.

Sabtu, 11 Agustus 2018

Pencemaran Udara Pada Atmosfir

Nama : ALIFIANA
Kode : @G31





 Polusi udara adalah masuknya substansi fisik, kimia dan biologis di atmosfer yang dapat merubah tatanan lingkungan yang dapat mengganggu kehidupan. Secara alami didalam  udara sudah mengandung  material-material yang menyerap panas diantaranya karbon dioksida, uap air, oksigen, dan ozon  sehingga lapisan boisfer tetap hangat dan cocok untuk kondisi lingkungan semua organisme. Polutan yang lepas ke udara menambah konsentrasi material yang sudah ada dan masuknya material baru seperti nitrogen oksida, karbon monooksida, sulfur dioksida, dan metana sehingga atmosfer menjadi lebih pekat dan berefek negative terhadap kehidupan.


PENYEBAB POLUSI UDARA
Polusi udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder  Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam asap dan  kabut fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udar sekunder. Beberapa kegiatan manusia yang dapat menimbulkan polusi udara adalah transportasi, industri,  pembangkit listrik, pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar).
Polutan yamg berada di udara adalah senyawa yang berat molekulnya kecil dan substansi yang terhembus dari permukaan bumi. Kepekatan polutan berangsur menurun dengan bertambahnya ketinggian dari permukaan bumi. Stratifikasi lapisan atmosfer dari bawah keatas adalah troposfer, stratosfer, termosfer, dan ionosfer.

Berikut beberapa polutan penyebab polusi udara :
a. Karbon Dioksida (CO2)
Karbon dioksida berasal dari pembakaran sempurna hidrokarbon diantaranya adalah minyak bumi dan gas alam. Sebenarnya gas karbon dioksida tidak berbahaya bagi  manusia namun,  kenaikan kadar CO2 di udara penyebab utamapeningkatan suhu di permukaan bumi . Karbon dioksida di udara  dapat dilewati sinar ultra ungu dan sinar tampak, tetapi menahan sinar infra merah yang dipantulkan dari bumi.

b. Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida berasal dari pembakaran tak sempurna bahan bakar dalam kendaraan bermotor. Gas buang hasil pembakaran bensin dari kendaraan bermotor mengandung 10.000 sampai 40.000 ppm CO .  Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau, oleh karena itu, kehadirannya tidak segera diketahui. Gas itu bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan, dan paru-paru.

c. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Senyawa-senyawa belerang yang bertindak sebagai zat pencemar yang berbahaya adalah gas-gasa SO2 dan SO3. Gas SO2 di atmosfer sebagian besar berasal dari hasil pembakaran minyak bumi dan batubara yang mengandung belerang, di samping ada juga yang berasal dari hasil oksidasi bijih-bijih sulfida di industri. Udara yang mengadungSO2 dalam kadar cukup tinggi dapat menyebabkan radang paru-paru dan tenggorokan pada manusia serta khlorosis (kepucatan) pada daun-daun. Oksidasi SO2 akan menyebabkan terbentuknya SO3. Sulfur trioksida bila bereaksi dengan uap air akan menyebabkan hujan asam.

d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Jumlah kendaraan bermotor yang meningkat telah menimbulkan sejenis pencemaran udara yang tidak pernah dialami oleh peradaban sebelumnya. Pencemaran ini ditimbulkan oleh oksida nitrogen. Sumber utama oksida nitrogen adalah pembakaran bahan bakar dalam industri dan kendaraan bermotor nitrogen dan oksigen tidak bereaksi pada suhu rendah.

e. Pencemar Butiran
Di antara pencemar butiran, yang paling mencolok adalah asap dan butir-butir karbon sisa pembakaran. Bahan pencemar itu dapat berasal dari pembangkit listrik, industri dan kendaraan bermotor. Pencemar butiran dapat mengganggu pernafasan, daya pandang dan mempengaruhi cuaca.

f. Pencemaran Timbal di udara
Timbal (Pb) merupakan pencemar udara yang berasal dari gas buangan kendaraan bermotor. Untuk menghasilkan pembakaran yang baik dan meningkatkan efisiensi motor maka bahan bakar bensin diberi zat tambahan, yaitu Pb(C2H5)4 atau tetra etil timbale. Pembakaran di dalam motor, timbal dilepas ke udara dalam bentuk oksida timbal. Timbal merupakan racun keras yang bila menumpuk di dalam tubuh akan menimbulkan kerusakan permanen pada otak, darah dan organ tubuh lainnya.

Daftar Pustaka :
1. Atep Afia Hidayat Muhammad Kholil, "Kimia, Industri dan Teknologi Hijau".

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.