.

Rabu, 30 November 2016

Pencemaran air sungai batanghari jambi



Kualitas air Sungai Batanghari yang selama ini menjadi bahan baku utama air untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi cenderung semakin buruk. Air sungai tersebut semakin tak layak minum akibat meningkatnya pecemaran dan terjadinya pendangkalan sungai selama musim kemarau. Limbah cair dari anak-anak sungai di Kota Jambi yang mengalir ke Sungai Batanghari sangat tinggi.Pencemaran air sungai itu termasuk cukup berat. Air Sungai Sijenjang yang berwarna hitam dan berbau menyengat mengalir deras ke Sungai Batanghari. Aliran air Sungai Sijenjang tersebut bercampur dengan limbah industri dan rumah tangga. Aliran air Sungai Sijenjang tersebut cukup deras masuk ke Sungai Batanghari akibat terjadinya pendangkalan Sungai Batanghari saat ini hingga tujuh meter.Kemudian di kawasan pasar tradisional Angso Duo, Kecamatan Pasar, Kota Jambi, aliran Sungai Maram bercampur limbah cair industri dan limbah rumah tangga yang berada di kawasan pasar itu mengali deras ke Sungai Batanghari.Biasanya, tatkala debit Sungai Batanghari berada pada batas normal, yakni sekitar 10 meter, aliran air Sungai Sijenjang dan Sungai Maram terhenti masuk ke Sungai Batanghari. Sebaliknya, air Sungai Batanghari yang mengalir ke kawasan rawa Kota Jambi melalui Sungai Sijenjang dan Sungai Maram.

Air Sungai Batanghari sudah banyak tercemar akibat limbah industri dan limbah rumah tangga.Karena itu air Sungai Batanghari kini kurang layak untuk konsumsi rumah tangga, apalagi untuk air minum.Menurunnya kualitas air Sungai Batanghari juga tersebut dipengaruhi musim kemarau yang menjadikan pendangkalan sungai.Pendangkalan air Sungai Batanghari menyebabkan bahan baku air PDAM Tirta Mayang Kota Jambi yang bersumber dari Sungai Batanghari semakin terbatas.Kadar pencemaran di Sungai Batanghari semakin tinggi atau masuk kategori melebihi ambang batas. Bahkan air Sungai Batanghari di beberapa wilayah,termasuk diwilayah Kota Jambi kini telah mengandung bakteri e-coli yang bersumber dari tinja. Karena itu warga harus waspada terhadap berbagai penyakit akibat menurunnya kualitas air PDAM Kota Jambi saat ini.Secara terpisah itu kualitas air dari PDAM Tirta Mayang yang mengalir ke rumah warga semakin buruk.Air PDAM yang megalir kerumah warga berlumpur dan tak layak untuk konsumsi. Selain itu alira air tersebut juga sering mati selama musim kemarau.

DAMPAK PENCEMARAN AIR

1. Banjir
Menumpuknya sampah di perairan dapat menghambat arus air. Pada musim penghujan, dimana sungai tak mampu menampung pertambahan debit air yang masuk akibat adanya sumbatan sampah. Oleh karena itu, banjir pun tak dapat terhalangi. Banjir merupakan penyakit yang masih menjadi pr besar bagi beberapa wilayah indonesia salah satunya adalah dki jakarta. Pemerinta telah berupaya untuk mengatasi masalah yang belum kunjung selesai. Tanpa keikutsertaan penduduk setempat, maka masalah ii terus akan menjangkiti kita semua.
2. Penyakit menular
Meningkatnya mikroba patogen tertentu di sumber air yang tercemar tentu akan menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, deman berdarah, malaria, typus, dan lainnya. Hal ini di karenakan air yang tercemar tersebut merupakan air yang digunakan untuk konsumsi dan memenuhi kebutuhan lainnya (mandi, cuci, kakus). Membuang kotoran di sumber air tentu akan meningkatkan bibit penyakit di dalamnya.
3. Rusaknya ekosistem
Air merupakan habitat bagi organisme perairan seperti ikan, golongan invertebrata, tumbuhan air, dan lainnya. Air yang tercemar dapat merusak keseimbangan ekosistem yang artinya mengancam kehidupan organisme perairan. Sebagai contoh, masuknya limbah pupuk ke dalam suatu badan air dapat menyebabkan suburnya tumbuhan air seperti alga atau eceng gondok. Dengan demikian, tumbuhan air akan memenuhi permukaan air. Kondisi demikian tidaklah menguntungkan bagi ikan, udang, atau lainnya yang tinggal di dalam air. Pasalnya, meningkatnyatumbuhan air yang memenuhi permukaan akan menurunkan kandungan oksigen terlarut dalam air yang berarti ikan dan udang akan mengalami deoksigenasi (kekurangan oksigen). Selain itu, rapatnya tumbuhan air dapat menghalangi cahaya matahari untuk tembus ke dalam air yang menyebabkan suhu di dalam air akan semakin rendah.
4. Mutasi organisme
Menumpuknya senyawa kimia tertentu dapat memicu terjadinya mutasi pada makhluk hidup. Contohnya limbah pestisida yang mengandung DDT yang mencemari suatu perairan dapat terakumulasi pada organisme (semakin tinggi tingkatan organisme maka kandungan DDT pada tubuhnya semkin banyak). DDT dapat memicu perubahan hormon pada laki – laki. Efeknya ialah munculnya sifat feminisme pada laki – laki yang terdapat ddt dengan memakan ikan dari air yang tercemar zat tersebut.

CARA MENCEGAH DAN MENGATASI PENCEMARAN AIR

1. Kesadaran diri sendiri
awal perubahan itu dimulai dari diri sendiri. dengan membiasakan diri untuk menjaga kebersihan air dengan tidak membuang sampah di sungai contoh kecilnya dapat ditularkan kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama.
2. Aturan yang tegas
Adanya penyuluhan bagi masyarakat umum untuk senantiasa menjaga lingkungan air kemudian undang – undang yang mengatur pembuangan limbah cair oleh industri semu itu hanya komponen pemerintahan yang dapat membuat kebijakan. Diharapkan dengan adanya aturan yang mengikat, dapat menjadi titik ukur bagi segenap bangsa untuk mulai berbenah. Tindak tegas bagi pelanggar aturan merupakan upaya untuk tetap menegakkan apa yang telah dikomitmenkan kepada alam.
3. Bioremediasi
Bioremediasi merupakan upaya mengatasi limbah cair dengan menggunakan mikroorganisme. Minyak merupakan limbah yang tidak dapat diatasi dengan mudah, oleh karena itu dengan menggunakan bakteri yang mampu merombak minyak ini menjadi solusi untuk menghilangkan tumpahan minyak di badan air. Adapun mikroorganisme yang digunakan merupakan bakteri yang mampu merombak senyawa limbah dan tidak menyebabkan penyakit.
Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Namun demikian, saat ini masalah air di Indonesia merupakan permasalahan yang kronik dan pelik, mulai dari peristiwa banjir sampai kekeringan. Kegiatan manusia yang mengunakan sumber daya air akan berpotensi menimbulkan dampak negatif berupa pencemaran yang dapat mengancam ketersediaan air, daya guna, daya dukung, daya tampung dan produktivitasnya. Tekanan terhadap sumber daya perairan darat dapat terjadi pada badan air itu sendiri atau terhadap lingkungannya (daerah aliran sungai). Tekanan ini dalam bentuk limbah yang masuk ke dalam badan air baik yang berasal dari domestik, industri, maupun pertanian. Sedangkan tekanan yang terjadi pada daerah aliran sungai berupa sedimen yang merupakan hasil erosi pada daerah pertanian. Selain itu, perubahan penggunaan lahan dapat mengakibatkan terganggunya siklus air (banjir dan kekeringan). Sungai Batanghari merupakan sungai utama dan sumber air bersih bagi masyarakat di Kota Jambi. Pencemaran yang terjadi di perairan Sungai Batanghari akibat aktivitas industri karet remah telah meresahkan masyarakat Kota Jambi akan kondisi kualitas perairannya. Untuk itu perlu dilakukan pengelolaan perairan Sungai Batanghari yang memperhatikan keberlanjutan ekosistem lingkunganya.

DAFTAR PUSTAKA :
Anonim. 2015. Kualitas Air Sungai Batanghari Kian Buruk. [Online]. Tersedia : http://sp.beritasatu.com/home/kualitas-air-sungai-batanghari-kian-buruk/66488                    [26  November 2016]

Anonim. 2015. Pengertian Pencemaran Air Penyebab Dampak dan Cara Mengatasi. [Online]. Tersedia : 

Anonim. 2015. Formulasi Strategis Pengelolahaan Sungai Batanghari di Kota Jambi. [Online]. Tersedia : http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/17258 [26 November 2016]


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.