.

Kamis, 12 September 2019

STOIKIOMETRI



Oleh : @KEL-N02, @N04-ROMA, @N05-CAESAR, @N06-FIKRI

ABSTRAK
Ilmu kimia berisi konsep-konsep yang kompleks dan berjenjang (Herunata, 2003:126). Dalam ilmu kimia konsep yang satu berkaitan dengan konsep lainnya. Dengan kata lain, sebelum mempelajari suatu konsep, harus dipelajari konsep yang mendasarinya terlebih dulu. Kimia erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Namun fakta yang menunjukkan bahwa ilmu kimia dianggap sebagai pelajaran yang sulit karena banyak mengandung hafalan dan berisi rumus-rumus yang digunakan dalam memecahkan soal-soal dan hitungan kimianya.

KATA KUNCI : Stoikiometri, Hukum Dasar Kimia

I. PENDAHULUAN

Ilmu kimia selalu berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia. Pada dasarnya reaksi kimia yang terjadi bermacam-macam jenisnya, diantaranya reaksi penggabungan, Identifikasi Tingkat Pemahaman Konsep Stoikiometri Pada Pereaksi Pembatas dalam Jenis-jenis Reaksi Kimia 33 (kombinasi), penguraian, pembakaran, pendesakan, dan metatesis. Persamaan reaksi kimia dapat digunakan untuk menggambarkan ciri-ciri jenis-jenis reaksi kimia tersebut. Persamaan reaksi merupakan gambaran singkat yang digunakan untuk menunjukkan proses terjadinya reaksi (Chang, 2005: 71). Materi perhitungan kimia tersebut meliputi: kemampuan menghitung jumlah mol zat, mengkonversikan jumlah mol menjadi jumlah partikel, massa, dan volume, menentukan rumus empiris dan rumus molekul, menentukan rumus senyawa hidrat (air kristal), menentukan komposisi atom, menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi dari perhitungan kimia sederhana (perhitungan kimia tepat habis), dan menentukan pereaksi pembatas dan penggunaan konsep mol dan koefisien reaksi untuk menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi.

II. PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN
Stoikiometri, terdiri dari dua kata, yaitu stoicheion (unsur) dan metron (mengukur). Jadi, stoikiometri adalah mempelajari tentang hubungan yang mengenai berapa jumlah zat yang bereaksi dan berapa zat yang di hasilkan.  pada saat unsur digabungkan kemudian menghasilkan reaksi kimia, sesuatu yang dikenal dan juga spesifik yang akan terjadi serta hasil reaksi bisa untuk diprediksi dengan berdasarkan unsur-unsur dan juga jumlah yang terlibat. Stoikiometri ialah matematika di balik ilmu kimia.

2.      Jenis stoikiometri
§  Stoikiometri Reaksi
Stoikiometri reaksi sering digunakan untuk dapat menyeimbangkan persamaan kimia yang dapat ditemukan pada stoikiometri reaksi. Hal tesebut menggambarkan bahwa hubungan kuantitatif antara zat disebabkan karena mereka berpartisipasi dalam reaksi kimia.
§  Stoikiometri Komposisi
Stoikiometri komposisi ini menjelaskan ialah kuantitatif (massa) hubungan antara suatu unsur-unsur dalam senyawa. Misalnya ialah, stoikiometri komposisi tersebut menggambarkan (massa) nitrogen dengan hidrogen yang bergabung dan menjadi amonia kompleks. yakni 1 mol nitrogen dan juga 3 mol hidrogen dalam tiap-tiap 2 mol amonia. Mol ialah satuan yang digunakan didalam kimia untuk jumlah zat.
§  Stoikiometri Gas
Jenis stoikiometri gas ialah berkaitan dengan suatu reaksi yang melibatkan gas, yang mana gas berada pada suatu suhu, tekanan dan juga volume yang dikenal dan juga dapat dianggap gas ideal. Untuk gas, perbandingan volume idealnya tersebut sama dengan hukum gas ideal, Namun rasio massa reaksi tunggal tersebut harus dihitung dari massa molekul reaktan serta juga produk,yang mana massa molekul ialah massa 1(satu) molekul zat. Gas ideal ialah suatu gas teoretis yang terdiri dari 1(satu) set partikel yang bergerak acak, tanpa-berinteraksi yang mematuhi suatu hukum gas ideal. Hukum gas ideal ialah suatu persamaan keadaan gas ideal. Persamaan hukum gas ideal ialah sebagai berikut :
“PV = nRT, yang mana P ialah tekanan, V ialah volume dan juga T ialah temperatur absolut, n ialah mol gas dan juga R ialah konstanta gas universal”.

3.      Rasio Stoikiometri
Sejumlah stoikiometri atau juga rasio reagen (zat yang ditambahkan ke suatu sistem dalam rangka untuk menciptakan suatu reaksi kimia) ialah jumlah atau juga rasio yang mana, dengan asumsi ialah bahwa hasil suatu reaksi selesai dengan dasar , antara lain ialah sebagai berikut:
§  Semua reagen yang dikonsumsi
§  Tidak terdapat defisit reagen
§  Tidak terdapat sisa-sisa residu
§  Reaksi hanya akan terjadi atau tercipta pada rasio stoikiometri
                                       
4.      HUKUM HUKUM DASAR
v  Hukum Lavoisier
Hukum Lavoisier dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu Antonie Laurent Lavoisier. Dalam penelitiannya, Lavoisier membakar merkuri cair berwarna putih dengan oksigen sampai dihasilkan merkuri oksida berwarna merah. Tidak sampai situ saja, Lavoisier memanaskan merkuri oksida sampai terbentuk merkuri cair berwarna putih dan oksigen. Dari penelitian tersebut, diperoleh hasil bahwa massa oksigen yang dibutuhkan pada proses pembakaran sama dengan massa oksigen yang terbentuk setelah merkuri oksida dipanaskan. Oleh karena itu, hukum Lavoisier dikenal sebagai hukum kekekalan massa. Dapat di simpulkan, “Massa total zat sebelum reaksi sama dengan massa total zat setelah reaksi”
v  Hukum Proust
Seorang ilmuwan asal Prancis, Joseph Louis Proust, meneliti perbandingan massa unsur yang terkandung di dalam suatu senyawa pada tahun 1799. Penelitian itu membuktikan bahwa setiap senyawa tersusun atas unsur-unsur dengan komposisi tertentu dan tetap. Oleh karena itu, hukum Proust dikenal sebagai hukum perbandingan tetap. Dapat di simpulkan, “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap”
v  Hukum Dalton
“jika unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dengan salah saru massa unsur dibuat tetap, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa tersebut merupakan bilangan bulat yang sederhana”
v  Hukum Gay-Lussac
“pada suhu dan tekanan sama, perbandingan volume gas yang bereaksi dan hasil reaksi merupakan bilangan bulat yang sederhana”
v  Hipotesis Avogadro
Hipotesis Avogadro dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Italia, Amadeo Avogadro, pada tahun 1811. Avogadro menyatakan bahwa partikel unsur tidak selalu berupa atom yang berdiri sendiri, melainkan bisa berbentuk molekul unsur, contohnya H2, O2, N2, dan P4. Dapat disimpulan, “Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas yang volumenya sama memiliki jumlah molekul yang sama pula”.


DAFTAR PUSTAKA

S, Syukri. 1999. Kimia Dasar I. Bandung : Penerbit ITB

Yanti, F D., Dermawan Afandy., Muhammad Su’aidy. 2012. Dentifikasi Pemahaman Materi Perhitungan Kimia (STOIKIOMETRI) Pada Siswa Kelas X SMAN 10 Malang Semester II Tahun Ajar 2012/2013. Jurnal Online UM. Sumber : http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel7F7F118BC926A07FFCA0AACAABEF48BC.pdf

Sastrohamidjojo, Hardjono. 2005. Kimia Dasar. Yogyakarta : UGM Press

Ahmad, Dadan. 2018. Stoikiometri dan Jenisnya. Sumber : https://www.sridianti.com/stoikiometri-dan-jenisnya.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.