.

Jumat, 16 Februari 2018

BIOPESTISIDA sebagai Perkembangan Ilmu Kimia

oleh @G26-Iwan Fernady



Abstrak

Penggunaan pertisida kimia atau bahan kimia lain banyak dikurangi berkaitan dengan dampak negatif yang dapat berakibat fatal terhadap manusia dan juga lingkungan ditimbulkan akibat penggunaannya. Biopestisida diperkenalkan sebagai alternatif cara baru menangani hama yang lebih ekologis, murah, serta dapat diterima oleh para petani, yang tidak memiliki dampak negatif seperti pestisida kimia. Ilmu Bioteknolgi banyak berperan untuk membuat pestisida dari tanaman, pestisida dari mikroba, biokontrol, penggunaan  feromon dan atraktan dalam pengontrolan hama.
Kata Kunci : pestisida dari tanaman, petisida dari mikroba.

Isi :

Belakangan ini kimia sudah menjadi cabang sains yang mapan dan menjadi fokus pembelajaran, percobaan, dan terapan puluhan juta orang di berbagai negara, baik yang ada di sekolah lanjutan, lembaga penelitian, serta riset dan pengembangan perusahaan tertentu, menurut Hidayat dan Kholil (2017).

Pestisida dari tanaman dan pestisida dari mikroba merupakan produk dari Bioteknologi yang merupakan terapan dari biologi dan biokimia yang melibatkan pembuatan dan modifikasi bahan genetika atau organisme untuk kepentingan berbagai sektor indutri salah satunya industri pertanian, yang mempelajari pemanfaatan mahluk hidup seperti bakteri, fungi, virus dan sebagainya, menurut Hidayat dan Kholil (2017).

Pestisida dari tanaman adalah pestisida yang berasal dari ekstrak tumbuhan. Pestisida jenis ini hanya terbatas dalam membunuh beberapa jenis hama, seperti belalang, kutu daun dan ulat. Selain itu terdapat batasan penggunaan dari petisida ini karena efek yang lambat dari penggunaan pestisida ini.  Sehingga banyak petani yang mencampurkannya dengan pestisida kimia dan bila ini terjadi, tujuan kita untuk mengurangi pestisida kimia tidal terjadi dan dampak negatif dari pestisida kimia akan tetap ada. Selain itu, penggunaan ekstrak tumbuhan sebagai pestisida banyak dilakukan tetapi dilain pihak masih terdapat kekurangan pengembangan tumbuhan tersebut sebagai komersial produk dan seringkali ekstrak dari tumbuhan kurang stabil sedangkan dibutuhkan pestisida yang stabil.


Pestisida dari mikroba yang biasa digunakan  sebagai pestisida adalah cendawan, bakteri, virus dan protozoa yang mampu membunuh penyakit spesifik yang disebabkan oleh mikroba, nematoda dan hama serangga. Selain itu mampu meningkatkan pertumbuhan dari tanaman sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan dari pestisida ini potensial untuk mendapatkan pertanian yang ramah lingkungan. Entomopatogenik virus, bakteria, fungi dan protozoans banyak digunakan untuk melawan hama lepidopteran contoh :
  1. Viral patogen seperti NPV dan GV dapat mengontrol dari spilosoma, amsacta, spodoptera, helicoverpa, dll.
  2. Bakteri seperti bacillus thuringiensis, terkenal dalam mengontrol plutella dan helicoverpa.
  3.  Cendawan seperti thricoderma sebagai agen kontrol dari penyakit yang disebabkan oleh beberapa fungi dan bakteri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.