.

Sabtu, 08 Februari 2020

PENCEMARAN UDARA HASIL KIMIA INDUSTRI


Oleh: Fahtu Rokhman Sidik

ABSTRAK

Masalah pencemaran udara merupakan masalah serius yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia bahkan di dunia. Pencemaran udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan sebagainya.
Pencemaran udara saat ini sudah mencapai tingkat mengkhawatirkan, karena didukung oleh perkembangan dunia industri, meningkatnya populasi manusia mengakibatkan semakin besar pula terjadinya pencemaran lingkungan. Menurunnya kualitas udara akibat kandungan zat-zat kimia sebagai polutan membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia yaitu menurunnya kualitas lingkungan sehat, gangguan kesehatan, hingga kerusakan lingkungan yang serius.


1. Pendahuluan
            Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia. Seiring berkembangnya teknologi dan industri serta kebutuhan manusia,manusia menciptakan bebrbagai teknologi dan penggunaan bahan kimia untuk memebantu pekerjaan ataupun memanfaatkannya untuk kebutuhan sehari hari tapi kurang sadarnya akan pentingnya menjaga lingkungan perkembangan tersebut tidakdiimbangi dengankepedulian  akan menjaga lingkungan atau pengolahan sisia sehingga terjadi pencemaran .
2. Pembahasan
 Pemanasan Global dan Efek Rumah Kaca
Perubahan akhir akibat terjadinya pemanasan global sudah menjadi kosakata umum dalam percakapan masyarakat sehari-hari terutama di kalangan ilmuwan. Namun, fenomena ini masih belum dipahami secara tepat oleh masyarakat sehingga tidak jarang terjadi kesalahpahaman atau kesulitan dalam membedakan antara perubahan iklim dengan variasi iklim yang kadang-kadang terjadi dengan gejala yang agak ekstrem. Seperti yang sudah sering kita alami adanya musim kemarau atau musim penghujan yang sangat panjang.

Menghangatnya isu pemanasan global ini, mengingat timbulnya dampak yang sangat besar terhadap kehidupan di dunia yang diduga menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim dunia dengan berbagai akibat yang ditimbulkannya. Pemanasan global suatu fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan. Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak jumlahnya di atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2). Gas CO2 ini yang menjadi biang keladi dari terjadinya pemanasan global melalui proses yang disebut efek rumah kaca.

1.. Efek Rumah Kaca
Pernahkah Anda mendengar istilah efek rumah kaca? Rumah kaca ini sudah lama dikenal dalam bidang pertanian, seperti pertanian sayuran, bunga- bungaan. Tanaman tadi ditanam dalam suatu bangunan dengan semua dinding dan atapnya terbuat dari kaca. Biasanya di dalamnya dipasang alat pemanas bila diperlukan, dimaksudkan untuk menjaga agar suhu di dalam rumah kaca tetap dalam keadaan panas meskipun suhu di luar dingin. Dengan demikian, petani dapat menanam tanaman sepanjang tahun, baik pada musim panas maupun pada musim dingin.

Bagaimana halnya dengan efek rumah kaca?
Sebagian matahari yang dapat mencapai bumi yaitu radiasi dengan panjang gelombang panjang, yaitu sinar infra merah (14.000 24.000 mm) menembus masuk atap dan dinding rumah kaca. Di dalam rumah kaca sinar ini dipantulkan oleh benda-benda yang ada di rumah kaca, tetapi tertahan

oleh atap atau dinding kaca. Oleh karena itu, udara di dalam rumah kaca suhunya meningkat, lebih tinggi dari pada suhu di luar rumah kaca. Meningkatnya suhu di dalam rumah kaca ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini bisa juga terjadi di dalam ruangan rumah dengan jendela kaca lebar atau terkena sinar matahari atau di dalam mobil dengan jendela tertutup apabila diparkir di tempat yang panas.
Di alam terbuka, di atas permukaan bumi efek rumah kaca juga bisa terjadi, dapat diterangkan sebagai berikut. Energi matahari yang masuk ke bumi mengalami:
1. 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer.
2. 25% diserap awan.
3. 45% diabsorpsi permukaan bumi.
4. 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Energi yang diabsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra
merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun, sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas-gas lainnya untuk dikembalikan ke permukaan bumi.
Dalam keadaan normal efek rumah kaca dibutuhkan. Dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak jauh berbeda, artinya pada waktu malam suhu rata-rata di permukaan bumi yang tidak terkena sinar matahari sangat rendah apabila tidak terjadi efek rumah kaca. Di bawah ini bagan yang memperlihatkan proses terjadinya efek rumah kaca.

 Sumber: Schneider, S., (1989).

Panas yang Terperangkap di Atmosfer

Membutuhkan Keseimbangan Energi di Bumi
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca sesuai dengan kesepakatan Protokol Kyoto adalah sebagai berikut.
1. gas Metana (CH4).
2. gas Nitrooksida (N2O).
3. gas Perfluorocarbon (PFC).
4. gas Hidrofluorocarbon (HFC).
5. gas Sulfurheksafluorida (SF6).
Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek
rumah kaca dan disebut gas rumah kaca. Dalam tabel di bawah ini tampak kontribusi gas-gas tersebut pada efek rumah kaca yang akhirnya akan menimbulkan kontribusi terhadap terjadinya pemanasan global (global warming).
B.Pemanasan Global
Apakah Anda sudah merasakan suhu udara saat ini semakin panas? Apakah Anda telah mengamati sekarang ini penggantian musim yang tidak bisa diprediksi lagi? Apakah Anda mengalami atau mengetahui bahwa bencana alam akibat angin puting beliung sering terjadi? Pertanyaan- pertanyaan tersebut hanya sebagian dari dampak yang diakibatkan oleh terjadinya Pemanasan Global (Global Warming), kalau demikian apa itu pemanasan global, apa penyebabnya dan apa dampaknya?
Pemanasan global sesungguhnya merupakan gejala naiknya suhu di seluruh permukaan bumi yang terjadi di seluruh dunia yang diduga disebabkan oleh naiknya intensitas efek rumah kaca. Dalam agenda Rio Summit 1992, isu meningkatnya efek rumah kaca sebagai penyebab dari terjadinya pemanasan global masih terus diperdebatkan. Pada tahun 1997, masyarakat dunia melanjutkan fenomena tersebut yang dikenal dengan Protokol Kyoto, yaitu Konvensi Perubahan Iklim. Protokol Kyoto adalah sebuah instrumen hukum (legal instrument) yang dirancang untuk mengimplementasikan Konvensi Perubahan Iklim yang bertujuan untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca agar tidak mengganggu sistem iklim di bumi.
Efektivitas Protokol Kyoto yang mensyaratkan agar diratifikasi oleh paling sedikit 55 negara menunjukkan bahwa protokol ini memerlukan partisipasi banyak negara, termasuk negara-negara berkembang. Konvensi mensyaratkan agar negara-negara maju sebagi pengemisi utama gas rumah kaca harus menurunkan 55% emisinya.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa terdapat hampir 20 jenis gas yang berkontribusi dalam peningkatan suhu di bumi dan gas CO2 merupakan penyebab utamanya. Suatu studi yang dilakukan National Academy of Science tahun 1979 meramalkan bila konsentrasi gas CO2 meningkat dua kali di atmosfer akan menyebabkan kenaikan suhu bumi antara 1,5 sampai 4,5 derajat Celcius. Di bawah ini tabel yang memperlihatkan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca.
Dengan menggunakan model komputer dari temperatur dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global, pada saat ini telah mendapatkan beberapa perkiraan mengenai dampak pemanasan global. Dampak tersebut, antara lain berikut ini.
1. Pengaruh terhadap cuaca.
2. Kenaikan permukaan laut.
3. Pengaruh terhadap pertanian.
4. Pengaruh terhadap hewan dan tumbuhan.
5. Pengaruh terhadap kesehatan manusia.
C.  Efek Pencemaran udara
1. Pengaruh terhadap Cuaca
Terjadinya pemanasan wilayah bagian utara bumi (kutub utara) akan mengakibatkan, antara lain berikut ini.
a.       Gunung-gunung es akan mencair.
b.       Daratan akan menyempit.
c.       Akan lebih sedikit es yang akan mengapung di perairan utara.
d.       Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat.
e.       Daerah tropis akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan.
Kelembaban yang tinggi di daerah tropis selanjutnya akan berdampak
pada peningkatan curah hujan, badai akan lebih sering terjadi, air tanah akan lebih cepat menguap, terjadinya badai topan akan menjadi lebih besar, pada cuaca lebih ekstrem sukar di prediksi.
Es di Kutub Utara mulai Mencair
2. Kenaikan Permukaan Laut
Ketika temperatur atmosfer naik karena terjadinya pemanasan global, lapisan permukaan lautan juga akan naik sehingga volumenya bertambah dan menambah tinggi permukaan laut. Kenaikan permukaan air laut ini 30% berasal dari pencairan es di daerah kutub dan sisanya berasal dari pemuaian air akibat peningkatan temperatur. Selama abad ke-20 tinggi permukaan air laut di seluruh dunia telah naik antara 10 25 cm. Apabila separuh dari es di Greenland dan Antartika mencair maka diprediksi akan terjadi kenaikan permukaan air laut di dunia rata-rata setinggi 6 7 m. Perubahan permukaan air laut ini akan mempengaruhi kehidupan di wilayah pantai,
4. Pengaruh terhadap Hewan dan Tumbuhan
Hewan dan tumbuhan tidak terkecuali mengalami dampak pemanasan global. Dengan terjadinya pemanasan global, hewan-hewan akan berpindah mencari tempat yang lebih dingin, sedangkan tumbuhan karena tidak dapat bergerak sendiri akan menyesuaikan dengan iklim yang sudah berubah, tetapi tumbuhan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan punah.
5. Pengaruh terhadap Kesehatan Manusia
Terjadinya perubahan iklim memberikan dampak terhadap kesehatan manusia, antara lain (a) mempengaruhi kesehatan tubuh akibat penyakit tular vektor, seperti demam berdarah dan malaria mengingat kehidupan vektor kedua penyakit tersebut dipengaruhi oleh curah hujan/jumlah hari hujan dan peningkatan temperatur udara; (b) terkena penyakit pernapasan karena udara yang lebih panas memperbanyak polutan, spora mold dan tepung sari dari tumbuhan; (c) mengakibatkan penyakit-penyakit tropis lainnya, seperti demam kuning.

 Kesimpulan
            Pencemaran udara sangat buruk bagi lingkungan dan berefek juga ke manusia pada akhirnya,efek pencemaran udara yang terfokus kali ini tentang pemanasan global dan efek rumah kaca  diamana kedua hal tersebut sangat mempengaruhi penipisan lapisan ozon dimana membuat udara sangat panas.apalagi hal tersebut tidak diimbangi  penanaman pohon ataua area hijau malah sebaliknya semakin mengurangi pohon untuk kepentingan industri maupun bisnis perorangan.
Saran
             Pemberian ilmu tentang pentingnya menjaga lingkungan  bukan hanya mmementingkan didri sendiri karena hal yang kita lakukan juga berdampak pada  lingkungan,serta diperlukan pengembangan energi ramah lingkungan agar penggunaan nenergi yang bnayak bisa siiring dengan pelestariannya.

Daftar Pustaka
Anonim, 2008. Pencemaran Kimia Udarahttp://mcarmand.blogspot.com/2008/08/pencemaran-udara.html. Diakses pada tanggal 16 November 2012.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.