.

Minggu, 17 September 2017

Gas Bumi

@D21-Nisa -

Gas bumi merupakan salah satu sumber energi tak terbarukan, yaitu sumber energi yang jika habis dalam penggunaannya tidak dapat diperbaharui lagi.
Alam dapat menghasilkannya lagi namun butuh waktu yang sangat lama, bisa mencapai ratusan juta tahun untuk memprosesnya. Sumber energi lain yang termasuk dalam kategori ini ialah minyak bumi, tenaga nuklir, dan batubara.
Sumber energi tak terbarukan dikenal juga sebagai bahan bakar fosil karena berasal dari fosil sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang hidup ratusan juta tahun lalu.

Gas bumi juga merupakan bahan bakar fosil dengan komposisi utama berupa gas methane, yaitu bahan bakar gas hidrokarbon dengan jumlah rantai karbon yang paling sederhana (dalam pengertian ilmu kimia). Selain terdapat dalam gas bumi, gas methane juga dapat ditemukan dalam bahan bakar batubara yang dikenal dengan sebutan gas tambang. Sedangkan gas methane yang terjebak dalam batuan batubara di kedalaman lebih 500 meter di bawah permukaan tanah, disebut dengan coal bed methane.
Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi, yaitu:
(1)   Teori Biogenetik (Teori Organik)
Menurut Teori Biogenitik (Organik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian dihanyutkan oleh arus sungai menuju laut, akhirnya mengendap di dasar lautan dan tertutup Lumpur dalam jangka waktu yang lama, ribuan dan bahkan jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan tekanan lapisan batuan di atasnya, maka binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.
(2) Teori Anorganik
Menurut Teori Anorganik, disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat-zat organik yang terkubur akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat seperti minyak yang berisi hidrokarbon.
(3) Teori Duplex
Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati.
Sejarah Pemanfaatan Gas Bumi
Berabad lalu, manusia purba Yunani, Persia dan India berhasil menemukan gas bumi. Mereka terkagum oleh nyala api pada saat musim semi tiba, ketika gas bumi yang keluar dari bebatuan menyala dan terbakar oleh sambaran petir. Tempat tersebut dianggap keramat, kemudian di antaranya ada yang membangun tempat ibadah di sekitar tempat nyala api tersebut dan menjadikan mereka pemuja api.
Sekitar 2500 tahun lalu, orang-orang China mengaku telah memanfaatkan gas bumi untuk membuat garam. Mereka menyalurkan gas dari sumur gas yang dangkal dengan bambu dan membakarnya di bawah panci besar untuk menguapkan air laut untuk mendapatkan garam.
Di Amerika Serikat, penggunaan gas bumi perdana tahun 1816, gas bumi digunakan sebagai bahan bakar untuk penerangan jalan Baltimore. Lalu tahun 1821, William Hart, orang pertama yang berhasil melakukan pengeboran sumur gas di Fredonia, New York, dengan kedalaman sumur gas sekitar 27 kaki atau 8,1 meter, sangat dangkal dibandingkan sumur gas sekarang yang mencapai ribuan meter. Saat ini seperempat pengguna energi di Amerika Serikat memanfaatkan gas bumi.
Di Indonesia, pemanfaatn gas bumi dimulai tahun 1479, sejak ditemukannya sumber api abadi yang dikenal sebagai api abadi Mrapen terletak di desa Manggarmas, kecamatan Godong, kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah. Menurut legenda, api tersebut ditemukan atau dibuat pertama kali oleh Sunan Kalijaga, yang slanjutnya dimanfaatkan untuk membuat keris oleh Empu Suta. Ada juga api abadi Kayangan Api di daerah Sendangharjo, kecamatan Ngasem, kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Api abadi tersebut adalah gas bumi yang terbakar secara terus menerus sampai saat ini. Api ini pertama kali ditemukan dan dimanfaatkan pada jaman Majapahit untuk pembuatan benda pusakan seperti keris, pisau dan senjata pusaka kerajaan
Cadangan gas Indonesia pada 2012 tercatat sebesar 152 trilliun standard cubic feet (TSCF). Terdiri dari 104 TSCF cadangan terbukti dan 47 TSCF adalah cadangan potensial. Jumlah itu belum termasuk dengan cadangan gas unconventional seperti CBM dan shale gas yang masing-masing mencapai 453 TSCF dan 564 TSCF. Namun ada hal lain yang perlu dicermati terkait dengan jumlah cadangan dan sumber daya gas alam Indonesia yaitu kandungan gas CO2 yang terdapat di dalamnya. Dari beberapa lokasi yang ada, kandungan gas CO2 di dalam sumber daya gas alam tersebut berkisar antara 15% sampai dengan 80%. Seperti cadangan gas alam yang terdapat di East Natuna, 70% dari total cadangan gas di sana adalah gas CO2, bahkan di N.W. Jawa Basin, gas CO2 yang terkandung di dalamnya mencapai 80%.
Kekurangan Gas Alam
Seperti bahan bakar fosil lainnya, gas alam masih membuat emisi gas rumah kaca. Dalam arti penggunaan skala besar, gas dari tempat pembuangan sampah tidak akan mampu memenuhi permintaan, dan karena itu akan bergantung pada bentuk non-terbarukan gas.

PDTI-ESDM.2013. Supply demand energi. Pusat databdan teknologi informasi energy sumber daya minera-kementerian ESDM https://www.esdm.go.id/assets/media/content/Supply_demand_energy_2013.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.