.

Sabtu, 03 Februari 2018

GEOTHERMAL, ALTERNATIF ENERGI FOSIL



















oleh : @F24-Setiawan, @Proyek D02, 

Abstrak

      Peranan bahan bakar fosil masih sulit tergantikan oleh sumber bahan bakar lainnya, mengenai hal ini Hidayat dan Kholil (2017) menyatakan dalam Parfit (2013) bahwa dalam suatu hari konsumsi energy dunia mencapai 320miliar kWh. Angka tersebut berarti setara dengan 22 lampu masing-masing sebesar 100 watt yang menyala tanpa henti untuk tiap orang di muka bumi. Dalam hal ini cahaya buatan manusia itu bisa dilihat dari luar angkasa. Selanjutnya dijekaskan bahwa diperkirakan pada abad mendatang jumlah konsumsi energy dunia akan meningkat menjadi 960 miliar kWh (tiga kali lipat).

     Pemanfaatan energi panas bumi untuk pemanasan air sudah ada sejak zaman  Romawi, namun pemanfaatan pertama untuk  energi listrik dilakukan pada tahun 1904 di Larderello, Italia oleh Giovanni  Conti untuk pabrik  Boron  miliknya. Panas yang  mengalir  secara terus menerus  dari dalam bumi diperkirakan setara dengan  daya 42 juta  MW atau  setara dengan listrik yang  akan  digunakan oleh  31,5  milyar rumah.

kata kunci : Geothermal (energi panas bumi)


Isi Pembahasan

     Meilani dan Wuryandari (2016) menjelaskan bahwa pemanfaatan energy panas bumi  adalah cara yang bersih dan terjangkau untuk  menghasilkan listrik dan panas, dan menghindari penggunaan bahan bakar fosil. Energi  panas bumi adalah energi yang diekstraksi  dari  panas  yang tersimpan di  dalam bumi.  Energi panas bumi  ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam  bumi yang terjadi  sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas  matahari yang diserap oleh permukaan bumi. Energi ini telah dipergunakan  untuk memanaskan (ruangan  ketika musim dingin,  atau  air) sejak peradaban  Romawi, namun  sekarang  lebih populer  untuk menghasilkan energi listrik. Sekitar 10  Giga Watt pembangkit listrik tenaga panas bumi  telah dipasang di seluruh  dunia  pada  tahun  2007, dan menyumbang  sekitar 0,3%  total energi  listrik  dunia. Energi  panas bumi cukup ekonomis  dan ramah lingkungan, namun terbatas  hanya pada  dekat area perbatasan lapisan tektonik.

     Pembangkit listrik tenaga  panas  bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di mana  temperatur tinggi dari sumber  panas bumi tersedia di dekat permukaan. Pengembangan dan penyempurnaan dalam  teknologi  pengeboran dan ekstraksi telah memperluas  jangkauan pembangunan  pembangkit listrik  tenaga panas bumi dari  lempeng  tektonik terdekat. Efisiensi  termal  dari pembangkit  listrik tenaga panas bumi  cenderung  rendah  karena fluida panas  bumi berada pada temperatur yang lebih  rendah dibandingkan dengan  uap atau air mendidih. Berdasarkan  hukum termodinamika, rendahnya  temperatur membatasi efisiensi  dari  mesin  kalor dalam  mengambil  energi selama  menghasilkan listrik. Sisa panas terbuang, kecuali jika bisa  dimanfaatkan secara lokal  dan langsung, misalnya  untuk  pemanas ruangan.  Efisiensi  sistem tidak mempengaruhi biaya operasional  seperti pembangkit listrik  tenaga bahan bakar fosil. Meilani dan Wuryandari (2016) dalam Asplund (2008) mengatakan bahwa, keuntungan energi panas  bumi antara lain adalah biaya pembangkitan  listrik  yang  rendah,  kompetitif dibandingkan  dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil biaya pembangkit listrik  tenaga  panas bumi  adalah konstan selama masa pakai fasilitas  karena tidak ada bahan  bakar yang  dibeli dan biaya fasilitas sebagian besar tetap; sumber  energi  konstan  sepanjang  waktu (tidak intermittent/berselang seperti tenaga  angin atau  surya).

        Sedangkan menurut Maryadi, Rudi (2012) menjelaskan bahwa Energi panas bumi adalah sumber energi lokal yang tidak dapat di ekspor dan sangat ideal untuk mengurangi peran bahan bakar fosil guna meningkatkan nilai tambah nasional dan merupakan sumber energi yang ideal untuk pengembangan daerah setempat. Selain itu, energi panas bumi adalah energi terbarukan yang tidak tergantung pada iklim dan cuaca, sehingga keandalan terhadap sumber energinya tinggi. Dari segi pengembangan sumber energi ini juga mempunyai fleksibilatas yang tinggi karena dalam memenuhi kebutuhan beban dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.Energi panas bumi yang ada di Indonesia pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu uap alam, air panas, dan batuan kering panas. Sejauh ini ketiga jenis panas bumi itu keberadaannya masih belum dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia. Pemanfaatan energi panas bumi memang tidak mudah. Energi panas bumi yang umumnya berada di kedalaman 1.000-2.000 meter di bawah permukaan tanah sulit ditebak keberadaan dan “karakternya”. Untuk mengeksplorasi ke tiga jenis energi panas bumi diperlukan sumber daya yang tidak sedikit.

     Broto dan Putranto (2012) menerangkan bahwa Sistem energi panas bumi  yang  tersimpan  dalam  bentuk  air  panas atau  uap  panas  pada  kondisi  geologi  tertentu  pada kedalaman  beberapa  kilometer  di  dalam  kerak  bumi. Sistem  panasbumi  meliputi  panas  dan  fluida  yang memindahkan  panas  mengarah  ke  permukaan.  Ada nya  konsentrasi  energi  panas  pada  sistem  panasbumi umumnya  dicirikan  oleh  adanya  anomali  panas  yang dapat  terekam  di  permukaan,  yang  ditandai  dengan gradien  temperatur  yang  tinggi.   Sistem  panasbumi  mencakup  sistem  hydrothermal yang  merupakan  sistem  tataair,  proses  pemanasan dan  kondisi  sistem  dimana  air  yang  terpanasi terkumpul.  Sehingga  sistem  panasbumi  mempunyai persyaratan  seperti  harus  tersedia  air,  batuan  pemanas,  batuan  sarang  dan  batuan  penutup.  Air  disini umumnya  berasal  dari air hujan  atau  air  meteorik. Batuan  pemanas  akan  berfungsi  sebagai  sumber pemanasan  air,  yang  dapat  berwujud  tubuh  terobosan granit  maupun  bentukbentuk  batolit  lainnya. 

     Panas yang  ditimbulkan  oleh  pergerakan  sesar  aktif  kadang kadang  berfungsi  pula  sebagai  sumber  panas,  seperti sumbersumber  matair  panas  di  sepanjang  jalur  sesar aktif. Batuan  sarang  berfungsi  sebagai  penampung  air  yang telah  terpanasi  atau  uap  yang  telah  terbentuk.  Nilai kesarangan  batuan  cadangan  ini  ikut  menentukan jumlah  cadangan  air  panas  atau  uap.  Batuan  penutup lebih  berfungsi  sebagai  penutup  kumpulan  airpanas atau  uap  sehingga  tidak  merembes  ke  luar.  Syarat dari  batuan  penutup  ini  adalah  sifatnya  yang  tidak mudah  ditembus  atau  dilalui  cairan  atau  uap.  Umum nya  sumber  panasbumi  terdapat  di daerah jalur gunung api,  maka  sebagai  sumber  panas  adalah  magma atau  batuan  yang  telah    mengalami  radiasi  panas  dari   magma.  Sedang  batuan  penutup  dan  batuan  cadangan biasanya  dibentuk  oleh  batuan  hasil  letusan  gunung api  seperti lava dan piroklastik. Meskipun di beberapa  daerah  panasbumi,  tufa  atau  labu  halus yang  terlempungkan  atau  lapisan  air tanah  dapat berfungsi  sebagai batuan penutup. System panas bumi menurut Tiyono, Sulis (2013) bahwa Pusat LIStrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), mempunyai beberapa peralatan utama yaitu: 
  •  Turbin uap (steam turbine).
  •  Condensor (Condenser).
  •  Separator.
  • Demister.
  • Pompa-pompa.


Prinsip Kerja Geothermal

     Pada pusat listrik tenaga panas bumi turbin berfungsi sebagai mesin penggerak, dimana energy fluida kerja dipergunakan langsung untuk memutar roda/poros turbin. Pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi, melainkan gerakan rotasi. Bagian turbin yang berputar  biasa disebut dengan istilah rotor/roda/poros turbin, sedangkan bagian turbin yang tidak berputar dinamai dengan istilah stator. Roda turbin terletak di dalam rumah turbin dan roda turbin memutar poros daya yang digerakan atau memutar bebannya (generator listrik, pompa, kompresor, baling-baling dll). Di dalam turbin fluida kerja mengalami ekspansi, yaitu proses penurunan tekanan dan mengalir secara kontinyu. Penamaan turbin didasarkan pada jenis fluida yang mengalir di dalamnya , apabila fluida kerjanya berupa uap maka turbin biasa disebut dengan turbin uap.

 Kesimpulan

     Geothermal atau energy panas bumi merupakan salah satu energy alternative pengganti energy fosil, dan tentunya terbarukan, yang artinya energy ini tidak akan pernah habis meskipun dipergunakan terus menerus, dan ini cocok dengan struktur geografis di indonesia yang mempunyai banyak gunung-gunung aktiv di seluruh penjuru daaerah. Meskipun biaya pembuatan nya cukup mahal, tapi gagasan ini cukup baik untuk dikembangkan mengingat saat ini cadangan minyak bumi atau batu bara di indonesia sudah mulai menipis dan ketersidiaan barangnya yang semakin mahal. Di harapkan peran serta pemerintah dan pihak-pihak terkait lebih bisa mengoptimalkan sumber daya alam yang melimpah ini dan tentunya memperhatikan efek dari geothermal tersebut, baik kepada alam sekitar maupun pada masyarakat yang tinggal di sekitarnya, untuk semakin berkembangnya indonesia dalam mengatasi krisis energy dunia.





Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil.2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Patona Media :  Jakarta

Tioyono, Sulis.2013. Energy panas bumi (geothermal)
Maryadi, Rudi.2012 . Pemanfaatan Energi Panas Bumi
Broto, Sudaryo dan Thomas T Putranto.2012 . Aplikasi Metode Geomagnet Dalam Eksplorasi Panas Bumi. Jurnal Teknik Volume 32, Nomor 1. Dalam http://download.portalgaruda.org/article.php?article=20875&val=1254&title=APLIKASI%20METODE%20GEOMAGNET%20DALAM%20EKSPLORASI%20PANASBUMI     (diunduh 02 febuary 2018)
Meila, Hilma dan Dewi Wulandari. 2016. Potensi Panas Bumi Sebagai Energi Alterantif Pengganti Bahan Bakar Fosil Untuk Pembangkit Tenaga Listrik di Indonesia. Jurnal ekonomi & kebijakan Publik vol 1 No 1. Dalam






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.