Oleh : Nuriel Hanifan (@F25-Nuriel)
Abstrak
Kawasan perkotaan sebagai tempat
hidup manusia mulai menunjukkan penurunan daya dukung Lingkungan. Hal ini dapat
dilihat dengan tingginya tingkat polusi yang dihasilkan suatu daerah perkotaan.
Sebagian besar polusi udara yang berada diperkotaan disebabkan oleh aktivitas
manusia seperti penggunaan kendaraan bermotor, kegiatan perindustrian, serta
kegiatan rumah tangga. Berbagai upaya tengah dilakukan pada kota kota besar
seperti penggunaan ruang terbuka hijau, teknologi emisi buang yang semakin
canggih , serta berbagai peralatan elektronik yang sudah ramah lingkungan agar
degrasi udara diperkotaan tidak semakin memburuk.
Kata kunci : Polusi udara, bahan
pencemaran udara, penanggulangan polusi
Pendahuluan
Pembangunan
kota sering lebih banyak dicerminkan oleh adanya perkembangan fisik kota yang
lebih banyak ditentukan oleh sarana dan prasarana yang ada. Gejala pembangunan
kota pada saat ini mempunyai kecenderungan untuk meminimalkan ruang terbuka
hijau dan juga menghilangkan wajah alam. Lahan-lahan bertumbuhan banyak
dialihfungsikan menjadi pertokoan, pemukiman, tempat rekreasi, industri dan
lain-lain (N. Dahlan, 2004 dalam Iwan
setiawan Basri, 2009). Sehingga menimbulkan polutan pada perkotaan semakin
banyak karena tidak bisa dikelola oleh tumbuhan hijau.
Menurut Akhadi (2013) dalam
Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil (2017) mengatakan, Pencemaran udara tak
lain merupakan kerusakan yang terjadi secara sistematis pada salam satu bagian
atmosfer, tepatnya lapisan troposfer. Polutan yang dilepaskan dari permukaan
Bumi akan langsung ke lapisan troposfer sebagai bagian atmosfer yang
bersinggungan langsung dengan permukaan bumi. Selanjutnya kegiatan pembangunan
yang berkembang sangat pesat, terutama karena penerapan teknologi modern dalam
aktivitas industri, telah menyebabkan perubahan kondisi lingkungan secara
drastis, di antaranya komposisi udara.
Kenapa pencemaran udara sangat
membahayakan kehidupan manusia, urgensinya ialah berkaitan dengan sistem
perafasan dan kualitas kesehatan manusia secara keseluruhan yang sangat
membutuhkan oksigen. Berikut paparan Hart (2015) mengutip pernyataan nobel, Dr.
Otto Warburg (salah seorang pemenang hadiah Nobel), bahwa sel-sel kanker tidak
dapat tumbuh dalam lingkungan yang kaya oksigen. Selanjutnya dijelaskan, bahwa
ketika sel mengalami kekurangan oksigen maka kanker segera mengancam.
Isi
Perkotaan merupakan sebuah pusat aktifitas manusia yang
kepadatannya cenderung tinggi
dari wilayah lainnya yang
fungsinya selain sebagai tempat
hidup juga sebagai tempat untuk
menghasilkan barang dan jasa (Anggraeni, 2005 dalam Iwan setiawan Basri, 2009). Aktifitas manusia sekecil apapun akan
menghasilkan dampak lingkungan. Issue aktifitas perkotaan yang ada dewasa ini adalah tingginya
tingkat urbanisasi, tingginya kebutuhan transportasi dan
tingginya limbah yang dihasilkan kota akibat kegiatan tersebut.
Salah satu dampak lingkungan yang paling
kompleks dan berimplikasi luas
untuk aktifitas perkotaan adalah polusi
udara yang dialami hampir di
setiap kota besar.
Penyebab polusi udara yang
pertama yaitu alam itu sendiri seperti kebekaran hutan, letusan gunung.
Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengans segala
aktifitasnya. Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara
lain (Alamendah, 2014) dan (Woodford, 2014): Pembakaran, seperti pembakaran
sampah, pembakaran kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan
industri. Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus),
dan gas (CO dan NO). Dalam berbagai kegiatan manusia yang menimbulkan polutan
ada beberapa bahan yang menimbulkan pencemaran udara dengan dampak yang paling
membahayakan (Woodford, 2014), yaitu :
Sulfur dioksida : Batubara, minyak bumi, dan bahan bakar lainnya
sering tidak murni dan mengandung sulfur serta senyawa organik( berbasi
karbon).
Karbon monoksida : Proses pembakaran yang kurang sempurna dan dalam
kondisi kekurangan oksigen akan menghasilkan CO.
Karbon dioksida : C02 merupakan gas rumah kaca yang dilepaskan oleh
mesin industri, mesin mobil dan sepeda motor, serta pembangkit listrik. Gas Co2
berkontribusi terhadap masalah pemanasan global dan perubahan iklim.
Nitrogen Oksida : polutan
yang dihasilkan sebagai akibat tidak langsung dari pembakaran
Senyawa organik volatil (VOC) : Bahan kimia berbasi
karbon(organik), dapat menguap dengan mudah pada suhu dan tekanan normal , dan
juga diyakini memiliki efek buruk secara jangka panjang teerhadap kesehatan
manusia.
Partikulat : adalah deposit jelaga sebagai polutan udara yang
menghitamkan bangunan dan menyebabkan gangguna pernafasan.
Ozon : pada lapisan troposfer, ozon merupakan polutan yang bersifat
toksik dan dapat merusak kesehatan.
Chlorofluorocarbons (CFC) : Gas CFC telah dinyatakan sebagai gas
berbahaya dalam pemakaiannya, CFC terbukti dapat merusak lapisan ozon.
Pembakaran Hidrokarbon tidak sempurna : proses pembakaran tidak
sempurna maka akan terjadi pelepasan karbon monoksida yang segera masuk ke
atmosfer sebagai asap.
Logam berat : Logam berat dapat menyebar ke udara sebagai senyawa
beracun atau sebagai aerosol
Penanggulangan pencemaran udara di perkotaan
Pencemaran udara pada perkotaan
semakin lama semakin meningkat untuk itu harus ada upaya yang dilakukan untuk
menanggulangi agar masyarakat perkotaan tetap bisa menghirup udara yang bersih
dan sehat , diantaranya dengan :
Ruang terbuka hijau
Dapat dipastikan pada kota kota
besar Ruang Terbuka Hijau (RTH) cukup sulit ditemukan atau bahkan luasnya yang
tidak sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Luas minimal ruang terbuka
hijau yang dibutuhkan sebuah kota yang berkelanjutan dari aspek lingkungan adalah
30%
dari luasan total. Namun nyata nya seperti di Jakarta ruang terbuka hijau sangat sulit ditemui sudah banyak daerah pemukiman warga yang menutupi lahan tersebut, juga banyak pabrik-pabrik serta jalan-jalan yang terus dibangun dan menggerus lahan terbuka hijau pada perkotaan.
dari luasan total. Namun nyata nya seperti di Jakarta ruang terbuka hijau sangat sulit ditemui sudah banyak daerah pemukiman warga yang menutupi lahan tersebut, juga banyak pabrik-pabrik serta jalan-jalan yang terus dibangun dan menggerus lahan terbuka hijau pada perkotaan.
Penggunaan Transportasi umum
Seiring dengan semakin padatnya
kota-kota besar, saat ini pemerintah terus mengkampanyekan gerakan penggunaan
transportasi umum dijalanan kota besar. Selain mengurangi kemacetan penggunaan
kendaran umum yang ramah lingkungan dapat mengurangi gas emisi pembuangan dari
kendaraan bermotor yang semakin tahun semakin meningkat jumlahnya.
Teknologi Ramah lingkungan
Dalam beberapa tahun terakhir
kemajuan teknologi terus dikembangkan dengan mengusung misi ramah lingkungan
agar keadaan bumi tidak semakin parah karena berbagai kerusakan. Diantaranya
saat ini terus diekembangkan pembangkit listrik dari tenaga alam itu sendiri
seperti : Solar cell , PLTA,PLTU dan Geothermal. Saat ini juga sedang
dikembangkan mobil mobil yang ramah lingkungan seperti mobl bertenaga listrik,
mobil bertenaga air dan lain sebagainya. Begitu pula dengan dunia industri ,
mesin mesin yang digunakan semakin canggih sehingga selain menurunkan tingkat
konsumsi energi juga mengurangi kadar pencemaran yang dikeluarkan oleh mesin
tersebut.
Pemanfaatan pekarangan rumah
Untuk memberikan udara yang
bersih sebaiknya dikota besar ditanami pohon yang rindang pada setiap lahan
rumah yang mereka miliki, selain untuk membantu mengurangi pencemaran udara juga
bermanfaat memberikan udara yang bersih dilingkungan rumah .
Pengurangan penggunaan CFC
Gas CFC sangat berbahaya bagi
alam karena dapat menipiskan lapisan ozon, untuk penggunaan zat tersebut
semakin dikurangi, untuk meberikan udara segar dan sejuk tanamlah tanaman hijau
dirumah agar tumbuha tersebut membantu mengurangi hawa panas sehingga
penggunaan cfc pada pendingin semakin berkurang.
Penutup
Kawasan perkotaan menjadi tujuan
urbanisasi seluruh masyarakat karena dianggap dikota mudah dalam mencapai kemakmuran,
namun dampak dari urbanisasi masyarakat desa ke kota adalah semakin tinggi
jumlah penduduk dikota tersebut sehingga meningkatkan aktifitas yang dapat
memberikan polusi terutama polusi udara. Berbagai aktifitas manusia mulai dari
pembakaran sampah, penggunaan kendaraan bermotor, serta aktivitas industri yang
memberikan dampak terhadap kualitas udara diperkotaan yang terus menurun.
Beberapa zat yang menimbulkan
pencemaran udara dengan dampak yang paling membahayakan adalah :
·
Sulfur dioksida
·
Karbon monoksida
·
Karbon dioksida
·
Nitrogen Oksida
·
Senyawa organik volatil (VOC)
·
Partikulat
·
Ozon
·
Chlorofluorocarbons (CFC)
·
Pembakaran Hidrokarbon tidak sempurna
·
Logam berat
Kemudian penanggulangan dini terhadap pencemaran udara
diperkotaan dengan cara :
·
Ruang terbuka hijau
·
Penggunaan Transportasi umum
·
Teknologi Ramah lingkungan
·
Pemanfaatan pekarangan rumah
·
Pengurangan penggunaan CFC
Daftar pustaka
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil
(2017), Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Patona Media : Jakarta
Basri, Iwan setiawan (2009),
Jalur Hijau (Green belt) sebagai kontrol polusi udara hubungannya dengan
kualitas hidup diperkotaan. SMARTek Vol 7, No 2 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=10720&val=750&title=JALUR%20HIJAU%20%28GREEN%20BELT%29%20SEBAGAI%20KONTROL%20POLUSI%20UDARA%20HUBUNGANNYA%20DENGAN%20KUALITAS%20HIDUP%20DI%20PERKOTAAN
(Diunduh 06, Februari 2018)
http://www.kelasipa.com/2015/04/5-cara-mengatasi-pencemaran-udara.html
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/polusi-udara-penyebab-dampak-dan-upaya-menanggulanginya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.