.

Sabtu, 21 Januari 2017

Kimia Kekinian - Energi Dan Minyak Bumi










Kimia merupakan ilmu alam yang secara khusus mempelajari tentang perubahan secara kimia dan fisika, dalam hal ini perubahan materi ditandai dengan perubahan energi yang menyertai perubahan materi. Seiring perkembangan waktu, kimia terbagi menjadi 2 kelompok yaitu :

1.            Kimia dasar (fundamental)

2.           Kimia terapan (engineering) merupakan perkembangan ilmu kimia yg diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan akan terus berkembang sesuai kebutuhan jaman sehingga dikenal dengan chemistry in context atau kimia kekinian. 

Penerapan kimia kekinian yg paling banyak digunakan adalah energi dan minyak bumi.

Energi dari pembakaran
Energi dari pembakaran yg sering digunakan bisa berupa batubara, minyak bumi dan gas alam.  Dalam hal ini ketiga sumber energi tersebut mengalami masa pembentukan selama ratusan juta tahun,  oleh sebab itu dinamakan bahan bakar fosil. Era saat bahan bakar fosil terbentuk disebut Periode Karbon (Carboniferous Periode), termasuk Era Paleozoikum.

Bahan bakar fosil terbentuk lewat proses alamiah berupa pembusukan dari organisme yang mati ratusan juta tahun lalu. Gas alam berbentuk gas, minyak bumi berbentuk cair, dan batu bara berbentuk padat. Perbedaan wujud disebabkan perbedaan pada tekanan dan panas yang mereka terima di perut bumi selama jutaan tahun. Bahan bakar fosil adalah sumber daya tak terbarukan karena perlu jutaan tahun untuk terbentuk dan sumber yang ada lebih cepat habis ketimbang terbentuk yang baru. 

Minyak bumi dan beragam produk turunannya
1.               LPG

Secara umum, LPG merupakan salah satu produk hasil penyulingan minyak mentah berupa gas cair. Unsur utamanya berupa hidrokarbon ringan, seperti propana (C3H8), butana (C4H10), serta terdapat juga sejumlah kecil etana (C2H6) dan pentana (C5H12). Dari segi penggunaannya, LPG umumnya dimanfaatkan sebagai bahan bakar industri dan rumah tangga

2.               Avtur

Bahan bakar Avtur atau disebut juga dengan Jet-A1 merupakan bahan bakar untuk pesawat terbang yang menggunakan mesin turbin. Bahan bakar ini dibuat dari kerosene (minyak tanah). Karena terbuat dari kerosene, maka sifat avtur dan minyak tanah sangat mirip, seperti memiliki rentang rantai karbon serta senyawa hidrokarbon yang sama (parafinik dan naftenik). Keunggulan Avtur dibandingkan dengan bahan bakar lainnya yakni memiliki volalitas yang lebih kecil. Kecilnya volalitas pada bahan bakar avtur memiliki keunggulan tersendiri, yakni dapat meminimalisir kemungkinan kehilangan bahan bakar dalam jumlah besar akibat penguapan, saat pesawat berada di atas ketinggian. Berdasarkan karakteristiknya avtur memiliki freezing point (titik beku) maksimum -47°C dan flash point (titik nyala) minimum 38°C.

3.               Avgas (Aviation Gasoline)

Avgas adalah bahan bakar minyak yang dibuat khusus untuk pesawat terbang dengan mesin yang memiliki ruang pembakaran internal dan bermesin piston (piston engine). Selain digunakan sebagai bahan bakar pesawat, avgas juga digunakan sebagai bahan bakar untuk mobil balap dan pesawat tempur. Avgas diperoleh dari hasil pengembangan gasoline (bensin), pengembangannya meliputi titik nyala, titik beku dan volalitas

4.               Bensin

Komponen utama yang terdapat pada bensin ialah oktana dan n-heptana. Sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, kualitas bensin ditentukan oleh karakteristik jumlah oktan, sama halnya dengan avgas Bilangan oktan pada bensin menunjukkan seberapa besar tenaga yang diberikan terhadap mesin sebelum bensin terbakar habis, serta mewakili karakteristik anti ketukan yang terjadi pada mesin ketika pembakaran sedang berlangsung. Jadi, semakin tinggi jumlah oktan pada bensin maka semakin tinggi juga kualitas bensin tersebut. Pemasaran bensin di Indonesia digolongkan dalam beberapa jenis berdasarkan kualitasnya. Adapun jenis bensin yang dimaksud yakni : bensin jenis Premium (oktan 88), Pertamax (oktan 92), Petralite (oktan 90) dan pertamax plus (oktan 95). Jadi, bila kita menilai dari jumlah oktan pada masing-masing produk bensin tersebut, maka bisa dikatakan bahwa kualitas pembakaran pada Pertamax Plus jauh lebih baik bila dibandingkan dengan Premium.

5.               Kerosin (Kerosene)

Kerosin atau lebih identik dengan sebutan minyak tanah merupakan cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Kerosin diperoleh dari tahap distilasi minyak bumi dengan suhu 150-275°C dan rentang rantai karbon antara C12-C15. Untuk mengurangi kadar belerang serta pengaratannya, maka kerosin akan diolah lebih khusus pada unit Merox atau Hydrotreater,  serta kualitasnya sebagai bahan bakar minyak akan ditingkatkan di unit hydrocracking.

6.               Solar (Diesel)

Solar atau diesel umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk pembakaran pada mesin-mesin diesel, entah itu mesin kendaraan maupun mesin-mesin industri. Solar diperoleh dari proses distilasi minyak mentah pada suhu 200-300°C. Sifat umum pada solar yaitu tidak berwarna atau sedikit kekuning-kuningan, tidak mudah menguap pada temperatur normal, memiliki kandungan sulfur yang lebih tinggi bila dibanding dengan bensin dan kerosin. Selain itu, solar juga memiliki titik nyala yang jauh lebih tingg, yakni antara antara 40-100°C.

7.               Aspal

Aspal berasal dari fraksi berat minyak bumi (residu) yang diolah menjadi dua jenis, yaitu aspal padat dan aspal cair. Fungsi utama aspal pada jalan raya yaitu: untuk mengikat batuan agar tidak terlepas dari permukaan jalan, sebagai bahan pelapis dan perekat, sebagai pengisi ruang kosong antara agregat kasar, agregat halus dan agregat filter.




Sumber :
http://www.prosesindustri.com/2014/12/hasil-olahan-minyak-bumi.html
http://www.faktailmiah.com/2011/06/30/bahan-bakar-fosil.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar_fosil
http://curahanilmu.blogspot.co.id/2009/05/makalah-mengenai-minyak-bumi-dan-gas.html
https://a2bayu.wordpress.com/minyak-bumi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.