.

Sabtu, 16 September 2017

Energi baru terbarukan panas laut

ENERGI BARU TERBARUKAN DARI PANAS LAUT





@D24-Alvian
Oleh : Alvian Fuadi


Pembangkit listrik tenaga panas laut

Pembangkit Listrik Tenaga Panas laut merupakan energi terbarukan yang memanfaatkan perbedaan suhu air laut yang diubah menjadi uap untuk memutar turbin dan generator (OTEC). Energi yang di pancarkan matahari ke permukaan bumi pada saat matahari bersinar terik di perkirakan 1.000 watt per meter persegi. Lautan merupakan pengumpul energi yang sangat luas. Temperatur di permukaan laut menjadi hangat karena panas dari sinar matahari diserap sebagian oleh permukaan laut. Semakin ke dalam energi matahari makin berkurang terserap sehingga di bawah permukaan, temperatur akan turun dengan cukup drastis.Tujuan dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Laut ini adalah untuk menciptakan energi terbarukan yang ramah lingkungan dan mampu memanfaatkan sumber energi bumi yang melimpah berupa panas laut (suhu air laut karena radiasi matahari) tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan.
Pembangkit listrik energi termal ini dapat dimanfaatkan jika perbedaan temperatur tersebut cukup besar untuk bisa menghasilkan energi listrik. Perbedaan temperatur antara permukaan yang hangat dengan air laut dalam yang dingin dibutuhkan minimal sebesar 77 derajat Fahrenheit (25 °C) agar dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik. Teknologi yang digunakan disebut dengan konversi energi panas laut (Ocean Themal Energy Convertion atau OTEC).

Peralatan dari OTEC
Karena teknologi ini di tempatkan dilautan yang dalam (kira-kira dengan kedalaman 1 km), maka alat ini dilengkapi dengan berbagai peralatan agar dapat bekerja maksimal di lautan dalam:
      1. Pipa tempat masuk air dingin terletak di bagian laut dalam.
      2. Pipa tempat masuk air hangat terletak sedikit dibawah permukaan air laut.
      3. Pompa berfungsi untuk memompa air hangat ke sistem.
      4. Evaporator berfungsi untuk menguapkan fluida.
      5. Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap.
      6. Sistem pengapung berfungsi untuk menempatkan peralatan otec.

Siklus OTEC
Siklus otec dibagi menjadi 3, yaitu:
1.      Closed-cycle (siklus tertutup). OTEC dengan siklus tertutup, menggunakan fluida dengan titik didih rendah (mudah menguap) seperti amonia untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. Air laut permukaan yang hangat dipompakan ke dalam alat penukar panas untuk menguapkan amonia. Uap amonia akan memutar turbin yang menggerakkan generator. Uap amonia keluaran turbin selanjutnya dikondensasi dengan air laut yang lebih dingin dan dikembalikan untuk diuapkan kembali, dan skilus ini terus berulang.
2.       Open-cycle (siklus terbuka). Open-Cycle OTEC menggunakan air laut permukaan yang hangat untuk membangkitkan listrik. Ketika air laut hangat dipompakan ke dalam kontainer bertekanan rendah, air ini mendidih. Uap yang mengembang akan menggerakkan turbin tekanan rendah untuk membangkitkan listrik. Uap ini, meninggalkan garam-garam di belakang kontainer. Jadi uap ini hampir merupakan air murni. Uap ini kemudian dikondensasikan kembali dengan menggunakan suhu dingin dari air dasar laut.
3.      Hybrid system (siklus gabungan). Pada sistem Hybrid, air laut hangat memasuki vacuum chamber dimana ini diubah menjadi uap, yang mirip dengan penguapan dari Open-cycle system. Uap akan membuat fluida melalui siklus closed-cycle. Uap dari fluida akan menggerakkan turbin yang akan menghasilkan listrik, Uap lalu dikondensasi di Heat-exchanger dan menghasilkan air desalinasi. Proses ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk industri pembuatan Methanol, hydrogen dan lain-lain.

Kelebihan dan kekurangan OTEC
    
Kelebihan :
1.      Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya
2.      Tidak membutuhkan bahan bakar.
3.      Biaya operasi rendah.
4.      Produksi listrik stabil.
5.      Dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya: menghasilkan air pendingin, produksi air minum, suplai air untuk aquaculture, ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis.
   
Kekurangan :
1.      Belum ada analisa mengenai dampaknya terhadap lingkungan.
2.      Efisiensi total masih rendah sekitar 1%-3%.
3.      Biaya pembangunan tidak murah.

Daftar pustaka :
-          Roidatun niswati.2017.Potensi samudera untuk hasilkan listrik. Dalam http://www.alpensteel.com/article/119-106-energi-laut-ombakgelombangarus/2161--potensi-energi-samudra-untuk-hasilkan-listrik
-          Alpeen Steel.2017.Pemanfaatan energi laut: panas laut. Dalam http://www.alpensteel.com/article/119-106-energi-laut-ombakgelombangarus/528-pemanfaatan-energi-laut-panas-laut
-          Ferro Winda.2014.Pemanfaatan zona lautan. Dalam http://windaferro.blogspot.co.id/2014/01/studi-pemanfaatan-zona-lautan.html
-          Euis Rita Hartati.2017.Indonesia miliki potensi panas laut terbesar di dunia. Dalam http://www.beritasatu.com/ekonomi/445719-indonesia-miliki-potensi-panas-laut-terbesar-di-dunia.html
-          Dermaga Energi.2017.Energi panas laut indonesia berpotensi. Dalam http://beritatrans.com/2017/08/07/energi-panas-laut-indonesia-berpotensi-hasilkan-daya-240-000-mw/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.