.

Rabu, 23 November 2016

INDUSTRI PULP DAN KERTAS



INDUSTRI PULP DAN KERTAS
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah-naskah nusantara beberapa abad lampau.
Industri kertas merupakan salah satu jenis industri terbesar di dunia dengan menghasilkan 178 juta ton of pulp, 278 juta ton kertas dan karton, dan menghabiskan 670 juta ton kayu. Pertumbuhannya dalam dekade berikutnya diperkirakan antara 2% hingga 3.5% per tahun, sehingga membutuhkan kenaikan kayu log yang dihasilkan dari lahan hutan seluas 1 sampai 2 juta hektar setiap tahun.
Dalam proses produksinya industri pulp and paper membutuhkan air dalam jumlah yang sangat besar. Hal ini dapat mengancam kelestarian habitat di sekitarnya karena mengurangi tingkat ketersediaan air bagi kehidupan hewan air dan merubah suhu air.
Pulp dibuat secara mekanis maupun kimia dengan memisahkan serat kayu atau selulosa dari bahan lain. Dalam proses kraft pulping, larutan campuran antara sodium hidroksida dan sodium sulfida digunakan untuk melarutkan bahan tidak berserat. Pulp kemudian diputihkan untuk menghasilkan kertas yang putih.
Beberapa zat kimia digunakan dalam proses pemutihan (bleaching) antara lain gas klorin, sodium hidroksida, kalsium hipoklorit, klorin dioksida, hidrogen peroksida dan sodium peroksida. Setelah penambahan filter dan pewarna, bubur kertas dibuat menjadi kertas. Beberapa jenis pelapis juga digunakan dalam tahap penyelesaian.
Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.
1.   Bahan-Bahan Pembuatan Kertas
- Jenis-Jenis Bahan Mentah
Bahan-bahan pembuatan kertas terdiri dari tiga komponen yaitu bahan baku, bahan pembantu dan bahan pelengkap. Bahan baku adalah bahan utama pembuatan kertas. Bahan baku diubah hingga menajdi barang baru yang mempunyai wujud dan sifat berlainan dari bahan asalnya. Bahan pembantu adalah bahan-bahan yang diperlukan utnuk memperlancar pembuatan kertas. Bahan pelengkap adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pembuata kertas agar memperoleh hasil yang baik tanpa bahan pelengkap kertas yang dihasilkan banyak mengandung cacat dan tidak sempurna.
1.1 Bahan Baku
Bahan baku kertas dari tanaman yang banyak mengandung serat seperti : jerami padi, bamboo, tebu, rumput-rumputan, jute, manila, rosella, murbai, kapas, lena dan jenis tanaman-tanaman lainnya yang cukup banyak tersedia di alam. Batang-batang kayu pun digunakan sebagai bahan baku. Hampir semua jenis kayu baik kayu keras maupun lunak tanpa kecuali dapat dijadikan bahan baku kertas. Karena kayu mempunyai kandungan selulosa cukup banyak (40-45 %) (JF Dumanauw, 1984). Seperti yang kita ketahui selulosa adalah komponen utama pembuatan kertas.
1.1.1 Pemilihan Jenis Kayu
Jenis kayu yang banyak digunakan dalam pembuatan kertas adalah:
a.       Kayu lunak (softwood), adalah kayu dari tumbuhan konifer contohnya pohon pinus.
b.       Kayu keras (hard wood), adalah kayu dari tumbuhan yang menggugurkan daunnya setiap tahun.
Kayu sebagai bahan dasar dalam industri kertas mengandung beberapa komponen antara lain:
a.       Selulosa, tersusun atas molekul glukosa rantai lurus dan panjang yang merupakan komponen yang paling disukai dalam pembuatan kertas karena panjang, kuat.
b.      Hemiselulosa, tersusun atas glukosa rantai pendek dan bercabang. Hemiselulosa lebih mudah larut dalam air dan biasanya dihilangkan dalam proses pulping.
c.       Lignin, adalah jaringan polimer fenolik tiga dimensi yang berfungsi merekatkan serat selulosa sehingga menjadi kaku. Pulping kimia dan proses pemutihan akan menghilangkan lignin tanpa mengurangi serat selusosa secara signifikan
d.      Ekstraktif, meliputi hormon tumbuhan, resin, asam lemak dan unsur lain. Komponen ini sangat beracun bagi kehidupan perairan dan mencapai jumlah toksik akut dalam efluen industri kertas.
1.1.2.Persiapan Kayu
Bahan baku yang mengandung selulosa seperti kayu, bambu, serat kapas, bagas dan lain-lain dipotong menjadi serpihan kecil. Kulit kayu dikelupas secara mekanis atau hidraulis sebelum dicacah menjadi serpihan kayu, kemudian dicuci dan disaring untuk menghilangkan debu yang melekat.
Efluen dari proses persiapan kayu berasal dari air bilasan kayu yang mengandung partikel halus batang kayu dan padatan terlarut. Proses ini juga menghasilkan limbah padat berupa potongan kayu tidak layak pakai dan kulit kayu yang dapat digunakan sebagai kayu bakar.
Namun, produk kertas dari bahan nonkayu masih dibuat karena bahan jenis ini mempunyai keunggulan yakni lebih kuat dibandingkan dengan selulosa kayu. Kertas jenis ini dipergunakan sebagai kertas tulis, kertas penjilidan buku, kertas cetak biru, uang kertas, dan bahan lain yang memerlukan kertas dengan ketahanan tinggi (Encyclopaedia Britanica, 1970).


1.2      Bahan Pembantu
Ada empat jenis yang digunakan dalam pembuatan kertas. Yang pertama adalah air bersih dan selebihnya adalah bahan-bahan kimia yang berbeda-beda peranannya. Tidak semua bahan-bahan kimia ini dipergunakan sekaligu tetapi tergantung kepada jenis kertas yang diproduksi (Monareh, 1982).

Bahan-bahan pembantu tersebut sebagai berikut :
a.       Air, diperlukan sebagi pelarut dan pencuci. Air sangat diperlukan dalam pembuatan kertas.
b.      Bahan pemutih, diperukan untuk membuat kertas menjadi putih bersih sebab bahan baku kertas tidak berwarna. Bahan pemutih tersebut yaitu :
c.       Hidrogen Peroksid
d.      Natrium Peroksid
e.       Natrium Bisufat
f.        Kalium Bisulfat
g.      Bahan penghancur kayu, diperlukan untuk menghancurkan kayu tidak dengan cara mekanis tetapi bahan reaksi kimia. Bahan penghancur tersebut adalah :
Asam > Asam sulfat
Alkali > Sodium Hidroksid
h.      Bahan pewarna , diperlukan apabila hendak membuat kertas-kertas berwarna.
1.3     Bahan Pelengkap
Ada dua macam bahan pelengkap yang dipergunakan di dalam industri kertas. Bahan-bahan tersebut adalah :
a.       Bahan Pengisi, bahan untuk menutup lubang-lubnag halus pada permukaan kertas. Sehingga diperoleh kertas yang rata dan halus. Diantara bahan-bahan tersebut adalah:
b.      Kaolin
c.       Tanah Diatomea
d.      Gips
e.       Kapur Magnesit
f.        Bahan perekat, bahan untuk mengikat serat atau selulosa kayu agar lebih kuat dan kokoh diantaranya :
g.      Perekat arpus
h.      Perekat hewani
i.        Perekat tepung kanji
2. Proses Pembuatan Kertas
Proses pembuatan kertas melalui dua tahap pengolahan. Tahap pertama yaitu pengolahan barang setengah jadi, yakni proses sejak dari penghancuran kayu hingga menjadi bubur kayu (pulp). Tahap kedua adalah pembuatan barang jadi yakni proses pengolahan bubur kayu (pulp) menjadi kertas siap pakai. Kedua tahap tersebut diuraikan sebagai berikut :
2.1       Pembuatan Barang Setengah jadi (Pulp)
Pulping adalah proses pembuburan. Dalam pulping ini digunakan alat yang disebut Pulper. Pulper yang digunakan berbentuk bejana kerucut terbalik yang atasnya terbuka sebagian dan mempunyai rotor. Pulper ini dinamakan hydra pulper.
Hydra Pulper mempunyai rotor untuk mensirkulasikan bubur dan menguraikan serat, rotor pisau tersebut digerakkan oleh motor dari arah bawah. Kapasitas pulper mencapai 22 ton.


Proses Pembuatan Pulp
a.      Proses Mekanik
Di sini pulp dibuat dengan tidak memakai zat-zat kimia, cukup dengan mesin saja tanpa pereaksi-pereaksi kimia. Pembuatan pulp secara mekanis ini memerlukan biaya yang sangat besar, disebabkan disini tidak dipakai pereaksi-pereaksi kimia untuk menghancurkan potongan-potongan kayu, yang akan dijadikan pulp atau kertas. Pada proses ini, terjadi pemberian tekanan pada kayu sehingga menghasilkan panas yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara komponen dalam kayu sehingga fiber terpisah dari lignin dengan sedikit kerusakan. Proses pembuatan pulp secara mekanik sangat jarang digunakan.
b.      Proses Kimia
Pembuatan pulp secara kimia biasanya menggunakan NaOH secara langsung maupun tidak langsung. Lignin dilarutkan dari bagian lapisan sehingga fiber terpisah. Dalam proses ini, kulit kayu diambil dan batang kayunya dibuat keping-keping kayu kemudian dihancurkan dalam tekanan pada temperatur yang dibutuhkan. Proses pembuatan pulp secara kimia,yaitu:
1.      Proses Sulfat ( proses kraft )
2.      Proses Soda
3.      Proses Sulfit
- Proses Sulfat ( proses kraft )
Cara pembuatan:
Mula-mula kayu dipotong-potong dengan mesin pemotong hingga ukuran kurang lebih 5cm, potong-potongan ini kemudian diayak. Kayu yang halus dimasukkan kedalam tempat penampung yang kemudian akan digester (dimasak). Setelah potongan-potongan kayu tersebut di masukkan ke dalam digester, kemudian dimasukkan pula natrium sulfida dan NaOH, kemudian dipanaskan dengan uap dan di aduk dengan suatu alat pengaduk yang terdapat dalam digester tersebut.
Digester ini dibuat dari logam steel dan tekanan uapn110lb/in2. Pulp yang telah jadi dikeluarkan dan dicuci dengan air dalam tanki pencuci sehingga liquornya akan terpisah. Liquor yang dihasilkan dimasukkan ke dalam tanki penampung untuk direcovery. Pulp yang sudah dicuci disaring lagi dengan saringan rotary drum filter, kemudian hasilnya diputihkan dengan kalsium hipoklorit sehingga hasilnya sudah agak putih. Selanjutnya diinetralkan dengan CaO atau NaOH, dicuci dan dikeringkan. Hasilnya terbentuklah pulp kering.
Proses Soda
Proses ini lebih sederhana dari pada proses sulfat karena hanya memakai NaOH. Kayu yang digunakan bisa dari berbagai macam jenis kayu. Bisa juga bahan baku seperti jerami, lalang, serat nenas, tebu, dan lain-lain. Digester yang dipakai dibuat dari steel, sama seperti proses sulfat. Waktu memasak 2-3 jam dengan memakai uap (tekanan 118lb/in2 dan temperatur 3440F). Pulp yang sudah jadi dikeluarkan dari digester melalui lubang dibawah digester.
Liquor yang dihasilkan dimasukkan kedalam tanki penampung untuk direcovery. Pulp yang sudah dicuci disaring dengan saringan rotary drum filter, kemudian hasilnya diputiihkan dengan kalsium hipoklorit sehingga hasilnya sudah agak putih. Selanjutnya dinetralkan dengan NaOH, dicuci dan dikeringkan. Hasilnya terbentuklah pulp kering.
Proses Sulfit
Mula-mula sulfur dicairkan dalam tanki pencair atau pelebur, kemudian dipanaskan dalam pemanas yang berputar sambil dialiri udara untuk mengoksidasi. Dalam pemanasan ini sulfur diuapkan dan selanjutnya dimasukkan dalam ruang pembakaran dengan dialiri udara. Pengaliran udara ini dikontrol agar SO3 tidak terbentuk. SO2 terjadi didinginkan dengan cepat dalam suatu pipa yang melingkar-lingkar yang dikelilingi air. Proses selanjutnya adalah absorbsi gas oleh air dengan menambahkan senyawa kalsium dan magnesium karbonat.
S + O2 SO2
2SO2 + H2O + CaCO3 Ca ( HSO3)2 + CO2
2SO2 + H2O + MgCO3 Mg ( HSO3)2 + CO2
Menara absorbsi dibuat minimal 2 buah. Penguliran air dari atas ke bawah dengan spray berlawanan dengan aliran SO2 yang dimasukkan ke menara absorbsi. Liquor yang keluar dari menara berisi sejumlah SO2 yang bebas lalu dimasukkan dalam reclain tank. Akhirnya liquor dimasukkan dalam digester sebagai larutan kalsium dan magnesium bi sulfit. Berdasarkan analisa kira-ira 4,5% total SO2 dan 3,5% SO2 bebas.
Digester ini diisi penuh dengan potongan-potongan kayu halus dan asam pemasak dengan kapasitas dari 1 ton sampai 35 ton serabut kayu dan 3000 sampai 51000 galon asam-asam. Digester dipanaskan secara langsung dengan steam (uap) dengan tekanan 70-160 lb/in2 tergantung dari jenis kayu yang dipakai. Waktu yang diperlukan 10-11 jam dengan suhu 1050-1550 C.
Setelah pemanasan dalam digester selesai dan sudah masak, pulp dikeluarkan dan masuk dalam blowpit dengan diberi air jernih. Dari blowpit ini pulp dimasukkan, diayak dan seterusnya disaring dengan rotary drum filter untuk dipadatkan dengan jalan membuang airnya dengan mesin ayakan 80. Kemudian pulp dimasukkan dalam tanki pemutih dan diputihkan dengna klorin dengan penambahan cairan kapur sebagai penetralnya. Selesai pemutihan pulp dimasukkan dalam mesin-chest dan dikeringkan. Selanjutnya dibuat roll-roll pulp.

c.       Proses Semikimia
Pulp yang dibuat dengan metode semikimia pertama kali ditemukan oleh Mitscherlich pada tahun 1984. Tujuan proses ini adalah menghasilkan perolehan yang maksimal yang setara dengan proses dari tingkat kekuatan dan kebersihan yang paling baik.
Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam proses ini adalah:
1.         Menggunakan larutan kimia untuk menghancurkan dan mencerna kayu. Larutan kimia yang biasa digunakan adalah NaOH, Na2CO3, Na2SO4. Dalam proses ini, sebagian besar hemiselulosa harus sudah tercerna.
2.         Menghancurkan bahan secara mekanik, Salah satu proses terkenal pembuatan pulp secara semikimia adalah proses Neutral Sulfite Semichemical (NSCC). Proses pencernaan kayu merupakan proses yang memiliki arti yang sangat penting. Proses ini diatur sedemikian rupa dengan kondisi terbaik mulai dari temperature, tekanan, dan larutan kimia.
Proses pulping ditambahkan pula bahan tambahan, antara lain :
- Dyestuff berfugsi sebagai bahan kertas, zat ini dapat juga dicampurkan pada proses   pembentukan kertas paper machine.
Fluorescent Agent disebut juga Optical Brigthening Agent (OBH) yang dapat memberikan efek pemutihan.
2.2      Cleaning
Cleaning adalah proses pembersihan/pencucian bubur serat yang telah dihancurkan dalam pulper. Pencucian pulp secara efisien sangat penting dilakukan untuk memastikan kebutuhan maksimal zat kimia dalam proses pulping dan mengurangi jumlah limbah organik yang terbawa oleh pulp dalam proses pemutihan. pulp yang kurang tercuci membutuhkan dosis zat pemutih yang lebih besar.
Pencucian pulp dilakukan mengikuti masing-masing proses untuk menghilangkan materi yang tidak diinginkan dalam pulp. Hasil samping berupa black liquor, debu, lignin, dan pemutih dihilangkan setelah tiap tahapan proses selesai. Efisiensi pencucian diukur berdasarkan tingkat kebersihan bubur kertas dan jumlah air yang digunakan untuk mencapai tingkat kebersihan tersebut.
Alat – alat yang digunakan dalam proses cleaning adalah :
      Magnetic Separator, Magnetic yang bekerja secara magnetic, yaitu memisahkan kotoran yang mengandung logam seperti kawat pengikat pulp, seng serta partikel - partikel lainnya yang bersifat magnet. HCC (High Consistency Cleaner) bekerja secara sentrifugal, yaitu memisahkan kotoran yang ukurannya hampir sama dengan serat berdasarkan berat jenisnya.
2.3.      Refining
Refining adalah proses penggilingan bubur serat lebih lanjut untuk menghasilkan bubur serat yang lebih halus. Setelah itu bubur serat tersebut diolah kembali dengan cara dipotong dan digiling dengan menggunakan 2 buah pisau pemotong yang berbentuk disc plate.
2.4.      Oksigen Delignification
Penghilangan lignin (delignifikasi) menggunakan oksigen diperlukan untuk menghilangkan sisa lignin dari brownstock yang merupakan tahap prebleaching. Dengan mengurangi lignin akan dihasilkan bubur kayu yang lebih putih. Oksigen dan larutan putih ditambahkan ke dalam brownstock dalam reaktor pemanas. Senyawa lignin akan lepas dan dihilangkan dengan pencucian dan ekstraksi. Oksigen delignification akan mengurangi jumlah klorin yang dibutuhkan dalam proses pemutihan (bleaching).
2.5.      Bleaching
Bleaching dilakukan dalam beberapa tahap dengan tujuan menghilangkan lignin tanpa merusak selulosa. Dalam industri kertas terdapat beberapa tahap dalam proses pemutihan.
Masing-masing tahapan dijabarkan di bawah ini :
a.     Tahap klorinasi, menggunakan Cl2 dalam media asam
b.     Extraksi Alkali, untuk melarutkan hasil degradasi lignin yang terbentuk pada tahap sebelumnya dengan larutan NaOH.
c.     Klorin dioksida, mereaksikan ClO2 dengan pulp pada kondisi asam
d.     Oksigen, digunakan pada tekanan tinggi dan suasana basa
e.     Hipoklorit, mereaksikan NaClO dalam media basa
f.      Peroksida, reaksi dengan hidrogen peroksida (H2O2) dalam kondisi basa
g.     Ozon, menggunakan ozon (O3) dalam kondisi asam
h. Xylanase, Biobleaching dengan enzim murni mikroba dalam kondisi netral.
Proses pemutihan bubur kertas menggunakan kimia pemutih atau bleach, yang tujuan utamanya khusus untuk membuat kertas cetak atau kertas budaya. Jadi proses pemutihan sangat relatif tergantung pada jenis kertas yang akan dibuat.
2.6.      Mixing
Mixing adalah pencampuran bahan atau bubur serat dan aditif. Bahan penunjang bubur kertas yaitu, cationic starch. Penambahan aditif untuk mengikat ion – ion kertas agar jaringan kertasnya kuat.
2.7.      Blending
Blending adalah proses pengadukan campuran bubur serat yang akan dikirim ke proses pembentukan kertas. Pada bagian ini kekentalan bubur serat dikontrol oleh alat yang dinamakan CRC (Consistence Recording Controller).
2.8.      Paper Making
Pulp yang sudah diputihkan kemudian dibawa ke mesin pembuat kertas dimana akan dibentuk lembaran pulp pada screen. Air dihilangkan dari lembaran dengan kombinasi vakum, panas, dan tekanan yang diberikan di bagian penggulung (roller). Kertas jadi dapat dibuat dengan berbagai jenis berat dan digulung menjadi gulungan besar untuk diproses lebih lanjut.
Diagram Alir Pembuatan Pulp dan Kertas
Skema diagram prosesnya terlihat pada gambar 1, dibawah ini. Proses yang
membutuhkan energi paling tinggi adalah proses pembuatan pulp dan proses
pengeringan kertas.
Tahapan utama dan proses sederhana dalam pembuatan pulp dan kertas adalah
sebagai berikut :
1.      Proses pembuatan pulp dimulai dari penyediaan bahan baku, dengan cara mengambil dari hutan tanam industri kemudian disimpan dengan tujuan untuk pelapukan dan persediaan bahan baku. Kayu yang siap diolah ini disebut dengan Log. Kemudian log di kupas kulitnya dengan alat yang berbentuk drum disebut Drum barker.
2.      Pembuatan pulp pada Pulper: Dalam tanki pencampur, pulp dicampur dengan air
menjadi slurry. Slurry kemudian dibersihkan lebih lanjut dan dikirimkan ke mesin
kertas. Bahan baku dimasukkan kedalam PULPER untuk defiberization dan
mempercepat beating serta fibrillation dikarenakan pemekaran serat.
3.      Cleaner: Proses pemutihan untuk tipe pulp Kraft dilakukan dalam beberapa menara
dimana pulp dicampur dengan berbagai bahan kimia, kemudian bahan kimia diambil kembali dan pulp dicuci.
4.      Pemurnian: Pulp dilewatkan plat yang berputar pada alat pemurnian bentuk disk. Padaproses mekanis ini terjadi penguraian serat pada dinding selnya, sehingga serat menjadilebih lentur. Tingkat pemurnian pada proses ini mempengaruhi kualitas kertas yang dihasilkan.
5.       Pembentukan: Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan pewarnaan untuk menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan. Sizing dilakukan untuk meningkatkan kehalusan permukaan kertas; pada saat pewarnaan ditambahkan pigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses dilanjutkan dengan pembentukan lembaran kertas yang dimulai pada headbox, dimana serat basah ditebarkan pada saringan berjalan.
6.      Pengepresan: Lembaran kertas kering dihasilkan dengan cara mengepres lembaran
diantara silinder pada calendar stack.
7.       Pengeringan: Sebagian besar air yang terkandung didalam lembaran kertas  dikeringkan dengan melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap air.
8.       Calender Stack: Tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada calendar Stack, yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak tertentu untuk mengontol ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas.
9.       Pope Reel: Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas yaitu pemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang digulung dalam
gulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi lembaran, dirapikan kemudian dikemas.
2.9 Pembuatan Barang Jadi
Pada proses pembuatan ini, bubur kayu yang telah bersih kemudian dimasukkan ke dalam alat yang disebut hollader yang telah diisi dengan bahan pelengkap (bahan pengisi dan bahan perekat) dan air. Di dalam alat ini adonan dicampur sampai homogen, serat-serat selulosa saling berkaitan, pori-pori erat penuh tertutup bahan pengisi dan seluruh susunan terlumuri bahan perekat. Dalam keadaan ini adonan telah siap untuk dijadikan lembaran-lembaran kertas. Kemudian adonan basah dialirkan ke mesin fourdriner. Mesin ini berupa saringan kasa tembaga (fine mesh bronse screen) meyerupai pita besar yang tidak putus karena terus berputar. Diatas saringan ini adonan ditebarkan hingga membentuk lembaran tanpa putus yang terus bergerak. Di tengah-tengah saringan terdapat rol penggilas (dandy roll) yang berfungs sebagai pemeras air. Lembaran yang telah dilewati dandy roll kadar airnya berkurang dan rata tebalnya. Keluar dari mesin fourdriner, kemudian lembaran kertas basah (web) masuk kedalam mesin press. Prinsip kerja mesin ini tidak beda jauh dengan mesin terdahulu tetapi lebih banyak memiliki rol-rol penggilas agar lebih menekan air sebanyak-banyaknya keluar dari kertas. Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30 %). Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll ini yang dipotong-potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen.
3.      Jenis-Jenis Kertas
a.       Kertas bungkus : untuk semen, kertas lilin
b.      Kertas tisu : sigaret, karbon, tisu muka
c.       Kertas cetak : untuk buku cetak
d.      Kertas tulis : HVS
e.       Kertas Koran
f.        Kertas karton
g.      Kertas hard Board
Ada beberapa teknik dalam pengerjaan kertas yang dapat dikembangkan sehingga menghasilkan karya –karya yang menarik. Beberapa teknik dasar dikombinasikan sehingga menghasilkan benda yang lebih bervariasi. TEknik-teknik dasar tersebut sebagai berikut :


·         Teknik Dasar Memotong (cutting)
Teknik ini memberikan kesempatan untuk menemukan dan menyusun gambar dekoratif maupun benda hias baik dalam pola simetri, pola asimetri maupun pola bebas. Untuk mencapai tujuan tersebut harus melakukan beberapa cara yaitu :
a.       Menentukan bentuk dasar yang akan dikerjakan misalnya : persegi panjang, persegi, segitiga, lingkaran, ellips, atau yang lainnya.
b.      Kemudian bentuk dasar terpilih (misal persegi) diletakkan di atas kertas lain sebagai alas dengan warna yang berbeda. Agar kertas yang akan dikerjakan terlihat jelas.
Bentuk terpilih dipotong dan direnggangkan sehingga terlihat adanya pemisahan menjadi dua bagian. Dengan cara demikian akan diperoleh hasil yang sangat beragam dalam jumlah tak terbatas. Pemisahan dapat dilakukan dengan garis lurus atau garis lengkung sehingga membentuk kreasi baik dalam pola simetri atau lainnya.
·         Teknik Dasar Melipat (folding)
Teknik dasar ini memberikan penemuan bentuk-bentuk dekoratif (origami). Benda bidang dan benda tiga dimensional.
·         Teknik Dasar Menoreh (scoring)
Teknik ini menghasilkan gambar timbul (relief). Torehan-torehan yang dibuat pada gambar di atas kertas menyebabkan adanya lipatan sehingga memunculkan gambar di atas kertas menyebabkan adanya lipatan sehingga memunculkan gambar tersebut sebagai relief.
·         Teknik Dasar Menyambung (bending)
Teknik ini memberikan bentuk-bentuk geomatri, memperluas bidang atau memperpanjang kertas.
·         Teknik Dasar Menggulung (curling)
Teknik ini memberi peluang untuk memperoleh bidang lengkung yang tidak dapat dicapai dengan teknik lain.
·         Teknik Dasar Gabungan melipat dan memotong
·         Teknik Dasar Gabungan melipat dan memotong
4. Limbah Hasil Produksi Kertas Dan Pengolaannya
4.1.      Limbah Hasil Produksi Kertas
Beberapa limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan kertas antara lain:
1.      Efluen limbah cair
2.      Padatan tersuspensi yang terdiri dari partikel kayu, serat, pigmen, debu dan sejenisnya
3.      Senyawa organik koloid terlarut serat hemisellulosa, gula, lignin, alkohol, terpentin, zat pengurai serat, perekat pati dan zat sintetis yang menghasilkan BOD tinggi.
4.      Limbah cair berwarna pekat yang berasal dari lignin dan pewarna kertas
5.      Bahan anorganik terlarut seperti NaOH, Na2SO4, klorin dan lain-lain
6.      Limbah panas
7.      Mikroorganisme seperti golongan bakteri coliform
8.      Partikulat
9.      Abu dari pembakaran kayu bakar dan sumber energi lain
10.  Partikulat zat kimia terutama yang mengandung Na dan Ca
11.  Gas
12.  Gas sulfur yang berbau busuk seperti merkaptan dan H2S yang dilepaskan dari berbagai tahap dalam proses kraft pulping dan proses pemulihan bahan kimia
13.  Oksida sulfur dari pembakaran bahan bakar fosil, kraft recovery furnace dan lime Kiln
14.  Uap yang akan membahayakan karena mengganggu jarak pandangan
15.  Solid Wastes
16.  Sludge dari pengolahan limbah primer dan sekunder
17.  Limbah padat seperti potongan kayu dan limbah pabrik lainnya
18.  Proses dan Bahan yang digunakan serta jenis limbah yang dihasilkan :
19.  Chemical Pulping Asam/basa, lime, asm sulfat, sodium hydroksida, sodium sulfide. Limbah asam basa.
20.  Bleaching Pemutih klorin, sulfat, kloroform, pelarut Air limbah beracun, limbah sludge, dan limbah asam/basa.
21.  Papermaking Pigmen Sludge pengolahan limbah Sizing and Starching Wax, lem, resins sintesis, hidrokarbon Limbah beracun termasuk air limbah dan sludge.
22.  Pelapisan dan Pewarnaan Tinta, cat, pelarut, karet dan zat pewarna Sisa pelarut,tinta cat dan limbah beracun lain.
23.  Pembersihan Tetrakloroetilen, Trikloroetilen, methilen klorida, trikloroethan, karbon tetraklorida

DAFTAR PUSTAKA

Diposkan oleh Tri Anggraini


1 komentar:

  1. Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller dan waste water treatment,oli industri dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
    WA=081310849918

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.