@E16-Tania, @proyekA04
Etilena Oksida
Etilena Oksida dikenal juga dengan Oksirana . Senyawa ini merupakan epoksida paling sederhana : cincin tiga – anggota dengan satu oksigen dan dua karbon. Karena struktur molekul ini, etilena oksida banyak dipakai pada reaksi adisi, seperti polimerisasi. Etilena Oksida berisomer dengan asetaldehida dan vinil alkohol. Rumus molekul Etilena Oksida C2H4O dengan massa molekul 44,1 Dalton. Sinonim dan nama dagang dari Etilena Oksida yaitu 1,2 Epoxyethane, Oxirane, Dimethylene Oxide; EO , Oxacyclopropane, Oxane.
Sifat kimia dan fisik
1. Keadaan fisik
Gas tidak berwarna tidak berbau seperti eter
2. Titik leleh
-112°C
3. Tekanan uap
1140 mmHg pada 20°C
4. Kerapatan uap
1,5 ( udara=1)
5. Volatilitas
100%
6. Ambang bau
700 bpj
7. Kelarutan
Tidak larut dalam air, alkohol, eter, dan kebanyakan pelarut organik (J,W and Sons, 1991), larut dalam air (ess)
Dampak bahaya Etilena Oksida
1. Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata
2. Fatal jika tertelan, terhirup dan masuk kedalam saluran pernafasan
3. Dapat menyebabkan gejala alergi atau gejala asma, dan sulit bernafas jika terhirup
4. Dapat menyebabkan alergi pada kulit
5. Merusak fertilitas / janin
6. Dapat menyebabkan kanker
7. Berbahaya bagi organisme perairan
Pernyataan kehati-hatian
1. Dilarang makan, minum, atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini
2. Membersihkan bagian tubuh dengan berasih sewaktu menggunakan bahan ini
3. Jika terhirup segera pindah menghirup udara segar dan posisi nyaman pada saat menghirup udara segar
4. Jangan menghirup debu/asap/gas/uap
5. Gunakan hanya di area luar ruangan
6. Jika tertelan, segera membersihkan mulut jangan merangsang muntah
7. Kenakan sarung tangan atau pelindung lainnya .
Cara menyimpan dengan benar
Pisahkan dari bahan inkompatibel . Jauhkan dari tempat yang panas , percikan api dan nyala api. Simpan ditempat yang kering dan dingin. Jagalah agar wajah tertutup rapat.
Penggunaan Etilena Oksida
Digunakan sebagai fumigan pangan dan tekstil, untuk sterilisasi peralatan kedokteran. Digunakan sebagai fungsida pertanian. Digunakan dalam sintesis organik khususnya dalam produksi etilen glikol. Sebagai pembuatan bahan baku akrilonitril dan surfaktan non-ionik.
Efek terhadap kesehatan
1. Terhirup
• Iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, saluran pernafasan, efek terhadap susunan syaraf pusat, pusing, kejang dan koma, efek pada darah, kerusakan paru, edema paru yang tertunda, kanker.
2. Tertelan
• keracunan syaraf dan penurunan tingkat kesuburan pada hewan jantan dan kematian janin, serta perubahan mutagenik
3. Kontak dengan mata
• Iritasi kornea mata, terluka bila bersentuhan dengan cairan bahan. Kemungkinan dapat menyebabkan katarak.
4. Kontak dengan kulit
• Menyebabkan respons alergi. Dapat menyebabkan kulit melepuh dan luka bakar bila bersentuhan
Kegunaan produk
Etilen Oksida juga dapat dijadikan produk bahan baku pada pembuatan :
1. Monoetilen glycol, merupakan hasil reaksi etilen oksida dengan air, agen antibeku yang digunakan pada mesin-mesin, bahan baku produksi polietilen terephthalate (PET), dan sebagai cairan penukar panas.
2. Dietilen glycol, merupakan agen pelunak yang digunakan pada gabus, lem, dan kertas. Selain itu, juga digunakan sebagai solven dan agen de- icing pada pesawat terbang maupun bandara.
3. Trietilen glycol, merupakan agen humectant yang juga digunakan sebagai solven, pernis dan pengering gas. Sering digunakan sebagai drying pada pengolahan gas alam.
4. Tetraetilen glycol, merupakan agen ekstraksi yang digunakan dalam ekstraksi hidrokarbon aromatik.
5. Polietilen glycol, digunakan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik, farmasi, pelumas, solven, bahan penunjang pembuatan keramik dan bahan pembuat perekat maupun tinta cetak.
6. Poksida (Polyox), dihasilkan dengan reaksi polimerisasi dengan melibatkan logam golongan IIA dan IIIA. Digunakan dalam bidang pertanian, agen koagulasi dan bahan pengemas.
7. Etilen glycol ether, dihasilkan dari reaksi etilen oksida dengan alkohol. Digunakan sebagai minyak rem, detergen, solven cat. Sering juga digunakan untuk bahan pengekstrak bagi SO2, H2S, CO2, dan merkaptan dari gas alam
Daftar Pustaka
• U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health, Hazardous Substances Data Bank, Department of Health & Human Services, Rockeville Pike, Bethesda MD 20894, 2004, http://www.toxnet.nlm.nih.gov
• Budavari, S. (ed.), (2001), The Merck Index - An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals, 13th ed., Merck And Co. Inc., New Jersey, p.
• IMO (International Maritime Organization), (2000), IMDG Code (International Maritime Dangerous Goods Code), 2000 Ed, vol. 1 and 2, IMO Publication, London.
• Lewis, Richard J., Sr., (1999), Sax’s Dangerous Properties of Industrial Materials, 10th ed., A Wiley-Interscience Publication, John Wiley & Sons, Inc., Toronto, p.
• IPCS, (1998), Chemical Safety Training Module, Suppl. I, The Finnish Institute of Occupational Health, Helsinki, p.
• Tomlin, C. (ed.), (1994), A World Compendium – The Pesticide Manual, 10th ed., Crop Protection Publications, Surrey, p.
• OHS01210, Ammonium dichromate, MDL Information Systems, Inc., 1994, pp.1-10
• The Dutch Institute for the Working Environment and the Dutch Chemical Industry Association, (1991), Chemical Safety Sheets, Samson Chemical Publishers, Netherland, p.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.