.

Sabtu, 11 Februari 2017

Pencemaran Udara Di Jakarta

Didalam REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan Jakarta merupakan wilayah dengan tingkat polusi udara terburuk dari 14 kota metropolitan di Indonesia.  Ia mengatakan hasil itu didapat  dari  evaluasi  tingkat  polusi udara 2014 yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dengan  salah  satu  penyebab  kualitas udara yang buruk di daerah ini, adalah tingginya jumlah kendaraan berat dan  kemacetan lainnya.
Knalpot (pembakaran ) Menyumbangkan Karbondioksida sebanyak 686.864 ton/tahun -Cerobong Asap Cerobong asap yang keluarannya merupakan hasil pembakaran dari kerja pabrik. Selain ada karbon juga ada zat berbahaya lain yaitu CFC Berikut ini adalah sebagian dari zat-zat yang menjadi polutan, yaitu bahan pencemar yang mencemarkan udara di DKI Jakarta :
1.Karbon Monoksida Karbon Monoksida merupakan zata polutan hasil dari pembakaran. Sumber utama dari karbonmonoksida adalah Gas buangan kendaraan bermotor yang tidak terawat emisinya. Dapat membahayakan dan sangat membahayakan kesehatan paru-paru.
2.Sulfur Dioksida Merupakan hasil dari kerja mesin pembangkit tenaga listrik. Gas buangan ini sangat berbahaya karena akan mengganggu system pernafasan.
3.Partikulat mater. Zat ini berasal dari pembakaran gas kendaraan bermotor. Merupakan zat yang dapat menyebabkan alergi. Dapat menimbulkan fibrosis paru-paru.
4.Nitrogen Zat ini merupakan zat hasil buangan gas pada industry. Gas ini sangat berbahaya bagi tubuh terhadap paru-paru karena tingkat toksik yang tinggi dapat menyebabkan kematian.
80% polusi udara di DKI Jakarta merupakan sumbangan dari hasil gas buang kendaraanbermotor. Berikut adalah rinciannya:
Karbondioksida 70%-
Nitrogen 9%-
Hidrokarbon 20%-
Sulfur dioksida 1
Menurut Prof Dr Faisal Yunus, PhD, SpP(K) dari Universitas Indonesia mengingatkan, seseorang yang terlalu sering terpapar polusi udara berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan, terutama pada sistem pernapasan. "Bisa batuk berdahak atau sesak. Namun jika sudah terlalu parah, Anda bisa mengalami Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)," ungkapnya.
Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh dr Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD-KGEH, dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), diketahui bahwa beragam jenis asap polusi tersebut paling banyak menyebabkan keluhan sakit tenggorokkan (81 persen), batuk (72 persen), dan iritasi mata (69,4 persen). Keluhan lain seperti pilek, sesak napas, sakit kepala, dan iritasi kulit juga dialami oleh lebih dari 50 persen responden.

Dirangkum pada Kamis (27/8/2015), berikut ini hasil pengamatan detikHealth baru-baru ini.
"Polusi di Jakarta udah banyak banget, di mana-mana, dan parah lah. Paling sering sih dampaknya gangguan napas ya," kata Arga (25), seorang pengguna angkutan umum saat ditemui di Halte Busway Dukuh Atas 2, Jakarta Selatan.
Kebetulan, Arga memang berprofesi sebagai dokter sehingga tak heran jika ia punya perhatian terhadap dampak polusi bagi kesehatan. Namun Arga bukan satu-satunya. Pengamatan detikHealth di jalanan ibukota mengungkap berbagai macam keluhan, hingga kekhawatiran akan dampak polusi bagi organ-organ tubuh seperti jantung dan paru-paru.
Beberapa kemungkinan bagi solusi pencemaran udara di perkotaan diantaranya adalah :
1.    Memprioritaskan moda transportasi angkutan massal yang aman dan nyaman seperti bus dan kereta api. Sehingga, warga kota lebih memilih menggunakan angkutan umum dari pada mobil pribadi.
2.    Membatasi usia kendaraan yang beredar, terutama angkutan umum. Sudah bukan rahasia lagi kalau angkutan umum banyak menggunakan kendaraan tua dan tidak terawat. Semakin tua kendaraan akan semakin besar kemungkinan dampak buruk dari gas buangnya.
3.    Pembenahan manajemen transportasi kota terutama kemacetan. Sebab, kemacetan lalu lintas sangat berpotensi memperburuk pencemaran udara.
4.    Pemeriksaan uji emisi secara optimal dan berkala pada semua kendaraan umum maupun pribadi.
5.    Menambah taman kota dan ruang terbuka hijau, serta penanaman pohon di pinggir jalan.

http://health.detik.com/read/2016/01/04/063745/3109689/763/agustus-polusi-udara-di-jakarta-sudah-dalam-tahap-bahaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.