.

Sabtu, 03 Februari 2018

Bahaya pewarna makanan sintetis

Bahaya pewarna makanan sintetis
Oleh : Dede Abdulah (@F28-Komaludin)
Abstrak
Pada waktu lampau, bahan pewarna makanan sering diambil dari bahan-bahan alam, misalkan ingin warna merah maka akar bit yang digunakan, dan seterusnya. Nah, setelah perang dunia ke-2, bahan-bahan pewarna buatan atau sintetis mulai marak digunakan.
Dalam proses pembuatannya, seringkali pewarna alami digunakan sebagai purwarupa dalam proses sintetis pewarna buatan. Oleh karena itu, pewarna buatan dapat dipastikan akan memiliki warna yang lebih mencolok atau menarik ketimbang pewarna alami.

Kata kunci : kimia pangan , pewarna makanan

Pendahuluan
Makanan akan terlihat lebih menarik dan berwarna jika diberi pewarna agar konsumen tertarik dengan makanan tersebut , namun pada saat ini khususnya di Indonesia pewarna makanan sangat bebas diberikan kepada makanan atau minuman yang biasa dikonsumsi masyarakat baik pewarna alami maupun pewarna sintetis. Namun kenyataannya pelaku usaha lebih sering menggunakan pewarna sintetis atau bahkan pewarna tekstil pada makanan yang mereka sajikan, Selain warna yang lebih menarik, keunggulan lain pewarna buatan dibandingkan pewarna alami adalah biaya yang dibutuhkan dalam proses produksinya lebih kecil serta memiliki waktu kadaluwarsa yang jauh lebih panjang dari pada pewarna alami sehingga membuat konsumen lebih tertarik karena lebih terlihat segar pada kondisi fisik makanan tersebut.
Pembahasan
Pewarna sintetis adalah zat warna yang mengandung bahan kimia yang biasanya digunakan didalam makanan untuk mewarnai makanan.Pewarna sintetis ini mempunyai keuntungan yang nyata dibandingkan pewarna alami, yaitu mempunyai kekuatan mewarnai yang lebih kuat, lebih seragam, lebih stabil, dan biasanya lebih murah.
Jenis-jenis Pewarna Sintetis
a.       Tartrazine (E102 atau Yellow 5)
Pewarna kuning yang banyak digunakan dalam makanan dan obat-obatan. Selain berpotensi meningkatkan hiperaktivitas anak , pada sekitar 1-10 dari 10.000 orang, Tartrazine menimbulkan efek samping langsung seperti urtikaria (ruam kulit). Rhinitis (hidung meler), asma, purpura (kulit lebam). Intoleransi ini lebih umum pada penderita asma atau orang yang sensitive terhadap aspirin.
b.      Sunset Yellow (E110, Orange Yellow/Yellow 6)
Pewarna yang dapat ditemukan dalam makanan seperti jus jeruk, es krim, ikan kalengan, keju, jeli, minuman soda dan banyak obat-obatan. Untuk sekelompok kecil individu, konsumsi pewarna adiktif ini dapat menimbulkan urtikaria, rinitis, alergi, hiperaktivitas, sakit perut, mual dan muntah.
c.       Ponceau 4R (E124 atau SX Purple)
Pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai produk, termasuk selai, kue, agar-agar dan minuman ringan. Selain berpotensi memicu hiperaktivitas pada anak, pewarna ini dianggap karsinogenik (penyebab kanker) di beberapa Negara.
d.      Allura Red (E129)
Pewarna sintetis merah jingga yang banyak digunakan pada permen dan minuman. Pewarna ini sudah banyak dilarang di banyak Negara.
e.       Quinoline Yellow (E104)
Pewarna makanan kuning ini digunakan dalam produk seperti es krim dan minuman energy. Zat ini sudah dilarang di banyak Negara karena dianggap maningkatkan resiko hiperaktivitas dan serangan asma.
f.        Metanil Yellow
Pewarna makanan ini juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan. Metanil Yellow digunakan sebagai pewarna untuk produk-produk tekstil (pakaian), cat kayu, dan cat lukis.
Saat ini pewarna makanan tengah menjadi sorotan karena sudah meresahkan masyarakat, terutama munculnya berbagai kasus penggunaan pewarna non makanan seperti Rhodamine B. Rhodamine B merupakan pewarna sintetis dengan bentuk serbuk kristal, berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau, dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar/berflurosensi. Rhodamin B banyak digunakan pada industri tekstil dan kertas, sebagai pewarna kain, kosmetika, produk pembersih mulut, dan sabun (POM,2014).
Selanjutnya dijelaskan bahwa Rhodamin B sering disalahgunakan pada pembuata kerupuk, terasim cabe merah giling, agar-agar aromanis/kembang gula, manisan, sosis , sirup, minuman, dan lain-lain. Adapun ciri-ciri pangan yang mengandung Rhodamin B seperti warnanya cerah mengkilap dan lebih mencolok, terkadang warna terlihat tidak homogen(rata), ada gumpalan warna pada produk, dan bila dikonsumsi rasanya sedikit lebih pahit. Biasanya produk pangan yang mengandung Rhodamin B tidak mencantumkan kode, label, merek, atau identitas lengkap lainnya. Sebenarnya penggunaan Rhodamin B di Eropa sudah dilarang sejak tahun 1984, dengan alasan Rhodamin B termasuk bahan karsinogen (penyebab kanker) yang kuat. Uji toksisitas Rhodamin B yang dilakukan terhadap mencit dan tikus telah membuktikan hal tersebut. Inilah beberapa dampak kesehatan dan gangguan terhadap organ-organ tubuh mengkonsumsi Rhodamin B dalam jangka panjang, sehingga terakumulasi di dalam tubuh, mulai dari gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati, gangguan fisiologis tubuhm atau bahkan menyebabkan kanker hati (Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil (2017)).
Berikut ini bahaya dari pewarna sintetis atau buatan:
1)      Menyebabkan Kanker
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pewarna makanan yang biasa digunakan pada produk es krim, permen dan minuman, yaitu Blue 1, beresiko dapat menyebabkan kanker pada tikus. Hal yang sama juga ditemukan pada pewarna Blue 2 yang beresiko menyebabkan kanker otak pada tikus jantan.
2)      Menyebabkan Hiperaktivitas
Beberapa pewarna juga dihubungkan oleh munculnya hiperaktifitas pada anak-anak. Beberapa gejala hiperaktif yang disebabkan oleh pewarna makanan, seperti Red 40, yaitu tantrum, gelisah, agresif, ketidakmampuan untuk focus dan gugup. Studi terbaru menunjukkan bahwa pewarna dan pengawet sintetik tertentu menjadi penyebab memperburuknya gejala ADD dan ADHD pada anak.
3)      Gangguan pada Ginjal
Pewarna tertentu yang diketahui dengan nama Yellow 6 terkait dengan munculnya tumor ginjal dan tumor pada kelenjar adrenal. Yellow 6 juga diketahui mengandung sedikit senyawa karsinogen.
4)      Kemandulan pada Pria
Pewarna Blue 1 dan 2 diketahui juga dapat menyebabkan kemandulan pada pria.
5)      Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh
Sebuah studi yang dilakukan di University of California menunjukkan bahwa beberapa pewarna makanan dapat menyebabkan melemahnya system imun tubuh. Dari studi yang dilakukan itu, dosis pewarna makanan yang dikonsumsi akan menentukan tingkat pelemahan system kekebalan tubuh.
6)      Komplikasi
Gejala lainnya yang mungkin dapat muncul secara bersamaan (komplikasi) yang disebabkan oleh pewarna makanan sintetis yang berbahaya adalah reaksi alergi, serangan asma, migraine, pandangan kabur, kecemasan dan munculnya masalah pada perilaku.
Efek yang ditimbulkan pewarna makanan memang sangat buruk, untuk itu ilmu pangan sangat dibutuhkan untuk mengkaji bagaimana produk makanan ini diproses, disiapkan, dan didistribusikan.
Saat ini mulai banyak bermunculan pewarna alami yang menyehatkan yang berasal dari bahan organik, Menurut Citramukti (2008) dalam Handayani, Prima Astuti dan Asri Rahmawati (2012) Buah naga (Dragon Fruit) merupakan buah pendatang yang banyak digemari oleh  masyarakat  karena  memiliki  khasiat dan  manfaat  serta  nilai  gizi  cukup  tinggi. Bagian  dari  buah  naga  30-35%  merupakan  kulit  buah  namun  seringkali  hanya dibuang sebagai sampah. Kulit buah naga mengandung  zat  warna  alami  antosianin cukup  tinggi.  Antosianin  merupakan  zat warna  yang  berperan  memberikan  warna merah  berpotensi  menjadi  pewarna  alami untuk  pangan  dan  dapat  dijadikan  alternatif pengganti pewarna sintetis yang lebih aman  bagi  kesehatan. Antosianin  adalah  kelompok  pigmen  yang  berwarna  merah  sampai  biru yang   tersebar   dalam   tanaman   (Abbas, 2003).  Pada  beberapa  buah-buahan  dan sayuran    serta    bunga    memperlihatkan warna-warna  yang  menarik  yang  mereka miliki  termasuk  komponen  warna  yang bersifat larut dalam air dan terdapat dalam cairan sel tumbuhan (Fennema, 1976). Antosianin  adalah  suatu  kelas  dari  senyawa fl avonoid yang secara luas terbagi dalam polifenol tumbuhan. Flavonol, fl avon-3-ol, fl avon, fl avanon, dan fl avanol adalah kelas tambahan  fl avonoid  yang  berada  dalam oksidasi dari  ntosianin. Larutan pada senyawa fl avonoid adalah tak berwarna atau kuning pucat (Harborne, 1987). Antosianin stabil pada pH 3,5 dan suhu 50 oC, mempunyai  berat  molekul  207,08  g/mol  dan  rumus molekul C15H11O (Fennema, 1996).
Bahan-bahan pewarna makanan alami lain diantaranya :
a.       Warna kuning dan oranye : Gardenia kuning, kunyit kuning, jeruk
b.      Warna biru dan hijau : Gardenia biru dan gardenia hijau
c.       Warna merah dan ungu : Kubis merah, kulit anggur merah, ubi ungu
Kesimpulan
Pewarna sintetis adalah zat warna yang mengandung bahan kimia yang biasanya digunakan didalam makanan untuk mewarnai makanan.Pewarna sintetis ini mempunyai keuntungan yang nyata dibandingkan pewarna alami, yaitu mempunyai kekuatan mewarnai yang lebih kuat, lebih seragam, lebih stabil, dan biasanya lebih murah.
Jenis jenis pewarna sintetis
a.       Tartrazine (E102 atau Yellow 5)
b.      Sunset Yellow (E110, Orange Yellow/Yellow 6)
c.       Ponceau 4R (E124 atau SX Purple)
d.      Allura Red (E129)
e.       Quinoline Yellow (E104)
f.        Metanil Yellow
Berikut ini bahaya dari pewarna sintetis atau buatan
a.       Menyebabkan Kanker
b.      Menyebabkan Hiperaktivitas
c.       Gangguan pada Ginjal
d.      Kemandulan pada Pria
e.       Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh
f.        Komplikasi
Bahan-bahan pewarna makanan alami lain diantaranya
a.       Warna kuning dan oranye : Gardenia kuning, kunyit kuning, jeruk
b.      Warna biru dan hijau : Gardenia biru dan gardenia hijau
c.       Warna merah dan ungu : Kubis merah, kulit anggur merah, ubi ungu
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil (2017), Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Patona Media : Jakarta
Handayani, Prima Astuti dan Asri Rahmawati (2012), Pemanfaatan kulit buah naga (Dragon Fruit) sebagai pewarna alami makanan pengganti pewarna sintetis.  Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 1, No 2
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=135646&val=5669&title=PEMANFAATAN%20KULIT%20BUAH%20NAGA%20%28Dragon%20Fruit%29%20%20SEBAGAI%20PEWARNA%20ALAMI%20MAKANAN%20PENGGANTI%20PEWARNA%20SINTETIS (Diunduh , 01 Febuari 2018)
Artikel The Professional Gui_DE (2014) Pewarna Buatan pada makanan https://guide-prof.blogspot.co.id/2014/11/pewarna-buatan-pada-makanan.html
Artikel Bahaya Pewarna makanan buatan (Sintetis) http://informasitips.com/bahaya-pewarna-makanan-buatan-sintetis

Adinda Rudystinah (2017) Artikel Daftar pewarna makanan sehat alami dari bahan makanan ttps://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/pewarna-makanan-alami/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.