Kehadiran sungai di alam semesta khususnya Indonesia
bukan hanya sekedar pelengkap, namun juga bisa dijadikan penopang perekonomian
manusia. Tak hanya itu, sungai juga dapat melengkapi kebutuhan energi listrik.
Dengan demikian, secara garis besar dapat disimpulkan keberadaan sungai
merupakan hal yang penting dan berpengaruh bagi kehidupan manusia.
Namun sayangnya, eksploitasi sungai secara
berlebihan masih sering terjadi. Menurut Toban Tiku Pairunan, “Sungai dijadikan tempat akumulasi
pembuangan limbah dari berbagai kegiatan manusia, sebelum akhirnya dialirkan ke danau
atau laut. Kondisi ini akan mengakibatkan semua bahan pencemar yang terlarut
dalam bentuk limbah cair dan padat akan masuk kedalam aliran sungai. Besarnya
bahan pencemar yang masuk ke sungai akan berpengaruh terhadap kualitas air
sungai. Pada titik tertentu akan mengakibatkan terjadinya pencemaran.” Sesuai dengan
kenyataan yang ada, sungai Indonesia semakin tercemar
oleh berbagai bahan pencemar dan umumnya, bahan
pencemaran tersebut disebabkan oleh perilaku manusia.
1. PENYEBAB
PENCEMARAN AIR SUNGAI
Sungai yang tercemar akan menyebabkan sungai
menjadi dangkal, aliran yang teganggu serta mengeluarkan bau yang kurang sedap.
Berikut merupakan penyebab terjadinya pencemaran air sungai :
1. Dari segi bentuk, terdapat dua
jenis muatan atau bahan yang menyebabkan pencemaran:
- Benda padat, berupa sampah-sampah padat dari kertas, plastik, dan material lainnya.
- Cairan, yang akan langsung bersatu dengan aliran air yang dicemari.
2. Dari tempat asalnya, limbah penyebab pencemaran air dibagi menjadi berbagai macam, antara lain:
- Limbah rumah tangga. Limbah sampah (baik padat maupun cair) seperti: bungkus makanan, air sabun, air bekas cucian yang mengandung zat kimia, dan sebagainya.
- Limbah industri. Limbah pencemar yang berasal dari aktivitas industri. Sebagaimana kita ketahui, negara ini dipenuhi dengan ratusan ribu industri penghasil limbah. Pabrik-pabrik yang beroperasi di banyak tempat seringkali tidak memperhatikan kesehatan lingkungan di sekitarnya. Sisa produksi yang bermuatan zat kimia adalah pencemar air sungai nomor satu, di samping limbah padat lainnya yang jenisnya sangat beragam.
- Limbah pertanian. Penggunaan bahan kimia dalam kegiatan pertanian adalah sumber utama yang bisa mencemari perairan meskipun tidak separah apa yang dihasilkan oleh limbah industri.
2. INDIKATOR PENCEMARAN AIR SUNGAI
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya
perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi :
a. Pengamatan secara fisis,
yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkatkejernihan air (kekeruhan),
perubahan suhu, warna dan adanya perubahanwarna, bau dan rasa,
b. Pengamatan secara kimiawi,
yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zatkimia yang terlarut dan
perubahan pH,
c. Pengamatan secara biologis,
yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam
air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.
3. DAMPAK PENCEMARAN SUNGAI
Air yang tercemar tentu membawa dampak pada kerugian bagi makhluk hidup,
mengingat kedudukan air sebagai salah satu elemen terpenting dari kehidupan.
Berikut adalah sebagian dampak pencemaran sungai bagi kehidupan sehari-hari:
- Tumbuhnya mikroorganisme berbahaya yang berasal dari pembusukan sampah. Bila sampai masuk ke dalam tubuh, mikroorganisme ini akan menimbulkan bahaya, yaitu penyakit.
- Air yang beracun, sehingga berbahaya bila dikonsumsi untuk di daur ulang. Racun ini bisa berasal dari limbah kimiawi dari rumah tangga, industri, pestisida dari kegiatan pertanian, dll.
- Kesulitan untuk memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
- Terganggunya keseimbangan ekosistem di dalam air yang bisa berdampak bagi kehidupan manusia, contoh: berkurangnya populasi ikan di sungai atau laut.
Di samping itu akibat pencemaran sungai dari estetika lingkungan bisa diamati secara kasat mata. Sungai yang sakit tentu terlihat “merana” dan tidak enak dipandang. Padahal salah satu fungsi sungai adalah sebagai sarana rekreasi manusia. Selain mata, indera penciuman juga akan merasakan dampak dari sungai yang tercemar, karena yang kita tau, sampah yang menumpuk terlalu lama akan mengeluarkan aroma kurang sedap.
4. PENCEGAHAN PENCEMARAN SUNGAI
Banyak hal yang bisa kita lakukan
sebagai cara mencegah pencemaran air sungai, antara lain :
- Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
- Tidak membuang sampah ke sungai.
- Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
- Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
- Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.
- Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik
- Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
- Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
Referensi
Pairunan,
Toban T. 2012. JURNAL ILMIAH SAINS Vol 12, No 2 (2012): Volume 12 Nomor
2, Oktober 2012 page. 105-111. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=16708&val=1043&title=PERANGKAT%20LUNAK%20PENDUKUNG%20KEPUTUSAN%20ANALISIS%20%20PENGELOLAAN%20KUALITAS%20DAN%20PENGENDALIAN%20PENCEMARAN%20AIR%20SUNGAI.
Diunduh 6 Agustus 2016
Feby, Bagus. 2012. Cara Mengatasi
Pencemaran Sungai. http://bagusfebby.blogspot.co.id/2012/05/cara-mengatasi-pencemaran-sungai.html.
Diakses 6 Agustus 2016
HIMKA POLBAN, Makalah Pencemaran Sungai, https://himka1polban.wordpress.com/chemlib/makalah/makalah-pencemaran-sungai/,
Diakses 6 Agustus 2016
Mahawy, Christy. 2014. Sebab & Dampak
Pencemaran Sungai. http://dasawaluya.weebly.com/blog/1,
Diakses 6 Agustus 2016
BalasHapusThe presence of the river in the universe , especially Indonesia not only complementary , but can also be an economic backbone of man .
http://www.suksestoto.com/