oleh Chrispendi Habiel Aknansyah
Minyak dam
Gas bumi
Minyak dan gas bumi merupakan
istilah Indonesia yang pemakaiannya telah mendarah daging pada kita.
Sebelumnya, kita lebih banyak menggunakan istilah minyak tanah yang berarti
minyak yang berasal dari dalam tanah untuk mendefenisikan arti minyak
bumi/minyak mentah. Selain itu, istilah gas bumi yang dalam bahasa Inggris
disebut Earth Gas juga tidak banyak digunakan.
Istilah yang
lazim digunakan pada masyarakat kita untuk mendefenisikan gas bumi adalah
Liquid Petroleum Gas (LPG). Dengan diketahuinya bahwa minyak bumi terdapat
bersama-sama dengan gas bumi, maka istilah yang lazim yang digunakan sekarang
adalah minyak dan gas bumi.
Menurut
Undang-Undang No. 44 Prp. Tahun 1960 Tentang : Pertambangan Minyak Dan Gas
Bumi, yang dimaksud dengan minyak dan gas bumi ialah bahan-bahan galian minyak
bumi, aspal, lilin bumi, semua jenis bitumen baik yang padat maupun yang cair
dan semua gas bumi serta semua hasil-hasil pemurnian dan pengolahan bahan-bahan
galian antrasit dan segala macam batu bara, baik yang tua maupun yang muda.
A. Kepentingan Minyak dan Gas Bumi dalam
Peradaban
Sebelum
akhir tahun 1973 pentingnya minyak dan gas bumi sebagai bahan galian tidaklah
terlalu terasa. Penurunan produksi minyak bumi telah mengakibatkan timbulnya
krisis di seluruh dunia dan memberikan pengaruh politik ataupun ekonomi.
Dari sini
dapat dilihat,bahwa minyak bumi merupakan salah satu sumber kekayaan yang
sangat penting,yang berpengaruh ataupun yang merupakan salah satu faktor
peradaban manusia. Minyak bumi mempunyai peranan khusus karena bukan
semata-mata bersifat bahan galian,tetapi juga berupa bahan bakar. Jadi
merupakan sumber energi yang penting.
Adapun
sumber energi yang lazim kita kenal pada saat ini selain minyak dan gas bumi
antara lain :
- Arang dan Kayu
- Batubara
- Sumber Hidro-Listrik
- Energi Nuklir
- Energi Matahari
- Energi Panas Bumi (Geothermal)
B. Keunggulan Minyak dan Gas Bumi Sebagai Sumber
Energi
Minyak dan
gas bumi,terutama minyak bumi,mempunyai keunggulan daripada sumber energi
lainnya yang telah diutarakan di atas. Keunggulan tersebut disebabkan karena
berbagai sifat fisika tertentu dari minyak dan gas bumi,yaitu antara
lain:
- Sifat cair minyak bumi.
- Minyak dan gas bumi memiliki nilai kalor yang tinggi.
- Minyak dan gas bumi menghasilkan berbagai macam bahan bakar.
- Minyak dan gas bumi menghasilkan berbagai macam pelumas.
- Minyak dan gas bumi dapat bersifat sebagai bahan baku, yaitu bahan petrokimia.
C. Beberapa Pokok Kebijaksanaan dalam Penggunaan
Minyak Bumi Sebagai Sumber Energi
Dalam
pemanfaatan minyak dan gas bumi kita perlu memperhatikan tiga pokok
kebijaksanaan sebagai berikut :
1. Kenyataan
bahwa minyak bumi merupakan bahan dapat habis (exhaustible) atau dapat
dikatakan tidak dapat diperbaharui kembali.
Hal ini
mengandung arti bahwa eksplorasi minyak bumi harus terus menerus dilakukan,
selain itu harus pula ditentukan garis besar kebijaksanaan mengenai pengelolaan
energy yaitu bahwa untuk setiap barrel minyak yang diproduksikan secara minimal
haruslah diikuti dengan penemuan satu barrel minyak pada kegiatan eksplorasi.
Jadi pihak manapun atau Negara manapun haruslah memegang suatu kebijaksanaan
bahwa eksplorasi harus terus menerus dilakukan bukan semata-mata hanya untuk
menembah jumlah cadangan tetapi juga untuk mengganti cadangan yang telah
diproduksi.
2. Konsumsi
minyak bumi terus-menerus meningkat.
Kita ketahui
bersama bahwa peradaban atau kehidupan manusia sangat tidak bisa lepas dari
kebutuhan akan minyak dan gas bumi, baik itu dinegara yang sedang berkembang
apalagi Negara-negara maju. Untuk itu kebijakan ini haruslah dijadikan pedoman
baik itu Negara penghasil minyak maupun Negara konsumen. Untuk Asia Tenggara
misalnya, jika dewasa ini produksi Indonesian berlebihan mungkin saja
ditahun-tahun yang akan datang karena meningkatnya permintaan akan minyak bumi
mengakibatkan Negara ini akan mengimpor dari Negara luar kecuali jika ia mampu
mempertinggi produksi dan memperbesar cadangan minyaknya.
3.
Kebijaksanaan harus juga didasarkan pada tidak meratanya sumber daya minyak
bumi di seluruh dunia.
Hal ini bukan
saja di seluruh dunia melainkan pada suatu lingkup wilayah yang lebik kecil
misalnya suatu Negara maka keberadaan minyak atau penyebarannya juga tidak
merata. Kita ambil contoh di Negara Indonesia yang juga termasuk salah satu
Negara penghasil minyak, tidak semua wilayahnya mempunyai kandungan minyak.
Dari masa lampau hingga sekarang tidak meratanya penyebaran minyak bumi telah
menyebabkan politik ekspansi. Banyak Negara berusaha untuk menguasai suatu
wilayah yang kaya akan kandungan minyak bukan ditinjau dari segi militer tetapi
segi politik ekonomi. Jadi apabila suatu Negara ingin maju maka Negara itupun
harus mengamankan persediaan minyaknya dengan perencanaan untuk waktu yang
cukup lama.
D. Minyak Bumi Sebagai Zat Unik dalam Kerak Bumi
Minyakbumi merupakan
suatu zat yang unik di dalam kerak bumi yang sebetulnya serba padat disamping
air. Keunikan tersebut dapat kita perinci sebagai berikut :
- Sifatnya yang cair membedakannya dengan zat lain disekitarnya,kecuali air.
- Sifatnya yang cair menyebabkan geologi sejarah minyakbumi pun berlainan dari kerak bumi sendiri.
- Susunan kimia minyakbumi juga berbeda dengan kerak bumi.
- Secara kimia minyakbumi mempunyai hubungan erat dengan zat organik sehingga batuan sedimen merupakan habitat minyak dalam kerak bumi.
E. Ruang Lingkup Geologi Minyak dan Gas Bumi
Sebagaimana
yang telah diuraikan di atas bahwa minyak bumi dan batu bara merupakan bahan
bakar fosil. Bahan bakar fosil bersifat organik, maka sangatlah erat
hubungannya dengan batuan sedimen. Selain itu, kita dapat melihat pula hubungan
yang sangat erat antara bijih-bijih dengan berbagai bahan baku seperti logam
dan sebagainya, yang pada umumnya berhubungan dengan batuan beku dan sedimen.
Dengan demikian, kita dapat melihat perbedaan yang menyolok antara bahan bakar
yang berhubungan dengan batuan sedimen di satu pihak dan di pihak lain bahan
baku yang berhubungan erat dengan batuan beku dan metamorf. Berdasarkan
kenyataan di atas, kita dapat membedakan dua bidang utama dalam ilmu geologi,
yaitu :
- Geologi Batuan Keras (hard-rock geology), yaitu bidang geologi yang khusus mempelajari bijih-bijih logam yang berhubungan erat dengan dengan batuan kristalin atau batuan beku dan metamorf. Bidang ini sering digolongkan dalam Geologi Ekonomi.
- Geologi Batuan Lunak (soft-rock geology), yaitu bidang yang mempelajari batuan sedimen, terutama untuk mencari minyak dan batu bara yang erat hubungannya dengan batuan sedimen. Geologi Batuan Lunak juga disebut sebagai Geologi Bahan Bakar (fuel geology).
F.Asal – Usul Minyak Bumi
Minyak
Bumi (dalam bahasa Inggris adalah petroleum, dari bahasa Latin petrus
– karang dan oleum– minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah
cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di
lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari
campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi
bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak bumi terdiri
dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon.
Saat ini, sejumlah besar ilmuwan secara umum berpendapat bahwa minyak bumi
adalah makhluk hidup purbakala yang di bawah tekanan suhu tinggi dan setelah
melalui proses pengolahan dalam jangka waktu yang panjang serta lamban, maka
makhluk hidup zaman purbakala baru berubah menjadi minyak bumi. Namun, yang
membuat para ilmuwan bingung adalah sebenarnya butuh berapa kali organisme
prasejarah dalam skala besar terkumpul dan terkubur, baru bisa menghasilkan
minyak bumi yang sedemikian banyak seperti sekarang ini?
Masalah ini terjawab di majalah Scientist akhir November 2003. Penulis
artikel tersebut yakni Jeffry S. Dukes dari Universitas Utah, melalui hasil
hitungan dari data industri dan geokimia serta biologi yang ada sekarang: 1
galon minyak bumi Amerika, ternyata membutuhkan 90 ton tumbuhan purbakala
sebagai bahan material, artinya 1 liter minyak bumi berasal dari 23,5 ton
tumbuhan purbakala. Lalu berapa tumbuhan yang dapat mencapai 23,5 ton itu?
Hasil hitungan didapati, bahwa itu setara dengan 16.200 meter persegi jumlah
tanaman gandum, termasuk daun, tangkai dan seluruh akarnya.
Mengapa membutuhkan makhluk hidup purbakala dalam jumlah yang sedemikian
besar baru bisa mengubahnya menjadi minyak bumi?, Penyebabnya adalah bahwa
minyak bumi harus di bawah tekanan suhu tinggi, dengan demikian baru bisa
menghasilkan minyak bumi, lalu setelah makhluk hidup purbakala mati, jika penguburan
tidak cepat, maka akan lapuk dan terurai. Namun, masalahnya adalah sebenarnya
berapa besar rasio makhluk hidup purbakala berubah menjadi energi fosil?,
Penulis mengatakan: Kurang dari 1/10.000 !!!, Sebab sebagian besar karbon
kembali ke atmosfer setelah melalui penguraian. Dan sejumlah kecil yang tersisa
baru dapat berubah menjadi bahan bakar fosil.
Selanjutnya penulis mengatakan: Berdasarkan hitungan jumlah pemakaian
minyak bumi seluruh dunia tahun 1997, energi fosil yang dihabiskan seluruh
dunia waktu itu setara dengan 400 kali lipat jumlah semua tumbuhan di atas bumi
yang bisa menghasilkan minyak.
Minyak mentah atau crude oil adalah cairan coklat kehijauan sampai hitam
yang terutama terdiri dari karbon dan hidrogen. Teori yang paling umum
digunakan untuk menjelaskan asal-usul minyak bumi adalah “organic source
materials”. Teori ini menyatakan bahwa minyak bumi merupakan produk perubahan
secara alami dari zat-zat organik yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan
hewan yang mengendap selama ribuan sampai jutaan tahun. Akibat dari pengaruh
tekanan, temperatur, kehadiran senyawa logam dan mineral serta letak geologis
selama proses perubahan tersebut, maka minyak bumi akan mempunyai komposisi
yang berbeda di tempat yang berbeda.
1. Teori pembentukan minyak bumi ada 2,
yaitu :
A.Teori
Biogenesis (Organik)
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakan
pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W.
Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga
didukung oleh sarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk
(1936), Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa: “minyak dan gas bumi
berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan
membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
B.Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam
alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan
dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa
minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida
logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang
mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh
sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi.
Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam
beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain 2).
2. Elemen atau unsur minyak bumi bisa
dibagi menjadi 5 bagian.
~ Batuan
induk (Source): Batuan yang mempunyai banyak kandungan material
organik. Batuan ini biasanya batuan yang mempunyai sifat mampu mengawetkan
kandungan material organik seperti batu lempung atau batuan yang punya banyak
kandungan material organik seperti batu gamping.
~ Batuan penyimpan
(Reservoir):batuan yang mempunyai kemampuan menyimpan fluida seperti batu pasir dimana
minyak atau gas dapat berada di antara butiran batu pasir. Atau bisa juga di
batu gamping yang banyak rongga-rongganya. Intinya batu yang punya rongga dan
rongga-rongga ini terhubung satu sama lain.
~ Batuan penutup (Seal):batuan yang
impermeable atau batuan yang tidak gampang tembus karena berbutir sangat halus
dimana butiran satu sama lain sangat rapat.
~ Migrasi (Migration):berpindahnya minyak atau gas bumi yang terbentuk dari batuan induk ke
batuan penyimpan sampai dimana minyak dan gas bumi tidak dapat berpindah lagi.
~ Jebakan
(Trap): bentuk dari suatu geometri yang mampu menahan minyak dan gas
bumi untuk dapat berkumpul.
Proses juga tidak kalah pentingnya dengan unsur penyusun minyak bumi. Kalau kita
punya unsur tapi proses tidak mendukung atau sebaliknya maka minyak bumi juga
tidak akan terbentuk. Proses juga bisa dibagi menjadi 5tahap.
~ Pembentukan
(Generation):Tekanan dari batuan2 di atas batuan induk membuat
temperatur dan tekanan menjadi lebih besar dan dapat menyebabkan batuan induk
berubah dari material organik menjadi minyak atau gas bumi.
~ Migrasi
atau perpindahan (Migration):Senyawa hidrokarbon (minyak dan gas bumi)
akan cenderung berpindah dari batuan induk (source) ke batuan penyimpan
(reservoir) karena berat jenisnya yang ringan dibandingkan air.
~ Pengumpulan
(Accumulation):Sejumlah senyawa hidrokarbon yang lebih cepat berpindah
dari batuan induk ke batuan penyimpan dibandingkan waktu hilangnya jebakan
akan membuat minyak dan gas bumi terkumpul.
~ Penyimpanan
(Preservation):Minyak atau gas bumi tetap tersimpan di batuan penyimpan
dan tidak berubah oleh proses lainnya seperti biodegradation (berubah karena
ada mikroba-mikroba yang dapat merusak kualitas minyak).
~ Waktu
(Timing): Jebakan harus terbentuk sebelum atau selama minyak bumi
berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan.
Minyak
bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan
membuat sumur bor. Di Indonesia penambangan minyak terdapat di berbagai tempat,
misalnya Aceh, Sumatera Utara , Kalimantan , dan Irian Jaya.
Minyak mentah (cruide oil) mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan
jumlah atom C-1 hinggga 50, karena titik didih karbon telah meningkat seiring
bertambahnya jumlah atom C dalam molekulnya.Oleh karena itu pengolahan
(pemurnian =refining ) minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat,
dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan
titik didih yang mirip.Mula-mula minyak mentah pada suhu sekitar 400°C,
kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi.
G.
Pengolahan Minyak Bumi
Minyak bumi di temukan bersama sama dengan gas alam. Minyak Bumi yang telah di pisahkan dari gas alam di sebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat di bedakan menjadi :
- Minyak Mentah Ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah , bewarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah)
- Minyak Mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus di panaskan agar meleleh
Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, sikloalkana, aromatic, dan senyawa anorganik. Meskipun kompleks , namun terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen – komponennya , yakni berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini di sebut distilasi bertingkat . Selanjutnya untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan perngotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi
1. Distilasi Bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak di pisahkan menjadi komponen – komponen murni, melainkan ke dalam fraksi – fraksi, yakni kelompok–kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu . Hal ini di karenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer – isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan.
Proses distilasi bertingkat ini di jelaskan sebagai berikut :
- Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu -600ºC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian di alirkan ke bagian bawah menara distilasi
- Dalam Menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat – pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang di lengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
- Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin . Sebagian uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair . Zat cair yang di peroleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi
- Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah terkondensasi di bagian atas menara
Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya di alirkan ke bagian kilang minyak untuk proses konversi
Untuk setip barel minyak mentah, kilang minyak dapat menghasilkan sekitar 57% bensin; 38% bahan baker diesel; bahan bakar jet; kerosin dan minyak baker; 4% LPG; dan sisanya residu padat.
2. Proses konversi
Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon , yang bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai permintaan pasar . Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang perlu diubah / dikonversi menjadi fraksi rantai pendek . Demikian pula, sebagian besar fraksi rantai lurus harus di konversi menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic dibantingkan rantai lurus .
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :
- Perekahan (cracking)
Perekahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil. Contohnya , perekahan fraksi minyak ringan / beratmenjadi fraksi gas, bensin, kerosin , dan minyak solar/diesel.
- Reforming
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic. Sebagai Contoh , komponen rantai lurus (C3-C6) dari fraksi bensin diubah menjadi aromatic.
- Alkilasi
Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.Contohnya penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen fraksi bensin .
- Coking
Coking adalah proses perekahan fraksi residu padat menjadi minyak baker dan hidrokarbon intermediate (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan kokas (coke). (Kokas di gunakan di industri aluminium sebagai electrode untuk ekstraksi logam Al).
3. Pemisahan pengotor dalam Fraksi
Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain senyawa organic yang mengandung S,N,O;air;logam;dan garam anorganik. Pengotor dapat di pisahkan dengan cara melewatkan fraksi melalui :
- Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh, senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.
- Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air.
- Scrubber, yang berfugsi untuk memisahkan belerang / senyyawa belerang.
4. Pencampuran Fraksi
Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang di inginkan . Sebagai contoh :
- Fraksi bensin di campur dengan hidrokarbon rantai bercabang / alisiklik / aromatic dan berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
- Fraksi minyak pelumas di campur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu
- Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia .
Selanjutnya produk-produk ini siap di pasarkan ke berbagai tempat , seperti pengisisan bahan baker dan industri petrokimia
Kegunaan Minyak Bumi
Minyak bumi di temukan bersama sama dengan gas alam. Minyak Bumi yang telah di pisahkan dari gas alam di sebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat di bedakan menjadi :
- Minyak Mentah Ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah , bewarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah)
- Minyak Mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus di panaskan agar meleleh
Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, sikloalkana, aromatic, dan senyawa anorganik. Meskipun kompleks , namun terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen – komponennya , yakni berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini di sebut distilasi bertingkat . Selanjutnya untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan perngotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi
1. Distilasi Bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak di pisahkan menjadi komponen – komponen murni, melainkan ke dalam fraksi – fraksi, yakni kelompok–kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu . Hal ini di karenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer – isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan.
Proses distilasi bertingkat ini di jelaskan sebagai berikut :
- Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu -600ºC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian di alirkan ke bagian bawah menara distilasi
- Dalam Menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat – pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang di lengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
- Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin . Sebagian uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair . Zat cair yang di peroleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi
- Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah terkondensasi di bagian atas menara
Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya di alirkan ke bagian kilang minyak untuk proses konversi
Untuk setip barel minyak mentah, kilang minyak dapat menghasilkan sekitar 57% bensin; 38% bahan baker diesel; bahan bakar jet; kerosin dan minyak baker; 4% LPG; dan sisanya residu padat.
2. Proses konversi
Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon , yang bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai permintaan pasar . Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang perlu diubah / dikonversi menjadi fraksi rantai pendek . Demikian pula, sebagian besar fraksi rantai lurus harus di konversi menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic dibantingkan rantai lurus .
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :
- Perekahan (cracking)
Perekahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil. Contohnya , perekahan fraksi minyak ringan / beratmenjadi fraksi gas, bensin, kerosin , dan minyak solar/diesel.
- Reforming
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic. Sebagai Contoh , komponen rantai lurus (C3-C6) dari fraksi bensin diubah menjadi aromatic.
- Alkilasi
Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.Contohnya penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen fraksi bensin .
- Coking
Coking adalah proses perekahan fraksi residu padat menjadi minyak baker dan hidrokarbon intermediate (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan kokas (coke). (Kokas di gunakan di industri aluminium sebagai electrode untuk ekstraksi logam Al).
3. Pemisahan pengotor dalam Fraksi
Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain senyawa organic yang mengandung S,N,O;air;logam;dan garam anorganik. Pengotor dapat di pisahkan dengan cara melewatkan fraksi melalui :
- Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh, senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.
- Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air.
- Scrubber, yang berfugsi untuk memisahkan belerang / senyyawa belerang.
4. Pencampuran Fraksi
Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang di inginkan . Sebagai contoh :
- Fraksi bensin di campur dengan hidrokarbon rantai bercabang / alisiklik / aromatic dan berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
- Fraksi minyak pelumas di campur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu
- Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia .
Selanjutnya produk-produk ini siap di pasarkan ke berbagai tempat , seperti pengisisan bahan baker dan industri petrokimia
Kegunaan Minyak Bumi
Kegunaan fraksi – fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya seperti titik didih dan viskositas, dan juga sifat kimianya.
a. Gas
Umumnya gas terdiri dari campuran metana, etana , propane atau isobutana, campuran gas ini kemudian dicairkan pada tekanan tinggi dan diperdagangkan dengan nama LPG (Liquipied Petroleum Gas ). Gas yang terdapat dalam LPG umumnya campuran propane, butana, dan isobutana. LPG biasanya dikemas dalam botol-botol baja yang beratnya 15 kg,dan dipakai sebagai bahan bakar rumah tangga.
b. Bensin
Bensin diperoleh sebagai hasil destilasi pada suhu 70-140. bensin banyak digunakan sebagai bahan bakar mobil dan motor
c. Napta
Napta dikenal sebagai bensin berat, dan diperoleh sebagai hasil destilasi yang mempunyai trayek titik didih antara 140-180.
Napta digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan senyawa-senyawa kimia yang lain misalnya :etilena dan senyawa aromatik yang sering digunakan untuk zat aditif pada bensin.
d. Kerosin
Kerosin mempunyai trayek didih antara 180-250. dalam kehiduan sehari-hari, kerosin diperdagangkan dengan nama minyak tanah.
e. Minyak Diesel
Minyakm diesel mempunyai trayek titik didih 25-350°C minyak diesel dipergunakan sebagai bahan bakar pada motor-motor diesel.
f. Fraksi yang menghasilkan minyak pelumas
Paraffin cair dan padat, teristimewa terdapat di Sumatera dan Kalimantan, paraffin dipergunakan sebagai bahan bakar
g. Residu
Residu yaitu zat-zat yang masih tertinggal dalam ketel. Menghasilkan petroleumasfalt yang dipakai pada konstruksi jalan
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa
ruang lingkup geologi minyak dan gas bumi ini merupakan pengkajian dari batuan
sedimen dan semua faktor yang menentukan cara terdapatnya, penyebarannya dan
cara berakumulasinya minyak dan gas bumi di dalam kerak bumi.
8. Dampak Penggunaan Minyak Bumi
Karena minyak Bumi adalah substansi yang berasal dari alam, maka kehadirannya di lingkungan tidak perlu berasal dari aktivitas rutin atau kesalahan manusia (Misalnya dari pengeboran, ekstraksi, pengilangan, dan pembakaran). Fenomena alam seperti perembesan minyak dan tar pit adalah bukti bahwa minyak Bumi bisa ada secara natural.8.1. Pemanasan global
Ketika dibakar, maka minyak Bumi akan menghasilkan karbon dioksida, salah satu gas rumah kaca. Bersamaan dengan pembakaran batu bara, pembakaran minyak Bumi adalah penyumbang bertambahnya CO2 di atmosfer. Jumlah CO2ini meningkat dengan cepat di udara semenjak adanya revolusi industri, sehingga saat ini levelnya mencapai lebih dari 380ppmv, dari sebelumnya yang hanya 180-300ppmv, sehingga muncullah pemanasan global.8.2. Ekstraksi
Ekstraksi minyak adalah proses pemindahan minyak dari sumur minyak. Minyak Bumi biasanya diangkat ke Bumi dalam bentuk emulsi minyak-air, dan digunakan senyawa kimia khusus yang namanya demulsifier untuk memisahkan air dan minyaknya. Ekstraksi minyak ongkosnya mahal dan terkadang merusak lingkungan. Eksplorasi dan ekstraksi minyak lepas pantai akan mengganggu keseimbangan lingkungan di lautan.8.3. Pencemaran Air
Eksploitasi miyak bumi dengan menggunakan kapal tangker, tidak menutup kemungkinan adanya kebocoran pada kapal tangker tersebut. Karena kapal tangker itu bocor, maka minyak mentah yang ada di dalamnya akan keluar dan jatuh keair sehingga mengakibatkan pencemaran air.
Daftar
pustaka
1.Faisal.2016.pengertian
dan penjelasan arti minyak dan gas bumi. https://sainsmini.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-dan-penjelasan-arti-minyak.html
2.
Vidiansyah.2009.Munyak bumi dan gas alam. http://curahanilmu.blogspot.co.id/2009/05/makalah-mengenai-minyak-bumi-dan-gas.html
3.Agoes
Jail.2015.Artikel Minyak Bumi. https://artgus16.blogspot.co.id/2015/12/artikel-minyak-bumi.html
4.Hedisasrawan.2013.minyak
bumi. http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/06/minyak-bumi-artikel-lengkap.html
5.anonim.2015.teori
pembentukan minyak dan gas bumi. https://hmakuii.wordpress.com/artikel/teori-pembentukan-minyak-bumi-dan-gas-alam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.