.

Sabtu, 04 Agustus 2018

Parfum Pemicu Pemanasan Global

@H28-AZIZ
Oleh : Aziz Hadiningrat
Abstrak

     Parfum juga merupakan zat pewangi yang digunakan sebagai pengharum badan. Parfum seperti yang biasa kita pakai merupakan pembunuh nomor satu bagi kita. Parfum merupakan satu dari beberapa bahan yang yang mengandung CFC (ChloroFluoroCarbon). CFC yaitu zat yang merubah ozon menjadi oksigen. Jika tidak ada ozon maka sinar ultra violet yang masuk kebumi tidak dapat dicegah lagi.

Kata kunci : Aplikasi bioteknologi meliputi sektor kimia yang menghasilkan parfum.

Pendahuluan

     Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma (aroma compound), fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, obyek, atau ruangan. Parfum adalah campuran dari zat pewangi yang dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan minyak wangi menentukan apakah suatu parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette, atau Eau de Cologne.Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu - kata "parfum" berasal dari bahasa Latin per fume "melalui asap". Salah satu kegunaan parfum tertua berupa bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatik yang digunakan dalam pelayanan keagamaan, seringkali untuk aromatic gums, kemenyan dan mur, dikumpulkan dari pohon. Mesir adalah yang pertama memasukkan parfumke budaya mereka diikuti oleh Cina kuno, Hindu, Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan Romawi. Penggunaan awal dari botol parfum adalah di Mesir sekitar 1000 SM. Mesir menemukan gelas dan botol parfum adalah salah satu penggunaan umum pertama untuk kaca.

       Menurut Dwiarso Rubianto (2014) dari Universitas Islam Indonesia menyatakan setiap produk wewangian mengandung pelarut tambahan yang berfungsi sebagai media atau fondation baik parfum itu asli atau sintesis. Persentase kandungan bahan kimia dalam parfum antara kisaran 30 % tergantung dari jenis produknya. Namun dari beberapa analisa pasar, 95 % bahan kimia yang terkandung di dalam produk wewangian adalah bahan kimia sintetik yang berbahan dasar petroleum yang merupakan turunan benzene, aldehid atau zat yang umumnya terkenal beracun. Salah satu organisasi di Amerika yang menangani masalah kesehatan lingkungan menemukan zat kimia beracun dari 815 sampel yang mereka ambil. Tes yang dilakukan pada tahun 1991 menemukan zat-zat yang terkandung adalah kloroform yang dapat juga ditemui pada pelembut pakaian dan p-diklorobenzena yang telah diketahui bersifat karsinogenik pada produk penyegar ruangan dengan dosis yang tinggi.

         Menurut Cook (2009) ahli gizi holistik dan naturopati sekaligus penulis buku kesehatan popular mengatakan terdapat 500 lebih bahan kimia berbahaya yang menjadi bahan dasar pembuatan wewangian di parfum. Kebanyakan berasal dari bahan kimia sintetis yang diperoleh dari bahan petrokimia, dan telah terbukti mengandung neurotoxin (racun yang bisa merusak pembuluh darah atau syaraf otak). Dan terdapat juga kandungan karsinogenik (bahan yang dianggap sebagai penyebab kanker). Penelitian ini amat mengejutkan, karena hampir semua wanita bahkan pria mengenakan parfum. Siapa sangka banyak bahan kimia yang terkandung dalam parfum atau wewanian lain yang tak kalah berbahaya dibandingkan bahaya asap rokok.


Permasalahan

Parfum merupakan salah satu penyumbang besar Chlorofluorocarbon (CFC) yang berarti parfum juga memiliki kontribusi besar dalam pemanasan global dan penipisan lapisan ozon. CFC dipasaran lebih dikenal dengan sebutan Freon yang sebenarnya nama sebuah merek dagang. Produk yang menggunakan CFC :
1. Alat pendingin
 - lemari pendingin : lemari es rumah tangga (kulkas) dan lemari es industri (cold storage dan freezer). 
 - kelompok pendingin ruangan : AC rumah tangga, AC mobil, dan AC sentral.Kasur Busa Pada pembuatan kasur busa, CFC digunakan untuk mendorong bahan baku (blowing agent). CFC dapat memberikan tekstur produk yang lebih baik.
2. Kasur Busa Pada pembuatan kasur busa, CFC digunakan untuk mendorong bahan baku (blowing agent). CFC dapat memberikan tekstur produk yang lebih baik. Chlorofluorocarbon (CFC) Penggunaan CFC pada produk ini dikombinasi dengan bahan lain seperti metilen klorida sehingga bila dibanding produk lainnya, porsi penggunaan CFC pada produk ini relatif kecil. 
3. Produk Aerosol 
CFC digunakan sebagai bahan pendorong untuk mengeluarkan produk dari tabung.   Pengkonsumsi CFC terbesar kedua setelah alat pendingin dibedakan atas dua tipe :
1. Penggunaannya secara tegak, misalnya : hairspray, deodorant, parfum, cat                           semprot, pembersih, dan obat nyamuk tabung. 
2. Penggunaannya secara terbalik, misalnya : foam.                                                    

Prof. Dr. Rukaesih Achmad, M.Si (2011) menyatakan, penipisan lapisan ozon ini juga telah dibuktikan oleh data satelit cuaca Nimbus 7 milik NASA dan terdapat banyak bukti yang menyatakan bahwa penipisan lapisan ozon telah terjadi di seluruh dunia. Belum lama hasil penelitian menemukan bahwa gas CFC (chlorofluorocarbon) yang bertanggung jawab atas terjadinya lubang di lapisan ozon

Keunggulan-keunggulan CFC menarik minat konsumen untuk menggunakannya secara luas membuat penipisan lapisan ozon stratosfer yang berperan melindungi kehidupan di bumi dari radiasi ultra ungu yang merusak. Penipisan ozon perlahan menimbulkan penyakit kanker kulit, melanoma ganas, katarak, kelamahan sistem kekebalan tubuh manusia, kerusakan pada tanamantanaman pertanian, dan penurunan populasi phitoplankton pada dasar rantai pangan kelautan. 



Ozon mengabsorpsi radiasi ultraviolet yang dipancarkan matahari. Radiasi ini mempunyai panjang gelombang di bawah 400 nm. Spektrum dari radiasi ini, yang terletak pada panjang gelombang di antara 290 nm – 320 nm, lebih dikenal dengan istilah radiasi UV-B. Telah terbukti bahwa peningkatan dosis radiasi UV-B yang mencapai bumi mengakibatkan meningkatnya kasus penyakit kanker kulit, menurunkan hasil panen, dan sangat mempengaruhi kehidupan plankton dan larva ikan laut.

Pada lapisan Stratosfer radiasi matahari memecah molekul gas yang mengandung khlorin atau bromin yang dihasilkan oleh zat/bahan perusak ozon seperti CFC dan Haloncarbon yang akan menghasilkan radikal khlor dan brom. Radikal-radikal khlorin dan bromin kemudian melalui reaksi berantai memecahkan ikatan gasgas lain di atmosfer, termasuk ozon. Molekul-molekul ozon terpecah menjadi oksigen dan radikal oksigen. Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang mengandung khlor dan brom perusakan lapisan ozon semakin parah. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV dan membebaskan atom Chlorine. Bahan kimia ini menipiskan lapisan ozon dengan bertindak sebagai katalis dalam suatu reaksi kimia yang merubah ozon (O3) menjadi oksigen (O2).

Reaksi ini dipercepat dengan adanya kristal-kristal es di stratosfer yang merupakan salah satu dari sumber bagi kerugian besar ozon di Antartika. Karena CFC bertindak sebagai katalis, maka mereka tidak dikonsumsi dalam reaksi yang merubah ozon menjadi oksigen, tetapi tetap ada di stratosfer dan terus menerus merusak ozon selama bertahun-tahun.

Kesimpulan

Mulai sekarang meminimalisir pemakaian parfum yang berpotensi dalam penipisan ozon dengan cara gunakan parfum seperlunya saja, tidak berlebihan dalam pemakaiannya. Jika hal ini dilakukan oleh setiap manusia maka dapat dibayangkan penipisan lapisan ozon dapt dikurangi dengan cepat. Lebih baik gunakan parfum yang menggunakan pompa semprot yang bisa dipakai ulang dan jelas bebas CFC. Parfum semprot dan Aerosol mengandung gas CFC (Chlorofluorocarbon) atau Freon, yaitu salah satu jenis dari Gas Rumah Kaca. Gas ini lebih berbahaya dari pada gas rumahkaca lainnya, karena memiliki kemampuan 10.000 kali lebih efektif disbanding CO2 dalam menangkap panas. Sehingga jika gas tersebut terperangkap dalam bumi, maka gas tersebut dapat menambah presentase peningkatan suhu bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.