

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.