Kualitas air Sungai
Batanghari yang selama ini menjadi bahan baku utama air untuk Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi cenderung semakin buruk. Air sungai
tersebut semakin tak layak minum akibat meningkatnya pecemaran dan terjadinya
pendangkalan sungai selama musim kemarau. Limbah cair dari anak-anak sungai di
Kota Jambi yang mengalir ke Sungai Batanghari sangat tinggi.Pencemaran air
sungai itu termasuk cukup berat. Air Sungai Sijenjang yang berwarna hitam dan
berbau menyengat mengalir deras ke Sungai Batanghari. Aliran air Sungai
Sijenjang tersebut bercampur dengan limbah industri dan rumah tangga. Aliran
air Sungai Sijenjang tersebut cukup deras masuk ke Sungai Batanghari akibat
terjadinya pendangkalan Sungai Batanghari saat ini hingga tujuh meter.Kemudian
di kawasan pasar tradisional Angso Duo, Kecamatan Pasar, Kota Jambi, aliran
Sungai Maram bercampur limbah cair industri dan limbah rumah tangga yang berada
di kawasan pasar itu mengali deras ke Sungai Batanghari.Biasanya, tatkala debit
Sungai Batanghari berada pada batas normal, yakni sekitar 10 meter, aliran air
Sungai Sijenjang dan Sungai Maram terhenti masuk ke Sungai Batanghari.
Sebaliknya, air Sungai Batanghari yang mengalir ke kawasan rawa Kota Jambi
melalui Sungai Sijenjang dan Sungai Maram.
Air Sungai Batanghari sudah
banyak tercemar akibat limbah industri dan limbah rumah tangga.Karena itu air
Sungai Batanghari kini kurang layak untuk konsumsi rumah tangga, apalagi untuk
air minum.Menurunnya kualitas air Sungai Batanghari juga tersebut dipengaruhi
musim kemarau yang menjadikan pendangkalan sungai.Pendangkalan air Sungai
Batanghari menyebabkan bahan baku air PDAM Tirta Mayang Kota Jambi yang
bersumber dari Sungai Batanghari semakin terbatas.Kadar pencemaran di Sungai
Batanghari semakin tinggi atau masuk kategori melebihi ambang batas. Bahkan air
Sungai Batanghari di beberapa wilayah,termasuk diwilayah Kota Jambi kini telah
mengandung bakteri e-coli yang bersumber dari tinja. Karena itu warga harus
waspada terhadap berbagai penyakit akibat menurunnya kualitas air PDAM Kota
Jambi saat ini.Secara terpisah itu kualitas air dari PDAM Tirta Mayang yang
mengalir ke rumah warga semakin buruk.Air PDAM yang megalir kerumah warga
berlumpur dan tak layak untuk konsumsi. Selain itu alira air tersebut juga
sering mati selama musim kemarau.
DAMPAK PENCEMARAN AIR
1. Banjir
Menumpuknya
sampah di perairan dapat menghambat arus air. Pada musim penghujan, dimana
sungai tak mampu menampung pertambahan debit air yang masuk akibat adanya
sumbatan sampah. Oleh karena itu, banjir pun tak dapat terhalangi. Banjir
merupakan penyakit yang masih menjadi pr besar bagi beberapa wilayah indonesia
salah satunya adalah dki jakarta. Pemerinta telah berupaya untuk mengatasi
masalah yang belum kunjung selesai. Tanpa keikutsertaan penduduk setempat, maka
masalah ii terus akan menjangkiti kita semua.
2. Penyakit menular
Meningkatnya
mikroba patogen tertentu di sumber air yang tercemar tentu akan menyebabkan
berbagai penyakit seperti diare, deman berdarah, malaria, typus, dan lainnya.
Hal ini di karenakan air yang tercemar tersebut merupakan air yang digunakan
untuk konsumsi dan memenuhi kebutuhan lainnya (mandi, cuci, kakus). Membuang
kotoran di sumber air tentu akan meningkatkan bibit penyakit di dalamnya.
3. Rusaknya ekosistem
Air merupakan
habitat bagi organisme perairan seperti ikan, golongan invertebrata, tumbuhan
air, dan lainnya. Air yang tercemar dapat merusak keseimbangan ekosistem yang
artinya mengancam kehidupan organisme perairan. Sebagai contoh, masuknya limbah
pupuk ke dalam suatu badan air dapat menyebabkan suburnya tumbuhan air seperti
alga atau eceng gondok. Dengan demikian, tumbuhan air akan memenuhi permukaan
air. Kondisi demikian tidaklah menguntungkan bagi ikan, udang, atau lainnya
yang tinggal di dalam air. Pasalnya, meningkatnyatumbuhan air yang memenuhi
permukaan akan menurunkan kandungan oksigen terlarut dalam air yang berarti
ikan dan udang akan mengalami deoksigenasi (kekurangan oksigen). Selain itu,
rapatnya tumbuhan air dapat menghalangi cahaya matahari untuk tembus ke dalam
air yang menyebabkan suhu di dalam air akan semakin rendah.
4.
Mutasi organisme
Menumpuknya
senyawa kimia tertentu dapat memicu terjadinya mutasi pada makhluk hidup.
Contohnya limbah pestisida yang mengandung DDT yang mencemari suatu perairan
dapat terakumulasi pada organisme (semakin tinggi tingkatan organisme maka
kandungan DDT pada tubuhnya semkin banyak). DDT dapat memicu perubahan hormon
pada laki – laki. Efeknya ialah munculnya sifat feminisme pada laki – laki yang
terdapat ddt dengan memakan ikan dari air yang tercemar zat tersebut.
CARA MENCEGAH DAN MENGATASI PENCEMARAN AIR
1. Kesadaran diri sendiri
awal perubahan
itu dimulai dari diri sendiri. dengan membiasakan diri untuk menjaga kebersihan
air dengan tidak membuang sampah di sungai contoh kecilnya dapat ditularkan
kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama.
2. Aturan yang tegas
Adanya
penyuluhan bagi masyarakat umum untuk senantiasa menjaga lingkungan air
kemudian undang – undang yang mengatur pembuangan limbah cair oleh industri
semu itu hanya komponen pemerintahan yang dapat membuat kebijakan. Diharapkan
dengan adanya aturan yang mengikat, dapat menjadi titik ukur bagi segenap
bangsa untuk mulai berbenah. Tindak tegas bagi pelanggar aturan merupakan upaya
untuk tetap menegakkan apa yang telah dikomitmenkan kepada alam.
3. Bioremediasi
Bioremediasi
merupakan upaya mengatasi limbah cair dengan menggunakan mikroorganisme. Minyak
merupakan limbah yang tidak dapat diatasi dengan mudah, oleh karena itu dengan
menggunakan bakteri yang mampu merombak minyak ini menjadi solusi untuk
menghilangkan tumpahan minyak di badan air. Adapun mikroorganisme yang
digunakan merupakan bakteri yang mampu merombak senyawa limbah dan tidak
menyebabkan penyakit.
Air merupakan sumber daya
alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu dilindungi agar
dapat tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup
lainnya. Namun demikian, saat ini masalah air di Indonesia merupakan
permasalahan yang kronik dan pelik, mulai dari peristiwa banjir sampai
kekeringan. Kegiatan manusia yang mengunakan sumber daya air akan berpotensi
menimbulkan dampak negatif berupa pencemaran yang dapat mengancam ketersediaan
air, daya guna, daya dukung, daya tampung dan produktivitasnya. Tekanan
terhadap sumber daya perairan darat dapat terjadi pada badan air itu sendiri
atau terhadap lingkungannya (daerah aliran sungai). Tekanan ini dalam bentuk
limbah yang masuk ke dalam badan air baik yang berasal dari domestik, industri,
maupun pertanian. Sedangkan tekanan yang terjadi pada daerah aliran sungai
berupa sedimen yang merupakan hasil erosi pada daerah pertanian. Selain itu,
perubahan penggunaan lahan dapat mengakibatkan terganggunya siklus air (banjir
dan kekeringan). Sungai Batanghari merupakan sungai utama dan sumber air bersih
bagi masyarakat di Kota Jambi. Pencemaran yang terjadi di perairan Sungai
Batanghari akibat aktivitas industri karet remah telah meresahkan masyarakat
Kota Jambi akan kondisi kualitas perairannya. Untuk itu perlu dilakukan
pengelolaan perairan Sungai Batanghari yang memperhatikan keberlanjutan
ekosistem lingkunganya.
DAFTAR PUSTAKA :
Anonim. 2015. Kualitas Air
Sungai Batanghari Kian Buruk. [Online]. Tersedia : http://sp.beritasatu.com/home/kualitas-air-sungai-batanghari-kian-buruk/66488 [26 November 2016]
Anonim.
2015. Pengertian Pencemaran Air Penyebab Dampak dan Cara Mengatasi. [Online]. Tersedia :
http://kakakpintar.com/pengertian-pencemaran-air-penyebab-dampak-dan-cara-mengatasi/ [26
November 2016]
Anonim. 2015. Formulasi
Strategis Pengelolahaan Sungai Batanghari di Kota Jambi. [Online]. Tersedia : http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/17258
[26 November 2016]
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.