Oleh : Dede Abdulah (F28-Komaludin)
Abstrak
Lingkungan hidup merupakan hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan benda mati yang merupakan satu
kesatuan yang utuh, dan manusia ada didalamnya. Air merupakan sumber kehidupan manusia dan mahluk lainnya, bilamana
terjadi pencemaran maka, akan terjadi penurunan kualitas dari air dan dapat
membahayakan kelangsungan hidup bagi semua mahluk hidup yang menggunakan nya.
Pencemaran
air dapat mengakibatkan berbagai penyakit bagi manusia. Pencemaran air dapat
disebabkan oleh limbah manusia, limbah nutrisi, ail limbah, limbah kimia,
limbah radioaktif, limbah plastik, air limbah dan limbah minyak.
Limbah
logam berat seperti merkuri dapat ditanggulangi dengan menggunakan teknik
fitoremediasi. Teknik fitoremediasi adalah teknologi pembersihan zat polutan
dari badan air yang telah tercemar dengan menggunakan tanaman. Tanaman yang dimaksud adalah tanaman
mangrove (A. Marina).
Kata Kunci : Pencemaran, Pencemaran Air, Logam
berat.
Pendahuluan
Menurut
(Sodikin, 2007), dalam (Lia Pradnya Paramita, Made Dkk.2016), bahwa lingkungan hidup merupakan media
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan benda mati yang merupakan
satu kesatuan yang utuh, dan manusia ada didalamnya. Manusia dengan tingkah
lakunya dapat mempengaruhi lingkungan (dapat mencemari, merusak atau
melestarikan lingkungan). Mengingat air adalah komponen dari lingkungan
hidup, maka pencemaran air merupakan spesifikasi dari pencemaran lingkungan
hidup (Susanto, Joko Prayitno.2005)
Menurut (Lia Pradnya Paramita, Made Dkk.2016), bahwa salah satu sumber daya alam
yang vital bagi kehidupan manusia adalah air. Air merupakan kebutuhan pokok
bagi kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai dengan kegunaannya, air dipakai
sebagai air minum, air untuk mandi dan mencuci, air untuk pengairan pertanian,
air untuk kolam perikanan, air untuk sanitasi dan air untuk transportasi, baik
di sungai maupun di laut. air juga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia, yaitu untuk menunjang kegiatan industri dan teknologi. ( Triadi
Putranto, Thomas. 2011).
Air yang telah diguakan (air limbah industri) tidak boleh langsung
dibuang ke lingkungan arena dapat
menyebabkan pencemaran. Selain dari pada itu pencemaran air juga dapat
disebabkan oleh beberapa komponen ( Triadi Putranto, Thomas. 2011). Diantaranya
:
1. Bahan
buangan padat
2. Bahan
buangan organik
3. Bahan
buangan anorganik
4. Bahan
buangan olahan bahan makanan
5. Bahan
buangan cairan berminyak
6. Bahan
buangan zat kimia
7. Bahan
buangan berupa panas
Air merupakan sumber kehidupan manusia dan mahluk lainnya dibumi, apabila
air telah tercemar maka akan menjadi petaka bagi kehidupan. Air merupakan
sumber daya alam yang memenuhi kebutuhan orang banyak sehingga perlu dilindungi
agar dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Pembahasan
Mengingat air merupakan sumber kehidupan manusia dan mahluk lainnya
dibumi, maka air merupakan sumber daya alam yang perlu dilindungi agar tidak
tercemar sehingga dapat terus bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Menurut catatan dari World
Wild Fund (WWF) dalam (Atep. 2017), bahwa pencemaran oleh bahan kimia beracun
telah mengancam kehidupan di planet bumi, baik dilautan maupun di daratan,
mulai dari daerah tropis sampai kutub semuanya sudah terkontaminasi.
Menurut (Wardhana, 1998). dalam (Triadi Putranto,Thomas.2011). Indikator
atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau
tanda yang dapat diamati melalui:
1. Adanya
perubahan suhu air.
2. Adanya
perubahan pH atau konsentrasi ion hidrogen.
3. Adanya
perubahan warna, bau dan rasa air.
4. Timbulnya
endapan, koloidal, bahan terlarut.
5. Adanya
mikroorganisme.
6. Meningkatnya
radioaktivitas air lingkungan.
Pencemaran lingkungan sebagaimana pengertiannya dirumuskan dalam pasal 1
angka 12 Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
adalah “pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energy, dan/ atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.
Penyebab dari pencemaran air
adalah dari berbagai aktivitas manusia seperti (atep. 2017) yaitu :
a.
Limbah
Manusia
Bumi yang dihuni lebih dari
tujuh miliar penduduk, tentu saja hampir setiap hari semua penduduk tersebut
harus membuang limbahnya sebagai sisa dari proses pencernaan makanannya.
Menurut WHO (2013) dalam
(Atep. 2017) mengungkapkan pembuangan limbah manusia berpengaruh langsung
terhadap kualitas kehidupannya, dan seringkali menyebabkan penyakit yang
berhubungan dengan air seperti diare. Diseluruh dunia penyaki diare menimbulkan
kematian 760.000 anak – anak dan balita dalam setiap tahunnya. Dalam hal ini
WHO memprediksi bahwa penyakit yang berhubungan dengan air dapat menimbulkan
kematian 135 Juta orang sampai tahun 2020.
b.
Limbah
Nutrisi
Sejatinya menurut teori dan
praktek ilmiah, limbah nutrisi dapat dikembalikan ke lingkungan yang kemudian
dapat dimanfaatkan kembali oleh mikroorganisme dan makoorganisme disekitar perairan.
Namun bila limbah nutrisi dalam jumlah yang sangat besar di buang dalam waktu
yang bersamaan, dapat mengakibatkan kondisi perairan menjadi kotor, tidak
terawat dan cencerung membahayakan.
Menurut (Nontji.2008 dan
wood.2005) dalam (Atep. 2017), Limbah nutrisi dapat menyebabkan dampak negatif
seperti penyusutan oksigen dari air secara drastis, keracunan pada
mamalia,penyakit pada manusia, kemerosotan ekonomi daerah pesisir,bahkan
terbentuknya zona mati.
c.
Air
limbah
Menurut (Said. 2011) dalam
(Atep. 2017), Air limbah dari berbagai aktivitas manusia seperti air bekas
pencucian pakaian, air bekas pencelupan warna pakaian dan sebagainya. Selain
itu saluran air yang keluar dari pabrik juga mengeluarkan limbah industri, yang
mengalir ke badan – badan air mulai dari selokan sampai ke lautan.
d.
Limbah
kimia
Limbah kimia yang menyebabkan
pencemaran air dan sangat beracun adalah polychlorinated
biphenyls (PCB). PCB biasa digunakan untuk peralatan listrik,pelapis
permukaan, tinta dan cat.
Selain PCB yang dapat meracuni
ekosistem perairan adalah logam berat seperti cadmium (Cd), Merkuri(Hg), Timbal
(Pb) dan Arsen (As).
e.
Limbah
Radioaktif
Limbah radioaktif tergolong
menjadi tiga yaitu
1.
Limbah
dibebaskan atau limbah tingkat yang sangat rendah (VLLW)
2.
Limbah
tingkat Rendah (LLW) biasanya di hasilkan dari rumah sakit dan siklus bahan
bakar nuklir.
3.
Limbah
tingkat menengah (ILW)
4.
Limbah
tingkat tinggu (HLW) berasal dari pembakaran uranium dalam reaktor nuklir.
Menurut
(Wood. 2015) dalam (Atep. 2017) mengungkapkan limbah radioaktif falam
konsentrasi cukup tinggi dapat membunuh, sedangkan dalam konsentrasi rendah
dapat menyebabkan kanker dan penyakit lainnya.
f.
Limbah
Minyak
Kecelakaan tumpahan minyak
yang terjadi sering mengakibatkan kerusakan linhkungan yang serius. Tingkat
pencemaran yang berat mampu membunuh berbagai jenis organisme air atau tanah
dan menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen
g.
Limbah
Plastik
Limbah plastik merupakan salah
satu sumber polutan yang menimbulkan pencemaran air, baik dilautan, sungai ,
danau dan badan perairan lainnya.
Seperti yang diungkapkan oleh (Triadi Putranto, Thomas.2011). akibat dari pencemaran air yaitu pencemaran
oleh logam berat. Logam berat masih termasuk golongan logam dengan
kriteria-kriteria yang sama dengan
logam-logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan
bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup.
Bila masuk ke dalam tubuh dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan
engaruh-pengaruh buruk terhadap fungsi fisiologis tubuh.
Pencemaran logam berat merupakan permasalahan yang sangat serius
untuk ditangani, karena merugikan
lingkungan dan ekosistem secara umum. Sejak kasus merkuri di Minamata Jepang
pada 1953, pencemaran logam berat semakin sering terjadi dan semakin banyak
dilaporkan.
Agen Lingkungan Amerika Serikat (EPA) di dalam Mursyidin, Dindin H.
(2006) melaporkan, terdapat 13 elemen logam berat yang diketahui berbahaya bagi
lingkungan. Di antaranya arsenik (As), timbal (Pb), merkuri (Hg), dan kadmium
(Cd).
Logam merkuri (Hg) adalah salah satu trace element yang mempunyai
sifat cair pada emperatur ruang dengan spesifik
gravity dan daya hantar listrik yang tinggi.Merkuri yang terdapat dalam
limbah atau waste di perairan umum diubah oleh aktifitas mikroorganisme menjadi
komponen methyl merkuri (CH3-Hg) yang memiliki sifat racun dan daya ikat yang
kuat disamping kelarutannya yang tinggi terutama dalam tubuh hewan air.
Hal tersebut mengakibatkan merkuri terakumulasi melalui proses bioakumulasi
dan biomagnifikasi dalam jaringan tubuh hewan-hewan air, sehingga kadar merkuri
dapat mencapai level yang berbahaya baik bagi kehidupan hewan air maupun
kesehatan manusia, yang makan hasil tangkap hewan-hewan air tersebut.
Menurut (Susiati, 2008) dalam (Sander Erari, Semuel
.2011), Logam berat
terakumulasi ke dalam tubuh biota laut dapat melalui permukaan tubuh, terserap
insang dan rantai makanan. Secara biologis logam berat akan mengalami
penimbunan dalam tubuh biota laut seperti ikan, udang dan kerang. Setiap biota
memiliki cara makan yang berbeda. Kerang memperoleh makanan dengan menyaring
air, sehingga dengan mudah logam berat masuk ke dalam tubuh kerang.
Logam berat juga mudah terakumulasi
ke dalam tubuh ikan. Logam berat akan menumpuk pada organ tubuh ikan.
Selanjutnya ikan mengalami gangguan pada organ-organ pernapasan hingga
mengalami kematian. Logam berat Pb dan Cd terakumulasi ke dalam tubuh udang
(Crustaceae) lewat permukaan tubuh dengan cara difusi dari lingkungan perairan
(Conell dan Miller, 1995; Rahman, 2005; dalam Sander Erari, Semuel
.2011)
Dalam
rantai makanan di perairan yang tercemar logam berat akan terakumulasi ke dalam
tubuh fitoplanton. Fitoplanton yang mengandung logam berat dimakan oleh
ikan-ikan kecil, kemudian ikan-ikan besar memakan ikan-ikan kecil, dan
ikan-ikan besar maupun kecil dimakan oleh manusia. Terjadilah biomagnifikasi
(transfer logam berat) melalui rantai makanan. (Sander Erari, Semuel
.2011). Keracunan Hg yang
sering disebut sebagai mercurialism banyak ditemukan di negara maju, misalnya
Mad Hatter’s Disease yang merupakan suatu outbreak keracunan Hg yang diderita
oleh karyawan di Alice Wonderland. Bencana Minamata yang merupakan suatu
outbreak keracunan Hg pada penduduk makan ikan yang terkontaminasi oleh Hg di
Minamata Jepang, dan kejadian ini dikenal sebagai Minamata Disease. Penyakit
lain yang disebabkan oleh keracunan Hg adalah Pink Disease yang terjadi di
Guatemala dan Rusia yang merupakan outbreak keracunan Hg akibat mengkonsumsi
padi-padian yang terkontaminasi oleh Hg.
( Triadi Putranto,
Thomas. 2011).
Paparan
logam berat Hg terutama methyl mercury dapat meningkatkan kelainan janin dan
kematian waktu lahir serta dapat menyebabkan Fetal Minamata Disease, seperti
yang terjadi pada nelayan Jepang di teluk Minamata. Selain yang tersebut di
atas Hg dapat menyebabkan kerusakan otak, kerusakan syaraf motorik, cerebral palsy,
dan retardasi mental. Merkuri merusak sistem pusat nerves, system endokrin,
ginjal, dan organ bagian badan yang lain, dan akan mempengaruhi mulut , gusi,
dan gigi. Uap air raksa/merkuri di udara jika terhirup oleh manusia dapat
mengakibatkan kerusakan otak dan pada akhirnya menimbulkan kematian. Kebanyakan
manusia keracunan merkuri akibat dental
amalgam restoration dan mengkonsumsi makanan dari hewan air dan mamalia
yang terkontaminasi oleh limbah pabrik.( Triadi Putranto, Thomas. 2011).
Pencemaran logam
berat pada perairan sungai, pesisir pantai dan laut nampaknya sulit di cegah,
karena aktifitas manusia selalu meningkat dan menghasilkan limbah ke lingkungan
terus-menerus. aktifitas pertambangan, industrial, perhotelan, perkotaan banyak
menyumbang limbah ke lingkungan. limbah cair yang mengandung logam berat
merupakan limbah yang berpotensi merusak sistem perairan, seperti sungai, dan
perairan pesisir pantai.
Salah satu
solusi yang baik adalah dengan menggunakan teknik fitoremediasi. Teknik
fitoremediasi adalah teknologi pembersihan zat polutan dari badan air yang
telah tercemar dengan menggunakan tanaman. Teknologi ini mudah, dan murah,
serta memberikan efek negative yang kecil bagi kesehatan (Khiatuddin. 2003;
Kusumastuti. 2009 dalam (Sander Erari, Semuel .2011)
Teknik
fitoremediasi sangat cocok untuk daerah perairan yang tercemar dengan
menggunakan hutan mangrove. Ekosistem mangrove memiliki kemampuan alami untuk
membersihkan lingkungan dari berbagai bentuk zat pencemar sehingga penggunaan
tanaman mangrove sebagai tumbuhan penyerap logam berat dari perairan sangat
tepat.
(Sander Erari, Semuel .2011) juga menerangkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Amin (2001), di perairan pesisir Dumai, Propinsi Riau, menunjukan bahwa organ
akar dan daun tumbuhan A. marina memiliki kemampuan menyerap logam berat
timbal Pb dan tembaga Cu. Perairan Dumai kota merupakan daerah yang mendapat
sumbangan bahan pencemar perairan pesisir dan laut dari berbagai aktifitas
industri dan rumah tangga.
Kesimpulan
Lingkungan hidup
merupakan hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan benda mati yang merupakan satu kesatuan yang utuh,
dan manusia ada didalamnya. Air
merupakan sumber kehidupan manusia dan mahluk lainnya, bilamana terjadi
pencemaran maka, akan terjadi penurunan kualitas dari air dan dapat
membahayakan kelangsungan hidup bagi semua mahluk hidup yang menggunakan nya.
Pencemaran
air dapat mengakibatkan berbagai penyakit bagi manusia. Pencemaran air dapat
disebabkan oleh limbah manusia, limbah nutrisi, ail limbah, limbah kimia,
limbah radioaktif, limbah plastik, air limbah dan limbah minyak.
Limbah
logam berat seperti merkuri dapat ditanggulangi dengan menggunakan teknik fitoremediasi.
Teknik fitoremediasi adalah teknologi pembersihan zat polutan dari badan air
yang telah tercemar dengan menggunakan tanaman. Tanaman yang dimaksud adalah tanaman mangrove (A. Marina).
Daftar Pustaka.
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil.2017.Kimia,industri dan teknologi hijau. Jakarta : Pantona
Media
Sander Erari, Semuel .2011. Pelestarian hutan
Mangrove solusi pencegahan logam berat di perairan indonesia. Prosiding Seminar
Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi. Prodi
Pendidikan Biologi FKIP UNS
(Diunduh
: 9 Februari 2018)
Triadi Putranto, Thomas.2011. Pencemaran logam
berat Merkuri (Hg) pada Air tanah. TEKNIK Volume 32, Nomor 1, Tahun 2011 page.
62-71. Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro dalam
(Diunduh
: 9 Februari 2018)
Lia Pradnya Paramita, Made Dkk.2016. Upaya
masyarakat dalam penegakan hukum terhadap pencemaran air sungai akibat
pembuangan limbah. Kertha Wicara Vol. 05, No. 02, Februari 2016. Kertha Wicara.
Dalam
(Diunduh : 9 Februari 2018)
Susanto, Joko Prayitno.2005. Analisis Deskripsi
pencemaran air sumur pada daerah industri pengecoran logam. JURNAL TEKNOLOGI
LINGKUNGAN Vol 6, No 2 (2005): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN. Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Dalam
(Diunduh : 9 Februari
2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.