.

Tampilkan postingan dengan label @A06-ANUGGRAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @A06-ANUGGRAH. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Desember 2016

Pencemaran lingkungan khususnya di udara



Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi dan atau komponen lain ke dalam udara karena gejala alam atau  kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia.

Terlebih dahulu dikemukakan mengenai pengertian pencemaran udara dan polutan. Menurut Woodford (2014), polusi udara gas ( atau cairan dan padatan yang tersebar melalui udara) yang dilepaskan dalam jumlah cukup banyak sehingga membahayakan kesehatan  manusia dan hewan, menghentikan atau menghambat pertumbuhan tanaman, serta merusak atau mengganggu beberapa aspek lain dari lingkungan (termasuk menimbulkan kerusakan bangunan, menimbulkan bau yang tidak menyenangkan, dan sebagainya).
Berdasarkan catatan Salim (2002), pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi dan atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia. Mengacu pada definisi tersebut maka segala bahan padat, gas, cair, panas, mikroorganisme yang ada di udara dan dapat menimbulkan gagguan terhadap kualitas kehidupan disebut polutan udara.
Sementara Soedomo (2001) mengemukakan, polutan adalah suatu zat atau bahan yang menyebabkan terjadinya polusi. Suat zat disebut polutan bila keberadaannya di suatu lingkungan dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Dengan kata lain dapat disebut polutan apabila jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada waktu yang tidak tepat dan berada pada tempat yang tidak tepat.
Pencemaran udara tak lain merupakan kerusakan yang terjadi secara sistematis pada salam satu bagian atmosfer, tepatnya lapisan troposfer. Polutan yang dilepaskan dari permukaan Bumi akan masuk langsung ke lapisan troposfer sebagai bagian atmosfer yang bersinggungan langsung dengan permukaan Bumi (Akhadi, 2013). Selanjutnya dikemukakan, bahwa kegiatan pembangunan yang berkembang sangat pesat, terutama karena penerapan teknologi modern dalam aktivitas industri, telah menyebabkan perubahan kondisi lingkungan secara drastis, di antaranya komposisi udara.
Setiap gas bisa dikatakan sebagai  sebagai polusi jika  konsentrasi cukup tinggi untuk menyebabkan teradinya berbagai dampak negatif akibat polusi udara. Secara teoritis, terdapat puluhan gas yang menimbulkan polutan. Namun dalam faktanya terdapat  sepuluh bahan yang menmimbulkan pencemaran udara dengan dampak yang paling membahayakan (Woodford, 2014), yaitu:
Sulfur dioksida: Batubara, minyak bumi, dan bahan bakar lainnya sering tidak murni dan mengandung sulfur serta senyawa  organik (berbasis karbon).  Ketika sulfur yang juga dikenal sebagai belerang mengalami proses pembakaran  dengan oksigen dari udara, maka sulfur dioksida (SO2) diproduksi.  Pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara  merupakan  sumber  polutan sulfur dioksida udara terbesar di dunia, yang memberikan kontribusi untuk terbentuknya asap dan hujan asam, serta menimbulkan masalah  kesehatan, terutama  penyakit paru-paru.
Karbon monoksida: Proses pembakaran yang kurang sempurna dan dalam kondisi kekurangan oksigen akan menghasilkan CO.
Karbon dioksida: Gas CO2 diproduksi oleh semua manusia melalui proses pernafasan. Gas tersebut merupakan bahan baku bagi tanaman untuk menghasilkan karbohidrat melalui proses fotosintesis. Gas CO2  biasanya tidak dianggap sebagai  polutan. Namun, CO2  merupakan gas rumah kaca yang dilepaskan oleh mesin industri, mesin mobil dan sepeda motor, serta pembangkit listrik. Sejak awal Revolusi Industri gas CO2  sudah terakumulasi  di atmosfer bumi dan berkontribusi terhadap masalah pemanasan global dan perubahan iklim.
Nitrogen oksida: Nitrogen dioksida (NO2) dan nitrogen oksida (NO) adalah polutan yang dihasilkan sebagai akibat tidak langsung dari pembakaran, yaitu ketika nitrogen dan oksigen dari udara bereaksi bersama-sama. Polusi nitrogen oksida berasal dari mesin kendaraan  dan pembangkit listrik, dan memainkan peran penting dalam pembentukan hujan asam, ozon dan asap. Seperti karbon dioksida, nitrogen oksida juga merupakan gas rumah kaca (berkontribusi terhadap pemanasan global).
Senyawa organik volatil (VOC): Bahan kimia berbasis karbon (organik), dapat menguap dengan mudah pada suhu dan tekanan normal, sehingga  mudah menjadi gas. Oleh karena itu digunakan sebagai pelarut dalam berbagai bahan kimia rumah tangga yang  seperti cat lilin, dan pernis. Namun merupakan salah satu  polutan udara,  diyakini memiliki  efek buruk secara jangka panjang terhadap kesehatan manusia. Selain itu  berperan dalam pembentukan ozon dan asap.
Partikulat: Ini adalah deposit jelaga sebagai polutan udara yang menghitamkan bangunan dan kesulitan menyebabkan gangguan pernafasan. Partikulat memiliki i berbagai ukuran (PM diikuti dengan nomor). Dalam hal ini  PM 10 berarti partikel jelaga kurang dari 10 mikron (10 sepersejuta meter). Di perkotaan yang ramai  sebagian besar partikulat berasal dari asap kendaraan bermotor..
Ozon: Disebut juga  trioxygen, merupakan  jenis gas oksigen yang molekulnya terdiri dari  dari tiga atom oksigen ( rumus kimianya O3) bukan hanya dua atom oksigen konvensional (O 2). Di stratosfer "lapisan ozon" melindungi permukaan bumi dengan cara menyaring atau menghalau sinar ultraviolet dari matahari. Sedangkan di troposfer, ozon merupakan  polutan yang bersifat toksik dam dapat merusak kesehatan.
Chlorofluorocarbons (CFC): Gas CFC telah dintakakan berbahaya dalam pemakainnya, baik untuk pendingin dalam lemari es maupun penyemprot pada kaleng aerosol. CFC terbukti dapat merusak lapisan ozon di stratosfer.
Pembakaran Hidrokarbon tidak sempurna: Minyak bumi  dan bahan bakar lainnya  terbuat dari senyawa organik berdasarkan rantai atom karbon dan hidrogen. Ketika proses pembakaran berlangsung dengan sempurna, maka  dikonversi menjadi karbon dioksida yang relatif  tidak berbahaya dan air. Namun ketika proses pembakaran tidak sempurna maka akan terjadi pelepasan  karbon monoksida yang segera masuk ke atmosfer sebagai asap.
Logam berat: Dalam hal ini  "logam berat"  dapat menyebar ke udara sebagai senyawa beracun atau sebagai aerosol (padatan atau cairan yang tersebar melalui gas dan masuk ke udara), antara lain muncul melalaui knalpot sebagai asap dan sebagai debu atau limbah terkontaminasi dari cerobong asap pembakaran sampah.

Penyebab polusi udara adalah faktor manusia dengan segala aktifitasnya. Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara lain (Alamendah, 2014) dan (Woodford, 2014)  :  Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO). Pembakaran  dari kendaran bermotor menghasilkan polutan udara yang sangat besar. Sebagai catatan, saat ini terdapat  setengah miliar mobil di jalan-jalan yang ada di Amerika Serikat, dengan kata lain satu dari dua orang memiliki mobil. Bahan bakar yang digunakan umumnya bensin dan solar (mesin diesel), dalam proses pembakaran minyak bumi tersebut dihasilkan energi.   Minyak bumi tersusun dari hidrokarbon (molekul besar yang dibangun dari hidrogen dan karbon). Dalam teorinya proses pembakaran yang memanfaatkan oksigen menghasilkan  karbon dioksida dan air.

Namun dalam prakteknya, tidak ada  bahan bakar dengan hidrokarbon murni dan mesin yang  membakar dengan sempurna. Sebagai dampak samping, ialah  knalpot dari mesin yang berisi segala macam polusi, terutama partikulat (jelaga dari berbagai ukuran), karbon monoksida (CO, gas beracun), nitrogen oksida (NO x), senyawa organik volatil (VOC), dan  secara tidak langsung menghasilkan ozon.
Dampak Pencemaran Udara
Pencemaran udara menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia dan memperburuk kondisi Planet Bumi umumnya.
Kesehatan Manusia
Pencemaran udara  merupakan hal yang buruk. Ketika sebuah truk  lewat dan dari knalpotnya keluar asap dan jelaga, secara naluriah orang di sekitarnya akan batuk, hal itu merupakan mekanisme  untuk membersihkan paru-paru. Selain itu orang akan melindungi tubuhnya antara lain dengan cara  menutupi wajah dengan sapu tangan atau lengan untuk menyaring udara,  sampai terasa aman untuk bernapas lebih  dalam lagi. Semua orang  tidak perlu diberitahu bahwa pencemaran udara  seperti itu dapat membahayakan kesehatan, dan berupaya  menghindarinya. Tubuh mengambil tindakan secara otomatis. Persoalannya ialah jika sumber polutan tidak bisa terlihat atau tercium, sebagaimana asap jelaga dari knalpot tadi. Bagaimana jika paparan polutan udara tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama ? (Woodford, 2014).
Dampak Terhadap Pertanian
Pertanian merupakan ilmu dan seni untuk memproduksi tanaman, dalam prosesnya dapat mengalami kegagalan dengan berbagai sebab. Selama abad ke-20 industri pertanian mengalami pertumbuhan pesat, antara lain dengan maraknya penggunaan bahan kimia seperti pupuk dan pestisida. Tujuannya untuk meningkatkan produksi guna mengimbangi pertumbuhan populasi penduduk di seluruh dunia yang makin banyak memerlukan bahan pangan. Interaksi tanaman dengan bahan kimia bukan hanya dengan pupuk dan pestisida saja, tetapi juga dengan polutan udara. Sebagai contoh, budidaya tanaman yang berlokasi dekat jalan raya, jelas akan terpapar oleh berbagai senyawa  kimia yang bersumber dari emisi knalpot kendaraan bermotor. Residu kimia seperti logam berat dapat terakumulasi dan mempengaruhi metabolism tanaman. Ancaman terbesar untuk pertanian muncul dari adanya karbon dioksida yang terakumulasi di atmosfer, bersama-sama gas rumah kaca lain menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Dengan demikian pencemaran udara dengan berbagai dampaknya berpotensi menurunkan produksi pertanian.
Dampak lainnya
Dampak pencemaran udara berikutnya sudah dibahas dalam bagian lain, yaitu terjadinya hujan asam, efek rumah kaca dan kerusakan lapisan ozon.

Daftar Pustaka :
Afia, Atep. 2016. Kimia Lingkungan (Bagian Dua)Pencemaran Udara. (Diakses 15-12-16)

Rabu, 07 Desember 2016

Stratosfer


Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon(0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.

Selasa, 29 November 2016

Bengkulu Tercemar Limbah BatuBara dan Karet


Kota Bengkulu merupakan salah satu wilayah administratif di Provinsi Bengkulu yang sekaligus merupakan ibukota Provinsi. Kota Bengkulu berbatasan langsung dengan Samudra Hindia di bagian barat, sehingga hampir seluruh wilayahnya berada dipesisir. Penduduk di sepenjang pesisir umumnaya sebagain besar bermata pencahariansebagai nelayan.
Pekerjaan sebagai nelayan merupakan pekerjaan yang penuh dengan tantangan dan resiko. Kondisi laut dengan arus, ombak dan angin yang tidak menentu bisamembahayakan nelayan kapan saja pada saat melalut. Di samping itu keberadaan ikan yang bersifat musiman menjadikan nelayan tidak dapat bekerja penuh 30 hari dalam satu bulan, sehingga menyebabkan ada waktu yang terbuang dan nelayan terpaksa menganggur. Oleh karena itu mata pencaharian sampingan sangat dibutuhkan untuk menunjang penghasilan rumah tangga nelayan.
           

Senin, 21 November 2016

Industri Kimia Semen (Cement Manufacturing)

Semen adalah suatu campuran senyawa kimia yang bersifat hidrolis, artinya jika dicampur dalam air dalam jumlah tertentu akan mengikat bahan-bahan lain menjadi satu kesatuan massa yang dapat memadat dan mengeras.

Senin, 03 Oktober 2016

Kesetimbangan Kimia



Tetapan kesetimbangan (K)
merupakan konstanta (angka/nilai tetap) perbandingan zat ruas kanan dengan ruas kiri pada suatu reaksi kesetimbangan. Tiap reaksi memiliki nilai K yang khas, yang hanya berubah dengan pengaruh suhu.
Karena fasa padat (s) dan cair (l) tidak memiliki konsentrasi, maka kedua fasa ini tidak dilibatkan dalam rumus tetapan kesetimbangan KC (diberi nilai=1).
Ada dua macam tetapan kesetimbangan, yaitu: KC dan KP.
Perbedaannya:
1.  KC diukur berdasarkan konsentrasi molar zat-zat yang terlibat( gas & larutan).
2.  KP diukur berdasarkan tekanan parsial gas-gas yang terlibat (khusus fasa gas).

Minggu, 18 September 2016

Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas


Pada Pembahasan Thermodinamika Telah Dijelaskan Bahwa G  Merupakan Fungsi Keadaan Yang Menentukan Arah Satu Proses . Jika∆  G > 0 Maka Proses Tidak Spontan, Sebaliknya, Jika G < 0 Maka Proses Berlangsung Spontan, Sedangkan Jika, ∆ G = 0, Proses Revelsible.

Rabu, 14 September 2016

Rumus dan Persamaan Kimia


Rumus dan Persamaan kimia
Salah satu kajian penting dalam ilmu kimia adalah membahas sifat dan perubahan materi atau reaksi kimia, baik yang terjadi dialam maupun yang dikerjakan di labolatorium guna penelitian dan pengembangan untukmendapatkan materi baru. Namun demikian untuk dapat menuliskan rumus kimia suatu materi diperlukan pengetahuan tentang lambang unsur,sebab rumus kimia suatu materi ditulis dengan lambang unsurnya.



Senin, 05 September 2016

Bumi Perlu Perlindungan Ozon



Oleh : Anuggrah Arrahman Affdal 

A. Pengertian
Ozon merupakan gas yang secara alami terdapat didalm atmosfer. Lapisan ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839.