Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi di
bagian tengah Pulau Sulawesi, Indonesia. Ibu
kota provinsi ini adalah Kota Palu. Luas
wilayahnya 61.841,29 km², dan jumlah penduduknya 2.831.283 jiwa (2014). Sulawesi Tengah memiliki wilayah
terluas di antara semua provinsi di Pulau Sulawesi, dan memiliki jumlah
penduduk terbanyak kedua di Pulau Sulawesi setelah provinsi Sulawesi Selatan.
Lalu apa
pencemaran lingkungan yang terjadi di Sulawesi Tengah
Peneliti dari Balifokus, lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di
bidang lingkungan, Yuyun Ismawati, menyatakan Kota Palu, Sulawesi Tengah, mulai
tercemari oleh limbah merkuri sehingga mengancam kesehatan penduduknya dalam
jangka waktu yang panjang. Dari air hingga udara Kota Palu sudah tercemari
merkuri yang berasal dari pembakaran sampah, asap kendaraan, dan merkuri itu
sendiri . Bahkan kandungan merkuri pada
air sungai Poboya yang ada di Palu mencapai 0,004 ppm hingga 0,005 part per
million (ppm), atau jauh dari ambang batas normal yang mencapai 0,001 ppm.
Penggunaan merkuri terbesar di Kota Palu sendiri terdapat di lokasi
pertambangan emas tradisional Poboya. Proses pemisahan emas dari batuan halus
secara tradisional di pertambangan Poboya dipastikan menggunakan merkuri.
Kemudian para pekerja membuang sisa merkuri ke sembarang tempat sehingga
menguap. Merkuri sangat mudah menguap bahkan di suhu kamar sekalipun (26
derajat Celsius)
Bahaya
dari air yang tercemar merkuri
Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan
radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk
penguraiannya. Jika O2 kurang, penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air
berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti air
raksa atau Merkuri tadi dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan
kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar sungai di poboya Bahan-
bahan yang berbahaya masuk ke sungai tersebut mempunyai akibat jangka panjang
yang belum diketahui. Banyak jenis air yang mungkin mengandung zat- zat
yang berbahaya untuk di konsumsi. Air tersebut tercemar karena ulah penambang
disekitar wilayanh penambangan yang mana menggunakan bahan kimia jenis merkuri
di lokasi penambangan emas tersebut.
Selain itu juga warga kota palu membuang sampah langsung ke sungai
yang mengakibatkan sungai tersebut dipenuhi dengan sampah rumah tangga.Dan
masyarakat poboya yang mengkonsumsinya terkena penyakit kulit, menderita cacat
, bahaya untuk bayi dalam janin dan kematian. Dan masih banyak lagi akibat yang
ditimbulkan karena keseringan mengkonsumsi air yang tercemar tersebut.
Banyak penyebab pencemaran air tetapi secara umum dapat dikategorikan
sebagai sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi
efluen yang keluar dari industri, TPA (tempat Pembuangan Akhir Sampah), dan
sebagainya. Sumber tidak langsung yaitu kontaminan yang memasuki badan air dari
tanah, air tanah, atau atmosfer berupa hujan. Tanah dan air tanah mengandung
mengandung sisa dari aktivitas pertanian seperti pupuk dan pestisida.
Kontaminan dari atmosfer juga berasal dari aktivitas manusia yaitu pencemaran
udara yang menghasilkan hujan asam.
Anonim.2016.
Sulawesi Tengah. id.wikipedia.org. https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Tengah (Dilihat Tanggal 29 November 2016)
Anonim. 2016.
Air dan Udara Kota Palu Sudah Tercemari Merkuri. www.journalsulteng.blogspot.co.id. http://journalsulteng.blogspot.co.id/2011/06/air-dan-udara-kota-palu-sudahtercemari.html (Dilihat Tanggal 30 November 2016)
Hidayat, Atep
Afia. 2016. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta
Akbar, Angga.
2011. Makalah Ilmu Lingkungan Pencemaran Air di Paboya. http://welcometoabamsblog.blogspot.co.id. http://welcometoabamsblog.blogspot.co.id/2011/01/makalah-pencemaran-air-di-poboya.html (Dilihat Tanggal 30 November 2016)
@A13-RIFKA
BalasHapusPOINT 2
mind map kurang jelas