.

Minggu, 07 Agustus 2016

DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP HIDUP IKAN BAUNG


Ikan baung yang hidup di perairan sungai kampar Provinsi Riau sudah semakin memprihatinkan kualitas hidupnya. Pendirian pabrik dan pembuangan limbah hasil produksi pabrik yang tidak diolah sesuai standar amdal menyebabkan ekosistem disekitar pabrik dan sepanjang sungai yang menjadi aliran pembuangan limbah mengalami proses perubahan yang berdampak pada makhluk hidup dan ligkungan yang terlewatinya.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang tertuang dalam Jurnal Terumbuk membuktikan bahwa pencemaran lingkungan akibat limbah pabrik akan menunjukan hasil yang berbeda tergantung zona area yang tercover kontaminasi limbah itu sendiri. Penelitian menurut stasiun yang diukur dari jarak sumber limbah yang terbagi menjadi 3 stasiun menunjukan hasil yang membuka mata kita bahwasanya pencemaran yang tidak diolah menurut amdal menyebabkan dampak lingkungan terhadap makhluk hidup khususnya ikan baung yang hidup di perairan sungai kampar.

Ikan baung sendiri merupakan hewan yang paling dominan yang ada di sungai kampar. Industri yang menghasilkan limbah kimia menyebabkan perubahan pada kualitas air, kadar logam serta perubah histologi yang dapat kita buktikan dengan meneliti ginjal pada ikan baung. Penelitian ginjal ikan baung bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencemaran yang ditimbulkan oleh industri disekitar aliran sungai kampar. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti menggunakan unsur kimia dan fisika, kedua unsur ini diuji menurut zona lokasi yang telah dibagi menjadi 3 zona yaitu zona satu diarea hulu sungai, zona dua berupa pertengahan sungai, zona tiga di ujung sungai atau muara sungai.

Ginjal ikan baung yang telah terkena limbah pabrik disepanjang aliran sungai kampar provinsi riau menunjukan hasil seperti yang tertera berikut ini;
    • Yang pertama adalah mengukur parameter kualitas air, dalam hal ini kita mengacu pada pengujian terhadap parameter Fisika dan Kimia, parameter ini berpengaruh besar atas pencemaran yang dihasilkan. Alat yang digunakan dalam pengukuran tahan satu ini diantaranya Termometer untuk mengukur suhu air, Gravimetrik untuk mengukur TSS, Refraktometer untuk mengukur Salinitas, PH Meter untuk mengukur PH serta Spektofotometrik untuk mengukur kandungan Logam dalam air.
                  
    pict http://id.portalgaruda.org
    • Bahan dan alat yang digunakan.
      dalam penelitian histologi, bagian ginjal merupakan organ yang paling ideal untuk diteliti kandungan kimia dan logamnya, karena ginjal merupakan penyaring utama atas semua zat yang masuk kedalam tubuh ikan. di ginjal ini banyak kita temukan zat yang mengendap yang diakibatkan lingkungan ikan yang tertelan oleh ikan ketika ia hidup.

                   
    pict http://id.portalgaruda.org
    • Rata-rata kualitas air pada setiap stasiun pengamatan.
      Dari hasil pengukuran didapat perbedaan yang mencolok diantara zona-zona yang diteliti, zona satu atau zona hulu merupakan area yang paling sedikit terpengaruh karena semua zat yang menjadi pencemar sungai terbawa dan tersedimentasi di zona 3 atau muara sungai dan mengendap dalam waktu yang lama dengan membentuk lumpur tebal dan pekat.
                  
    pict http://id.portalgaruda.org
    • Nilai rata-rata kadar Pb (ppm) pada sedimen dan air.
      Kandungan timbal (Pb) dalam aliran sungai kampar ternyata memiliki kandungan timbal terbanyak di zona hulu atau zona satu, kemudian diikuti zona dua dan zona tiga yang merupakan zona yang paling sedikit kandungan timbalnya. sifat timbal yang merupkan unsur logam membuat keberadaannya banyak ditemukan dihulu karena dihulu merupakan zona yang terdekat dengan pabrik, dan zona 3 merupakan zona tersedikit kontaminasi timbal karena timbal yang terbawa arus sudah banyak terserap ikan baung.
                   
    pict http://id.portalgaruda.org
    • Nilai rata-rata kadar Cd (ppm) pada sedimen dan air.
      Seperti logam timbal, logam cadmium juga mengalami karakteristik yang sama dalam jumlah kandungannya menurut zona yang terbagi. baik cadmium maupun timbal keduanya terserap ikan baung dan tertumpuk diginjal ikan itu sendiri.
                   
    pict http://id.portalgaruda.org
    • Nilai rata-rata kadar Pb (ppm) pada organ ginjal ikan baung.
      Didapat hasil yang berbeda antara pengukuran yang dilakukan terhadap timbal menurut sedimen dan organ ginjal, hal ini dikarenakan ada unsur lain yang mempengaruhi tingkat kandungan timbal dalam ginjal ikan baung diantaranya struktur sungai yang berbeda, ikan yang hidup di arus lebih deras cenderung sedikit memiliki kandungan timbal di organ ginjalnya, dan ikan baung yang hidup di air yang kurang deras lebih dominan terkena kontaminasi logam timbal.
                   
    pict http://id.portalgaruda.org
    • Nilai rata-rata kadar Cd (ppm) pada organ ginjal ikan baung.
      Pengukuran kadar cadmium dalam organ ikan ginjal relatif sama dengan kadar cadmium dalam air menurut pembagian zona.
                    
    pict http://id.portalgaruda.org
    • Perubahan histologi ginjal ikan baung
      Dari penglihatan mikroskop didapat perbedaan yang nyata antara ikan baung yang terkontaminasi dan bebas kontaminasi bahan kimia khususnya logam berat. adanya bintik hitam pada sel ginjal ikan baung menunjukan adanya indikasi bahan pencemar telah masuk ke dalam organ ikan baung yang kemudian tertahan di bagian ginjal. dan terjadi kematian sel apabila mineralisasi banyak terjadi disebagian sel organ ginjal ikan baung.
                   
    pict http://id.portalgaruda.org

    Kandungan logam berat pada organ  ginjal  pada  ikan  yang ditangkap di bagian hulu sungai lebih tinggi dibanding stasiun 2 dan 3 (tengah dan muara Sungai Kampar). Interaksi  kandungan  Pb  dengan objek perlakuan (air, sedimen, dan ginjal  ikan)  antara  stasiun pengamatan (hulu, tengah dan muara Sungai Kampar) memiliki perbedaan yang sangat sigifikan. Ginjal ikan  yang memiliki kandungan logam mengakibatkan  terjadinya kerusakan  jaringan  pada  organ tersebut. Ada  perbedaan  tingkat pencemaran di bagian hulu, tengah (sekitar pabrik) dan muara Sungai Kampar.  Adanya perbedaan pada setiap  stasiun  pengamatan  ada kaitannya dengan perbedaan aktivitas yang berbeda dan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat dan perbedaan karakteristik yang ada pada masing-masing stasiun.

    Pencemaran yang terjadi di sungai kampar dapat mengakibatkan efek jangka panjang yang buruk, diantaranya;
    1. Tumbuhnya mikroorganisme berbahaya yang berasal dari pembusukan sampah. Bila sampai masuk ke dalam tubuh, mikroorganisme ini akan menimbulkan bahaya, yaitu penyakit.
    2. Air yang beracun, sehingga berbahaya bila dikonsumsi untuk di daur ulang. Racun ini bisa berasal dari limbah kimiawi dari rumah tangga, industri, pestisida dari kegiatan pertanian, dll.
    3. Kesulitan untuk memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
    4. Terganggunya keseimbangan ekosistem di dalam air yang bisa berdampak bagi kehidupan manusia, contoh: berkurangnya populasi ikan di sungai atau laut.


    Daftar Pustaka;
    Mahawi, Christy,. 2014. Sebab Dan Dampak Pencemaran Sungai. [Online] http://dasawaluya.weebly.com/blog/1, diakses tanggal 6 Agustus 2016.

    Wikiandy, Noviani,. Rosidah dan Herawati, Titin,. 2013. Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 4. Dampak Pencemaran Limbah Industri Tekstil Terhadap Kerusakan  Struktur Organ Ikan Yang Hidup Di Daerah Aliran Sungai (Das) Citarum Bagian Hulu. [Pdf] http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/13-Dampak-Pencemaran-Limbah-Industri-Tekstil.pdf, diunduh tanggal 6 Agustus 2016.

    Anonim. 2016. Karakteristik Ikan Baung. [Online] https://id.wikipedia.org/wiki/Baung, diakses tanggal 6 Agustus 2016.

    Terumbuk. 2011. Analisis Histologi Ginjal Ikan Baung (Hemibagrus Nemurus) Yang Terindikasi Pencemaran Di Perairan Sungai Kampar Provinsi Riau. [Pdf] http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=31776, diunduh tanggal 6 Agustus 2016.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.