.

Minggu, 03 September 2017

Kimia Murni dan Terapan

Kimia Murni dan Terapan

@D18-Rifqi ,@ProyekB01 Oleh Rifqi Baihaqi


Sebelum saya menjelaskan tentang kimia murni dan terapan saya akan terlebih dahulu 
menjelaskan bagaimana sejarah kimia .Sejarah kimia . Kimia telah mengalami perjalanan panjang selama ribuan tahun untuk memperkenalkan ilmunya kepada dunia seperti sekarang ini. Pada 3500 S.M., bangsa mesir awal telah menguasai teknik memproduksi minuman anggur dan telah menemukan beberapa logam seperti tembaga dan stanum yang diperoleh dengan membakar biji logam dalam api menggunakan koral.

Sekitar 1500 S.M., Hittites menemukan bahwa jika besi dan koral dipanaskan maka akan terbentuk besi yang jauh lebih keras dari sebelumnya. Bahan yang saat ini disebut sebagai baja ini, telah digunakan dalam produksi serangkaian peralatan dan senjata. Para filsuf yunani, termasuk Democritus dan Aristotle, adalah orang pertama yang berhasil memahami bahan – bahan alam. Sesungguhnya, Democritus lah yang mengutarakan keberadaan atom. Dia percaya bahwa alam semesta terdiri atas satu jenis atom yang ukuran dan betuknya bervariasi. Pada sekitar 350 S.M., Aristotle menyangkal pemikiran tentang atom tersebut. Dia beranggapan bahwa zat terbentuk dari empat elemen-bumi, air, udara dan tanah dengan perbandingan yang berbeda – beda. Pendapat mengenai zat ini mendominasi pemikir – pemikir dunia barat selama 200 tahun sampai terjadi perkembangan dalam ilmu kimia modern.
Pada masa 500 – 1600 Masehi, perhatian beralih dari zat/bahan alam mengarah ke hal yang lebih praktik. Kimia yang pada masa itu lebih dikenal sebagai alkimia, mempunyai dua tujuan utama. Tujuan pertama adalah untuk menemukan cara mengubah logam – logam  seperti besi, seng, dan tembaga menjadi emas. Sedang tujuan keduanya adalah untuk menemukan “obat kehidupan” yang dapat memperpanjang usia hidup manusia secara langsung. Para ahli kimia melakukan berbagai percobaan dengan keras tapi kegiatan mereka tidak didasari dengan pengembangan teori keilmuan. Hasilnya, banyak dari kegiatan mereka dilakuan secara rahasia dan hasil penemuan mereka tidak menjadi perbincangan umum yang merupakan karakter ilmu pengetahuan saat ini.
Meski ada keterbatasan pendekatan para alkimia terhadap ilmu mereka, beberapa zat telah berhasil diproduksi pada masa ini, termasuk alkohol, arsen, seng, serta asam klorida, asam sulfat dan asam nitrat.
Pengertian Kimia Murni & Terapan
Kimia seringkali dikelompokkan secara artifisial menjadi kimia “murni” dan “terapan”. Meskipun perbedaan ini agak sedikit sewenang-wenang, hal itu memberikan penjelaskan dua segi penting dalam ilmu kimia. Kimia “murni” dapat diartikan sebagai pencarian dari pengetahuan kimia untuk kepentingan sendiri. Sedang Kimia “terapan” lebih terpusat kepada pengembangan produk atau proses yang dapat digunakan untuk meningkatkan standar kehidupan manusia.
Perkembangan teori atom merupakan salah satu contoh kimia murni. Perkembangan ini merupakan hasil dari penelitian yang bertujuan pada penemuan pengetahuan ilmiah untuk hakekat kepentingannya. Contoh kimia terapan adalah perkembangan zat penyubur tanaman dan pestisida, yang telah mengakibatkan revolusi di dunia industri pertanian.
Harus ditegaskan bahwa aspek “murni” dan “terapan” dalam kimia saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. Keduanya terpusat pada pengembangan pemahaman kita tentang alam sekitar. Penelitian suatu sifat terapan sering mengarah pada peningkatan pengetahuan kimia. Dan penelitian tentang sifat murni juga dapat disamakan mengarah pada terapan – terapan baru dan penting lainnya.
Saat ini kimia mengembangkan kedua cakupan ini, murni dann terapan. Institusi Tertiary, CSIRO (Organisasi Penelitian Industri dan Persemakmuran Ilmiah), berbagai pemerintahan instrumental dan beberapa induustri memanfaatkan kimia untuk berperan dalam rangkaian kerja yang luas. Luasnya cakupan dan pentingnya kimia industri dapat diukur dengan berdasarkan jangkauan produk dihasilkan oleh industri. Termasuk di dalamnya zat penyubur tanaman, pestisida, pengawet makanan, petroleum, logam, kertas, cat, kosmetik, karet, plastik, farmasi, tekstil, dan lain – lain.

Cabang cabang ilmu yg ada pada kimia :
Karena begitu luasnya hal yang dapat dipelajari dari ilmu kimia, maka harus dipelajari secara terpisah dalam berbagai cabang ilmu kimia antara lain :
         Kimia organik, yaitu cabang ilmu kimia yang mempelajari zat-zat organik atau senyawa karbon dari makhluk hidup
         Kimia anorganik, yaitu cabang ilmu kimia yang mempelajari unsur-unsur dan zat-zat kimia selain senyawa karbon (bukan dari makhluk hidup).
         Kimia analisis, yaitu cabang ilmu kimia yang mempelajari analisis atau pemeriksaan zat-zat
         Biokimia, yaitu cabang ilmu kimia yang mempelajari proses kimia yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup.
         Kimia fisika, yaitu cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara konsep-konsep kimia dengan konsep-konsep fisika.
         Kimia lingkungan, yaitu cabang ilmu kimia yang mempelajari proses-proses kimia yang berhubungan dengan lingkungan hidup serta akibat-akibat proses tersebut terhadap lingkungan.
         Kimia industri, yaitu cabang dari ilmu kimia yang mempelajari proses kimia yang berlangsung dalam dunia industri
         Kimia teknik, yaitu cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang teknologi dari berbagai proses kimia.

Manfaat bagi kehidupan sehari-hari :
secara  singkat  manfaat  Ilmu  Kimia  dalam  berbagai  bidang  yang  biasa  dijumpai  dalam  kehidupan  sehari-hari
1. Manfaat  Ilmu  Kimia  di  Bidang  Kedokteram
Di bidang kedokteran, ilmu kimia memiliki manfaat sebagai berikut.
-Untuk uji kesehatan, laboratorium, pembuatan  alat  pencuci  darah, pembuatan  materi  sintesis  pengganti  tulang, gigi, dan  pembuatan  obat-obatan.
-Mengecek  infeksi  dalam  sampel  darah.
-Mendeteksi  ada  atau  tidaknya  virus  HIV  dalam  darah.

2. Manfaat  Ilmu  Kimia  di  Bidang  Pertanian
Di bidang pertanian, para petani memanfaatkan ilmu kimia dengan menggunakan pupuk dan pestisida untuk kelangsungan hidup tanaman mereka.

3. Manfaat  Ilmu  Kimia  di  Bidang  Pangan
Dalam  bidang  pangan, ilmu  kimia berupa mikroorganisme atau bakteri pada makanan dimanfaatkan untuk pembuatan kecap, pembuatan tempe, pembuatan yoghurt, dll.

4. Manfaat  Ilmu  Kimia  di  Bidang  Geologi
Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini yaitu untuk membantu para peneliti mengetahui unsur-unsur bebatuan (mineral).

5. Manfaat  Ilmu  Kimia  di  Bidang  Hukum
Ilmu  kimia  di  bidang  hukum  berperan  dalam  pembuktian  kasus  hukum, contoh :
-Seseorang  telah mencampur  minyak  tanah  ke  bensin  lalu  diperdagangkan. Untuk  memastikan  apakah  bensin  itu  tercampur  minyak  tanah, dilakukan  uji  laboratorium.
-Ditemukan  mayat  yang  terpotong-potong  sehingga  tidak  dapat  dikenali. Untuk  memastikan  siapa  orang  yang  terbunuh  itu, harus  diuji  DNA-nya.

6. Manfaat  Ilmu  Kimia  di  Bidang  Mesin
Ilmu kimia dimanfaatkan di bidang mesin antara lain untuk :
-Mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik.
-Mempelajari  sifat, komposisi  bahan  bakar, dan  minyak  pelumas  mesin.



7. Manfaat  Ilmu  Kimia  di  Bidang  Teknik  Sipil
Di bidang teknik sipil, bahan-bahan yang sering digunakan dalam bidang ini seperti semen, kayu, cat, dan sebagainya dihasilkan melalui riset berdasarkan ilmu kimia.


8. Manfaat  Ilmu  Kimia  di  Bidang  Biologi
Ilmu kimia di bidang biologi dimanfaatkan untuk membantu proses pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme, fotosintesis, dan  lain-lain. 

9. Manfaat  Ilmu  Kimia  di  Bidang  Tekstil
Di  bidang  tekstil, ilmu kimia dimanfaatkan melalui penggunaan ekstrak  tumbuh-tumbuhan untuk  mewarnai  pakaian. Misalnya  temulawak  memiliki  zat  pewarna  kurkumin  yang  dapat  digunakan  sebagai  pewarna  kain  rayon  viskosa.

10. Manfaat  Ilmu  Kimia  di  Bidang  IPTEK  (Ilmu  Pengetahuan  dan  Teknologi
Ilmu kimia memiliki banyak manfaat di bidang IPTEK, diantaranya yaitu :
-Untuk diproduksi  microchip  dari  logam  silicon  dengan  mutu  tinggi  sehingga  komputer  dapat  menyimpan  banyak  data  dan  mengolah  data  dengan  cepat.
-Terciptanya  PLTN, yaitu  suatu  sumber  energi  baru  berdaya  guna  sangat  besar  yang  pada  prinsipnya  menggunakan  teori  pemecahan  maupun  penggabungan  atom. Sering  disebut  reaksi  fisi  maupun  reaksi  fusi.

11. Manfaat  Ilmu  Kimia  di  Bidang  Fisika
Di  bidang  fisika, Ilmu  Kimia  digunakan  untuk  membantu  penemuan  material-material  baru  dalam  bidang  listrik  (semikonduktor), magnet.

12. Manfaat  Ilmu  Kimia  di  Bidang  Ilmu  Forensik
Para  ilmuan  forensik  menggunakan  bahan  kimia  untuk  memecahkan  masalah-masalah  kriminal. Bahan  kimia  yang  digunakan  antara  lain  sianoakrilat, perak  klorida, dan  ninhidrin.


13. Manfaat  Ilmu  Kimia  di  Bidang  Seni
Industri  kimia  menghasilkan cat yang  dapat dimanfaatkan di bidang seni, yakni seni lukis.

14. Manfaat  Ilmu  Kimia  di  Bidang  Arkeologi
Di bidang arkeologi, ilmu kimia dimanfaatkan untuk :
-Menentukan  usia  fosil  yang dengan  radiosotop  karbon-14.
-Menentukan  umur  suatu  benda  purbakala  melalui  teori  peluruhan  radioaktif.

Itulah beberapa manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

DAFTAR PUSTAKA;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.