.

Kamis, 17 November 2016

Kimia Industri Korek Api


Definisi Korek Api
Korek Api merupakan batang kayu yang salah satu ujungnya ditutupi dengan suatu bahan yang umumnya fosfor yang akan menghasilkan nyala api karena gesekan ketika digesekkan terhadap satu permukaan khusus. Bangsa Tiongkok sejak 577 telah mengembangkan korek api sederhana yang terbuat dari batang kayu yang mengadung belerang. Korek api modern pertama ditemukan tahun 1805 oleh K. Chancel, asisten Profesor L. J. Thénard di Paris. Kepala korek api merupakan campuran potasium klorat, belerang, gula dan karet. Korek api ini dinyalakan dengan menyelupkannya ke dalam botol asbes yang berisi asam sulfat.
Korek api yang dinyalakan dengan digesek pertama kali ditemukan oleh kimiawan Inggris John Walker tahun 1827. Penemuan tersebut diawali oleh Robert Boyle tahun 1680-an dengan campuran fosfor dan belerang, tetapi usahanya pada waktu itu belum mencapai hasil yang memuaskan. Walker menemukan campuran antimon (III) sulfida, potasium klorat, natural gum, dan pati dapat dinyalakan dengan menggesekkannya pada permukaan kasar. Ada ribuan zat kimia yang bila dicampurkan menimbulkan api. Jadinya, korek api bisa dibuat dari berbagai macam zat kimia. Tetapi, tak semua zat kimia bersifat aman. Ada zat kimia yang bila dicampurkan menimbulkan letupan, api yang besar, bahkan ledakan. Jadi korek api harus dibuat dari zat yang aman, yang hanya menimbulkan api kecil. Di Indonesia, industri korek api kayu hanya dilakoni oleh beberapa perusahaan besar, salah satu diantaranya adalah Java Macth Factory (Jakarta Utara) yang telah berdiri sejak 1949.

Proses Pembuatan Korek Api
Dalam industri pembuatan korek api, jenis kayu yang umum digunakan untuk stick korek api adalah kayu pinus, albasia, gamelina, damar, dan genitri. Untuk bahan pentol koreknya (head composition), memakai aneka zat kimia yaitu gelatin, powdered glass (bubuk kaca), mangan dioksida, potassium klorat, potassium bikromat, zine oxide, iron oxide, bubuk sulfur, dan parafine untuk splint (stick kayu). Sementara bahan untuk tempat menggesek kepala (pentol) korek atau disebut dengan istilah side coating terdiri dari fosfor merah, mangan dioksida, polysol, dan ore concentrade. Agar bisa memproduksi dalam jumlah besar, perusahaan korek api memerlukan berbagai peralatan dan mesin canggih, diantaranya :

1. Pada bagian produksi batang korek (splint process), mesin-mesin yang diperlukan: 
Mesin Cross Cut (CCT) untuk memotong batang kayu menjadi ukuran tertentu; Mesin Autoclave yang berfungsi melunakan kayu pinus dengan proses uap; Mesin Peeling (CBK2) untuk mengiris kayu menjadi lembaran-lembaran tipis (veneer) yang tebalnya sekitar 2mm; dan Mesin Penyusun (CED) yang akan menyusun venner sebelum dimasukkan ke dalam mesin Chopping; Mesin Chopping (DAL) berfungsi memotong veneer menjadi batang-batang (sticks) korek api yang panjangnya 4cm; Mesin Impragnating (DYS) yang bertugas memberi amonium fosfor ke batang-batang korek api; Mesin Pengering (SF); Mesin Poleshing Drum (FZDS) yang berfungsi menghaluskan batang-batang korek api (splint); dan Mesin Penyortir Batang Korek Api yang rusak atau disebut Mesin Selecting Table;

2. Pada bagian pembuatan pentol korek api (match production process), jenis mesin yang dibutuhkan: 
Mesin Match Dipping (MDM) yang bertugas menyusun splint (batang korek api) dan memberinya adonan pentul sehingga menjadi korek api yang sempurna; Mesin Filling Type untuk memasukkan batang-batang korek api kedalam kotak kemasan korek api (box); Mesin Outer Box untuk memberi lapisan side coating pada ke dua bagian sisi kotak pembungkus; Mesin Inner Box; Mesin Wraping; dan Mesin Packing.

Bahan-bahan yang digunakan
1.      Kayu yang umum digunakan untuk stick korek api adalah kayu pinus, albasia, gamelina, damar, dan genitri.
2.      Untuk bahan pentol koreknya (head composition), memakai aneka zat kimia yaitu gelatin, powdered glass (bubuk kaca), Potasium Klorat, Bubuk Sulfur
3.      Sementara bahan untuk tempat menggesek kepala (pentol) korek atau disebut dengan istilah side coating terdiri dari fosfor merah, mangan dioksida
4.      Lem elmer

Alat-alat
1.      Mesin Cross Cut (CCT) untuk memotong batang kayu menjadi ukuran tertentu
2.      Mesin Peeling (CBK2) untuk mengiris kayu menjadi lembaran-lembaran tipis
3.      Mesin Chopping (DAL) berfungsi memotong veneer menjadi batang-batang (sticks) korek api
4.      Mesin Match Dipping (MDM) yang bertugas menyusun splint (batang korek api) dan memberinya adonan pentul sehingga menjadi korek api yang sempurna
Langkah-langkah Pembuatan Korek Api :
1.      Memasukkan kayu-kayu ke dalam mesin pemotong kayu, kemudian dibentuk menjadi lembaran tipis agar mudah dibentuk lagi menjadi batang-batang korek api yang kecil kemudian kayu yang tadi berbentuk lembaran tipis, dipotong menggunakan mesin agar menjadi batang-batang kecil berbatang-batang korek disusun sedemikian rupa
2.      Mencampurkan 1 sdt zat kimia berupa potasium klorat dengan ½ sdt lem elmer dengan menggunakan tusuk gigi hingga adonan merata
3.      Memberikan ujung batang korek api dengan adonan tersebut setebal 1 mm.
4.      Panggang menggunakan wajan atau oven atau mesin pemanas lain batang-batang yang telah dilapisi adonan selama 2 jam pada suhu 65 derajat Celcius.
5.      Biarkan batang-batang tersebut dingin dan mengeras
6.      Ambil tusuk gigi yang baru, campurkan 1 st fosfor merah dengan ½ sdt lem elmer, celupkan ujung batang korek yang telah berlapis tersebut kedalam campuran fosfor merah dan lem tadi.
7.      Pastikan lapisan potasium klorat telah tertutup dengan lapisan fosfor merah
8.      Oven kembali selama 2 jam pada suhu yang sama.



Dampak Negatif Penggunaan Fosfor pada korek api
Pembakaran fosfor di udara berlangsung sangat eksotermis yaitu menghasilkan suhu sekitar 800°C. Suhu yang tinggi inilah yang akan merusak jaringan tubuh seperti luka bakar ketika mengenai organ-organ tubuh.Sedangkan hasil pembakaran fosfor putih yaitu berupa P2O5 dalam bentuk asap. Asap yang dihasilkan sangat berbahaya karena selain beracun asap inipun bersifat korosif atau dapat pula bereaksi dengan organ-organ tubuh manusia. Oleh sebab itu jika fosfor ditembakan atau yang digunakan sebagai bom ketika terbakar akan merusak sebagian besar jaringan tubuh. Misalnya jika mengenai mata maka akan menyebabkan kebutaan, jika dihirup akan merusak kerongkongan bahkan paru-paru jika dalam jumlah yang lebih banyak, jika mengenai kulit maka akan menyebabkan luka bakar dan akan lebih parah lagi jika terkena dalam jumlah banyak.

Daftar Pustaka :

Anonim. 2013. Mengenal Industri Pembuatan Korek Api (Matches). (http://www.kerjausaha.com/2013/03/mengenal-industri-pembuatan-korek-api.html )

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.