.

Kamis, 23 Februari 2017

Pengolahan Sampah Berdasarkan Bentuknya

Latar Belakang
Kegiatan pembangunan yang paling banyak menimbulkan pencemaran adalah limbah industri, limbah permukiman dan kota, limbah kendaraan bermotor, limbah pertanian dan pariwisita. Akibatnya lingkungan hidup yang tercemar adalah adalah perairan, sungai, danau, pesisir, udara dan tanah. Untuk mengurangi tingkat pencemaran, maka yang harus dilakukan adalah meningkatkan efisiensi pengolahan bahan dalam setiap kegiatan pembangunan, dan pengembangan teknologi daur ulang limbah dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Selain dari pada itu perlu pula dikembangkan industri hilir yang menggunakan limbah dari industri hulu sebagai bahan bakunya, serta dikembangkan pengaturan nilai ambang batas limbah maksimum yang masih dibolehkan dibuang ke dalam lingkungan hidup, yaitu limbah yang tidak melebihi kemampuan lingkungan alam untuk mencernanya. Sehubungan dengan hal tersebut maka jelaslah bahwa pengolahan dan daur ulang limbah wajib dilakukan oleh setiap industri. Dari kajian yang telah dilakukan mengenai sampai seberapa jauh pihak industri telah melaksanakan kewajiban tentang pengolahan limbah, diketahui bahwa ada industri yang telah melaksanakan sistem pengolahan daur ulang limbah, demi terciptanya lingkungan yang kondusif, sehat dan nyaman.



A. Pengertian Limbah ( Sampah )
Menurut Sugiharto (1987) Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

B.  Karakteristik Limbah Industri
Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian :
1.      Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan buangan anorganik.
2.      Limbah padat
3.      Limbah gas dan partikel
4.      Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Macam Limbah Beracun:
a.             Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
b.            Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
c.              Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
d.            Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
e.             Limbah penyebab infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
f.              Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.

C.  Pengolahan Limbah Padat dan Limbah Cair Di Industri
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas limbah padat dan limbah cair adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah padat dan limbah cair ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah yang tepat. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi :
1. Pengolahan menurut tingkatan perlakuan
a. Metode pengangkutan limbah padat dan limbah cair
b. Pemilihan tempat dan penggunaan tanah
c. Metoda pembuangan :
1. penimbunan darat.
2. pembakaran/pengkremisan.
3. metode daur ulang.
4. pengolahan biologis


2. Pengolahan menurut karakteristik limbah
a. Hydropulping (Pembuburan encer).
Hydropulping adalah sebuah teknik penanganan limbah, khususnya kertas dan makanan, disiram dengan air dan dipadatkan.
b. Pyrolisis (Peninggian Suhu).
Pyrolisis adalah sebuah proses pemanasan, pemindahan oksidasi organik tidak dimungkinkan terjadi. Bahkan zat organik tersusun atas sampah dengan kalor (Panas), sebagian besar terdiri dari zat-zat non organik misalnya logam dan kaca yang tidak dipisahkan sebelum hydrolisis.
Gas-gas yang telah menguap diembunkan pada saat bahan yang tersisa dibakar untuk menyuplai panas (energi) yang diperlukan untuk meninggikan suhu benda-benda tersebut. Karena oksidasi dicegah, proses pyrolisis harus dilakukan pada udara yang mengandung argon, helium, nitrogen.
c. Pembakaran dengan suhu tinggi

Sumber Referensi :
1. www.limbahB3dankesehatan.com
2. www.penenganansampahpadat.com
3. www.masalahsampahdanlingkungan.com

5. Modul Bab 9 Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Universitas Mercubuana Fak. Tehnik
6. Jurnal “PENERAPAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI PT. TOYOTA MOTOR  MANUFACTURING INDONESIA” Oleh ; Cesar Ray Ratman1 dan Syafrudin2 1 Alumni Program  Studi Teknik Lingkungan FT UNDIP 2 Program Studi Teknik Lingkungan FT UNDIP, Jl. Prof. H.  Sudarto, SH Tembalang Semarang,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.