.

Senin, 12 Oktober 2020

PERAN KIMIA DALAM PEMBUATAN SABUN

 


Oleh : Indriyantto Sapto Nugroho  (R03 – Indriyanto)

 

ABSTRAK

Setiap hari ketika mencuci pakaian kita menggunakan sabun dan deterjen. Sabun dan deterjen ini terbuat dari bahan kimia. Sabun adalah garam asam natrium atau kalium, yang dihasilkan dari hidrolisis lemak dalam reaksi kimia yang disebut saponifikasi. Setiap molekul sabun memiliki rantai hidrokarbon yang panjang, kadang-kadang disebut ‘ekor’, dengan kepala ‘karboksilat. Di dalam air, ion natrium atau kalium mengapung bebas, meninggalkan kepala bermuatan negatif. Sabun adalah pembersih yang sangat baik karena kemampuannya untuk bertindak sebagai agen pengemulsi. Pengemulsi mampu mengeluarkan satu cairan ke cairan tak bercampur lainnya. Ini berarti bahwa sementara minyak (yang menarik kotoran) tidak secara alami bercampur dengan air, sabun bisa membersihkan minyak / kotoran sedemikian rupa sehingga bisa dihilangkan.

Kimia, pemanfaatan, sabun dan detergen,

PENDAHULUAN

            Kimia merupakan hal yang penting dalam ruang lingkup kehidupan, baik itu ilmunya maupun bahan – bahan dasarnya. Kimia yang selama ini dihubung – hubungkan dengan bahan pembuatan bom nyatanya tidak terlalu jauh dari aktivitas manusia. Bahan – bahan kimia yang ada dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam barang yang berguna dan memudahkan kehidupan manusia. Seperti contoh sabun dan detergen.

            Sabun adalah produk yang dimanfaatkan sebagai pembersih dengan media air. sabun umumnya terdapat dua bentuk yaitu padat (batang), dan cair. Pada deterjen umumnya berbentuk padat ( serbuk ) dan cair. Meskipun dalam rumpun yang sama, sabun dan detergen mempunyai kegunaan yang berbeda. Sabun banyak dimanfaatkan untuk membersihkan tubuh manusia dari kotoran dan debu serta kuman yang menempel pada tubuh. Pada penggunaannya, mayoritas sabun digunakan untuk tubuh manusia. Sedangkan detergen banyak dimanfaatkan untuk mencuci pakaian, mencuci alat – alat rumah tangga, membersihkan rumah, dan sebagainya.

            Seiring perkembangan zaman, inovasi pada sabun pun ikut berkembang. Saat ini banyak produk – produk sabun yang menawarkan manfaat tambahan seperti antibakteri, sabun khusus alergi, hingga sabun – sabun yang memiliki aroma unik seperti aroma coklat, vanilla, dan sebagainya. Sabun dengan aroma unik seperti coklat menggunakan bahan berupa coca butter atau lemak kakao yang berasal dari bij buah coklat, dimana bahan ini tidak hanya berfungsi sebagai penambah aroma, melainkan juga memiliki khasiat untuk melembapkan kulit.  Selain itu ada juga inovasi sabun yang menggunakan susu sebagai pengganti air untuk melarutkan alkali. Alkali dengan susu menghasilkan reaksi yang berbeda. Panas yang dihasilkan alkali akan membakar gula yang terkandung dalam susu. Susu memberikan efek melembapkan dan mencerahkan pada kulit. Segala inovasi yang hadir pada sabun merupakan hasil dari perkembangan ilmu kimia yang memadu padankan antara bahan – bahan kimia dengan bahan – bahan alam yang ada.

 

METODE

Pembuatan sabun tidaklah susah, namun ada beberapa bahan yang mungkin tdiak tersedia di rumah, sehingga hal utama yang harus diperhatikan ketika akan membuat sabun adalah menyiapkan alat dan bahan.

 

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan :

1.     Timbanan / neraca                  7. Larutan NaOH ( NaOH dan air suling )

2.     Panci / reactor                         8. Minyak jarak, minyak kelapa, atau minyak sawit/goreng

3.     Gelas transparan                     9. Alcohol

4.     Pengaduk / mixer                    10. Larutan Gula, pewarna makanan, pengharum/fragrance

5.     Spatula                                     11. Pengatur pH

6.     Cetakan                                   12. Indikator pH (Universal Indicator)

Cara Pembuatan          :

·       Tuangkan atau masukkan larutan NaOH ke dalam air yang sudah di suling.

·       Campurkan minyak kelapa, minyak kelapa sawit serta minyak jarak kemudian panaskan pada suhu di atas 50º celcius. Setelah itu diamkan.

·       Setelah larutan alkali turun hingga 50º celcius selanjutnya campurkan minyak yang sudah didihkan tadi.

·       Panaskan sabun sampai proses akhir sponisasi. Setelah itu cek PH – nya. Jika sudah sesuai selanjutnya campurkan gliserin serta alcohol kedalam panci.

·       Diamkan campuran ini hingga 30 menit, sampai suhu pada sabun turun hingga 30 drajat celcius. Jangan lupa pada proses ini tutup wadah jangan sampai terbuka, hal ini bertujuan agar alcohol pada larutan ini tidak menguap.

·       Siapkan larutan gula. Disarankan agar menyiapkan larutan gula sebanyak 2, karena nantinya pasti akan dibutuhkan untuk penyesuaian transparansi. Setelah itu campurkan larutan gula kedalam sabun dan aduk hingga merata.

·       Test transparasi sabun dengan menggunakan gelas. Apabila sabun masih terlihat buram atau kurang transparan maka tambahkan lagi larutan gulanya.

·       Setelah proses transparasi dirasa cukup, hal selanjutnya adalah tambahkan aroma pewangi serta pewarna makanan kedalam adonan sabun

·       Kemudian tuangkan adonan sabun ke dalam cetakan yang sudah disiapkan, jangan sampai ada gelembung yang muncul. Setelah itu masukkan cetakan kedalam lemari es hingga 2 jam. Setelah 2 jam keluarkan cetakkan dari lemari es, selanjutnya diamkan sabun selama 1 minggu. Setelah itu baru bisa dipakai untuk mandi.

PEMBAHASAN

Sabun merupakan bahan pembersih yang tersusun atas komponen utama (bahan dasar) berupa minyak dan larutan alkali (air plus alkali). Bisa dikatakan bahwa sabun adalah campuran antara minyak-air (hidrofobik-hidrofilik) yang stabil. Lalu bagaimana mekanisme sabun dalam membersihkan kotoran? Cara kerja sabun dalam membersihkan kotoran tergolong unik  Sabun mempunyai dua bagian, yaitu bagian ekor dan kepala. Bagian ekor bersifat nonpolar sehingga hanya larut dalam bahan yang juga non polar, seperti minyak atau lemak. Bagian kepala bersifat polar sehingga hanya larut dalam pelarut polar seperti air. Kotoran yang umumnya berupa partikel lemak, keringat, dan debu yang menempel di permukaan kulit akan terikat pada bagian hidrofobik dan akan terbilas pada saat disiram dengan air.

Meskipun sabun dan detergen menawarkan sejumlah keuntungan, ternyata kedua barang ini juga membawa dampak buruk, baik itu untuk kesehatan dan untuk lingkungan. Kerugian dari sabun yang paling sering ditemui adalah beberapa sabun memiliki kandungan yang tidak cocok untuk semua jenis kulit sehingga sebagian penggunanya akan mengalami kulit kering, iritasi, ataupun masalah kulit yang lainnya. Hal ini juga tidak jauh berbeda dengan detergen. Penggunaan detergen dapat membawa masalah pada kulit tangan yang berupa kulit kering, iritasi, dan gatal. Selain itu, penggunaan detergen yang melebihi batas dapat menyebabkan kerusakan lingkungan berupa pencemaran air dengan bahan kimia, pertumbuhan ganggang atau tumbuhan air belebihan yang merusak ekosistem dalam air, hingga menipisnya oksigen dalam air yang akhirnya membunuh ikan dan organisme lainnya.

KESIMPULAN

            Sabun dan detergen membawa banyak manfaat bagi penggunanya. Namun penggunaannya harus didasarkan pada batas wajar dan sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak membawa dampak negatif bagi penggunanya maupun bagi lingkungan sekitar.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Sabun. (2020). Retrieved 11 October 2020, from https://id.wikipedia.org/wiki/Sabun

Semua Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Bahan Pembuat Sabun Mandi. (2020). Retrieved 11 October 2020, from https://banaransoap.com/bahan-pembuat-sabun-mandi/   

Purwanto, S. (2020). Pembuatan Sabun: Alat Bahan Metode/Cara Proses Saponifikasi 2020. Retrieved 11 October 2020, from https://adevnatural.com/pembuatan-sabun-bahan-cara-dan-proses-saponifikasi/

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.