.

Rabu, 14 Desember 2016

Kimia Hijau





Kimia hijau, juga disebut kimia berkelanjutan, adalah filsafat penelitian dan rekayasa/teknik kimia yang menganjurkan desain produk dan proses yang meminimasi penggunaan dan penciptaan senyawa-senyawa berbahaya. Sementara kimia lingkungan adalah cabang kimia yang membahas lingkungan hidup dan zat-zat kimia di alam, kimia hijau justru berupaya mencari cara untuk mengurangi dan mencegah pencemaran pada sumbernya. Pada tahun 1990 Pollution Prevention Act (Undang-Undang Pencegahan Pencemaran) telah disahkan di Amerika Serikat. Undang-undang ini membantu menciptakan modus operandi untuk berurusan dengan pencemaran secara inovatif dan asli. Undang-undang ini bertujuan untuk mencegah masalah sebelum mereka terjadi.

Bisa dikatakan kimia hijau adalah pengetahuan basi karena hanyalah hasil kolaborasi dari beragam disiplin ilmu kimia yang telah mapan sebelumnya. Tapi yang menjadikan dia bersinar di lingkup disiplin kimia adalah konsepnya. Paradigma kimia hijau ini telah mengundang dan menuntun para ilmuwan untuk mengembangkan inovasi proses kimia yang menggeser, menambah/mengurangi atau memperbaharui proses kimia tradisional-konvensional menjadi lebih ramah terhadap lingkungan maupun manusia tanpa meninggalkan prinsip-prinsip optimasi proses produksi. Berikut ini akan dipaparkan sedikit konsep-prinsip kimia hijau.

Pada tahun 2005 Ryōji Noyori mengenali tiga pengembangan-penting di dalam kimia hijau: penggunaan karbondioksida superkritis sebagai pelarut hijau, larutan-air hidrogen peroksida untuk oksidasi bersih dan penggunaan hidrogen di dalam sintesis asimetris. Contoh-contoh kimia hijau terapan adalah oksidasi air superkritis, reaksi pada air, dan reaksi media kering.

Biorekayasa atau bioteknik juga dipandang sebagai sebuah teknik yang menjanjikan untuk mencapai tujuan-tujuan kimia hijau. Sejumlah bahan kimia proses penting dapat disintesis dalam organisma-organisma terekayasa, seperti asam shikimat, sebuah prakursor oseltamivir yang difermentasi oleh Roche di dalam bakteri.
Istilah kimia hijau diperkenalkan oleh Paul Anastas pada tahun 1991.

Paul Anastas dan John C. Warner kemudian mengembangkan 12 prinsip demi mendefinikan kimia hijau.
1. Mencegah terbentuknya sampah sisa proses kimia dengan cara merancang sintesa kimia yang mencegah terbentuknya sampah atau polutan.

2. Merancang bahan kimia dan produk turunannya yang aman yang menghasilkan produk kimia yang efektif tapi tanpa atau rendah efek racunnya.

3. Merancang sintesa kimia yang jauh berkurang efek bahayanya, berarti merancang proses dengan menggunakan dan menghasilkan senyawa yang memiliki sedikit atau tanpa efek beracun terhadap manusia dan lingkungan

4. Memanfaatkan asupan proses kimia dari material terbaharukan. Bahan baku dari produk agrikultur atau aquakultur bisa dikatakan sebagai bahan baku terbaharukan, sedangkan hasil pertambangan dikatakan sebagai bahan tak dapat diperbaharui.

5. Menggunakan katalis. Reaksi yang memanfaatkan katalis memiliki keunggulan karena hanya menggunakan sedikit material katalis untuk mempercepat dan menaikkan produktifitas dan proses daur reaksi.

6. Menghindari proses derivatisasi tehadap senyawa kimia. Artinya menghindari tahapan pembentukan senyawa antara atau derivat ketika melakukan reaksi, karena agen derivat tersebut menambah hasil samping atau hanya terbuang percuma sebagai sampah.

7. Memaksimalkan ekonomi atom dengan jalan merancang proses sehingga hasil akhir mengandung perbandingan maksimum terhadap asupan awal proses sehingga tidak menghasilkan sampah atom.

8. Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman dengan cara mencoba menghindari penggunaan pelarut, agen pemisah, atau bahan kimia pembantu lainnya. Pelarut digunakan seminimal mungkin dan tidak menimbulkan masalah pencemaran atau kerusakan terhadap lingkungan dan atmosfer. Air adalah contoh pelarut segala (universal solvent) yang ramah lingkungan.
9. Meningkatkan efisiensi energi yaitu melakukan reaksi pada kondisi mendekati atau sama dengan kondisi alamiah, misalnya suhu ruang dan tekanan atmosfer.

10. Merancang bahan kimia dan produknya yang dapat terdegradasi setelah digunakan menjadi material tidak berbahaya atau tidak terakumulasi setelah digunakan.

11. Analisis pada waktu bersamaan dengan proses produksi untuk mencegah polusi. Dalam sebuah proses, dimasukkan tahapan pengawasan dan pengendalian bersamaan dengan dan sepanjang proses sintesis untuk mengurangi pembentukan produk samping.

12. Memperkecil potensi kecelakaan yaitu merancang bahan kimia dan wujud fisiknya yang dapat meminimalkan potensi kecelakaan kimia misalnya ledakan, kebakaran, atau pelepasan racun ke lingkungan.

Daftar Pustaka:
Palgunadi, Jelliarko. 2007.  Kimia Hijau, ”new but old stuff” yang sedang trendi. https://matainginbicara.wordpress.com/2007/08/17/kimia-hijau-%E2%80%9Dnew-but-old-stuff%E2%80%9D-yang-sedang-trendi/
Wikipedia. 2016. Kimia Hijau. https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_hijau

21 komentar:

  1. @A01-RIKA
    Point 3
    Bagus kok.
    Pertanyaannya
    Bagaimana cara menghijaukan area rumah kita dengan bahan kimia?

    BalasHapus
  2. @A02-RAHMAT
    POIN : 3

    Artikel bagus namun mind map biasa aja

    Bagaimana cara menghasilkan sampah atom?

    BalasHapus
  3. @A37-ANDIKA
    POINT : 3
    Isinya menarik

    Bagai mana kita menerapkan konsep penghijauan di lingkungan kita ?

    BalasHapus
  4. @A21-SYAFIQ

    POINT 3

    Mindmap nya kurang lengkap

    Apa yang dimaksud sintesa kimia ?

    BalasHapus
  5. @A28-ZAKI

    POIN 3

    Artikel dan mindmap keren

    Apa dampak yg akan terjadi terhadap lingkungan jika tidaka ada kimia hijau

    BalasHapus
  6. @A05-RAMADHON
    POIN3

    Mindmap tidak menarik dan forn tulisan tidak sama

    Apa yang dimaksud derivat?

    BalasHapus
  7. @A38-Farida
    Poin 3
    Artikelnya sangat menarik
    Bagaimana caranya meningkatnya efisiensi energi pada lingkungan yang tercemar?

    BalasHapus
  8. @A07-RONA

    Poin 3

    Mind map keren namun tulisannya white jd kurang terlihat. Artikel sudah cukup jelas

    Apa yang dimaksud menggunakan katalis dalam 12 definisi kimia hijau?

    BalasHapus
  9. @A19-Hariadi

    Poin 3

    bagus

    Dimana kita bisa mempelajari dan menemui bioteknik?

    BalasHapus
  10. @A16-SITI
    POIN 3

    artikel menarik tapi mind map kurang menarik

    apa contoh dari kimia hijau?

    BalasHapus
  11. @A32-Varatri

    poin 3

    mindmapnya bagus
    kenapa kimia hijau di sebut juga sebagai kimia berkelanjutan?

    BalasHapus
  12. @A27-RINALDI

    POIN 3

    Sangat bermanfaat

    Bagaimana cara mengaplikasikan kimia hijau?

    BalasHapus
  13. @A24 - TANIA

    POIN 3

    Artikel sudah baik dan bermanfaat

    apa yang dimaksud dengan katalis?

    BalasHapus
  14. @A09-RIZKY

    poin 3

    Good artikel

    Apakah negara kita sudah menerapkan konsep kimia hijau?

    BalasHapus
  15. @35-yuliani
    Poin3
    Menarik
    Penerapan kimi hijau di kehidupan sehari2 apa?

    BalasHapus
  16. @A17-DHICO
    Poin 3
    Artikel dan mindmapnya bagus
    Contoh dari katalis itu seperti apa?

    BalasHapus
  17. @A29-Fauzi

    Point 3

    Artikelnya sangat bermanfaat

    Konsep kimia hijau?

    BalasHapus
  18. @A39-JOSEPHINE
    POIN 3
    Artikel dan mindmapnya sudah bagus
    Apa yang dimaksud dengan karbondioksida superkritis?

    BalasHapus
  19. @A06-ANUGGRAH
    Poin 3
    Bagus
    Apakah anda sudah menerapkan kimia hijau dirumah?

    BalasHapus
  20. @A15-Raniyah

    Poin 3

    1. Artikel dan Mindmapnya sudah bagus dan jelas

    2. Jelaskan tentang pembentukan senyawa atau derivat!

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.