.

Selasa, 21 November 2017

Kimia dan Perbaikan Lingkungan






Oleh: @D26-Niko


Kerusakan lingkungan hidup akibat populasi manusia dan perkembangan zaman pada saat ini. Populasi manusia mempengaruhi keadaan alam, semakin banyak manusia tinggal di suatu daerah maka kebutuhan hidup juga bertambah. Hutan yang merupakan habitat bagi berbagai macam spesies flora dan fauna adalah produsen oksigen terbesar di planet bumi. Tumbuh-tumbuhan hijau menerima sinar matahari, air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dari lingkungan sekitarnya yang kemudian akan diubah menjadi oksigen (O2) dan karbohidrat (C6H12O6). Senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan hijau melalui proses fotosintesis tersebut dibutuhkan oleh manusia dan hewan untuk melangsungkan kehidupannya. Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi mensintesis sekitar 150.000 juta ton karbon dioksida (CO2) dan 25.000 juta ton hidrogen (H) dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen (O2) ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik.
Selain di hutan, tumbuhan hijau juga berperan penting di lingkungan sekitar kita. Tanpa tumbuhan hijau, lingkungan di sekitar kita akan terasa panas dan tidak nyaman. Apalagi jika tumbuhan di hutan menghilang dalam skala yang cukup besar setiap tahun akibat penebangan liar dan sebagainya, tentu akan berdampak negatif terhadap keadaan atmosfer bumi. Setiap pohon yang ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama dengan rata-rata 5 pendingin udara (AC/Air Conditioner) yang dioperasikan 20 jam terus menerus setiap harinya. Tidak hanya itu, tumbuhan hijau juga dapat menjernihkan udara di sekitar kita karena setiap 1 ha pepohonan mampu menetralkan karbon dioksida yang dikeluarkan 20 kendaraan, dan setiap 93 m2 pepohonan mampu menyerap kebisingan suara sebesar 8 desibel.
Masalah diatas termasuk salah satu dari perkembangan ilmu kimia sebagaimana kita ketahui perkembangan ilmu kimia sangatlah luas dan mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu yang lain. Masalah diatas termasuk salah satu perkembangan ilmu kimia yang termasuk dalam kimia konstekstual atau kimia kekinian, dimana dalam kimia konstekstual ini membahas tentang berbagai macam isu atau persoalan apa yang sedang menjadi trending topics dimasyarakat yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Tetapi dalam pembahasan ini saya akan membahas tentang kimia dan perbaikan lingkungan yang sedang menjadi trending topics saat ini salah satu masalah lingkungan adalah pencemaran udara.  Sebelum kita masuk kedalam materi yang akan dibahas saya akan menjelaskan dahulu ruang lingkup kimia.

Apa kimia itu?
Menurut Hidayat dan kholil (2017) menyatakan bahwa ada beberapa ahli yang mencoba memberikan definisi terhadap kimia, antara lain diartikan sebagai ilmu alam yangsecara khusus mempelajari tentang perubahan materi, yang meliputi perubahan secara kimia dan fisika. Ada juga yang berpendapat bahwa kimia merupakan ilmu yang mempelajari komposisi dan sifat materi serta berbagai perubahan yang dialaminya.
  • Secara singkat, Ilmu Kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu mengubah suatu materi menjadi materi yang lain.
Apa saja yang dipelajati dalam ilmu kimia ?
  • Secara lengkap, Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang :
  1. Susunan materi =  mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap komponen tersebut.
  2. Struktur materi = mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu materi atau menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling berikatan.
  3. Sifat materi =  mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh : susunan dan struktur dari materi
  4. Perubahan materi = meliputi perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru).
  5. Energi yang menyertai perubahan materi = menyangkut banyaknya energi yang menyertai sejumlah materi dan asal-usul energi itu.
apa saja sih manfaat mempelajari kimia?
Manfaat Mempelajari Ilmu Kimia
Meliputi :
  1. Pemahaman kita menjadi lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung di dalamnya.
  2. Mempunyai kemampuan untuk mengolah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna bagi manusia.
  3. Membantu kita dalam rangka pembentukan sikap.
 menurut santosa 2008 menjelaskan bahwa mengapa ilmu kimia yang diperkaya dengan konsep-konsep yang penerapannya mendukung pelaksanaan pembangunan lestari diistilahkan dengan kimia hijau?
ternyata hijau merupakan warna kehidupan alam, warna klorofil, selain itu lahan yang subur dikenal sebagai lahan hijau. 

Apa aja sih cabang-cabang ilmu kimia?
Cabang-Cabang Ilmu Kimia
Meliputi :
  • Kimia Analisis
mempelajari tentang analisis bahan-bahan kimia yang terdapat dalam suatu produk.
  • Kimia Fisik
 fokus kajiannya berupa penentuan energi yang menyertai terjadinya reaksi kimia, sifat fisis zat serta perubahan senyawa kimia.
  • Kimia Organik
  mempelajari bahan-bahan kimia yang terdapat dalam makhluk hidup.
  • Kimia Anorganik
 kebalikan dari kimia organik; mempelajari benda mati.

  • Kimia Lingkungan
 mempelajari tentang segala sesuatu yang terjadi di lingkungan, terutama yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan dan cara penanggulangannya.
  • Kimia Inti ( Radiokimia )
mempelajari zat-zat radioaktif.
  • Biokimia
cabang ilmu kimia yang sangat erat kaitannya dengan ilmu biologi.
  • Kimia Pangan
mempelajari bagaimana cara meningkatkan mutu bahan pangan.
  • Kimia Farmasi
fokus kajiannya berupa penelitian dan pengembangan bahan-bahan yang mengandung obat.
            Setelah kita membaca kerusakan lingkungan diatas disini saya akan membahas cara memperbaiki lingkungan yang disebabkan oleh unsur-unsur zat kimia diatas.
Berikut adalah usaha-usaha yang dapat dilakukan manusia untuk memperbaiki dan mencegah kerusakan lingkungan hidup.

a. Perlindungan dan Pengawetan Alam

Perlindungan alam dapat dilakukan dengan cara mengelola sumber daya alam berupa udara, air, tanah, dan termasuk kehidupan manusia untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Pengelolaan meliputi survei, penelitian, hukum, administrasi, pengawetan, pemanfaatan, pendidikan, dan latihan. Dari definisi tersebut, terlihat bahwa perlindungan satwa dan tumbuhan meskipun merupakan hal yang penting bagi pengawetan, tetapi bukan satu-satunya tujuan.

Di Indonesia, perlindungan alam telah dilakukan antara lain melalui:
  1. Cagar Alam, yaitu perlindungan terhadap wilayah ekosistem yang memiliki nilai yang spesifik (khas) pada flora, tanah, dan keindahan untuk studi ilmiah dan budaya.
  2. Suaka Marga Satwa, yaitu perlindungan terhadap wilayah ekosistem yang memiliki nilai yang spesifik (khas) pada fauna, tanah, dan keindahan alam untuk studi ilmiah dan budaya.

b. Konservasi tanah dan air

Konservasi tanah diartikan sebagai usaha penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukan agar tidak terjadi kerusakan. Konservasi tanah berhubungan dengan konservasi air karena setiap usaha atau upaya konservasi tanah akan secara langsung pula mengkonservasi sumber daya air. Sasaran yang hendak dicapai dalam upaya konservasi tanah adalah :
  1. mencegah erosi tanah dan melakukan konservasi air;
  2. penggunaan lahan sesuai dengan peruntukannya;
  3. pengelolaan tanah yang sesuai dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
c. Menyelesaikan Krisis Lingkungan

Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan manusia untuk memperbaiki lingkungan.
  1. Penanaman pohon-pohon di hutan (reboisasi) yang berfungsi sebagai penahan angin dan pengikat tanah.
  2. Larangan internasional yang lebih keras dan usaha perlindungan untuk melindungi habitat alam dan mencegah pembunuhan dan perdagangan satwa liar.
  3. Larangan produksi dan penggunaan chlorofluorocarbon (CFC), yaitu senyawa yang dapat membuat ozon berlubang.
  4. Penghentian perusakan hutan-hutan.
  5. Melakukan daur ulang materi, terutama yang tidak dapat diperbaharui. 

Selain cara diatas terdapat cara memperbaiki lingkungan, menurut Juju 2013 menyatakan bahwa perbaikan lingkungan dengan 4 cara yaitu: penghematan, pembaharuan, perbaikan serta pencegahan.
menurut Budiatati Dewi 2012 menyatakan bahwa
Mengusahakan setiap komunitas masayarakat, termasuk  pelajar/mahasiswa untuk aktif melakukan penanaman pohon/bunga/buah sekaligus melestarikan tanaman langka buah2buahan tropis Indonesia  dilahan pemukiman yang memungkinkan untuk ditanam. Umumnya masih banyak halaman yang belum maksimal dipergunakan baik di halaman perkantoran maupun rumah tangga,banyaknya jumlah pepohonan dan buah-buahan tropis Indonesia yang semakin sulit ditemukan.Dengan memamfaatkan lahan sisa/halaman sisi-sisi jalan/tabulpot akan mendapatkan keuntungan ganda selain penghijauan dan kenyamanan,kepunahan pohon /buah langka dapat terhindari,keuntungan lain buah/bunga/daun dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi). Merubah paradigma bahwa untuk  melakukan penghijauan dibutuhkan harus ada lahan luas). Mengajarkan masyarakat agar cermat memproduktifkan lahan sisa yang terdapat diseputar tempat tinggal. (perlu dilakukan gerakan massal) (tampilkan foto2 buah2an Indonesia dan aktivitas masyarakat)
  1. Membudayakan membuang sampah dengan terpilah antara organik/unorganik (dengan dipilah sampah mudah dikelola) dibarengi penyediaan sekurang-kurangnya satu pasang kontainer sampah basah/sampah kering  berikut 4 orang petugas kebersihan ditiap kelurahan (pemberian gaji petugas di ambil dari dana kelurahan/pnpm/reribusi warga dengan tarif rendah) (tampilkan Foto Tong sampah dan orang membuang sampah)
  2.  Mengusahakan setiap lingkungan atau dusun memiliki rumah lokasi pemilahan sampah/ rumah kompos guna menanggulangi masalah kebersihan, (membudayakan produk 3R guna) (tampilkan rumah kompos bank sampah)
  3. Menciptakan sisi hijau dan bersih dengan melakukan penanaman Maksimal dimana-mana baiak berupa pohon pelindung pohon/buah/bunga tanamam obat/serta tanaman penjernih air  diberengi penyediaan bak/ tong-tong sampah 2/3 sisi ditiaplahan hunian,rumah-rumah ibadah
  4. (tampilkan foto rumah ibadah) gereja) kuil/
  5. perkantoran,mall/ Foto Mall/Ruko/   Foto2 Restauran yang  gersang dan yang hijau) restaurant, (foto yang gersang dan sdh hijau) halte bis,pom bensin,stasiun2 KA, Bandara dan lokasi lain di setip wilayah pemukiman
  6. Menghijaukan setiap jengkal tapak lahan pakan jalan/lahan trotoar dengan pohon/ bunga/rumput.
  7.  Atap Hijau (Penanaman di Lahan Bangunan Bertingkat)
  8.  Pagar Hijau (mensosialisasikan mamfaat lebih menggunakan pagar hidup
  9.  Halaman Hijau (mensosialisakan/menghimbau/mewajibkan  menanami halaman hunian)
  10. Puskesmas/Rs Hijau ( menghimbau/mewajibkan Penghijauan Maksimal (bukan seadanya) bagi tiap Puskesmas/Rumah Sakit sekaligus wajib menyediakan tong sampah sedikitnya 10 pasang di tiap Pukesmas/ Tiap Ruang perawatan Halaman/Ruang Tunggu/Ruang Praktek Dr,Reseption kamr mandi dan ruangan lain termasuk halaman ditiap Rumah Sakit.
  11. Sekolah Hijau (menghimbau/mewajibkan penyediaan tong sampah terpilah di tiap kelas/ Ruang rapat aula/ruang guru/halaman/kamar mandi .Menghimbau  mewajibkan melakukan (Penghijauan Maksimal) di halaman Sekolah,sekalgus Mewajibkan Menghimbau agar tiap kampus dan rumah sekolah memiliki  ruang terbuka hijau.
  12. Kantor Hijau,
  13. Rumah Ibadah Hijau
  14. Pertokoan Hijau
  15. Bandara Hijau.
  16. Halte Hijau
  17. Stasiun Hijau
  18. Pom Bensin Hijau
  19. Perhotelan Hijau
  20. Pasar Tradisionail Hijau
  21. Supermarket Hijau
  22. Warung Hijau
  23. Restaurant Hijau
  24. Prapatan Hijau
  25. Pemakaman Hijau
  26. Pabrik-Pabrik dan Industri Hijau
  27. Praktek Dr Hijau
  28. Ruko/Ruko Hijau
  29. Lapangan Parkir Hijau/
  30. Spa /lokasi kebugaran.
  31. Salon Hijau
  32. Wilayah Pesisir Hijau
  33. Pelabuhan Hijau

Menurut Hidayat dan Kholil 2017 menyatakan bahwa kimia hijau berupaya membuat langkah-langkah kreatif dan inovatif beragam proses kimia, baik dengan menggeser, menambah atau mengurangi dan memperbaharui proses kimia tradisional-konvesional menjadi lebih ramah terhadap lingkungan hidup.

daftar pustaka
1. Hidayat, Atep Afia dan M.Kholil 2017. Kimia, Industri, dan Teknologi Hijau. Pantoma Media.Jakarta.
2. Santosa, S.J. 2008. Kimia Hijau Sebagai Pilar Utama Pembangunan Lestari. Pidato pengukuhan Jabatan Guru Besar Ilmu kimia. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
 3. Juju.  2013. Upaya Memperbaiki Lingkungan Hidup. dalam: http://bangjuju.com/upaya-memperbaiki-lingkungan-hidup/
4.  Budiatati Dewi. 2012.PROGRAM PERBAIKAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Di Lahan Pemukiman (Langkah Kecil Bermanfaat Besar). dalam: https://dewibudiati.wordpress.com/2012/02/07/program-perbaikan-lingkungan-dan-kesehatan-dengan-pemberdayaan-masyarakat-di-lahan-pemukiman-langkah-kecil-bermanfaat-besar/
5. Darsono, V. 2014. Panduan Pengelolahan Green Industry. Cahaya Atma Pusaka. Yogyakarta.



 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.