Latar Belakang
Kegiatan pembangunan yang paling banyak menimbulkan
pencemaran adalah limbah industri, limbah permukiman dan kota , limbah kendaraan bermotor, limbah
pertanian dan pariwisita. Akibatnya lingkungan hidup yang tercemar adalah
adalah perairan, sungai, danau, pesisir, udara dan tanah. Untuk mengurangi tingkat
pencemaran, maka yang harus dilakukan adalah meningkatkan efisiensi pengolahan
bahan dalam setiap kegiatan pembangunan, dan pengembangan teknologi daur ulang
limbah dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Selain dari pada itu perlu pula
dikembangkan industri hilir yang menggunakan limbah dari industri hulu sebagai
bahan bakunya, serta dikembangkan pengaturan nilai ambang batas limbah maksimum
yang masih dibolehkan dibuang ke dalam lingkungan hidup, yaitu limbah yang
tidak melebihi kemampuan lingkungan alam untuk mencernanya. Sehubungan dengan
hal tersebut maka jelaslah bahwa pengolahan dan daur ulang limbah wajib
dilakukan oleh setiap industri. Dari kajian yang telah dilakukan mengenai
sampai seberapa jauh pihak industri telah melaksanakan kewajiban tentang
pengolahan limbah, diketahui bahwa ada industri yang telah melaksanakan sistem
pengolahan daur ulang limbah, demi terciptanya lingkungan yang kondusif, sehat
dan nyaman.
A. Pengertian Limbah ( Sampah )
Menurut Sugiharto (1987) Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat
bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan
ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut
derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep
sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses
alam tersebut berlangsung.Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia
didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut
jenis-jenisnya.
B. Karakteristik
Limbah Industri
Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi
menjadi empat bagian :
1. Limbah
cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air
pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan
buangan anorganik.
2. Limbah
padat
3. Limbah
gas dan partikel
4. Limbah
B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Macam Limbah Beracun:
a.
Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi
kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat
dapat merusak lingkungan.
b.
Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila
berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah
menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam
waktu lama.
c.
Limbah reaktif
adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima
oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
d.
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang
berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian
atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
e.
Limbah penyebab infeksi adalah limbah laboratorium yang
terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian
tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
f.
Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang
menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama
atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5
untuk yang bersifat basa.
C. Pengolahan
Limbah Padat dan Limbah Cair Di Industri
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas limbah padat dan
limbah cair adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi
pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah padat dan limbah cair ini diperlukan
pengolahan dan penanganan limbah yang tepat. Pada dasarnya pengolahan limbah
ini dapat dibedakan menjadi :
1. Pengolahan
menurut tingkatan perlakuan
a. Metode pengangkutan limbah padat dan limbah cair
b. Pemilihan tempat dan penggunaan tanah
c. Metoda pembuangan :
1. penimbunan darat.
2. pembakaran/pengkremisan.
3. metode
daur ulang.
4. pengolahan biologis
2. Pengolahan
menurut karakteristik limbah
a. Hydropulping (Pembuburan encer).
Hydropulping adalah sebuah teknik penanganan limbah,
khususnya kertas dan makanan, disiram dengan air dan dipadatkan.
b. Pyrolisis (Peninggian Suhu).
Pyrolisis adalah sebuah proses pemanasan, pemindahan
oksidasi organik tidak dimungkinkan terjadi. Bahkan zat organik tersusun atas
sampah dengan kalor (Panas), sebagian besar terdiri dari zat-zat non organik
misalnya logam dan kaca yang tidak dipisahkan sebelum hydrolisis.
Gas-gas yang telah menguap diembunkan pada saat bahan yang
tersisa dibakar untuk menyuplai panas (energi) yang diperlukan untuk
meninggikan suhu benda-benda tersebut. Karena oksidasi dicegah, proses
pyrolisis harus dilakukan pada udara yang mengandung argon, helium, nitrogen.
c. Pembakaran dengan suhu tinggi
Sumber Referensi :
1. www.limbahB3dankesehatan.com
2. www.penenganansampahpadat.com
3. www.masalahsampahdanlingkungan.com
5. Modul Bab 9
Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Universitas Mercubuana Fak. Tehnik
6. Jurnal “PENERAPAN
PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA” Oleh ; Cesar
Ray Ratman1 dan Syafrudin2 1 Alumni Program Studi Teknik Lingkungan FT UNDIP 2
Program Studi Teknik Lingkungan FT UNDIP, Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang
Semarang,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.