.

Sabtu, 11 Agustus 2018

Efek Radioaktif Industri



Efek Radioaktif Industri  

1. Abstrak

Reaksi nuklir merupakan reaksi yang melibatkan inti dari suatu atom. Reaksi nuklir ada yang terjadi secara spontan ataupun buatan. Reaksi nuklir spontan terjadi pada inti-inti atom yang tidak stabil. Zat yang mengandung inti tidak stabil ini disebut zat radioaktif. Adapun reaksi nuklir tidak spontan dapat terjadi pada inti yang stabil maupun inti yang tidak stabil. Reaksi nuklir disertai perubahan energi berupa radiasi dan kalor. Berbagai jenis reaksi nuklir disertai pembebasan kalor yang sangat dasyat, lebih besar dari suatu reaksi kimia biasa.

2. Pendahuluan

Sejarah penemuan Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh ilmuwan Perancis Henri Becquerel ketika sedang bekerja dengan material fosforen. Material semacam ini akan berpendar di tempat gelap setelah sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan dia berfikir pendaran yang dihasilkan tabung katoda oleh sinar-X mungkin berhubungan dengan fosforesensi. Karenanya ia membungkus sebuah pelat foto dengan kertas hitam dan menempatkan beragam material fosforen diatasnya. Kesemuanya tidak menunjukkan hasil sampai ketika ia menggunakan garam uranium. Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto ketika ia menggunakan garam uranium tesebut.Tetapi kemudian menjadi jelas bahwa bintik hitam pada pelat bukan terjadi karena peristiwa fosforesensi, pada saat percobaan, material dijaga pada tempat yang gelap. Juga, garam uranium nonfosforen dan bahkan uranium metal dapat juga menimbulkan efek bintik hitam pada pelat.

3. Landasan Teori

Pada tahun 1895 W.C. Rontgen melakukan percobaan dengan sinar katode. Ia menemukan bahwa tabung sinar katode menghasilkan suatu radiasi berdaya tembus besar yang dapat menghitamkan film foto. Selanjutnya sinar itu diberi nama sinar X. Sinar X tidak mengandung elektron, tetapi merupakan gelombang elektromagnetik. Sinar X tidak dibelokkan oleh bidang magnet, serta memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada panjang gelombang cahaya. Berdasarkan hasil penelitian W.C Rontgen tersebut, maka Henry Becquerel pada tahun 1896 bermaksud menyelidik sinar X, tetapi secara kebetulan ia menemukan gejala keradioaktifan. Pada penelitiannya ia menemukan bahwa garam-garam uranium dapat merusak film foto meskipun ditutup rapat dengan kertas hitam. Menurut Becquerel, hal ini karena garam-garam uranium tersebut dapat memancarkan suatu sinar dengan spontan. Peristiwa ini dinamakan radio aktivitas spontan.
Marie Curie merasa tertarik dengan temuan Becquerel, selanjutnya dengan bantuan suaminya Piere Curie berhasil memisahkan sejumlah kecil unsur baru dari beberapa ton bijih uranium. Unsur tersebut diberi nama radium. Pasangan Currie melanjutkan penelitiannya dan menemukan bahwa unsur baru yang ditemukannya tersebut telah terurai menjadi unsur-unsur lain dengan melepaskan energi yang kuat yang disebut radioaktif.
Zat radioaktif adalah zat yang tidak mempunyai isotop stabil, sehingga disebut juga radioisotop. zat tersebut dapat memancarkan sinar radiasi yang disebut sinar radioaktif, berupa sinar alfa(α), sinar beta(β), sinar gamma(γ). Radioisotop adalah isotop tidak stabil yang memancarkan radiasi secara spontan dan terus-menerus. Jika jumlah neutron dalam suatu inti sama dengan jumlah proton, maka inti akan stabil atau non radioaktif. Tetapi jika dalam inti jumlah neutron tidak sama dengan jumlah proton, maka inti menjadi tidak stabil. Semakin banyak perbedaan jumlah neutron dengan jumlah protonnya , maka semakin tidak stabil dan semakin cepat pula inti itu melepaskan kelebihan energinya dalam bentuk sinar radiasinya. Pada tahun 1900 Rutherford menemukan sinar alfa(α), dan sinar beta(β) dan pada tahun yang sama sinar gamma(γ) ditemukan oleh P.Villard.

4. Kesimpulan

Dewasa ini, reaksi nuklir telah banyak digunakan untuk tujuan damai (bukan tujuan militer)  baik sebagai sumber radiasi maupun sebagai sumber tenaga dan pemanfaatannya dalam berbagai bidang.
Penggunaannya dalam berbagai bidang antara lain:
1. Bidang Kedokteran
Tes diagnostik dengan radioisotop dapat digunakan untuk mengetahui :
§ Baik tidaknya fungsi organ tubuh.
§ Proses penyerapan berbagai senyawa tertentu oleh tubuh.
§ Menentukan lokasi dan ukuran tumor dalam organ tubuh.
2. Bidang lndustri
§ Pemeriksaan tanpa merusak.
§ Mengontrol ketebalan bahan.
§ Pengawetan bahan.
3. Hidrologi
§ Mendeteksi zat pencemar dalam air.
§ Menentukan kebocoran dalam bendungan.
§ Mengetahui gerakan air tanah.
§ Mengetahui karakteristik aliran cairan di sumur minyak.
§ Pengukuran debit air sungai.
§ Melakukan study geothermal.
4. Bidang biologis
§ Mempelajari kesetimbangan dinamis.
§ Mempelajari reaksi pengesteran.
§ Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
5. Bidang pertanian
§ Uji efisiensi pemupukan


5. Daftar Pustaka

Hidayat, Alifia & Kholil, Muhammad. 2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau.

Supahar, Anton. 1995. PENGELOLAAN LlMBAH ZAT RADIOAKTIF : SUATU ANTISIPASI BAHAYA RADIASI

Ilham, Rudi. 2017. Pengertian Radioaktif, Jenis, Sifat, Manfaat dan Dampak Radioaktif Terlengkap

Ilham, Rudi. 2018. Pengertian dan Contoh Unsur Radioaktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.