Green Building
Apa itu Green Building?
Green Building adalah
bangunan dimana sejak dimulai dalam tahap perencanaan, pembangunan,
pengoperasian hingga dalam operasional pemeliharaannya memperhatikan
aspek-aspek dalam melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam,
menjaga mutu dari kualitas udara di dalam ruangan, dan memperhatikan kesehatan
penghuninya yang semuanya berpegang kepada kaidah bersinambungan.
Istilah
Green building merupakan upaya untuk menghasilkan bangunan dengan menggunakan
proses-proses yang ramah lingkungan, penggunaan sumber daya secara efisien
selama daur hidup bangunan sejak perencanaan, pembangunan, operasional,
pemeliharaan, renovasi bahkan hingga pembongkaran.
Bangunan hijau (green building)
didesain untuk mereduksi dampak lingkungan terbangun pada kesehatan manusia dan
alam, melalui : efisiensi dalam penggunaan energi, air dan sumber daya lain ;
perlindungan kesehatan penghuni dan meningkatkan produktifitas pekerja ;
mereduksi limbah / buangan padat, cair dan gas, mengurangi polusi / pencemaran
padat, cair dan gas serta mereduksi kerusakan lingkungan.
Penerapan aspek Green Building
dari segi design bangunan yaitu :
1. Bentuk dan Orientasi Bagunan
Gedung
Menteri Kementerian Pekerjaan Umum memiliki bentuk massa bangunan yang tipis,
baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain
agar mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat
bagian tersebut menjadi lebih sejuk. Pada desain gedung ini memiliki area opening
yang lebih banyak di sisi timur. hal ini dikarenakan cahaya pada sore hari
(matahari barat) lebih bersifat panas dan menyilaukan.
2. Shading & Reflektor
Shading
light shelf
bermanfaat mengurangi panas yang masuk ke dalam gedung namun tetap memasukan
cahaya dengan efisien. Dengan light shelf, cahaya yang masuk
kedalam bangunan dipantulkan ke ceilin. Panjang shading pada sisi luar light
shelf ditentukan sehingga sinar matahari tidak menyilaukan aktifitas
manusia di dalamnya. Cahaya yang masuk dan dipantulkan ke ceiling tidak
akan menyilaukan namun tetap mampu memberikan cahaya yang cukup.
3. Sistem Penerangan
Sistem
penerangan dalam bangunan menggunakan intelegent lighting system
yang dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan
secara otomatis oleh motion sensor & lux sensor. Dengan begitu,
penghematan energy dari penerangan ruang akan mudah dilakukan.
4. Water Recycling System
Water
Recycling System berfungsi untuk mengolah air kotor dan air bekas sehingga
dapat digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet ataupun sistem
penyiraman tanaman. Dengan sistem ini, penggunaan air bersih dapat dihemat dan
menjadi salah satu aspek penting untuk menunjang konsep green building.
Konsep Pembangunan Green Building
Beberapa aspek utama green
building antara lain :
1. Material
Material
yang digunakan untuk membangun harus diperoleh dari alam, dan merupakan sumber
energi terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan. Daya tahan material
bangunan yang layak sebaiknya teruji, namun tetap mengandung unsur bahan daur
ulang, mengurangi produksi sampah, dan dapat digunakan kembali atau didaur
ulang.
2. Energi
2. Energi
Penerapan
panel surya diyakini dapat mengurangi biaya listrik bangunan. Selain itu,
bangunan juga selayaknya dilengkapi jendela untuk menghemat penggunaan energi,
terutama lampu dan AC. Untuk siang hari, jendela sebaiknya dibuka agar
mengurangi pemakaian listrik. Jendela tentunya juga dapat meningkatkan kesehatan
dan produktivitas penghuninya. Green building juga harus menggunakan
lampu hemat energi, peralatan listrik hemat energi, serta teknologi energi
terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya.
3. Air
3. Air
Penggunaan
air dapat dihemat dengan menginstal sistem tangkapan air hujan. Cara ini akan
mendaur ulang air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau menyiram
toilet. Gunakan pula peralatan hemat air, seperti pancuran air beraliran
rendah, tidak menggunakan bathtub di kamar mandi, menggunakan toilet
hemat air, dan memasang sistem pemanas air tanpa listrik.
4. Kesehatan
4. Kesehatan
Penggunaan bahan-bahan bagunan dan
furnitur harus tidak beracun, bebas emisi, rendah atau non-VOC (senyawa organik
yang mudah menguap), dan tahan air untuk mencegah datangnya kuman dan mikroba
lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga dapat ditingkatkan melalui sistem
ventilasi dan alat-alat pengatur kelembaban udara.
Manfaat Pembangunan Green
Building
A. Manfaat Lingkungan
* meningkatkan dan melindungi keragaman ekosistem
* memperbaiki kualitas udara
* memperbaiki kualitas air
* mereduksi limbah
* konservasi sumber daya alam
B. Manfaat Ekonomi
* Mereduksi biaya operasional
* Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau
* Meningkatkan produktivitas penghuni
* Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi
C. Manfaat Sosial
* Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni
* Meningkatkan kualitas estetika
* Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal
Berikut ialah ciri-ciri bangunan yang diiktiraf sebagai
green building adalah berdasarkan kepada kriteria berikut Yaitu:
a. Bangunan yang mempunyai kecekapan tenaga yang tinggi (energy
efficient)
Dapat dilakukan melalui penggunaan
tenaga solar atau penggunaan tenaga yang boleh diperbaharaui (renewable
energy), home office connectivity dan bangunan perlulah mempunyai sistem
penyelenggaraan yang mampan (sustainable maintenance).
b. Indoor environmental quality
Melihat kepada kualitas udara,
pencahayaan, visual dan keselesaan akustik (acoustic comfort) di dalam bangunan
berkenaan. Sustainable site planning and management yang mana antara lain
melihat kepada sistem pengurusan air larian (stormwater management).
c. Sumber penggunaan material
Melihat
kepada jenis material yang digunakan, di mana menggalakkan penggunaan
bahan-bahan kitar semula dan bagaimana pembinaan melaksanakan construction
waste management.
d. Penggunaan air yang efisien
Menggalakkan
penggunaan rainwater harvesting, penggunaan semula air (water recyling) dalam
sistem bangunan serta water efficient in landscaping and water efficient
fittings ; dan
e. Aspek inovasi bangunan dalam reka bentuk serta inisiatif environmental design yang digunakan di dalam mereka bentuk .
Ada 6 (Enam) Aspek yang menjadi
pedoman dalam evaluasi penilaian Green Building, antara lain sebagai berikut:
- Tepat Guna Lahan (Approtiate Site Development / ASD)
- Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency & Conservation / EEC)
- Konservasi Air (Water Conservation / WAC)
- Sumber dan Siklus Material (Material Resource and Cycle / MRC)
- Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air Health and Comfort / IHC)
- Manajemen Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management / BEM)
Daftar Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.